MEZBAH STEFANUS
MEZBAH STEFANUS
Kis 7:58 - Kis 8:1
Alkitab mencatat saat Kain membunuh Habel, darah Habel berteriak menuntut pembalasan. Darah bisa berteriak karena di dalam darah ada nyawa/jiwa (soul) - Imamat 17:11, Ulangan 12:23. Hari ketika Habel menjadi korban Kain, yang diteriakkan jiwanya adalah penuntutan balas. Alkitab mencatat ada darah yang berteriak lebih kuat dari darah Habel yaitu darah Yesus yang meneriakkan pengampunan dosa untuk seluruh dunia.
Tapi juga ada Stefanus, yang hari itu dirajam di depan gerbang Yerusalem. Pada saat itu, Saulus masih seorang Farisi yang ikut setuju memutuskan untuk Stefanhs dirajam sampai mati. Saulus mengira ia melakukan yang benar. Tapi hari itu, dengan darah tertumpah segenap jiwa Stefanus berteriak: Jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka. Tepat di depan kaki Saulus, ia berteriak dengan tenaga terakhirnya dan ia mati.
Itu menjadi mezbah buat Stefanus, dan teriakan jiwanya ketika mempersembahkan korban hidupnya bersahutan dengan Sorga. Itu membuat Sorga mengintervensi, memeluk bumi. Satu cahaya terang menyambar Saulus, dan Yesus sendiri menjumpainya. Saulus yang artinya namanya adalah desire, kemudian lebih dikenal sebagai Paulus yang artinya tidak lagi mengikuti desire nya.
Paulus ini kemudian berkeliling di wilayah Asia Kecil, mendirikan jemaat demi jemaat di kota-kota di wilayah yang sekarang dikenal sebagai *Turki* .
7 jemaat yang disebut di kitab Wahyu, adalah hasil pekerjaan Paulus. Dan itu dimulai dari sebuah teriakan jiwa Stefanus ketika darahnya harus tertumpah di mezbah itu.
Tidak semua orang harus berdarah-darah dan mati sebagai martir. Tapi setiap kali kita harus meletakkan korban di atas mezbah, jiwa kita bisa meneriakkan sesuatu yang membuat Sorga tidak tahan untuk memeluk bumi. Kita mungkin tidak akan pernah tahu bahwa apa yang kita letakkan bisa berdampak sangat besar buat lawatan dan jiwa-jiwa. Pastikan hati dan jiwamu meneriakkan yang sejati dan berkenan di atas mezbahmu, yang membuat Sorga tidak tahan untuk memeluk bumi.
By His Grace
Ps. Fendhy Ongko
Komentar
Posting Komentar