PENGABDIAN DAN KESETIAAN
PENGABDIAN DAN KESETIAAN
Shalom
Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus, Pagi Ini Roh Kudus Memberikan Rhema Tentang Pengabdian dan Kesetiaan.
Yeremia 30:9 (TB) Mereka akan mengabdi kepada TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka.
Mazmur 89:2 (TB) (89-3) Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
*PENGABDIAN*
Kondisi Tunduk (Submissive), rendah hati (humble) atau patuh (compliant) pada otoritas atau kendali orang lain.
Pengabdian adalah melakukan lebih dari yang diminta dalam segala aspek.
Mengutamakan lebih dari kepentingan diri sendiri.
Tanpa Komplain atau mempertanyakan (Percaya Mutlak).
Melakukan dengan Cinta dan Passion (Hineni).
Tidak Mengharapkan Imbalan.
Pengabdian kita kepada Allah seharusnya dengan sepenuh hati.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Seorang warga negara yang mengabdi kepada negaranya biasanya berpedoman hidup: "Berjuang bagi negara tanpa mengharapkan imbalan apa-apa."
"Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21)
PENGABDIAN BERARTI BERBUAT SESUATU BAGI ORANG LAIN TANPA MENUNTUT IMBALAN JASA
Seorang hamba baru bisa dikatakan mengabdi jika ia berbuat sesuatu bagi tuannya tanpa mengharapkan balas jasa. Matius 25:14-30 menggambarkan dengan jelas arti pengabdian. Hamba yang menjalankan modal tuannya sehingga mendapat untung bagi tuannya, disebut sebagai hamba yang baik dan setia. Tetapi hamba yang tidak mau mengabdi dipecat dari jabatannya.
Demikian pula orang yang mengabdi kepada sesama. Ia akan bertindak dan berkorban bagi sesama tanpa mengharapkan imbalan jasa. Dalam hal ini, kita dapat melihat para donor darah. Mereka menyumbangkan darahnya bagi mereka yang memerlukan, tanpa menuntut imbalan apa pun, sebab tujuannya adalah mengabdi kepada sesamanya.
Bagi pengikut Kristus sejati, pengabdiannya adalah seumur hidup dan terus-menerus. Pengabdian ini menuntut tujuh hari dalam seminggu dan dua puluh empat jam sehari. Teladan pengabdian Kristen adalah Tuhan Yesus sendiri. Ia telah mengabdi seumur hidup-Nya di dunia ini. Ia telah mengorbankan segalanya demi kerajaan Allah. Tuhan Yesus "telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:7-8)
Pengabdian Kristen, sebagaimana yang ditampilkan oleh Tuhan Yesus, mempunyai unsur-unsur penyangkalan diri dan ketaatan secara mutlak kepada Allah. Sebab itu, setiap abdi Kristus mustahil dapat mengabdi dan membawa hasil tanpa pimpinan dan bimbingan Roh Kudus.
Contoh : Yosua Mengabdi Kepada Musa
Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Exodus 33:11)
Yosua adalah seorang Budak yang mengabdikan hidupnya kepada Musa. Yosua mengikuti kemanapun Musa pergi.
*KESETIAAN*
Amsal 20:6 (TB) Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Saul berubah setia kepada Tuhan saat ia TIDAK TAAT dan TIDAK MELAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI.
Orang dengan mudah dapat berubah setia seiring dengan berjalannya waktu, karena sakit hati, karena merasa tidak dihargai, karena mencari keuntungan.
Sebab itu Firman Tuhan berkata di Amsal bahwa ada banyak orang yg baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? Tidak banyak orang yang ternyata dan terbukti setia..
Mampukah kita tetap SETIA saat kita difitnah, dirugikan, disakiti? Sebab itulah hanya mereka yang SETIA DALAM PERKARA KECIL akan dipercaya tanggung jawab BESAR dan akan Tuhan bawa naik menjadi BESAR.
Contoh Orang Yang Setia :
Rut 1:16-17 TB
“Boas menjawab: “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh Tuhan, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.”
Rut, yang aslinya adalah seorang perempuan Moab, mau untuk tetap dan terus setia mendampingi mertuanya Naomi, walaupun anak laki laki Naomi yg juga suami dari Rut telah meninggal dunia.
Kesetiaan Rut membuat dia tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi bagian dari rencana agung yang Tuhan sediakan untuk keselamatan umat manusia, yaitu kelahiran juru selamat kita, Tuhan Yesus Kristus (Matius 1 ayat 5).
Rut, sebagai seorang janda, pada akhirnya ditebus oleh Boas, salah satu dari kaum yehuda, yang memang berhak menebus dia, dan selanjutnya menjadikan Rut sebagai istrinya. Dan dari pernikahannya dengan Boas, Rut melahirkan Obed, yang merupakan ayah dari Isai, ayah Daud, dan pada garis keturunan selanjutnya, dipakai sebagai sarana kelahiran juruselamat kita, Tuhan Yesus Kristus (Matius 1: 1-17).
Mari kita dengan penuh iman mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawab kita baik dalam pekerjaan maupun pelayanan dengan tekun dan setia seperti kita melakukannya untuk Tuhan, untuk kemuliaan namaNya saja. Dan seperti halnya hidup Rut yang menjadi kesaksian di tengah tengah bangsa Israel melalui keputusannya untuk tetap setia mendampingi Naomi (Rut 2 : 11-12), biarlah melalui cara hidup kita sehari hari, banyak orang diberkati dan menjadi tergerak untuk datang kepada pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, disebabkan mereka melihat karakter Kristus yang tercermin di dalam sikap hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati
Amin
Jatiwangi 18 Februari 2022
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar