KESAKSIAN NATAN UMUR 15 TAHUN 2
KESAKSIAN NATAN UMUR 15 TAHUN 2
27 ELUL 5775
Author : Iwan Steven
Link YouTube: https://youtu.be/sVKOtdS51No?si=JXloWGEbZ4tey2eW
Terjemahan Transkrip Video:
Rabbi: Moadim l’simcha. Chagim u’zmanim l’sasson. (Selamat hari raya bagi semuanya. Hari raya dan waktu sukacita.)
Morai V’Rabotai (guru-guru dan rekan-rekan yang saya hormati), ketika Rabbi Yehuda memanggilku dan memintaku datang ke sini setiap Sukkot (Hari Raya Tabernakel atau Pondok Daun) dan Pesach (Paskah) untuk memberikan pelajaran.
Aku mempersiapkan sesuatu tentang Mashiach. Dan aku tidak tahu itu – diberkatilah nama-Nya, bahwa orang yang ingin mengikuti jalan-Nya, Dia memimpin –
Kadosh Baruch Hu (Dia Yang Kudus) akan mengirim kepadaku Siyata d’Shamaya (dengan pertolongan Surga).
Poster-poster dicetak, dan digantung, dan di sini – anak muda yang duduk di kananku, namanya Natan, dia tidak berasal dari Yerusalem. Aku akan mulai dengan perkenalan, dan berkata: Dia telah melalui pengalaman yang sangat sulit, dan sebentar lagi dia akan menceritakan di sini apa yang dia lihat dan pesan apa yang dia terima. Apa yang sulit bagi orang-orang untuk mengerti, apa yang sulit dipahami di sini bahwa dia barulah berumur 15 tahun. Dan ketika jiwa meninggalkan tubuh, itu dapat menerima sejumlah besar informasi hanya dalam beberapa menit. Itu berarti bahwa apa yang dibutuhkan bertahun-tahun bagi seseorang di dunia ini untuk belajar. Di sana, di dunia itu, seseorang dapat mengetahui dan mengerti dengan sendirinya hanya dalam hitungan menit – segala sesuatunya.
Jadi dia punya banyak hal untuk diberitahukan, sulit baginya untuk menceritakannya, dia juga tidak punya kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang dia alami.
Karena itu bukanlah hal-hal yang berhubungan dengan dunia ini sama sekali. Dan sejak kemarin aku telah duduk bersamanya, dan mendorong dia, dan mengumpulkan sedikit-sedikit informasi dari dia. Dan sedikit demi sedikit kamu melihat bahwa dia mengetahui banyak hal-hal.
Jadi aku akan menyingkat penjelasannya sedikit, dan ceritanya, dan memulai dengan mengatakan ini: Dia bukanlah penduduk di Yerusalem. Pada hari Senin, 15 Tishrei, minggu ini, pada hari pertama Sukkot, dia pergi bersama ibunya untuk bertamu di rumah pamannya, di Modiin. Pada waktu sore, dia merasa dirinya mulai menggigil. Dia merasakan dingin di kaki dan tangannya. Dia berpikir dia butuh istirahat. Dia pergi untuk berbaring dan istirahat. Dan lalu, apa yang terjadi sesudah itu – kita akan membiarkan dia terus menceritakan apa yang terjadi, karena dia yang mengalaminya. Dia merasa seperti dia meninggalkan tubuhnya, keluar melalui hidungnya, dan awalnya dia melayang di atas dirinya sendiri, dan pertamanya tidak mengerti siapakah dia sebenarnya. Di mana “dirinya” berada. Dirinya yang sedang terbaring di sini di atas tempat tidur, atau dirinya yang sedang melayang di atasnya. Kita mulai, Natan?
Kematian Klinis
Natan: Ya. Jadi apa yang terjadi adalah seperti ini. Awal mulanya, aku sangat sakit pada hari itu. Dan sehari sebelumnya aku juga pusing dan semuanya. Apa yang terjadi adalah aku pingsan sehari sebelumnya. Lalu, pada Senin sore, aku juga tidak merasa sehat, dan seluruh tubuhku gemetaran semuanya. Aku hanya ingin pergi istirahat, aku pergi ke tempat tidur, aku menyelimuti diriku dengan selimut karena aku benar-benar kedinginan. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Seluruh tubuhku menggigil dan aku merasa sangat kesakitan. Aku hanya merasa seperti aku tiba-tiba meninggalkan tubuhku, dan lalu aku melihat diriku sendiri di atas tempat tidur. Aku ada dua meter di atas tempat tidurku. Dan aku tidak mengerti bahwa itu adalah aku di sana, kapan aku ada di situ – atau, siapa yang ada di atas tempat tidurku. Dan aku tidak dapat memahaminya. Lalu apa yang terjadi adalah, aku mulai melayang, seperti aku naik ke atas ke udara tanpa sebuah elevator. Dan aku naik dan meninggalkan kamar, dan aku pergi semakin tinggi dan tinggi dan tinggi.
Natan: Haruskah aku terus menceritakan kisah ini?
Rabbi: Ya. Ceritakan bagaimana kamu melihat planet Bumi.
Natan: Ya. Dan aku terus bergerak, dan lalu aku melihat planet Bumi dari atas. Dan aku terus bergerak semakin tinggi dan tinggi. Dan lalu apa yang terjadi adalah – aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Tiba-tiba entah dari mana, aku memasuki semacam lorong, benar-benar sangat besar, dan aku melihat pada ujung lorong itu sebuah cahaya yang sangat kecil. Dan itu seperti, aku berada di dalam lorong. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Ada seperti lingkaran-lingkaran, dan lebih banyak lingkaran-lingkaran. Dan di dalamnya kamu melihat banyak dan sangat banyak jiwa-jiwa. Dan lalu aku mulai berjalan, dan cahaya itu semakin besar dan besar, dan akhirnya aku mencapai cahaya itu.
Dan cahaya itu – aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya – itu baik. Kamu merasakan aman, dan kasih – itu mustahil untuk menjelaskan hal semacam ini.
Rabbi: Adakah contoh di dunia ini suatu cahaya seperti itu? Dapatkah kamu membandingkan cahaya yang kamu lihat dengan apa pun yang ada di dunia ini?
Natan: Tidak. Itu mustahil! Kamu tidak dapat menjelaskannya. Kamu tidak dapat menjelaskannya. Aku tidak tahu. Dan itu seperti, cahaya itu seperti berbicara kepadaku. Seperti, itu tidak mengucapkan kata-kata. Itu seperti telepati. Kamu mengerti ia berbicara kepadamu, dan menanyakan kepadamu pertanyaan-pertanyaan. Ia bertanya kepadaku apakah aku ingin mati. Jika aku menginginkannya… aku mengerti bahwa jika aku melintasi garis cahaya itu, maka aku tidak akan dapat kembali lagi. Aku mengerti.
Aku menjawab bahwa aku tidak tahu. Aku tidak punya pikiran apa yang harus dilakukan. Aku tidak tahu, tidak tahu. Dan lalu apa yang terjadi adalah, aku melangkah menjauh dari sana. Tiba-tiba aku masuk ke dalam sebuah aula. Aula yang sangat besar. Sangat sangat besar, luar biasa besar, besar sekali. Amat sangat besar sekali. Dan melihat di sana banyak dan sangat banyak orang-orang. Seluruh orang-orang itu berpakaian dengan pakaian-pakaian yang bagus. Mereka berpakaian sangat bagus, dan aku melihat diriku. Dan aku sedang memakai pakaian yang robek-robek, kotor dengan darah. Aku merasa sangat malu. Dan seluruh orang-orang ada di sana untukku, dan mereka gembira, dan mereka bertepuk tangan kepadaku dan semuanya. Dan aku memasuki aula itu. Aku juga melihat Rabbi Ovadia Yosef, dan dia menjabat tanganku. Aku melihat dia di sana. Dan aku melihat banyak orang lainnya yang aku ketahui sudah mati. Banyak dan sangat banyak orang. Juga mereka yang tidak aku kenal. Jadi aku ada di dalam aula besar itu. Dan apa yang terjadi kepadaku adalah, aku pergi ke dalam, dan di sana ada panggung yang sangat tinggi. Dan di atas panggung itu ada tiga cahaya ini. Ada suatu cahaya yang sangat tinggi, dan itu adalah yang di tengah. Dan di sebelah kanannya ada sebuah cahaya kecil, dan di sisi kirinya ada sebuah cahaya kecil.
Rabbi: Cahaya-cahaya apakah itu?
Natan: Mereka seperti… seseorang yang memberikan kesaksian tentang kamu. Cahaya yang di kanan menceritakan hal-hal buruk yang kamu perbuat, dan cahaya yang di kiri menceritakan hal-hal baik yang kamu perbuat.
Rabbi: Ada sebuah pengadilan di sana?
Natan: Ya.
Rabbi: Dan apakah kamu tahu siapa yang memimpin atas pengadilan itu? Jika ada hakim-hakim di sana… siapakah hakim-hakimnya?
Natan: Ya. Ada Rabbi Ovadia Yosef, yang menjadi kepala hakim-hakim…
Rabbi: Av Beit Din? (Kepala pengadilan)
Natan: Ya. Av Beit Din.
Rabbi: Dan siapakah yang bersamanya? Adakah di sana rabbi lain bersamanya?
Natan: Aku pikir Rabbi Eliyashiv.
Rabbi: Rabbi Eliyashiv ada bersamanya?
Natan: Ya. Ya.
Rabbi: Dan siapakah yang ketiga?
Natan: Aku tidak ingat. Itu aku tidak ingat. Aku benar-benar tidak ingat. Saat aku mencoba mengingatnya, aku tidak dapat.
Rabbi: Dan lalu ada yetzer hatov (kecenderungan baik) dan yetzer hara (kecenderungan jahat)?
Natan: Ya. Ada dua cahaya kecil. Di sebelah kanan ada yetzer hara, dan di sebelah kiri yetzer tov. Dan, kamu tidak melihat sesuatu. Kamu melihat cahaya semacam ini. Dan kamu tahu – kamu tahu apa itu. Kamu tahu cahaya apa itu.
Rabbi: Kamu tahu dengan sendirinya, tanpa diberitahukan?
Natan: Ya. Kamu tahu apa itu. Kamu tahu itu apa. Dan lalu tiba-tiba – tiba-tiba ada kesunyian. Tiba-tiba semua suara yang ada di dalam aula itu, seluruh ribuan orang – itu semuanya tiba-tiba benar-benar menjadi sunyi. Dan lalu cahaya buruk mulai menceritakan segala sesuatu yang buruk yang pernah aku perbuat di dalam hidupku. Sungguh, setiap halnya. Sangat ketat di sana tentang setiap hal kecil. Setiap hal kecil yang kamu perbuat di dalam hidupmu – mereka menunjukkan itu semuanya kepadamu. Semuanya, semuanya, semuanya. Itu berbicara kepadaku tentang segalanya. Segalanya, itu berbicara kepadaku tentang setiap detik kehidupanku. Kenapa kamu mengatakan seperti ini dan seperti itu, dan kenapa kamu melakukan seperti ini dan seperti itu, dan kenapa begini, dan kenapa begitu?
Rabbi: Pelanggaran-pelanggaran (dosa-dosa)?
Natan: Ya.
Rabbi: Dan ketika itu disebutkan kepadamu, bagaimana perasaanmu?
Natan: Kamu merasa malu. Itu amat sangat memalukan. Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Itu amat sangat memalukan. Sungguh, sangat memalukan. Aku merasa sangat malu. Karena semua orang sedang memandang kepadamu, dan mereka menunjukkan kepadamu kehidupanmu. Itu benar-benar sangat memalukan. Dan dia menunjukkan kepadamu hal-hal buruk yang kamu perbuat. Kenapa kamu melakukan ini, kenapa begitu?
Rabbi: Sampai dimana mereka menunjukkan kepadamu?
Natan: Sampai waktu ketika kamu meninggalkan tubuhmu.
Rabbi: Semuanya?
Natan: Semuanya.
Rabbi: Dalam seluruh kehidupanmu?
Natan: Setiap detik.
Rabbi: Setiap tindakan?
Natan: Setiap tindakan.
Rabbi: Bahkan Netilat yadayim (mencuci tangan)? Semuanya?
Natan: Tidak hanya mitzvot (perbuatan benar, baik) dan pelanggaran-pelanggaran. Mereka menunjukkan kepadamu setiap detik dari kehidupanmu.
Note: Mitzvot, berasal dari kata Ibrani mitzvah (perintah), merujuk kepada aturan dan perintah yang diperintahkan oleh Elohim.
Rabbi: Apa yang kamu lakukan dengannya?
Natan: Ya. Benar sekali. Jadi, dia mengatakan kepadaku segala hal-hal buruk yang aku perbuat, dan semuanya. Dan lalu dia selesai berbicara, dan suara yang baik mulai. Menceritakan segala hal-hal yang baik yang aku perbuat. Dan lalu – kamu tidak mengerti itu – berapa banyak upah yang kamu terima untuk hal terkecil yang kamu perbuat. Sungguh. Perasaan malu, dan semuanya, dan lalu saat dia mengatakan sesuatu yang amat sangat kecil yang aku lakukan – sebuah mitzvah (perintah) kecil – hal terkecil yang kamu perbuat dianggap di sana sangat besar. Sangat besar. Dan ketika mereka mengatakan mitzvah terkecil yang aku perbuat aku merasa, “Wow. Itu begitu besar bahwa aku memakai tzitzit (tali sembahyang) hari itu. Itu begitu besar aku melakukan ini dan itu. Itu begitu besar. Sangat besar!” Hal terkecil di sana membalikkan seluruh dunia. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan itu. Itu seperti…
Rabbi: Upah? Bagaimana kamu tahu ada suatu upah untuk itu?
Natan: Kamu melihat itu, pada saat ada suatu upah, mereka berkata kepadamu, “Tzaddik, tzaddik!” (Benar, benar!) Seluruh orang-orang bersorak bagimu, “Tzaddik, tzaddik!” (Benar, benar!) Dan ada cahaya itu yang aku lihat di sana pada mulanya, itu aku lihat di sana. Semakin besar cahayanya, kamu mengerti bahwa upah yang datang kepadamu lebih besar. Semakin kuat cahaya yang diperoleh.
Rabbi: Dan mengenai pelanggaran-pelanggaran, apa yang terjadi
Natan: Pertama-tama, ada orang-orang di sana, yang disebut “malaikat-malaikat kehancuran”, itu aku lihat di sana. Mereka bentuknya pendek. Mereka punya jenggot-jenggot. Di dalam mata mereka, ada api. Dan mereka menunjukkan kepadamu pelanggaran-pelanggaran yang kamu perbuat, semuanya. Setiap kali mereka menyebutkan sebuah pelanggaran, mereka menunjukkan kepadamu api. Dan semuanya berteriak kepadamu, “Rasha, rasha, rasha!” (Jahat, jahat, jahat!) Sama seperti ketika kamu melakukan sesuatu yang baik mereka berseru, “Tzaddik, tzaddik”, mereka juga berseru “Rasha, rasha” tentang semuanya. Semuanya. Itu sangat memalukan. Itu tentang baik maupun jahat. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan itu.
Gan Eden dan Gehenom
Natan: Dan lalu, apa yang terjadi, adalah dua orang membawa aku. Dengan sayap-sayap. Mereka hanya membawa aku, dan memegang kedua lenganku.
Mereka tidak benar-benar memiliki lengan. Aku melihat segala sesuatu. Aku melihat sesuatu di depan dan di belakang. Aku memandang…
Rabbi: Dapatkah kamu melihat depan dan belakangnya? Dan juga sisi-sisinya?
Natan: Juga di sisi-sisinya.
Rabbi: Pada saat itu, kamu dapat melihat keliling semuanya?
Natan: Ya. Aku dapat merasakan segala yang terjadi kepada tubuhku, pada waktu itu, dan apa yang sedang terjadi di dunia. Aku dapat merasakan segalanya yang sedang terjadi di dunia. Aku tahu segala sesuatu. Tapi itu tidak menarik perhatianku. Aku tidak perduli.
Rabbi: Apakah mungkin untuk mengetahui, tapi tidak tertarik?
Natan: Itu tidak menarik. Dan apa yang terjadi adalah orang-orang itu membawa aku – aku tidak tahu bagaimana menjelaskan itu. Mereka membawa aku ke aula yang lebih bawah. Aku berada di dalam semacam aula, dan mereka membawaku ke suatu aula di bawahnya. Sekarang, di dalam aula di mana aku berada, itu adalah suatu tempat yang disebut “Gan (Taman) Eden Bawah”. Mereka membawaku ke situ. Dan lalu mereka tiba-tiba menunjukkan kepadaku suatu pintu gerbang, dan mereka membuka pintu gerbang – kedua orang itu. Dan aku melihat orang-orang mempelajari Torah. Dan aku melihat cahaya di sana, dan itu sesuatu yang amat sangat besar. Benar-benar indah. Cahaya yang aku lihat di awal tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan cahaya itu. Tidak ada, tidak ada apa-apanya sama sekali. Ini sesuatu yang baik. Itu adalah “Gan Eden Bawah”. Pikirkan saja – ada tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari itu.
Rabbi: Dapatkah kamu melukiskan itu seperti apa?
Natan: Itu tidak mungkin. Itu sesuatu yang baik, sesuatu yang indah, suatu perasaan seperti kamu hanya ingin tinggal di sana bersama mereka dan mempelajari Torah bersama mereka. Hanya untuk tinggal di sana di tempat itu, dan tidak meninggalkannya.
Rabbi: Apa yang kamu lihat? Apa yang kamu dengar? Apa yang kamu cium?
Natan: Kamu mencium suatu bau yang enak, hanya bau yang enak. Sama seperti di sana ada bau-bau yang enak di sini. Tapi itu tidak bisa digambarkan di dalam dunia ini, bau enak apa yang kamu cium itu. Apa yang kamu cium di sana… dan kamu melihat cahaya, dan kamu hanya ingin tinggal di sana selamanya. Untuk selalu di sana. Kamu tidak punya hal-hal di sana seperti yang kamu punyai di sini, hal-hal material, dan hal-hal seperti itu. Di sana, semuanya itu spiritual. Dan itu sesuatu yang baik, sesuatu yang indah. Itu suatu perasaan. Setiap perasaan adalah perasaan yang baik dan indah.
Rabbi: Dan kamu mengerti bahwa itu hanya jalan masuk ke Gan Eden?
Natan: Aku merasa bahwa itu hanya jalan masuknya. Ya. Ada juga bagian dalamnya. Dan di sana juga ada tingkat-tingkat yang lebih tinggi. Itu tingkat yang paling bawah. Itu disebut “Gan Eden Bawah” (Taman Eden Bawah).
Rabbi: Sekarang, ada juga sisi lain yang mereka tunjukkan kepadamu.
Natan: Ada juga sisi lain. Ya. Lalu, ketika…
Rabbi: HaShem (Elohim) menciptakan yang satu berseberangan dengan yang lainnya.
Natan: Dan lalu, mereka membawa aku, kedua orang yang aku sebutkan kepadamu tadi. Kamu ingat aku mengatakan kepadamu ada malaikat-malaikat kehancuran dengan jenggot-jenggot itu? Aku akan menjelaskan kepadamu secara singkat bagaimana rupa mereka. Pertama-tama, mereka berpakaian semuanya hitam. Mereka punya jenggot yang sangat, sangat, sangat panjang. Di dalam mata mereka – ada api.
Orang-orang yang bersayap itu awalnya ingin membawa aku ke dalam Gan Eden Bawah. Dan lalu dua orang itu, “malaikat-malaikat kehancuran” berkata, “Tidak! Tidak secepat itu. Kamu tidak dapat – seperti kamu sampai di sini, kami ingin membawamu ke tempat lainnya.”
Natan: Sekarang, kedua orang itu membawa aku. Malaikat-malaikat kehancuran membawa aku. Dan mereka membawa aku ke suatu tempat dengan sebuah timbangan. Dengan panci timbangan yang sangat besar. Mereka menunjukkan kepadaku pelanggaran-pelanggaranku dan mitzvotku (perbuatan benar, baik). Setiap hal. Seperti yang aku katakan kepadamu sebelumnya, mitzvot terkecil di sana membalikkan seluruh dunia. Sungguh! Kamu mendapatkan upah yang sangat besar! Ketika kamu mengucapkan suatu berkat, itu sesuatu yang sungguh, sungguh, sungguh sangat besar. Sesuatu yang amat sangat besar. Dan juga suatu pelanggaran. Hal paling kecil juga adalah sesuatu yang sangat, sangat, sangat besar.
Rabbi: Itu tidak sebanding.
Natan: Itu tidak sebanding sama sekali untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran.
Rabbi: Yang kecil-kecil!
Natan: Ya, yang kecil-kecil. Yang paling kecil yang ada di sana, benar-benar tidak baik.
Dan lalu, mereka menaruh mitzvotku ke atas timbangan, seperti ini. Dan itu sangat besar! Kamu melihat di sini mitzvot dan di sana pelanggaran. Mereka menaruhnya ke atas timbangan. Dan kamu benar-benar melihat itu. Di sini mitzvot dan di sana pelanggaran-pelanggaran. Dan lalu mereka menunjukkan kepadamu lebih lagi. Dan pada awalnya itu kelihatan lebih banyak pelanggaran-pelanggaran, tapi pada akhirnya aku melihat ada lebih banyak mitzvot. Aku sungguh-sungguh bahagia.
Rabbi: Kamu beruntung. Karena kamu masih belum berumur 20 tahun.
Rabbi: Kamu beruntung. Karena kamu masih belum berumur 20 tahun.
Natan: Ya. Dan selanjutnya mereka juga mengatakan kepadaku, “Jika kamu ada di atas sini lebih dari tiga jam, kamu tidak dapat kembali ke bawah.” Dan aku merasa aku seperti ada di atas sana selama bertahun-tahun, tapi mereka mengatakan kepadaku aku hanya ada di sana selama beberapa menit. Dan itu memang sebenarnya demikian. Sesudah aku kembali turun, semuanya itu hanyalah 15 menit saja. Dan mereka mengatakan kepadaku di atas sana bahwa sesudah tiga jam kamu tidak dapat kembali ke bawah.
Rabbi: Ceritakan kepada mereka sedikit tentang Gehenom (neraka).
Natan: Gehenom? Baiklah.
Rabbi: Jangan banyak-banyak. Hanya sedikit saja.
Natan: Ok.
Natan: Sekarang, pada awalnya, aku mengatakan kepadamu, aku naik lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih tinggi. Dan selama waktu aku ada di sana di dalam dunia itu – aku melihat ribuan hal-hal lain yang tidak dapat aku jelaskan kepadamu. Aku melihat jutaan hal-hal. Aku tidak dapat menjelaskan itu semuanya.
Tapi ada banyak! Sekarang, ketika aku ada di atas sana aku juga mendengar sesuatu yang amat, amat, sangat menakutkan. Aku melihat – yaitu, aku mendengar, dan aku juga melihat – ketika aku naik ke atas…
Natan: Aku melihat, hanyalah – aku mendengar teriakan. Teriakan yang mengerikan. Kamu tidak dapat membayangkannya. Kamu tidak dapat. Dan pelanggaran-pelanggaran yang kamu perbuat, pelanggaran-pelanggaran itu berakhir di sana, dan kamu akan pergi ke sana. Pelanggaran-pelanggaran itu – itu tidak layak dilakukan. Percayalah kepadaku.
Kamu tidak dapat membayangkan apa yang aku lihat di sana. Aku melihat… hal-hal apa. Aku mendengar orang-orang berteriak, “Ahh, waaahh!” seperti itu. Hanya teriakan dari bawah.
Natan: Teriakan-teriakan yang sangat kuat. Dan apa yang kamu pikir, apa yang aku rasakan saat itu, adalah… di dalam Gehenom (neraka), ada beberapa tempat.
Itu apa yang aku pahami. Aku mengerti di sana ada beberapa tempat. Aku juga memahami apa yang kamu rasakan di dalam setiap tempat. Di dalam setiap tempat, perasaan itu semakin buruk dan lebih buruk. Sekarang, kamu merasa – kamu merasakan apa yang dirasakan di dalam masing-masing dan setiap tempat. Dan itu sangat mengerikan. Karena setiap tempat di sana sangat menakutkan. Dan kamu merasakan tempat itu. Kamu mengetahui seperti apa rasanya di sana.
Rabbi: Apakah kamu tahu nama tempat-tempat itu?
Natan: Ya. Aku ingat beberapa dari antaranya.
Rabbi: Apakah kamu mengingatnya dari sana?
Natan: Aku ingat dari sana – ya – dengan nama apa mereka disebut.
Rabbi: Dapatkah kamu sebutkan kepada kami nama-namanya?
Bagian 2
Malaikat Kematian
Rabbi: Sekarang dia memiliki tzitzit, terpujilah nama HaShem (Elohim)!!!(Penonton bertepuk tangan)
Natan: Jadi, apa kamu mendengarkan? Jadi sesudah itu – ketika aku memutuskan aku ingin pergi ke bawah, aku melihat sesuatu yang jutaan kali lebih menakutkan daripada segala sesuatu yang lain yang telah aku lihat. Segala sesuatu!Apa yang aku lihat, ketika aku memutuskan untuk turun ke bawah – mereka mengatakan, “Tidak masalah, kamu akan pergi ke bawah.”
Rabbi: Ceritakan kepada kami bagaimana prosesnya. Aku tidak ada di sana.
Natan: Ok. Sederhananya, apa yang aku lihat – pada awalnya aku tidak mengerti siapakah dia, aku tidak mengerti makhluk apakah itu. Aku melihat seseorang. Seorang biasa, benar-benar biasa. Dia benar-benar memiliki tangan dan kaki dan kepala dan semuanya. Tapi dia benar-benar tinggi, sangat besar, raksasa, sangat raksasa!!! Seperti dia tidak ada ujungnya. Kamu melihat ke atas seperti ini (mendongakkan kepala) dan kamu tidak bisa melihat ujungnya.
Rabbi: Seperti apa dia rupanya?
Natan: Dia seluruhnya penuh mata. Semuanya mata.
Rabbi: Semuanya mata?
Natan: Dan api keluar dari mata-matanya itu! Itu benar-benar menakutkan – menakutkan! Dan kamu merasa seperti kamu tidak dapat lari menjauhi dia. Kamu tidak dapat melarikan diri dari dia bagaimana pun juga. Kamu tidak dapat. Dia ada bersamamu di mana-mana. Dia tidak meninggalkan kamu. Serius.
Rabbi: Siapakah malaikat itu?
Natan: Itu Malaikat Kematian. Berdasarkan apa yang aku lihat di sana dan apa yang aku pahami di sana.
Rabbi: Kamu mengerti itu adalah Malaikat Kematian?
Natan: Aku mengerti itu adalah Malaikat Kematian.
Rabbi: Apakah dia berbicara kepadamu?
Natan: Ya, dia memegangi aku. Dia punya semacam tombak garpu di tangannya. Dan dia memegangi aku seperti ini.
Rabbi: Berapa banyak gigi yang dia miliki?
Natan: Apa? Banyak.
Rabbi: Bukan mata. Gigi.
Natan: Gigi? Ia memiliki gigi.
Rabbi: Tombaknya?
Natan: Apa?
Rabbi: Tombaknya.
Natan: Ya. Itu tiga giginya (tombak garpu bergigi tiga).
Rabbi: Tiga?
Natan: Ya. Tiga. Dan lalu, dan lalu apa yang aku lihat sesudah itu, dia datang kepadaku seperti begini. Itu sesuatu yang begitu menakutkan aku bahkan tidak dapat menggambarkan bagaimana itu. Orang seperti apa itu. Makhluk seperti apa itu.
Itu sungguh-sungguh menakutkan, dan sepertinya ia dengan mudah memegangi aku seperti ini (di dadaku) dengan pedangnya, dengan tombak garpunya. Sesuatu yang menakutkan, mengerikan, dan buruk sekali. Dia memegangi aku di sini di dadaku. Menurut apa yang aku katakan sebelumnya, ada artinya dimana mereka memegangi kamu. Benar?
Rabbi: Dan dimana dia memegangi kamu?
Natan: Dia memegangi aku di dadaku. Di sini.
Rabbi: Dan apa yang dia katakan kepadamu?
Natan: Dia berkata kepadaku, “Lakukan banyak mitzvot. Kenapa? Pada akhirnya kamu akan membayar. Bahkan jika kamu tidak melakukan apa-apa, kamu akan membayar pada akhirnya.” Dia mengatakan kepadaku bahwa apa yang telah aku lihat di sana belum ada apa-apanya. Dan dia berbicara kepadaku dengan suara yang mengerikan.
Rabbi: Suara seperti apa yang dia miliki? Suara yang menyenangkan? Mengerikan?
Natan: Tidak, tidak, tidak. Tidak menyenangkan sama sekali.
Rabbi: Suara seperti apa yang dia miliki?
Natan: Sangat keras. Sesuatu seperti…
Hadirin pria: uuowwwwaaaa!!!
Natan: Ya.
(penonton tertawa)
Natan: Tidak, sungguh. Ini serius. Ini bukan lelucon. Tapi sesuatu yang menakutkan. Aku menceritakan kepadamu ini, seperti itu semuanya hebat dan segalanya. Tapi itu benar-benar menakutkan.
Rabbi: Dia mencoba untuk menjelaskan ini…
Hadirin pria: Sekarang dapatkah kamu menceritakan kepadaku berapa lama kamu ada di atas sana? Berapa hari? Berapa malam?
Natan: 15 menit.
Hadirin pria: Berapa lama?
Natan: 15 menit.
Hadirin pria: 15 menit – seluruh cerita itu?
Natan: 15 menit.
Rabbi: Ya tuan-tuan. Itu yang aku katakan tadi sebelumnya. Itu sulit untuk dimengerti. Tapi, apa yang dapat kita peroleh selama bertahun-tahun belajar – di sana kamu dapat memahami segala sesuatu hanya dalam satu menit.
Perhatikan apa yang dia katakan. Dia berkata, “Aku mengerti dengan sendirinya. Melihat dengan sendirinya.” Dan siapa pun yang… dia bukanlah yang pertama yang pernah ke sana dan kembali. Aku pribadi kenal banyak, banyak lagi orang yang seperti dia – mereka semua menceritakan hal yang sama. Sejumlah besar informasi, dalam sedetik.
Itu artinya bahwa seseorang dapat berada di satu tempat, dan dia tahu di mana ayahnya berada dan di mana ibunya berada. Apa yang sedang terjadi kepada mereka.
Natan: Aku tahu segala sesuatu.
Rabbi: Setiap peristiwa kehidupannya melintas di depan matanya.
Dan hanya – itulah dunia kebenaran. Di dalam dunia kebenaran segala sesuatunya terbuka. Tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Jiwa dapat menerima… tidak ada batas dari apa yang dapat diterimanya. Kita di sini ada di dalam dunia ini, dan kita terbatas dalam apa yang dapat kita terima. Tapi di sana – tidak ada batas. Jiwa itu tidak terbatas.
Karena itu, seseorang dapat hanya dalam beberapa menit memperoleh hal-hal dan informasi, dan segala sesuatu yang terjadi di sana – semuanya hanya dalam satu atau dua menit. Lima belas menit adalah waktu yang banyak.
Natan: Ya. Itu waktu yang lama.
Rabbi: Dalam istilah “ada di Atas” – lima belas menit itu waktu yang sangat, sangat banyak.
Kita juga mengetahui bahwa diceritakan tentang Holy Ari, semoga ingatannya melindungi kita, bahwa selama Makan Ketiga dia akan terlelap untuk satu atau dua menit. Dia lalu ditanya, “Rabbi, dari mana engkau?” Dia berkata, “Aku ada di atas. Aku mendengar interpretasi baru mengenai Torah.” “Jadi katakanlah kepada kami beberapa interpretasi itu.” Dan lalu dia berkata, “Hanya jika kamu punya tujuh puluh tahun untuk diluangkan bagiku untuk menjelaskan dua menit itu.”
Natan: Ya. Aku melihat sangat banyak. Banyak hal-hal.
Rabbi: Itu artinya bahwa di sana, tidak perlu penjelasan. Tidak ada… harus duduk di kelas, dan seseorang datang dan mengajari kamu, dan memberikan kamu ujian. Dan jika kamu tidak mengerti, kamu harus ujian ulang. Tapi itu tidak terjadi di sana.
Itu seperti.. kamu sampai di sana dan kamu tahu kebenaran dengan sendirinya, segera.
Hadirin pria: Adakah waktu di sana? Atau di sana tidak ada waktu?
Rabbi: Tidak ada waktu. Itu suatu dimensi di atas waktu. Ketika dia berkata lima belas menit – itu ada di dalam konsepnya. Di sana, itu suatu dunia kekekalan.
Hadirin pria: Dia berkata bahwa ada perbedaan dimana mereka mencengkeram dia?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Kamu berkata itu ada perbedaannya dimana mereka memegangi – dimana dia memegangi kamu? Dia memegangi dadamu. Kenapa dia memegangi kamu di dada?
Natan: Itu tidak menyenangkan.
Hadirin pria: Ah. Di dada itu tidak baik?
Hadirin pria: Apa yang perlu digarisbawahi? Apakah kamu ingin kembai ke atas untuk kunjungan lainnya?
Natan: Itu tergantung ke tempat yang mana.
Hadirin pria: Tapi ke beberapa tempat itu, iya?
Rabbi: Apakah kamu ingin melakukan perjalanan keliling yang sama, apakah kamu ingin melakukan hal yang sama lagi?
Natan: Ah…
Rabbi: Dia hanya ingin hal-hal yang baik. Dia tidak ingin mengingat hal-hal yang buruk.
Hadirin pria: Jadi kamu tidak akan menyarankan siapa pun untuk berkunjung ke atas sana?
Natan: Aku tidak akan menyarankan siapapun. Aku akan menyarankan itu, tapi hanya hal-hal yang baik.
Rabbi: Dia menyarankan kita untuk… mempelajari Torah, memenuhi mitzvot. Upahnya besar. Dan dengan jalan itu manusia tidak akan menderita di sana, di atas. Dan dia akan menerima upah yang besar. Dan dia akan berkata lagi, mengulangi, dan menegaskan bahwa apa yang mereka tunjukkan kepadanya di sana di pintu gerbang Gan Eden – itu hanyalah…
Natan: Permulaannya.
Rabbi: Hanya permulaannya. Yang paling bawah, tingkat paling bawah.
Jadi kamu berkata bahwa kamu adalah suatu jiwa di sana. Dalam bentuk suatu jiwa di sana, kamu mengerti hal-hal dengan sendirinya?
Natan: Aku juga tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Hadirin pria: Kamu tahu seperti apa yang akan terjadi di masa depan?
Rabbi: Mari kita bahas pada saat ketika mereka membuka Gan Eden…
Hadirin pria: Apa yang kamu ketahui?
Rabbi: Ketika mereka membuka Gan Eden, apa yang kamu mengerti?
Rabbi: Permisi. Permisi sebentar. Pertanyaan-pertanyaan nanti belakangan. Ok? Tidak. Tidak. Jangan dijawab. Jangan dijawab.
Ketika mereka membuka Gan Eden, maka dia menjelaskan kepada kita bahwa itu adalah tingkat yang paling bawah, paling bawah dari semua tingkat. Dan kamu melihat orang-orang di sana duduk dan mempelajari Torah.
Rabbi: Dapatkah kamu mengatakan kepada kami siapa orang-orang itu?
Natan: Aku melihat orang-orang.
abbi: Bukan nama-nama dan di mana mereka tinggal, tapi orang seperti apa mereka itu?
Natan: Orang-orang seperti apa mereka itu? Mereka bukanlah avrechim (orang muda yang belajar Torah) atau apapun seperti itu. Mereka hanyalah orang-orang biasa yang meluangkan waktu-waktu untuk mempelajari Torah mereka.
Rabbi: Mereka meluangkan waktu untuk mempelajari Torah?
Natan: Ya.
Rabbi: Dan kamu mengerti bahwa ada yang lebih tinggi dari itu.
Natan: Aku mengerti bahwa ada lebih banyak, jauh lebih banyak daripada itu!
Rabbi: Jadi avrechim (orang muda yang belajar Torah) lebih tinggi?
Natan: Avrechim lebih tinggi.
Rabbi: Ada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi?
Natan: Lebih tinggi. Iya.
Rabbi: Dan kamu mengerti bahwa ada yang lebih tinggi dari itu.
Natan: Aku mengerti bahwa ada lebih banyak, jauh lebih banyak daripada itu!
Rabbi: Jadi avrechim (orang muda yang belajar Torah) lebih tinggi?
Natan: Avrechim lebih tinggi.
Rabbi: Ada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi?
Natan: Lebih tinggi. Iya.
Rabbi: Dan apa yang kamu pikir tentang tingkatan yang paling tinggi?
Natan: Tahta Kemuliaan.
Rabbi: Dan siapa yang mencapai tingkat itu?
Natan: Setiap orang yang bertobat (teshuvah).
Rabbi: Setiap orang yang bertobat?
Natan: Ya. Tapi bukan karena takut penghukuman. Tapi karena takut melanggar, karena takut akan Surga. Itu yang aku pahami.
Hadirin pria: Itu tingkatan yang paling tinggi?
Natan: Yang paling, paling tertinggi. Semakin tinggi tingkatan kamu pergi – kamu ingat cahaya yang aku ceritakan kepadamu? – cahaya di sana semakin besar.
Rabbi: Orang yang mengajar sesamanya?
Natan: Wow, wow!!! Aku mengatakan kepadamu bahwa ucapan berkat, suatu ucapan berkat itu sangat besar. Oh wow!!
Rabbi: Hanya suatu ucapan berkat, mitzvot d’rabbanan (mendiskusikan Torah), itu sesuatu yang sangat besar di sana.
Natan: Luar biasa besar!
Rabbi: Jadi, suatu pelajaran Torah itu lebih besar dari pada yang terbesar, dan jika kamu mengajar sesama – (Bandingkan Matius 5:19)
Natan: Wow!!!!
Rabbi: Itu… baik, luar biasa.
Tunggu. Tunggu sebentar. Hanya sebentar – a
ku ingin kembali… kami ingin kembali ke titik itu – kami ingin kembali ke titik itu. Sebelum kita hilang arah di sini – aku ingin kembali ke titik dimana kamu ada di sana, dan kamu mengerti segala sesuatu dengan sendirinya.
Bagian 2
Natan: Aku ingat satu tempat yang disebut “Tzalmavet” (kegelapan). Itu suatu tempat yang sama sekali tidak menyenangkan. Aku ingat tempat lain yang disebut “Bor” (jurang, sumur). Aku hanya melihat kelompok dan kelompok, pembagian-pembagian ini. Dan dari kelompok-kelompok ini, api menyembur. Hanya api menyembur. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Itu sesuatu yang mengerikan. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan itu dengan kata-kata. Aku tidak tahu.
Rabbi: Menakutkan.
Natan: Sangat menakutkan. Ya.
Rabbi: Dan semua nama-nama itu, kamu ketahui sejak saat kamu ada di sana?
Rabbi: Kamu tahu dengan sendirinya?
Natan: Aku mengetahuinya sendiri, dan aku juga tahu orang-orang mana yang ada di sana, dan aku tahu berapa lama mereka ada di sana, dan aku tahu seperti apa tempat-tempat itu rasanya. Aku tahu seperti apa rasanya ada di sana. Perasaan itu. Dan itu tidak menyenangkan sama sekali.
Rabbi: Apa lagi yang ada di sana?
Natan: Apa lagi yang aku lihat? Aku melihat suatu tempat seperti – aku hanya melihat alam semesta. Dan aku melihat banyak dan sangat banyak jiwa-jiwa mengembara di alam semesta. Banyak dan sangat banyak jiwa-jiwa mengembara di sekeliling alam semesta.
Hadirin pria: Apakah jiwa itu? Apa yang kamu lihat? Apa maksudnya kamu melihat jiwa?
Natan: Aku tidak benar-benar tahu bagaimana menjelaskan itu. Jiwa adalah, seperti semacam angin. Tidak ada lengan maupun kaki. Kamu melihat pada seseorang – dia tidak memiliki mata, mulut, dan semuanya itu.
Dia memiliki suara – kamu tahu siapa orang itu, dan kamu dapat berbicara kepadanya. Kamu tidak melihat suatu tubuh, seseorang, suatu wajah. Kamu tidak melihat itu.
Tapi kamu tahu siapakah orang itu. Kamu tahu siapakah dia, dan kamu dapat berbicara kepadanya, dan kamu dapat mendengar suaranya, dan kamu tahu segala sesuatu tentang dia.
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Ya. Mereka mengatakan kepadaku bahwa… mereka mengatakan kepadaku pertama-tama, bahwa setiap hal kecil yang kamu alami di dalam kehidupan, setiap benturan kecil, luka yang paling kecil – itu semuanya berasal dari Surga. Segala sesuatu itu berasal dari Surga. Jadi mereka mengatakan kepadaku itu juga bahwa – mereka mengatakan kepadaku karena aku harus pergi ke sana, aku pergi ke sana. Aku harus pergi ke sana.
Rabbi: Ok. Mari kembali kepada perjalanan itu. Mari kita menyebutnya sebuah perjalanan. Sesudah mereka menunjukkan kepadamu bahwa ada Gan Eden, dan sesudah mereka menunjukkan kepadamu ada Gehenom, upah yang sangat besar untuk mitzvot (perintah; perbuatan benar)…
Natan: Upah yang sangat besar untuk mitzvot.
Rabbi: Dan hukuman yang sangat berat untuk pelanggaran-pelanggaran – bahkan untuk pelanggaran yang paling kecil…
Natan: … untuk pelanggaran-pelanggaran kecil. Ya.
Rabbi: Lalu apa? Mereka mengirimmu kembali ke mana?
Natan: Sekarang… itu seperti…
Rabbi: Pendeknya, mereka mengajar kamu sesuatu seperti, “Pilihlah.”
Natan: Ya. Memilih.
Rabbi: Dan kamu memilih?
Natan: Kamu memilih. Ya. Itu jelas kamu akan memilih antara buruk dan baik, dan baik dan buruk. Dan ada kasus-kasus ketika kamu tidak dapat memilih. Ada contoh-contoh ketika kamu melakukan pelanggaran-pelanggaran. Mereka menyelesaikan semua…
Rabbi: Tapi setiap orang di dunia ini… memiliki pilihan?
Natan: Dia memiliki pilihan.
Rabbi: Dia datang dengan suatu pilihan?
Natan: Ya. Tapi…
Rabbi: Jika dia melakukan suatu mitzvah? Dia mendapatkan upah yang sangat besar?
Natan: Ya. Ya.
Rabbi: Jika dia melakukan suatu pelanggaran, kiranya Surga melarang, dia mendapatkan suatu penghukuman besar untuk itu.
Natan: Ya.
Rabbi: Dan itu menurut pilihan seseorang.
Natan: Tapi ketika kamu ada di atas sana, kamu tidak dapat memilih lagi.
Rabbi: Tidak ada pilihan.
Natan: Kamu tidak punya pilihan.
Rabbi: Dalam kematian kita dibebaskan. “Karena satu kali seseorang mati, dia dibebaskan dari mitzvot.”
Natan: Apa yang kamu perbuat, kamu perbuat, dan kamu tidak dapat memperbaiki apa pun lagi…
Dan lalu – biar aku jelaskan kepadamu apa yang aku lihat sesudah itu. Mereka bertanya kepadaku apakah aku ingin tinggal di sana atau tidak.
Aku mengatakan kepada mereka bahwa sesudah tiga jam aku tidak dapat tinggal.
Hadirin pria: Kami tidak bisa dengar.
Natan: Ya, maaf. Dapatkan Anda mendengar sekarang?
Hadirin pria: Dia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Natan: Ya, baik menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Rabbi: Dia tidak ingin mengingat hal-hal yang tidak terlalu baik.
Natan: Ya, aku tidak ingin mengingatnya. Dan lalu…
Rabbi: Dia memutuskan bahwa dia bertobat – “melakukan Teshuvah”. Dan dia tahu sesudah 120 tahun, ketika dia kembali, dia akan pergi ke Gan Eden.
Natan: Ya.
Note: Teshuvah, diterjemahkan secara umum sebagai “pertobatan.” Teshuvah berasal dari kata “shuv”, yang artinya “putar balik.” Jadi Teshuvah bisa diartikan, “balik kembali” kepada Elohim. Berbalik dari kejahatan disebut “pertobatan.” Bertobat artinya “berhenti berbuat dosa, putar balik, kembali kepada Elohim dan mulai berbuat baik.” Itu lebih dari sekedar perubahan pikiran; “teshuvah” perlu sebuah perubahan tingkah laku.
Rabbi: Ceritakan kepada mereka, dapatkah kamu ceritakan kepada mereka sedikit tentang bagaimana kamu diteriaki!
Natan: Ketika mereka berteriak kepadaku?
Rabbi: Ya.
Natan: Teriakan apa?
Rabbi: Mengenai tzitzit (tali sembahyang)?
Natan: Ah! Apa – tzitzit apa?
Rabbi: Tentang ayahmu?
Natan: Ah. Mereka mengatakan kepadaku bahwa aku harus memperbaiki – bahwa ada hal-hal yang harus aku perbaiki. Seperti contohnya, aku harus memakai tzitzit. Itu sesuatu… testing. Testing.
Natan: Dan mereka mengatakan kepadaku… mereka mengatakan kepadaku.
Dan lalu mereka mengatakan kepadaku bahwa ada hal-hal yang perlu aku perbaiki, seperti mengenakan tzitzit. Itu sesuatu yang sangat penting. Ketika aku ada di sana aku juga mengerti betapa pentingnya itu. Aku mengerti betapa tzitzit itu sesuatu yang sangat besar dan itu benar-benar memberikan upah yang sangat besar.
Aku mengatakan kepadamu: berkat yang kamu buat adalah upah yang sangat besar. Luar biasa besar! Kamu mengubah dunia di sana. Jadi tzitzit itu seperti Wow!!! Seperti, sangat besar.
Natan: Dan sesudah itu mereka memberitahu aku – ingat aku mengatakan kepadamu bahwa mereka berkata bahwa aku dapat tinggal di sana paling lama tiga jam?
Jadi pada awalnya – pada saat aku melihat Gan Eden aku berkata, “Aku ingin tinggal di sini. Aku ingin tinggal di sini.” Tapi sesudah itu mereka menunjukkan kepadaku bagian lain, dan semuanya itu.
Mereka bertanya kepadaku apakah aku ingin tinggal. Aku berkata aku lebih ingin kembali ke bawah. Kenapa? Karena aku merasa bahwa aku dapat… bahwa jika aku kembali ke bawah lagi aku dapat melakukan lebih banyak pelanggaran-pelanggaran – ah – lebih banyak mitzvot, mendapatkan lebih banyak upah, lebih banyak untuk segalanya.
Aku dapat, seperti, memperoleh upah yang lebih besar. Dan melakukan lebih banyak mitzvot. Dan mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi. Jadi, kenapa aku ingin tinggal di sana dan tidak melakukannya? Jadi aku berkata bahwa aku lebih baik kembali ke bawah, dan mereka mengirim aku kembali ke bawah.
Hadirin pria: Apakah mereka mengatakan kepadamu kenapa kamu naik ke atas sana? Apakah kamu memiliki kebaikan (jasa)? Apa?
Natan: Mereka mengatakan kepadaku memiliki kebaikan sehingga aku ada di atas sana. Ya, mereka mengatakan itu kepadaku.
Hadirin pria: Kebaikan (jasa) siapa? Dari nenek moyangmu?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Suatu kebaikan (jasa) dari nenek moyangmu? Ayahmu? Kakekmu?
Natan: Ya. Ya. Itu yang mereka katakan kepadaku. Mereka mengatakan aku memiliki suatu kebaikan. Bahwa aku ada di sana, bahwa aku tidak ada di sana secara kebetulan. Itu yang mereka katakan kepadaku.
Hadirin pria: Apakah kamu memakai tzitzit (tali sembahyang)?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu
memakai tzitzit?
Natan: Sebelum itu aku sama sekali tidak memakainya.
Hadirin pria: Dan sekarang?
Natan: Sekarang aku sedang memakainya, iya.
Bagian 2
Natan: Aku ingat satu tempat yang disebut “Tzalmavet” (kegelapan). Itu suatu tempat yang sama sekali tidak menyenangkan. Aku ingat tempat lain yang disebut “Bor” (jurang, sumur). Aku hanya melihat kelompok dan kelompok, pembagian-pembagian ini. Dan dari kelompok-kelompok ini, api menyembur. Hanya api menyembur. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Itu sesuatu yang mengerikan. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan itu dengan kata-kata. Aku tidak tahu.
Rabbi: Menakutkan.
Natan: Sangat menakutkan. Ya.
Rabbi: Dan semua nama-nama itu, kamu ketahui sejak saat kamu ada di sana?
Rabbi: Kamu tahu dengan sendirinya?
Natan: Aku mengetahuinya sendiri, dan aku juga tahu orang-orang mana yang ada di sana, dan aku tahu berapa lama mereka ada di sana, dan aku tahu seperti apa tempat-tempat itu rasanya. Aku tahu seperti apa rasanya ada di sana. Perasaan itu. Dan itu tidak menyenangkan sama sekali.
Rabbi: Apa lagi yang ada di sana?
Natan: Apa lagi yang aku lihat? Aku melihat suatu tempat seperti – aku hanya melihat alam semesta. Dan aku melihat banyak dan sangat banyak jiwa-jiwa mengembara di alam semesta. Banyak dan sangat banyak jiwa-jiwa mengembara di sekeliling alam semesta.
Hadirin pria: Apakah jiwa itu? Apa yang kamu lihat? Apa maksudnya kamu melihat jiwa?
Natan: Aku tidak benar-benar tahu bagaimana menjelaskan itu. Jiwa adalah, seperti semacam angin. Tidak ada lengan maupun kaki. Kamu melihat pada seseorang – dia tidak memiliki mata, mulut, dan semuanya itu.
Dia memiliki suara – kamu tahu siapa orang itu, dan kamu dapat berbicara kepadanya. Kamu tidak melihat suatu tubuh, seseorang, suatu wajah. Kamu tidak melihat itu.
Tapi kamu tahu siapakah orang itu. Kamu tahu siapakah dia, dan kamu dapat berbicara kepadanya, dan kamu dapat mendengar suaranya, dan kamu tahu segala sesuatu tentang dia.
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu bertanya kenapa kamu pergi ke sana?
Natan: Ya. Mereka mengatakan kepadaku bahwa… mereka mengatakan kepadaku pertama-tama, bahwa setiap hal kecil yang kamu alami di dalam kehidupan, setiap benturan kecil, luka yang paling kecil – itu semuanya berasal dari Surga. Segala sesuatu itu berasal dari Surga. Jadi mereka mengatakan kepadaku itu juga bahwa – mereka mengatakan kepadaku karena aku harus pergi ke sana, aku pergi ke sana. Aku harus pergi ke sana.
Rabbi: Ok. Mari kembali kepada perjalanan itu. Mari kita menyebutnya sebuah perjalanan. Sesudah mereka menunjukkan kepadamu bahwa ada Gan Eden, dan sesudah mereka menunjukkan kepadamu ada Gehenom, upah yang sangat besar untuk mitzvot (perintah; perbuatan benar)…
Natan: Upah yang sangat besar untuk mitzvot.
Rabbi: Dan hukuman yang sangat berat untuk pelanggaran-pelanggaran – bahkan untuk pelanggaran yang paling kecil…
Natan: … untuk pelanggaran-pelanggaran kecil. Ya.
Rabbi: Lalu apa? Mereka mengirimmu kembali ke mana?
Natan: Sekarang… itu seperti…
Rabbi: Pendeknya, mereka mengajar kamu sesuatu seperti, “Pilihlah.”
Natan: Ya. Memilih.
Rabbi: Dan kamu memilih?
Natan: Kamu memilih. Ya. Itu jelas kamu akan memilih antara buruk dan baik, dan baik dan buruk. Dan ada kasus-kasus ketika kamu tidak dapat memilih. Ada contoh-contoh ketika kamu melakukan pelanggaran-pelanggaran. Mereka menyelesaikan semua…
Rabbi: Tapi setiap orang di dunia ini… memiliki pilihan?
Natan: Dia memiliki pilihan.
Rabbi: Dia datang dengan suatu pilihan?
Natan: Ya. Tapi…
Rabbi: Jika dia melakukan suatu mitzvah? Dia mendapatkan upah yang sangat besar?
Natan: Ya. Ya.
Rabbi: Jika dia melakukan suatu pelanggaran, kiranya Surga melarang, dia mendapatkan suatu penghukuman besar untuk itu.
Natan: Ya.
Rabbi: Dan itu menurut pilihan seseorang.
Natan: Tapi ketika kamu ada di atas sana, kamu tidak dapat memilih lagi.
Rabbi: Tidak ada pilihan.
Natan: Kamu tidak punya pilihan.
Rabbi: Dalam kematian kita dibebaskan. “Karena satu kali seseorang mati, dia dibebaskan dari mitzvot.”
Natan: Apa yang kamu perbuat, kamu perbuat, dan kamu tidak dapat memperbaiki apa pun lagi…
Dan lalu – biar aku jelaskan kepadamu apa yang aku lihat sesudah itu. Mereka bertanya kepadaku apakah aku ingin tinggal di sana atau tidak.
Aku mengatakan kepada mereka bahwa sesudah tiga jam aku tidak dapat tinggal.
Hadirin pria: Kami tidak bisa dengar.
Natan: Ya, maaf. Dapatkan Anda mendengar sekarang?
Hadirin pria: Dia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.
Natan: Ya, baik menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Rabbi: Dia tidak ingin mengingat hal-hal yang tidak terlalu baik.
Natan: Ya, aku tidak ingin mengingatnya. Dan lalu…
Rabbi: Dia memutuskan bahwa dia bertobat – “melakukan Teshuvah”. Dan dia tahu sesudah 120 tahun, ketika dia kembali, dia akan pergi ke Gan Eden.
Natan: Ya.
Note: Teshuvah, diterjemahkan secara umum sebagai “pertobatan.” Teshuvah berasal dari kata “shuv”, yang artinya “putar balik.” Jadi Teshuvah bisa diartikan, “balik kembali” kepada Elohim. Berbalik dari kejahatan disebut “pertobatan.” Bertobat artinya “berhenti berbuat dosa, putar balik, kembali kepada Elohim dan mulai berbuat baik.” Itu lebih dari sekedar perubahan pikiran; “teshuvah” perlu sebuah perubahan tingkah laku.
Rabbi: Ceritakan kepada mereka, dapatkah kamu ceritakan kepada mereka sedikit tentang bagaimana kamu diteriaki!
Natan: Ketika mereka berteriak kepadaku?
Rabbi: Ya.
Natan: Teriakan apa?
Rabbi: Mengenai tzitzit (tali sembahyang)?
Natan: Ah! Apa – tzitzit apa?
Rabbi: Tentang ayahmu?
Natan: Ah. Mereka mengatakan kepadaku bahwa aku harus memperbaiki – bahwa ada hal-hal yang harus aku perbaiki. Seperti contohnya, aku harus memakai tzitzit. Itu sesuatu… testing. Testing.
Natan: Dan mereka mengatakan kepadaku… mereka mengatakan kepadaku.
Dan lalu mereka mengatakan kepadaku bahwa ada hal-hal yang perlu aku perbaiki, seperti mengenakan tzitzit. Itu sesuatu yang sangat penting. Ketika aku ada di sana aku juga mengerti betapa pentingnya itu. Aku mengerti betapa tzitzit itu sesuatu yang sangat besar dan itu benar-benar memberikan upah yang sangat besar.
Aku mengatakan kepadamu: berkat yang kamu buat adalah upah yang sangat besar. Luar biasa besar! Kamu mengubah dunia di sana. Jadi tzitzit itu seperti Wow!!! Seperti, sangat besar.
Natan: Dan sesudah itu mereka memberitahu aku – ingat aku mengatakan kepadamu bahwa mereka berkata bahwa aku dapat tinggal di sana paling lama tiga jam?
Jadi pada awalnya – pada saat aku melihat Gan Eden aku berkata, “Aku ingin tinggal di sini. Aku ingin tinggal di sini.” Tapi sesudah itu mereka menunjukkan kepadaku bagian lain, dan semuanya itu.
Mereka bertanya kepadaku apakah aku ingin tinggal. Aku berkata aku lebih ingin kembali ke bawah. Kenapa? Karena aku merasa bahwa aku dapat… bahwa jika aku kembali ke bawah lagi aku dapat melakukan lebih banyak pelanggaran-pelanggaran – ah – lebih banyak mitzvot, mendapatkan lebih banyak upah, lebih banyak untuk segalanya.
Aku dapat, seperti, memperoleh upah yang lebih besar. Dan melakukan lebih banyak mitzvot. Dan mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi. Jadi, kenapa aku ingin tinggal di sana dan tidak melakukannya? Jadi aku berkata bahwa aku lebih baik kembali ke bawah, dan mereka mengirim aku kembali ke bawah.
Hadirin pria: Apakah mereka mengatakan kepadamu kenapa kamu naik ke atas sana? Apakah kamu memiliki kebaikan (jasa)? Apa?
Natan: Mereka mengatakan kepadaku memiliki kebaikan sehingga aku ada di atas sana. Ya, mereka mengatakan itu kepadaku.
Hadirin pria: Kebaikan (jasa) siapa? Dari nenek moyangmu?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Suatu kebaikan (jasa) dari nenek moyangmu? Ayahmu? Kakekmu?
Natan: Ya. Ya. Itu yang mereka katakan kepadaku. Mereka mengatakan aku memiliki suatu kebaikan. Bahwa aku ada di sana, bahwa aku tidak ada di sana secara kebetulan. Itu yang mereka katakan kepadaku.
Hadirin pria: Apakah kamu memakai tzitzit (tali sembahyang)?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Apakah kamu
memakai tzitzit?
Natan: Sebelum itu aku sama sekali tidak memakainya.
Hadirin pria: Dan sekarang?
Natan: Sekarang aku sedang memakainya, iya.
Bagian 2
Malaikat Kematian
Rabbi: Sekarang dia memiliki tzitzit, terpujilah nama HaShem (Elohim)!!!(Penonton bertepuk tangan)
Natan: Jadi, apa kamu mendengarkan? Jadi sesudah itu – ketika aku memutuskan aku ingin pergi ke bawah, aku melihat sesuatu yang jutaan kali lebih menakutkan daripada segala sesuatu yang lain yang telah aku lihat. Segala sesuatu!Apa yang aku lihat, ketika aku memutuskan untuk turun ke bawah – mereka mengatakan, “Tidak masalah, kamu akan pergi ke bawah.”
Rabbi: Ceritakan kepada kami bagaimana prosesnya. Aku tidak ada di sana.
Natan: Ok. Sederhananya, apa yang aku lihat – pada awalnya aku tidak mengerti siapakah dia, aku tidak mengerti makhluk apakah itu. Aku melihat seseorang. Seorang biasa, benar-benar biasa. Dia benar-benar memiliki tangan dan kaki dan kepala dan semuanya. Tapi dia benar-benar tinggi, sangat besar, raksasa, sangat raksasa!!! Seperti dia tidak ada ujungnya. Kamu melihat ke atas seperti ini (mendongakkan kepala) dan kamu tidak bisa melihat ujungnya.
Rabbi: Seperti apa dia rupanya?
Natan: Dia seluruhnya penuh mata. Semuanya mata.
Rabbi: Semuanya mata?
Natan: Dan api keluar dari mata-matanya itu! Itu benar-benar menakutkan – menakutkan! Dan kamu merasa seperti kamu tidak dapat lari menjauhi dia. Kamu tidak dapat melarikan diri dari dia bagaimana pun juga. Kamu tidak dapat. Dia ada bersamamu di mana-mana. Dia tidak meninggalkan kamu. Serius.
Rabbi: Siapakah malaikat itu?
Natan: Itu Malaikat Kematian. Berdasarkan apa yang aku lihat di sana dan apa yang aku pahami di sana.
Rabbi: Kamu mengerti itu adalah Malaikat Kematian?
Natan: Aku mengerti itu adalah Malaikat Kematian.
Rabbi: Apakah dia berbicara kepadamu?
Natan: Ya, dia memegangi aku. Dia punya semacam tombak garpu di tangannya. Dan dia memegangi aku seperti ini.
Rabbi: Berapa banyak gigi yang dia miliki?
Natan: Apa? Banyak.
Rabbi: Bukan mata. Gigi.
Natan: Gigi? Ia memiliki gigi.
Rabbi: Tombaknya?
Natan: Apa?
Rabbi: Tombaknya.
Natan: Ya. Itu tiga giginya (tombak garpu bergigi tiga).
Rabbi: Tiga?
Natan: Ya. Tiga. Dan lalu, dan lalu apa yang aku lihat sesudah itu, dia datang kepadaku seperti begini. Itu sesuatu yang begitu menakutkan aku bahkan tidak dapat menggambarkan bagaimana itu. Orang seperti apa itu. Makhluk seperti apa itu.
Itu sungguh-sungguh menakutkan, dan sepertinya ia dengan mudah memegangi aku seperti ini (di dadaku) dengan pedangnya, dengan tombak garpunya. Sesuatu yang menakutkan, mengerikan, dan buruk sekali. Dia memegangi aku di sini di dadaku. Menurut apa yang aku katakan sebelumnya, ada artinya dimana mereka memegangi kamu. Benar?
Rabbi: Dan dimana dia memegangi kamu?
Natan: Dia memegangi aku di dadaku. Di sini.
Rabbi: Dan apa yang dia katakan kepadamu?
Natan: Dia berkata kepadaku, “Lakukan banyak mitzvot. Kenapa? Pada akhirnya kamu akan membayar. Bahkan jika kamu tidak melakukan apa-apa, kamu akan membayar pada akhirnya.” Dia mengatakan kepadaku bahwa apa yang telah aku lihat di sana belum ada apa-apanya. Dan dia berbicara kepadaku dengan suara yang mengerikan.
Rabbi: Suara seperti apa yang dia miliki? Suara yang menyenangkan? Mengerikan?
Natan: Tidak, tidak, tidak. Tidak menyenangkan sama sekali.
Rabbi: Suara seperti apa yang dia miliki?
Natan: Sangat keras. Sesuatu seperti…
Hadirin pria: uuowwwwaaaa!!!
Natan: Ya.
(penonton tertawa)
Natan: Tidak, sungguh. Ini serius. Ini bukan lelucon. Tapi sesuatu yang menakutkan. Aku menceritakan kepadamu ini, seperti itu semuanya hebat dan segalanya. Tapi itu benar-benar menakutkan.
Rabbi: Dia mencoba untuk menjelaskan ini…
Hadirin pria: Sekarang dapatkah kamu menceritakan kepadaku berapa lama kamu ada di atas sana? Berapa hari? Berapa malam?
Natan: 15 menit.
Hadirin pria: Berapa lama?
Natan: 15 menit.
Hadirin pria: 15 menit – seluruh cerita itu?
Natan: 15 menit.
Rabbi: Ya tuan-tuan. Itu yang aku katakan tadi sebelumnya. Itu sulit untuk dimengerti. Tapi, apa yang dapat kita peroleh selama bertahun-tahun belajar – di sana kamu dapat memahami segala sesuatu hanya dalam satu menit.
Perhatikan apa yang dia katakan. Dia berkata, “Aku mengerti dengan sendirinya. Melihat dengan sendirinya.” Dan siapa pun yang… dia bukanlah yang pertama yang pernah ke sana dan kembali. Aku pribadi kenal banyak, banyak lagi orang yang seperti dia – mereka semua menceritakan hal yang sama. Sejumlah besar informasi, dalam sedetik.
Itu artinya bahwa seseorang dapat berada di satu tempat, dan dia tahu di mana ayahnya berada dan di mana ibunya berada. Apa yang sedang terjadi kepada mereka.
Natan: Aku tahu segala sesuatu.
Rabbi: Setiap peristiwa kehidupannya melintas di depan matanya.
Dan hanya – itulah dunia kebenaran. Di dalam dunia kebenaran segala sesuatunya terbuka. Tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Jiwa dapat menerima… tidak ada batas dari apa yang dapat diterimanya. Kita di sini ada di dalam dunia ini, dan kita terbatas dalam apa yang dapat kita terima. Tapi di sana – tidak ada batas. Jiwa itu tidak terbatas.
Karena itu, seseorang dapat hanya dalam beberapa menit memperoleh hal-hal dan informasi, dan segala sesuatu yang terjadi di sana – semuanya hanya dalam satu atau dua menit. Lima belas menit adalah waktu yang banyak.
Natan: Ya. Itu waktu yang lama.
Rabbi: Dalam istilah “ada di Atas” – lima belas menit itu waktu yang sangat, sangat banyak.
Kita juga mengetahui bahwa diceritakan tentang Holy Ari, semoga ingatannya melindungi kita, bahwa selama Makan Ketiga dia akan terlelap untuk satu atau dua menit. Dia lalu ditanya, “Rabbi, dari mana engkau?” Dia berkata, “Aku ada di atas. Aku mendengar interpretasi baru mengenai Torah.” “Jadi katakanlah kepada kami beberapa interpretasi itu.” Dan lalu dia berkata, “Hanya jika kamu punya tujuh puluh tahun untuk diluangkan bagiku untuk menjelaskan dua menit itu.”
Natan: Ya. Aku melihat sangat banyak. Banyak hal-hal.
Rabbi: Itu artinya bahwa di sana, tidak perlu penjelasan. Tidak ada… harus duduk di kelas, dan seseorang datang dan mengajari kamu, dan memberikan kamu ujian. Dan jika kamu tidak mengerti, kamu harus ujian ulang. Tapi itu tidak terjadi di sana.
Itu seperti.. kamu sampai di sana dan kamu tahu kebenaran dengan sendirinya, segera.
Hadirin pria: Adakah waktu di sana? Atau di sana tidak ada waktu?
Rabbi: Tidak ada waktu. Itu suatu dimensi di atas waktu. Ketika dia berkata lima belas menit – itu ada di dalam konsepnya. Di sana, itu suatu dunia kekekalan.
Hadirin pria: Dia berkata bahwa ada perbedaan dimana mereka mencengkeram dia?
Natan: Apa?
Hadirin pria: Kamu berkata itu ada perbedaannya dimana mereka memegangi – dimana dia memegangi kamu? Dia memegangi dadamu. Kenapa dia memegangi kamu di dada?
Natan: Itu tidak menyenangkan.
Hadirin pria: Ah. Di dada itu tidak baik?
Hadirin pria: Apa yang perlu digarisbawahi? Apakah kamu ingin kembai ke atas untuk kunjungan lainnya?
Natan: Itu tergantung ke tempat yang mana.
Hadirin pria: Tapi ke beberapa tempat itu, iya?
Rabbi: Apakah kamu ingin melakukan perjalanan keliling yang sama, apakah kamu ingin melakukan hal yang sama lagi?
Natan: Ah…
Rabbi: Dia hanya ingin hal-hal yang baik. Dia tidak ingin mengingat hal-hal yang buruk.
Hadirin pria: Jadi kamu tidak akan menyarankan siapa pun untuk berkunjung ke atas sana?
Natan: Aku tidak akan menyarankan siapapun. Aku akan menyarankan itu, tapi hanya hal-hal yang baik.
Rabbi: Dia menyarankan kita untuk… mempelajari Torah, memenuhi mitzvot. Upahnya besar. Dan dengan jalan itu manusia tidak akan menderita di sana, di atas. Dan dia akan menerima upah yang besar. Dan dia akan berkata lagi, mengulangi, dan menegaskan bahwa apa yang mereka tunjukkan kepadanya di sana di pintu gerbang Gan Eden – itu hanyalah…
Natan: Permulaannya.
Rabbi: Hanya permulaannya. Yang paling bawah, tingkat paling bawah.
Jadi kamu berkata bahwa kamu adalah suatu jiwa di sana. Dalam bentuk suatu jiwa di sana, kamu mengerti hal-hal dengan sendirinya?
Natan: Aku juga tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Hadirin pria: Kamu tahu seperti apa yang akan terjadi di masa depan?
Rabbi: Mari kita bahas pada saat ketika mereka membuka Gan Eden…
Hadirin pria: Apa yang kamu ketahui?
Rabbi: Ketika mereka membuka Gan Eden, apa yang kamu mengerti?
Rabbi: Permisi. Permisi sebentar. Pertanyaan-pertanyaan nanti belakangan. Ok? Tidak. Tidak. Jangan dijawab. Jangan dijawab.
Ketika mereka membuka Gan Eden, maka dia menjelaskan kepada kita bahwa itu adalah tingkat yang paling bawah, paling bawah dari semua tingkat. Dan kamu melihat orang-orang di sana duduk dan mempelajari Torah.
Rabbi: Dapatkah kamu mengatakan kepada kami siapa orang-orang itu?
Natan: Aku melihat orang-orang.
abbi: Bukan nama-nama dan di mana mereka tinggal, tapi orang seperti apa mereka itu?
Natan: Orang-orang seperti apa mereka itu? Mereka bukanlah avrechim (orang muda yang belajar Torah) atau apapun seperti itu. Mereka hanyalah orang-orang biasa yang meluangkan waktu-waktu untuk mempelajari Torah mereka.
Rabbi: Mereka meluangkan waktu untuk mempelajari Torah?
Natan: Ya.
Rabbi: Dan kamu mengerti bahwa ada yang lebih tinggi dari itu.
Natan: Aku mengerti bahwa ada lebih banyak, jauh lebih banyak daripada itu!
Rabbi: Jadi avrechim (orang muda yang belajar Torah) lebih tinggi?
Natan: Avrechim lebih tinggi.
Rabbi: Ada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi?
Natan: Lebih tinggi. Iya.
Rabbi: Dan kamu mengerti bahwa ada yang lebih tinggi dari itu.
Natan: Aku mengerti bahwa ada lebih banyak, jauh lebih banyak daripada itu!
Rabbi: Jadi avrechim (orang muda yang belajar Torah) lebih tinggi?
Natan: Avrechim lebih tinggi.
Rabbi: Ada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi?
Natan: Lebih tinggi. Iya.
Rabbi: Dan apa yang kamu pikir tentang tingkatan yang paling tinggi?
Natan: Tahta Kemuliaan.
Rabbi: Dan siapa yang mencapai tingkat itu?
Natan: Setiap orang yang bertobat (teshuvah).
Rabbi: Setiap orang yang bertobat?
Natan: Ya. Tapi bukan karena takut penghukuman. Tapi karena takut melanggar, karena takut akan Surga. Itu yang aku pahami.
Hadirin pria: Itu tingkatan yang paling tinggi?
Natan: Yang paling, paling tertinggi. Semakin tinggi tingkatan kamu pergi – kamu ingat cahaya yang aku ceritakan kepadamu? – cahaya di sana semakin besar.
Rabbi: Orang yang mengajar sesamanya?
Natan: Wow, wow!!! Aku mengatakan kepadamu bahwa ucapan berkat, suatu ucapan berkat itu sangat besar. Oh wow!!
Rabbi: Hanya suatu ucapan berkat, mitzvot d’rabbanan (mendiskusikan Torah), itu sesuatu yang sangat besar di sana.
Natan: Luar biasa besar!
Rabbi: Jadi, suatu pelajaran Torah itu lebih besar dari pada yang terbesar, dan jika kamu mengajar sesama – (Bandingkan Matius 5:19)
Natan: Wow!!!!
Rabbi: Itu… baik, luar biasa.
Tunggu. Tunggu sebentar. Hanya sebentar – a
ku ingin kembali… kami ingin kembali ke titik itu – kami ingin kembali ke titik itu. Sebelum kita hilang arah di sini – aku ingin kembali ke titik dimana kamu ada di sana, dan kamu mengerti segala sesuatu dengan sendirinya.
Bersambung
Komentar
Posting Komentar