WARISAN SOKO GURU
WARISAN SOKO GURU
12 Maret 1935 - 12 Maret 2022
Wahyu 3:12 (TB) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Shalom
Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus, Hari Ini Adalah Hari Dimana Seorang Pilar Dilahirkan.
Engkong Yusak Tjipto lahir di Jepara Tanggal 12 Maret 1935. Salah Satu Warisan Rohani yang ditinggalkannya adalah *BERGAUL INTIM DENGAN TUHAN*
Beliau selalu untuk menekankan kepada kita untuk Bergaul dengan Tuhan dan Belajar Firman Tuhan. Tujuan Belajar Firman Tuhan adalah supaya kita sebagai anak-anak Tuhan selalu waspada. Karena kejatuhan atau kegagalan kita itu bukan diawal kita mengikut Tuhan, dan bukan dipertengahan kita mengikut Tuhan tetapi diakhir atau menjelang garis akhir. Karena itu kita harus benar-benar waspada !
Sepanjang Perjalanan beliau adalah Berjalan Bersama Tuhan. Beliau selalu Berkomunikasi dengan ROH KUDUS.
Dia memberikan Teladan bagi kita Anak-AnakNya Menjadi Orang-orang yang Memiliki Hati Hamba. Beliau memberikan Teladan Kepada Kita *Hidup Bergaul dengan Tuhan*
Warisan Rohani Engkong Yusak Tjipto adalah “Ngglinding Wae” atau artinya berjalan saja terus dalam pimpinan Roh Kudus.
Beliau Mengajar Kepada Kita Untuk Terus Berjalan Bersama Roh Kudus, kita diberikan contoh untuk selalu Tanya Roh Kudus dan Bergaul dengan Roh Kudus
Dan kenekatannya untuk total percaya dengan ‘suara Roh Kudus’ inilah yang bisa dikatakan warisan rohani yang luar biasa. Pola mendengar suara Roh Kudus inilah yang akhirnya mempengaruhi kehidupan alm. Pdt Petrus Agung Purnomo..
Pesan yang kuat jelas sudah terpapar. Siapa yang bertelinga hendaklah mendengar apa yang Roh Kudus katakan. Jangan lupa tanya Roh Kudus (Petrus Agung), dan Ngglinding Wae (Yusak Tjipto) di musim yang baru bersama dengan Tuhan. Ambil warisannya, teruskan pekerjaanNya!
Warisan Rohani Lainnya yang bisa kita ambil adalah Engkong Yusak Tjipto adalah seorang yang Memiliki Kedekatan dengan Bapa Di Surga, Dia Adalah Sahabat Allah dan dia adalah seorang yang Duduk Diam Dekat Tahta Tuhan.
Beberapa kalimat atau ungkapan yang sering disampaikan oleh beliau saat bercerita:
"Masuk surga nggak gandeng-gandengan."
"Alami dhewek!" (alami sendiri)
"Ngglindhing wae."
"Ucap syukur."
"Percaya saja."
"Jujur di hadapan Tuhan."
"Selalu tanya Roh Kudus saat ingin berbuat sesuatu, bahkan saat ingin berbuat dosa, bilang dulu sama Roh Kudus."
Engkong Yusak Tjipto ingin menekankan satu hal: kekristenan adalah perjalanan hidup yang nyata (pengalaman) bersama Tuhan.
Engkong Yusak Tjipto juga mengajarkan kepada kita untuk kita mengenal diri sendiri.
Mengenal Diri Sendiri itu memang bukanlah hal yang gampang, amat susah. Oleh sebab itu hidup dengan Tuhan, kalau saudara sudah merasa benar, langsung kamu katakan, "pasti aku tidak benar." Demikian engkau merasa dirimu benar, pasti salah.
Maka kita harus selalu hari demi hari menghadap Tuhan, berkomunikasi dengan Tuhan, Bergaul Karib, ngomong apa adanya, terus terang, jujur sama Tuhan nanti kamu akan hidup dekat dengan Tuhan dan seperti seorang sahabat.
Engkong Yusak Tjipto memberikan Warisan Firman Tuhan dari : *Lukas 17:10 (TB) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."*
*"Aku seorang hamba yang Tidak Berguna, Aku hanya melakukan apa yang ditugaskan oleh Tuan kepadaku."*
Beliau Banyak Meninggalkan Legacy dan Warisan Rohani untuk Umat Tuhan di Indonesia.
*MENGERTI WAKTU TUHAN*
Engkong Yusak Tjipto selalu berkata apapun yang engkau lakukan dalam hal apapun selalu tanya Tuhan.
Kita harus memperhatikan Waktu Nya Tuhan bekerja di dalam hidup kita. Kita harus mengerti Kairos Tuhan.
Setiap orang mengalami masalah dan pernah mengalami kejatuhan. Seperti orang yang kehilangan mata kapaknya karena terjatuh ke dalam sungai. Elisa memotong sepotong kayu dan melemparkannya ke dalam sungai. Orang itu hanya memperhatikan kapan kayu itu muncul atau timbul kembali. Kalau dia tidak memperhatikan, kayu ini akan hanyut dengan masalah kita. Kita akan kehilangan, merasa seolah-olah kapak kita belum ditanggulangi, padahal sudah dibawa oleh kayu yang hidup ini. Tetapi kita tidak waspada.
Maka dari itu kita harus tahu dimana letak kejatuhan kita dan lemparkan ditempat itu. Jangan ngawur lempar ke sebelah sana, lempar ke sebelah sini. Tetapi kita harus tahu dengan tepat dimana jatuhnya. Setelah itu, kita harus waspada dan menunggu waktu Tuhan menyelesaikannya sehingga begitu timbul kapak nya kita tinggal ambil
*BERGAUL DENGAN ROH KUDUS*
Engkong Yusak Tjipto Didalam kehidupan sehari-hari dia memberikan contoh kepada kita, dia selalu bertanya kepada Tuhan.
Apapun yang dia kerjakan mulai dari makan apa sampai perkara uang engkong Yusak selalu bertanya kepada Tuhan. Ia harus makan apa dan sebanyak apa dia harus makan.
Untuk perkara uang juga ia selalu bertanya kepada Tuhan, uang ini untuk siapa ? Uang ini apakah benih, harus diberikan kepada siapa ? Engkong Yusak selalu memberikan contoh untuk kita Anak-Anak Rohani nya.
Engkong Yusak Tjipto meninggalkan teladan bagi kita. Dia adalah seorang Pilar dan Soko Guru, ia selalu duduk diam dan tersungkur di hadapan Tuhan.
Dia selalu duduk diam di Hadapan Tahta Allah Bapa. Tuhan memberikan gambaran kepada Engkong Yusak bahwa dia adalah seekor anjing kecil yang selalu menjilati tangan tuannya. Dia adalah seorang yang mempunyai Hati Seorang Hamba.
Dia adalah seorang yang mempunyai Sikap Proskuneo dihadapan Tuhan Yesus Raja. Dia adalah seorang yang mempunyai Hati Yang Melekat dengan Tuhan.
Dia adalah seorang yang memiliki Spirit of Excellence, Dia seperti Kaleb seorang Pengintai yang menyelesaikan tugas sampai garis akhir.
Ada begitu banyak Warisan Rohani yang dia tinggalkan untuk kita. Dasar untuk kita Mengenal Tuhan Secara Pribadi dan Engkong Yusak Tjipto selalu menekankan bahwa Masuk Ke Surga tidak gandeng-gandengan, *Kita Harus Mengalami Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan dan Alami Tuhan sendiri* bukan apa kata orang.
*Kenali Tuhan Secara Pribadi dan Alami Tuhan sendiri*
Mari Kita Terima Warisan Rohani pada hari ini 12 Maret 2022. Tiga Hari Lagi Kita Memasuki Masa Purim, Biar Kita Menjadi Pilar-pilar Tuhan untuk Indonesia. Kita Berdiri Dengan Kokoh Untuk Indonesia.
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Jatiwangi 11 Maret 2022
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar