BELAJAR DARI KESALAHAN SAUL
BELAJAR DARI KESALAHAN SAUL
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat hari ini mari kita belajar tentang Saul.
Untuk mengerti tentang Janji-janji Tuhan & hal-hal yang bisa membatalkan Kegenapan Janji Tuhan
Di dalam Alkitab ada satu contoh kehidupan yang memiliki banyak persamaan latar belakang dengan kehidupan Umat Tuhan dewasa ini.
Kehidupan Saul memberikan pelajaran yang berharga dan sebab-sebab kegagalan dan pembatalan Janji-janji Tuhan atas seorang maupun seluruh keturunannya.
SAUL DIANGKAT MENJADI RAJA
1 Samuel 9:17-19 (TB) Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."
Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?"
Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.
SAUL DIPENUHI ROH KUDUS
1 Samuel 10:5-6 (TB) Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi.
Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.
SETELAH KEPENUHAN SAUL BERNUBUAT
1 Samuel 10:10-11 (TB) Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.
Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: "Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?"
KETIDAKTAATAN SAUL
1 Samuel 13:5-10 (TB) Adapun orang Filistin telah berkumpul untuk berperang melawan orang Israel. Dengan tiga ribu kereta, enam ribu orang pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki sebanyak pasir di tepi laut mereka bergerak maju dan berkemah di Mikhmas, di sebelah timur Bet-Awen.
Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit — sebab rakyat memang terdesak — maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
Sayangnya saat Saul dan Israel diberikan banyak kemenangan dalam peperangan melawan bangsa lain, mereka terhanyut dan lupa bahwa yang selama ini memberikan kemenangan adalah Allah. Setelah mendapatkan kemenangan, Saul seharusnya menunggu Samuel datang untuk melakukan persembahan bersamanya. Namun Saul merasa dirinya pantas melakukan itu sendiri kepada Tuhan (1 Samuel 13), dan itulah awal mula kesalahan Saul dimulai.
1 Samuel 13:13-14 (TB) Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Tetapi sekalipun Saul menerima Janji Tuhan, kehidupannya mengalami pembatalan janji. Saul dan Keturunannya semula ditetapkan Tuhan untuk tidak putus memerintah bangsa Israel, tetapi hanya ia yang memerintah dan janji itu dibatalkan Tuhan. Tidak seorangpun keturunannya yang duduk menggantikan Dia di Tahta untuk memerintah atas orang Israel
1 Samuel 15:2-3, 7-12 (TB) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."
Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.
Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
"Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Lalu Samuel bangun pagi-pagi untuk bertemu dengan Saul, tetapi diberitahukan kepada Samuel, demikian: "Saul telah ke Karmel tadi dan telah didirikannya baginya suatu tanda peringatan; kemudian ia balik dan mengambil jurusan ke Gilgal."
Ketidaktaatan Saul selanjutnya adalah ia menolak untuk menghancurkan Amalek seperti yang Tuhan perintahkan padanya (1 Samuel 15). Saul membiarkan orang Israel yang bersamanya merampas ternak-ternak yang baik. Padahal Tuhan telah berkata padanya untuk tidak menyisakan apapun.
TINGGI HATI ATAU SOMBONG
Kesalahan ketiga, dalam melaksanakan pemerintahannya, Saul kerap mencuri kemulian Tuhan. Dia tidak lagi merasa seperti kala dia dipilih jadi raja yang rendah hati (bahkan cenderung minder), tapi Saul yang belakangan adalah Saul yang penuh dengan kesombongan. Dia menyombongkan diri karena melihat keberhasilannya menaklukkan bangsa Filistin.
KESALAHAN-KESALAHAN SAUL YANG MEMBATALKAN JANJI TUHAN
1 Samuel 13:2-4 (TB) Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya.
Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya."
Demikianlah seluruh orang Israel mendengar kabar, bahwa Saul telah memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin dan dengan demikian orang Israel dibenci oleh orang Filistin. Kemudian dikerahkanlah rakyat itu untuk mengikuti Saul ke Gilgal.
KELEMAHAN DAN KARAKTER YANG TIDAK DIBERESKAN
1 Samuel 13:2 (TB) Saul memilih tiga ribu orang dari antara orang Israel; dua ribu orang ada bersama-sama dengan Saul di Mikhmas dan di pegunungan Betel, sedang seribu orang ada bersama-sama dengan Yonatan di Gibea Benyamin, tetapi selebihnya dari rakyat itu disuruhnya pulang, masing-masing ke kemahnya.
Salah satu kelemahan Saul adalah Penakut yang tidak pernah diatasi sepanjang hidupnya.
Ketika Saul diangkat menjadi Raja ia sembunyi diantara barang-barang.
1 Samuel 10:21-23 (TB) Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan.
Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang."
Berlarilah orang ke sana dan mengambilnya dari sana, dan ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya.
Setelah Daud Mengalahkan Goliat Saul ketakutan Tahtanya direbut oleh Daud dan Kerajaan Saul diambil alih oleh Daud.
Karena Ketakutan Tahtanya direbut oleh Daud membuat Saul selama bertahun-tahun hidupnya bukan untuk mengatur kerajaannya atau memimpin pasukan Menghadapi musuh, tetapi Saul hanya mengejar-ngejar Daud.
Seringkali Allah berurusan dengan kelemahan-kelemahan kita, untuk membereskannya.
Dan Kadang-kadang bertahun-tahun kita menghadapi ujian dan pergaulan yang sama, banyak anak Tuhan yang merasa mereka tidak mengalami kemajuan apapun.
Padahal ketika Tuhan sedang membereskan satu aspek hidup kita. Kita perlu mengikis semua kelemahan kita lapisan demi lapisan.
Rasa Takut banyak dialami oleh orang-orang Kristen: Takut kalau memberi akan mengalami kekurangan dan banyak ketakutan lainnya. Sehingga mereka menghabiskan banyak waktu mereka untuk menghindari apa yang mereka takutkan agar tidak terjadi di dalam hidup kita
Padahal kalau mereka menyerah dibawah pimpinan Tuhan maka Dia menuntun mereka kepada Penyediaan Tuhan.
SAUL TIDAK BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN
Pertama, Saul tidak berpegang pada firman Tuhan (ay. 13b). Firman Tuhan adalah Firman dari Tuhan sendiri. Dalam Firman Tuhan terkandung nasihat-nasihat Tuhan, perintah-perintah, larangan-larangan, dan ajaran-ajaran dari Tuhan yang berguna bagi kita agar kita bisa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Seseorang tidak dapat mengatakan “Aku setia kepada Tuhan” ketika ia tidak mau melakukan apa yang Tuhan mau. Seseorang tidak dapat melakukan apa yang Tuhan mau ketika ia tidak mau membaca Firman Tuhan. Oleh karena itu, seseorang akan dapat dengan mudah menyimpang, berdosa, bahkan murtad dan meninggalkan Tuhan ketika ia sudah tidak pernah lagi membaca Firman Tuhan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk senantiasa menjadikan Firman Tuhan sebagai kesukaan kita, sebagai makanan rohani kita yang harus kita baca setiap harinya.
SAUL TIDAK MINTA PETUNJUK TUHAN
Kedua, Saul tidak meminta petunjuk dari Tuhan, melainkan meminta petunjuk dari arwah (ay. 13c-14a). Saya tidak ingin membahas apakah memang kita bisa meminta petunjuk dari arwah, akan tetapi yang ingin saya tekankan adalah bagaimana Saul sebagai raja, justru tidak meminta petunjuk dari Tuhan yang telah mengangkatnya sebagai raja atas bangsa Israel. Ia lebih suka meminta petunjuk dari orang lain, bahkan dalam hal ini Saul justru lebih suka meminta petunjuk kepada arwah. Tidak ada cara lain agar kita menjadi berhasil kecuali kita berdoa kepada Tuhan dan memohon Tuhan menunjukkan kepada kita jalan mana yang harus kita tempuh dan pilihan apa yang harus kita perbuat. Jika kita tidak mau mengandalkan Tuhan sebagai penuntun hidup kita, ya jangan salahkan Tuhan jika hidup kita menjadi berantakan karena kita lebih mengandalkan orang lain dan diri kita sendiri daripada mengandalkan Tuhan.
SAUL SERAKAH
1 Samuel 15:6-9 (TB) Berkatalah Saul kepada orang Keni: "Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek.
Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke Syur, yang di sebelah timur Mesir.
Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Saul Serakah (1 Samuel 15: 17- 19)
Saul dikenal dengan keserahannya: Seharusnya ia membunuh semua ternak- ternak orang- orang Amalek, tetapi ia memilih ternak yang baik dan membawanya. Solah- olah semua ini ia lakukan untuk Tuhan, yaitu mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Tetapi sebenarnya motivasi Saul adalah serakah.
SAUL TAKUT ORANG BANYAK
1 Samuel 15:24 (TB) Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
Saul takut kepada orang banyak (1 Samuel 15 : 24)
Kejatuhan Saul yang pertama karena rakyat telah meninggalkan dia: Ketika mereka sedang dikepung oleh tentara Filistin, nabi Samuel tidak kunjung datang untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan.
Kejatuhan Saul yang kedua adalah ketika rakyat menuntut supaya jarahan orang- orang Amalek tidak dibinasakan, melainkan dibawa pulang. Disini Saul takut terhadap rakyat dan mengizinkan rakyat untuk melakukan hal itu.
Saul melanggar firman Tuhan karena rakyat. Saul tidak masuk dalam rencana Tuhan, disebabkan karena takut kepada orang banyak atau takut dengan apa kata orang terhadap dirinya.
Saul dipanggil oleh Tuhan, diurapi oleh Tuhan, diubah oleh Roh Allah, dipilih oleh rakyat dan bersumpah untuk taat. Tetapi mengapa Saul gagal?
Saul gagal karena karakternya!
Tuhan Yesus memberkati
Only By HIS GRACE
Jatiwangi 20 OKTOBER 2023
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar