KARAKTERISTIK RAJAWALI
KARAKTERISTIK RAJAWALI
Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Hari Ini Kita Akan Belajar tentang Rajawali
…”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yesaya 40:31)
Rajawali memang dikenal sebagai 'the king of bird'. Ketngguhannya untuk terbang, membuat rajawali menjadi penguasa langit. Di tunjang dengan mata dan visualnya yang tajam, rajawali di kenal sebagai burung pemangsa dan pendeteksi yang akurat. Filosofi inilah yang banyak di adopsi sebagai 'brand image' bagi banyak kesempatan, seperti di tulis di atas, bahwa usahanya atau bisnisnya di harapkan dapat melesat tinggi seperti rajawali serta memiliki visi jauh ke depan.
Kita belajar rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya. Allah membuat gambaran tentang burung rajawali, karena Tuhan tahu karakteristik burung rajawali, karenaTuhanlah yang menciptakannya. Dan saat ini kita akan mempelajari beberapakarakteristik tentang burung rajawali, di antaranya:
1. Selalu terbang tinggi (menggambarkan: Intim dengan Tuhan)
Demikian hidup Kekristenan kita harus memiliki mentalitasyang menyukai tempat yang tinggi, yang berarti kita harus senantiasa memikirkan perkara-perkara yang di atas dan bukan di bumi (Kolose 3:1). Dan apabila kita senantiasa memikirkan perkara-perkara di atas maka tentunya kita menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan. Memang, dalam menjalin hubungan intim dengan Tuhan membutuhkan waktu. Akibatnya, kita akan hidup penuh kemenangan karena bersama Tuhan kita sanggup mengatasi badai kehidupan yang senantiasa menerpa kita. Sedangkan orang yang jauh dariTuhan atau tidak menjalin hubungan yang intim, maka kehidupannya akan semakin buruk karena sudah keluar dari rancangan Tuhan.
2. Bergerak Dengan Kecepatan Tinggi (Semangat)
Dalam kekristenan perlu ada semangat guna mencapai target yang telah ditetapkan Tuhan. Bagaikan seorang olahragawan yang sedang bertanding, semangat merupakan modal bagi mereka untuk memperoleh kemenangan. Demikianlah dengan hidup kita; apabila sudah tidak ada semangat dalam melayani Tuhan, maka kita akan mengalami kekalahan dan kelemahan dalam hidup kita. Roma 12:11 berkata: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”Jadi orang yang memiliki semangat dalam melayani Tuhan tidakakan mudah lelah dan putus asa menghadapi berbagai tantangan atau badai kehidupan.
Supaya kita tetap bersemangat dalam melayani, maka kita harus dekat dengan Tuhan; bagaikan Rajawali yang bergerak dengan kecepatantinggi.
3. Mempunyai Pandangan Yang Jauh/Tajam (Mempunyai Visi)
Di dalam ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa rajawali memiliki kemampuan untuk memandang dalam jarak yang cukup jauh yaitu +/- 6 KM.Kemudian bagaimana dengan kehidupan kekristenan kita, apakah kita memiliki visi dari Tuhan? Visi merupakan gambaran masa depan yang membuat kita bergairah dalam mengiring Tuhan. Oleh sebab itu jangan terpaku pada masa lalu kita, karena kita memiliki hari esok atau masa depan yang penuh harapan bersama Tuhan. Orang yang tidak memiliki visi yaitu orang tersebut akan menjadi liar dalam?kekristenannya?(Amsal 29:18).
4. Kesetiaan Rajawali
Rajawali setia dengan pasangannya, hal ini menjadi karakteristik juga bagi orang percaya. Setia dengan pelayanannya dan tanggung jawabnya. Oleh sebab itu kesetiaan harus dimiliki oleh setiap orang yang percaya kepada Yesus, karena kesetiaanlah yang akan menentukan akhir dari segala sesuatu yang kita rindukan. Apabila saat ini kita ambil putusan percaya Yesus maka selamanya kita tetap percaya Yesus. Karena Dia sudah memberi teladan kepada kita. Dia tetap setia dalam melakukan kehendak Bapa sampai pada kematianNya; yang kemudian dibangkitkan dan dipermuliakan. Oleh karena itu apabila kita saat ini mengalami masalah,biarlah tetap setia sebab janji Tuhan itu seperti fajar yang tidak pernah terlambat untuk terbit setiap harinya.
2 Timotius 2:11 – 13 : Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidaksetia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangka ldiri-Nya.”
Kisah Hidup Burung Rajawali
Apakah ciri-ciri Burung rajawali?
Ciri yang utama dan terutama yaitu tidak takut badai ! Burung rajawali malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai datang. Sebab dia akan menghadapinya dan menggunakan badai itu untuk melambung tinggi. Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia mengembangkan sayapnya.Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam. rajawali penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang badai.Mereka ribu berkotek-kotek, menciap-ciap, bingung lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai. Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai. Lain dengan burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi victor, pemenang, terbang mengatasi badai.
Di antara berbagai kelebihannya, rajawali di nilai memiliki sifat yang peka namun tenang membaca situasi. Rajawali adalah burung yang memiliki 'aerodinamika' yang sempurna. Dengan sayap yang lebih besar dari tubuhnya, rajawali memiliki kestabilan saat melayang2 di udara. Karena kerja sayap lebih banyak untuk melayang di bandingkan untuk mengeak-ngepak, maka rajawali tidak pernah lelah saat berada di langit.
Rajawali mampu terbang melayang sepanjang hari, di bantu dengan arus udara. Sayap rajawali juga mampu membaca arus udara yang tidak teratur sehingga rajawali mampu menghindar dari guncangan dan mampu terbang dalam keadaan badai sekalipun. Untuk dapat terbang tinggi dan melayang2 di udara, rajawali harus sabar menunggu hawa panas, sekalipun burung2 lainnya berterbangan menikmati hembusan angin dan hangatnya sinar matahari.
Saat rajawali melayang di langit, matanya bekerja mencari mangsa. Kemampuan visualnya yang tajam ( sekita 5x lebih tajam dari manusia ) membuat rajawali sangat mudah mendeteksi setiap perubahan gerak binatang yang hendak dimangsanya. Maka, sekalipun rajawali berada ratusan mil di atas permukaan tanah, rajawali mampu mengamati gerakan tikus ataupun ular di sela2 rerumputan atau mengamati ikan2 yg berenang di sungai. Dan dengan secepat kilat, rajawali mampu menangkap mangsa yang sudah di amatinya sejak berada di langit.
Perilaku rajawali member inspirasi kepada kehidupan kita, tentang sikap kita terhadap perubahan, kerendahan hati dan sikap peduli, yang harus selalu di pelihara, meskipun kita berada di atas keberhasilan. Kesuksesan seseorang untuk meraih jabatan hingga berada di posisi puncak sekalipun, bukan hasil kerja individu, tetapi banyak tangan2 yang membantu, banyak jiwa2 yang mungkin terabaikan, dan itu berasal dari orang2 di sekitar kita.
Belajar untk lebih peka terhadap orang2 di sekeliling kita, memberikan ketenangan dalam berusaha. Dalam jiwa yang tenang, maka pikiran dan hati kita menjadi lebih jernih untuk mengambil keputusan. Ketenangan membawa kita mampu mencerna lebih jauh, mendalami, sekaligus melahirkan ketajaman dalam membaca situasi. Ketenangan batin, jiwa dan pikiran adalah muara dari perilaku yang baik untuk menjadi kita manusia2 yang berbudi bagi kehidupan banyak orang .....
Ada 7 mentalitas rajawali sebagai pemimpin di angkasa, yaitu :
Rajawali terbang tinggi sendiri.
Rajawali memiliki Visi.
Rajawali tidak memiliki rasa takut.
Rajawali memiliki sifat gigih (tenacious)
Rajawali tidak pernah makan bangkai.
Rajawali siap untuk selalu berlatih.
Rajawali memiliki daya hidup.
MATA RAJAWALI
Rajawali memiliki mata atau pandangan yang sangat tajam. Ia mampu memandang dari jarak yang cukup jauh, bahkan dari atas ketinggian kurang lebih 3 mil (4,8 km) dari permukaan bumi atau permukaan laut ia masih dapat menangkap sinyal gerakan dari binatang buruannya. Untuk memastikannya ia akan terbang merendah, lalu dengan kecepatan yang luar biasa ia akan segera menyambar mangsanya.
Tuhan pun mau setiap kita memiliki mata rohani yang tajam, yang dapat melihat jauh ke depan, melihat janji-janjiNya dan rencanaNya serta dapat memandang segala sesuatu sebagaimana Tuhan memandang. Jangan sampai mata kita hanya terfokus pada perkara-perkara yang lahiriah, tapi arahkan pandangan hanya kepada Kristus. "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kausa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20).
Satu hal lagi yang bisa kita pelajari dari burung rajawali adalah jarak pandangnya. Jarak pandang burung rajawali dikatakan bisa mencapai sekitar 6 km atau kurang lebih 8 kali jarak pandang manusia. Berada di tempat tinggi akan membuatnya mampu memandang dengan lebih jauh tanpa terhalang tembok-tembok atau pohon dan gunung yang bisa menutupi kemampuan pandangnya yang jauh itu. Dalam Obaja 1:4 dikatakan bahwa burung rajawali menempatkan sarangnya di antara bintang-bintang, dan memang demikianlah adanya. Rajawali selalu berada di tempat tinggi, dimana selain ia bisa melewati berbagai halangan di udara, rajawali juga akan aman dari serangan pemburu atau pemangsa yang biasanya ramai di tempat rendah.
Tetapi kuat dalam segala keadaan karena Tuhan penopang dan sumber kekuatan kita.
Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 meter. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur didalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.
Berdasarkan firman Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali ini.
1. Bayi Rajawali terlebih dahulu belajar terbang
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman.Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya. Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anak-anak yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan.
Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.
Akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini: setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali. Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jka kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah. Apa yang sedang terjadi? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita! Kita sedang belajar terbang! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami. Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.
2. Rajawali diciptakan tinggal di tempat tinggi
Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih diantara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam penjaradan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).
Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.
3. Rajawali tidak terbang, tetapi melayang
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu. Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita terbang dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk terbang melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus. Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang Kristen Rajawali seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.
4. Rajawali memiliki waktu untuk membaharui diri
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.
Seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi rontok dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.
5. Rajawali kadang bisa sakit seperti manusia
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya.
Ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan atau sakit rohani kita, apakah kita juga mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam penyakit ?
6. Setiap burung Rajawali pasti mati
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu mati.
Sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Selamat Mengunyah Rhema Dari Pembacaan Alkitab Tentang Rajawali
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Only By His Grace
Bandung 8 Maret 2023
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
terima kasih atas renungan.
BalasHapus