BELAJAR TENTANG ABRAHAM
BELAJAR TENTANG ABRAHAM
Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Jumat 10 February saya mengikuti Pemuridan melalui Google Meeting Hasil Perenungan Pribadi Setelah Pemuridan saya mencoba untuk menuliskan Rhema yang saya dapatkan
RULE THE WORLD - MENERIMA PERJANJIAN ABRAHAM - MENERIMA WARISAN 12 SUKU
Pelajari Keberhasilan dan Kejatuhan Abraham
KEBERHASILAN ABRAHAM
IMAN DAN PERCAYA
Kejadian 12:1 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Iman percaya terhadap Tuhan karena ia mengenal Tuhan.
Abraham Mempunyai Pengalaman Berjalan Bersama Tuhan.
Hanya ketaatan kepada Tuhan akan memimpin kita untuk bertumbuh terus dan memberikan pengalaman spiritual dengan Tuhan
Iman Abraham adalah seperti itu. Imannya dan ketaatanya terus bertumbuh. Dalam Ibrani 11 terlihat sifat dari iman Abraham dan pertumbuhan imannya. Ibrani 11 adalah sebuah daftar dari tokoh tokoh iman OLEH seperti Habel, Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, dan lain-lain. Tapi bagian terpanjang adalah tentang Abraham . Iman Abraham dipuji sebanyak empat kali, dan setiap kali pujian itu diberian, maka ini merupakan tahap selanjutnya dari iman Abraham .
Tahapan tahapan iman Abraham terdiri atas 4 tahap :
Tahap pertama dari iman Abraham adalah ketika dia dipanggil keluar dari negerinya. (Ibr 11:8)
Dalam Ibrani 11:8, dituliskan seperti ini “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ini adalah titik awal dari kehidupan Abraham. Dia diminta untuk melakukan apa yang tidak masuk akal dari sudut pandang manusia. Ini bisa dilakukannya karena dia memiliki iman yang sejati. Kita mungkin menganggap bahwa Abraham ini hebat imannya. Abraham sama dengan kita, dia juga adalah manusia yang berdosa dan juga lemah. Panggilan Allah kepada Abraham untuk meninggakan negerinya dan keluarganya ini bukanlah panggilan yang pertama dia terima.
Jadi sebenarnya, sebelum Abraham menerima panggilan di dalam kejadian 12:1 ini, dia sudah menerima panggilan untuk keluar dari Ur-kasdim. Dia kemudian berangkat dari Ur kasdim tetapi dia berhenti di Haran. Kita tidak tahu berapa lama dia berhenti dan tinggal di Haran. Tuhan memanggil dia kembali di Haran untuk meninggalkan negerinya dan sanak saudara nya.
Abraham juga mengalami pertumbuhan dalam iman dan ketaatannya kepada Tuhan . Dia menaati Tuhan meninggalkan Ur-kasdim untuk menuju ke tanah yang akan ditunjukkan oleh Allah , namun dia berhenti di tengah jalan yakni di Haran sebelum mencapai tanah yang di janjikan tersebut. Namun Tuhan adalah Tuhan yang setia. Dia memanggil kembali Abraham ketika Abraham tinggal di Haran supaya keluar dan menuju ke tanah yang dijanjikan tersebut. disini Abraham lulus ujian iman. Dia naik ke tahap berikutnya karena dia sampai ke kanaan dan disitu Tuhan menampakkan diri kepada nya.
Tahapan kedua dari imannya: Tinggal di Kanaan tetapi belum memiliki tanah tersebut (Ibr 11:9-10)
Tahapan kedua dari imannya adalah jauh lebih sulit.
Ibr 11:9-10 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. (10) Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Pada tahap ini, Abram tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan. Tapi dia belum memiliki tanah tersebut, sebaliknya, ia adalah orang asing di tengah-tengah orang-orang yang aneh, dan ia tinggal di tenda-tenda, sebuah simbol bahwa semua itu tidak menetap. Selain itu, dalam perjalanan iman Abraham ada sebuah periode yang penuh dengan bahaya dan kekecewaan. Ada waktu kelaparan, ketika ia putus asa. Selama periode ini, ia meninggalkan tanah kanaan tersebut dan pergi ke Mesir. Ada hari-hari ketika dia takut dalam hidupnya, seperti ketika raja-raja dari dataran menyerbu negeri itu dan menangkap Lot, keponakannya. Selama hari-hari itu, Abram pasti bertanya-tanya apakah ia telah melakukan kesalahan dalam menaati Allah. Seperti banyak yang terjadi dalam hidup orang Kristen, dimana ketika kita mengalami masa-masa sulit, kita lalu bertanya-tanya apakah Tuhan benar-benar beserta saya? Dan apakah betul saya bijaksana ketika menaati akan panggilan Tuhan ini . Abraham pasti bertanya kepada dirinya sendiri, “Apakah Tuhan benar-benar beserta dengan saya ? Apakah tanah ini benar-benar akan menjadi milikku dan milik keturunan saya ‘? “
Bagaimana mungkin Abram berhasil tumbuh kuat selama periode ini, ketika dia tinggal di Kanaan sebagai orang asing ? Kalau saya yang berada di posisi itu saya bisa berpikir untuk kembali lagi ke Haran, dan bisa berpikir bahwa saya salah memahami kehendak Tuhan . Abraham tidak sampai berpikir seperti saya karena di dalam kejadian 12: 7 dituliskan : “TUHAN menampakkan diri kepada Abram” (ay 7.).
Di manakah Abraham ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya? Dia berada di Kanaan. Dengan kata lain, meskipun orang Kanaan diam di negeri itu, Tuhan ada di negeri itu juga, dan ia berkuasa atas orang Kanaan. Tuhan bukan hanya Allah di Ur, di mana Abram pertama berkenalan dengan dia. Tuhan bukan hanya Allah di Haran saja. Tetapi Dia juga adalah Allah yang ada di Kanaan juga . Bahkan, ia adalah Allah seluruh bumi dan dari orang-orang di dalamnya. Seperti yang dikatakan Paulus dalam kotbahnya kepada orang Atena
Act 17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
KETAATAN MUTLAK
KEPADA TUHAN -
APAPUN RESIKONYA
Kejadian 17:5 (TB) Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Abraham Memiliki Ketaatan Mutlak.
Ia menjadi bapa dari bangsa yang terpilih dan bapa dari orang
percaya. Ia menerima perjanjian, bahwa seluruh umat manusia
mendapat berkat karena keturunannya.
Di manakah Abraham ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya? Dia berada di Kanaan. Dengan kata lain, meskipun orang Kanaan diam di negeri itu, Tuhan ada di negeri itu juga, dan ia berkuasa atas orang Kanaan. Tuhan bukan hanya Allah di Ur, di mana Abram pertama berkenalan dengan dia. Tuhan bukan hanya Allah di Haran saja. Tetapi Dia juga adalah Allah yang ada di Kanaan juga . Bahkan, ia adalah Allah seluruh bumi dan dari orang-orang di dalamnya. Seperti yang dikatakan Paulus dalam kotbahnya kepada orang Atena
Act 17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
Iman Abraham tumbuh selama kesulitan-kesulitan ini. Dan cara Abraham bertumbuh adalah dia melihat melampaui kesulitan tersebut yakni percaya bahwa Allah hadir dan akan menggenapi janjiNya. Itulah sebabnya penulis kitab Ibrani mengatakan :
Heb 11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Saudara juga dapat bertumbuh kalau saudara bisa terus menyadari akan kehadiran Allah dalam hidupmu. Allah itu bukan hanya Allah di masa lalu tetapi juga Allah di masa kini dan masa yang akan datang . Allah bukan hanya ada gereja tetapi juga di tempat kerja saudara .
Tahap ketiga : Menanti anak (Ibr 11:11-12)
Tahap ketiga dari pertumbuhan iman Abraham ditunjukkan dalam ayat 11 dan 12: “
Heb 11:11-12 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. (12) Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Karena iman Abraham, meskipun usianya sudah lanjut dan sarah sendiri mandul, namun Abraham tetap percaya bahwa Allah yang memberikan janji adalah Allah yang setia, sebab a sudah berjanji bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut yang tidak terhitung jumlahnya. Iman Abraham bertumbuh dalam menantikan akan janji Tuhan tersebut . Roma Rom 4:18, 20-21 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, (21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Masa masa penantian hadirnya anak yang dijanjikan itu memang tidak mudah sebab dia menanti bukan setahun dua tahun tetapi puluhan tahun. Namun Imannya bertumbuh ketika dia tetap beriman dan taat sampai dia memiliki Ishak. Ketika dia sudah naik kelas dalam ujian imannya, Abraham memasuki taha ke empat dari imannya.
Tahap keempat: diuji untuk mempersembahkan anaknya (Ibr 11:17-19)
Tahap keempat dari pertumbuhan iman Abraham adalah dalam (Ibr 11:17-19)
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, (18) walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” (19) Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. (Ibr 11:17-10)
Disini iman nya diuji paling berat, namun dia lulus dan taat kepada Tuhan . Oleh sebab itu, Abraham memang pantas disebut sebagai bapa orang beriman.
KERENDAHAN HATI
KEJADIAN 18:27 (TB)
Abraham menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan ia
tahu diri dan mengatakan ia adalah debu dan abu,
meskipun ia tahu Allah mengasihinya dan tidak
menganggapnya demikian.
KEJADIAN 13:1-18 (TB)
Saat terjadi perkelahian antara gembala Abraham dan
gembala Lot, maka Abraham berinisiatif mendatangi Lot
lebih dulu, walaupun dia lebih senior untuk tidak bertikai
karena mereka itu kerabat. Abraham mengalah dan
mempersilahkan Lot memilih tanah yang di
kehendakinya, dan ia mengambil sisanya.
KEJADIAN 23:4-9 (TB)
Saat ia meminta kuburan milik baginya untuk
menguburkan istrinya kepada bani Het, Abraham
meminta dengan sopan, bahkan bersujud kepada bani
Het. Padahal orang bani Het mengganggap Abraham
sebagai seorang raja agung.
BERLAKU ADIL DAN MENGERTI LEGALITAS
Kejadian 23:1-20
Saat istrinya Sara meninggal, Abraham
meminta kepada orang Het untuk memberinya tanah
sebagai tempat pemakaman khusus milik keluarganya,
maka Efron orang Het itu bersedia menyerahkan secara
cuma-cuma tanah ladang miliknya kepada Abraham, tapi
Abraham memaksa membayar dengan harga yang sesuai,
yaitu 400 syikal perak kepadanya.
Di ujung ladang Efron ini terletak goa Makhpela yang digunakan Abraham menguburkan
Sara. Di goa ini pula dikuburkan Abraham dan Sara maupun Yakub dan Lea. (Kejadian 49)
PEDULI KEPADA ORANG LAIN
Kejadian 14
Abraham yakin kekuatan Allah bersama-Nya dan terbukti ia berhasil menyelamatkan anak saudaranya beserta harta bendanya dan juga orang-orangnya.
KEJADIAN 18:23-33 (TB)
Abraham bersyafaat bagi Sodom dan Gomora terkait Lot dan keluarganya, supaya Allah tidak meluluh-lantakkan Sodom & Gomora. Meskipun akhirnya Allah tetap menghancurkannya karena tidak menemukan 10 orang benar disana.
MENGEMBALIKAN
PERSEPULUHAN APA YANG
MENJADI MILIK TUHAN
Kejadian 14:17-24,
Setelah Abram mengalahkan
Kedorlaomer dan raja-raja timur yang bersamanya guna
menolong Lot yang ditawan, maka Abraham
memberikan persepuluhan dari semua hartanya kepada
Melkisedek, raja salem yang menyongsong dia dengan
membawa roti dan anggur,
ia seorang imam Allah yang maha tinggi.
MURAH HATI &
MENGHORMATI ORANG LAIN
Kejadian 18:2-8; 21:8
Abraham suka menjamu dan menghormati orang lain
termasuk orang yang tidak dia kenal, sifatnya yang
murah hati tanpa pamrih (Kej 13:9; 14:23)
ABRAHAM MENDIRIKAN MEZBAH
Setidaknya ada empat mezbah yang didirikan oleh Abraham: mezbah yang didirikan di Sikhem (baca Kejadian 12:7), mezbah di dekat Betel (baca Kejadian 12:8), mezbah di dekat Hebron (baca Kejadian 13:18) dan juga mezbah di gunung Moria (baca Kejadian 22:9). Tidak hanya itu, ia pun rela mempersembahkan anak yang sangat dikasihinya (Ishak) ketika Tuhan memintanya.
Abraham mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya, “…serta diberkati Tuhan dalam segala hal.” (Kejadian 24:1), karena ia taat dan mengasihi Tuhan lebih dari apa pun.
Tuhan Yesus memberkati
Jatiwangi 12 FEBRUARI 2023
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar