ARTI SEBUAH PERJANJIAN
ARTI SEBUAH PERJANJIAN
EV IIN TJIPTO PURNOMO WENAS
Banyak orang yang tidak mengerti dan menangkap arti dari sebuyai perjanjian, begtu banyak manusia secara sadar
maupun tidak sadar melepas sebuah perjanjian. Bila kita benar-benar arti sebuah perjanjian, hidup kita akan berubah dengan sangat ajaib, karena kuasa dibalik sebuah perjanjian sangat lah luarbiasa. Mengerti
sebuah perjanjian bisa membuat kita menikmati banyak keajaiban menerima begitu banyak hal yang orang lain
tidak dapat terima.
Perjanjian dengan Tuhan adalah
rekayasa dari pihak Tuhan karena Kasih-Niya untuk menolong, memgupgrade, dan mengubah nasib kita, hal itu tu muncul dari Hati BAPA, timbul dari cinta.
Sebuah perjanjian bersifat billateral atau
sebab ada dua pihak yang dilibatkan dalam membuat sebuah perjanjian. Setiap pihak memiliki hak dan bagian
masing-masing, oleh sebab itu kedua pihak harus melakukan tugas meraka dengan adil dan bertanggung jawab.
Kita harus mengerti bahwa sebuah perjanjan berarti sangat dalam, dimana ketika sebuah perjanjan secara alkitab telah di sahkan, efeknya akan kekal tidak akan ada alasan untuk membatalkan:
perjanjian tersebut selama kita memegang nya. Bila perjanjian antara dua manusia bisa sangat berarti, bayangkan bila kita mendapatkan sebuah perjanjian dengan Tuhan Pemilik Semesta Alam, sangatlah Ajaib dan luar biasa.
Tuhan sangat rindu untuk memberkati dan menjamin anak-anaknya, namun tidak banvak orang yang mengerti akan
kerinduan-Nya tersebut. Begitu banyak orang bertanya mengapa kita harus membuat perjaan mengapa kita tidak meminta langsung saja kepada Tuhan.
Hal yang harus kita ketahui adalah di dalam meminta ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, permintaan itu bisa diterima dan bisa saja ditolak oleh Tuhan, Karena Tuhan yang memegang kuasa penuh atas menjawab permintaan kita.
Namun bila kita mempunyai sebuah perjanjlan ada kuasa hukum terkandung dalamnya dan saat kita telah melakukan kewajiban dan baglan kita, naka dari pihak Tuhan pasti menggenapkan. Saat kita mengerjakan bagian kita, Tuhan pasti akan menyelesaikan bagian-
Nya.
Kita sangat perlu perjanjian, tanpa perjanjan sangatlah sulit bagi kita untuk mencapai akhir dengan kuat, karena
sesungguhnya setiap perjanjian dengan Tuhan hanya 1% bagian manusia, tetapi 99% bagian Tuhan.
Yesaya 61:8 (TB) Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.
Tuhan kita sangat mencintai hukum dan membenci kecurangan, Dia Allah yang adil dalan setiap perkataan dan keputusan-Nya. Tuhan berkata Dia akan
menberikan upah yang sangat banyak dengan tepat, namun tidak akan diberikanNya apabila kita tidak serius dan tidak melakukan bagian kita
Tuhan akan mengampuni kita bila kita mengaku tetapi sering kali Dia harus menghukum kita olen karena keadilan-Nya. Oleh karena cinta-Nya, Tuhan harus mendidik kita, agar kita tidak kehilangan bagian kita dan dituntut iblis.
Tuhan juga berkata bahwa Dia akan mengikat Perjanjian Abadi dengan kita. Perjanjian dengan Tuhan sangatlah berbeda dengan perjanjian antara
manusia. Perjanjian manusia bersifat sementara karena manusia masih terbatas oleh waktu dan nyawa
namun perjanjian dengan Tuhan adalah perjanjian yang kekal dan melampaui segala batas, sebab Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu Pemilik alam semesta dan segala isinya.
Perjanjian dengan Tuhan berdampak dari generasi ke generasi, salah satu contoh adalah bangsa Israel.
Israel adalah bangsa pilihan yang dari zaman ke zaman dilindungi dan dikenan oleh Tuhan di semua bidang. Bila kita melihat di dalam sejarah, berkali-kali bangsa-bangsa di sekitarnya ingin menghancurkan dan menyerang Israel namun sampai hari ini Israel masih berdiri kokoh.
Sampai hari ini Israel adalah bangsa yang menguasai dunia di bidang ekonomi, bidang teknologi dan lain-lain
Begitu banyak pemimpin-pemimpin negara di dunia memiliki darah keturunan Israel begitu banyak scientis artis dan orang-orang besar yang memiliki darah keturunan Israel.
Israel berdiri sampai hari ini dan menjadi besar karena perjanjian kekal yang dibuat Tuhan dengan semua
nenek moyang Israel, diantaranya
adalah Abraham, Ishak, dan Yakub.
Oleh karena ajaib dan berharganya kuasa sebuah perjanjian, Tuhan tidak bisa memberikannya kepada
sembarang orang, hanya yang berkenan di hati-Nyalah yang bisa mendapat perjanjian. Pengetahuan saja
tidak cukup untuk mendapatkan perjanjian, Tuhan menginginkan yang lebih yaitu sebuah teriakan atau
erangan yang dari dalam, sebuah kerinduan yang begitu mendalam sampai yang Ilahi itu bisa menjadi
bagian kita. Tuhan berikan perjanjan kepada orang yang dewasa, yang bisa dipercaya, yang ada di hati Tuhan, dan yang bisa menghargainya.
Mengeluarkan yang dari dalam, atau yang llahi bukanlah hal bisa semua orang lakukan, bahkan tidak semua orang menginginkannya. Salah satu cara untuk
mengeluarkan yang llahi yang dari dalam adalah minta agar Tuhan bongkar dan remukkan. Namun dibongkar dan diremukkan oleh Tuhan berarti diproses, dan tidak mudah
Kita harus berani dan tidak menjadi pecundang. hadapi dan taklukkan proses itu, agar Tuhan berkenan dan
kita layak menerima perjanjian dengan-Nya. Seringkali dosa
kedagingan begitu tebal membungkus manusia roh kita, sehingga kita tidak bisa bersekutu dengan Tuhan. Proses adalah cinta Tuhan untuk mengoyakkan banyak selubung di hidup kita.
Tuhan sangat ingin memberi banyak
tetapi yang sulit adalah mengosongkan
tangan kita untuk menerinma yang dari
Tuhan. Tuhan sangat ingin bersatu
dengan kita, tetapi kita harus terlebih
dahulu keluar dari persatuan kita
dengan dunia.
Perjanjian dengan Tuhan memang memiliki kuasa yang sangat ajaib dan dasyat, namun kita juga harus
mengerti bahwa saat kita meenerimanya kita juga diikat oleh Tuhan, dan terikat dengan Tuhan berarti kita harus bisa mengenal dan melakukan segala sesuatu
sesuai dengan keinginan dan kerinduan hati-Nya. Hidup kita bukanlah milik kita lagi namun milik-Nya, kita hidup
untuk menyembah, menyenangkan hati-Nya, mengejar perkenanan-Nya, sampai genap semua yang Tuhan
rencanakan.
Ikatan dengan Tuhan juga berarti kita harus berani menderita, mempunyai mentalitas "I will do whatever it takes to please You", berani melakukan dan menyerahkan segalanya demi Menyenangkan HatiNya. Merelakan hidup kita untuk Tuhan didik sampai "true self" kita terpancar keluar Ayatnya Berkata :
Ibrani 12:6 (TB) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Semua yang dikasihi dan diakuÃ-Nya sebagai anak adalah orang-orang yang dihajar dan disesah-Nya, tidak ada jalan pintas dalam menerima perkenanan
perjanjian-Nya, hanya lewat proses dan didikan. Proses dan didikan merupakan perjalanan korban atau darah dimana kita harus berani berkata "It's All about You Lord, no more me".
Dalam hidup saya sangat banyak proses, goresan, dan ukiran tangan Tuhan yang waktu dibuat menyakitkan tetapi begitu indah sekarang. Salah satunya ketika
Tuhan menetapkan suami atau jodoh yang bukan selera saya, yang sangat disiplin, sederhana, rapih, keras, tetapi sekarang yang menjadi sumber berkat
dukungan, pijakan yang sepadan.
Semua kesukaan daging saya kemalasan, dunia, ego, Kemarahan, kesombongan bekali-kali dipotong lewat Kegagalan, kejatuhan, makian orang, dan direndahkan hari ini bahkan yang saya tidak pernah berani bayangkan, semua Tuhan berikan.
Ketika saya pulang darà Belanda dan
gelar S2 Master of Architect, saya merasa sangat bangga, berharap mendapat gaji yang besar dan
menjadi kaya raya. Mernpunyai cita-cita untuk menjadi kaya bukanlah hal yang salah, tetapi Tuhan rindu
mermproses kita untuk tidak fokus kepada uang dan kehormatan. Jika Tuhan memanggil saya masuk
pelayanan, Tuhan membiarkan saya "pas pas-an'" Supaya saya tahu berkat bukan dari usaha saya, tetapi dari anugrah Tuhan.
Saya diperlihatkan jalan-jalan yang tidak pernah saya lalui, jalan muzÃzat, jalan pengharapan dan iman.
Berkali-kali saya tidak punya uang, tetapi saya bisa memberi makan ribuan orang, tiba-tiba ada donatur yang memberi uang karena mendapat mimpi. Ada
pabrik yang secara tiba-tiba menawarkan ribuan produknya, memberi gratis untuk reklame, ada pedagang yang menyerahkan makanan karena masih banyak tersisa.
Semua keajaiban yang saya lewati, membuat iman dan cinta saya kepada Tuhan, bukan kepada dunia, uang
atau kekuatan manusia. Ketika hati saya sudah bebas dari semua ketakutan, kekuatiran, dan cinta uang, maka Tuhan memberi lebih banyak, memberkati lebih
banvak, mempercayakan lebih banyak, dan mengikat Perjanjian Kekal dengan saya. Hidup Saya ditopang karena Perjanjian. Dua Puluh Satu Tahun Mahanaim berjalan, 12 Tahun Bahtera Berjalan, memberi makan ribuan orang perhari, jutaan orang pertahun.
Tuhan mencukupkan Lebih dari 12 Sekolah di kota-kota kecil tersebar di seluruh Indonesia lebih dari 1000 rumah singgah tersebar di pelosok-pelosok, gang-gang dan desa-desa, semua karena Perjanjian.
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Sumber Buku :
SERI PENGAJARAN
PERJANJIAN DAN SUMPAH DAN MENGHADAPI ROH PELACUR
EV IIN TJIPTO PURNOMO WENAS DAN EV RUTH APUNG SETIAWAN
Komentar
Posting Komentar