TUJUH LEVEL KEINTIMAN
7 LEVEL KEINTIMAN
EV IIN TJIPTO PURNOMO
7 LEVEL KEINTIMAN
EV IIN TJIPTO PURNOMO
Banyak dari kita yang selama ini percaya bahwa kta hanya perlu intim dengan Tuhan. Padahal Tuhan juga mau kita
Intim dengan orang tua, pemimpin, dan saudara-saudara kita.
Untuk terus maju dan menyelesaikan semuanya, kita perlu unity dan unity dibangun karena sebuah keintiman dengan Tuhan. Setiap kita membutuhkan Keintiman dengan Tuhan, pemimpin, anak buah. istri suami Yesus pun punya keintiman tidak hanya dengan Bapa, tapi juga dengan murid-muridNya dan dengan kita
Mari belajar bagaimana untuk sampai kepada 7 LEVEL KEINTIMAN, tidak sekedar membacanya tapi juga menghidupinya.
1. LEVEL KETAATAN
Jkalau kanu mengasihi Aku, karnu akan menuruti segala perintah-Ku Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa
Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlan,marilah kita pergi dari sini.
Yohanes 14:15,31
Level pertama dari keintiman adalah KETAATAN. Kalau untuk taat saja kita tidak mau, bagaimana mungkin kita dapat Ke level keintiman yang berikutnya? Yesus taat kepada Bapa
dalam segala hal dan taat dengan passion. dengan segenap hati apapun resikonya. Level Keintiman yang pertama adalah seberapa kita TAAT kepada Tuhan dan kepada permimpin.
2. LEVEL. TAHU TRUE SELF-NYA DAN TAHU SEMUA KARENA CINTANYA
Yohanes 21:15 (TB) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Level keintiman kedua adalah tahu diri, tahu siapa kita. Orang yang tidak pernah tahu siapa dirinya dan tidak tahu diri tidak akan bisa naik ke level yang berikutnya. Petrus selalu mengatakan dirinya akan selalu menyertai Yesus dalam keadaan apapun, bersedia mati, tidak akan meninggalkan Yesus sekalipun semua orang meninggalkanNya. Tapi Petrus tidak kenal siapa dirinya, dia merasa sangat yakin dan percaya diri. Sebenarnya Petrus itu sangat pengecut, egos dan ambisius, Petrus baru ketahuan aslinya saat dirinya terancam. Dan yang aslinya ini membuatnya tidak bisa sepikir, sependapat dengan Yesus.
Tidak banyak orang yang kenal true self nya, maka banyak orang tidak tahu diri. Banyak yang berpikir mereka pelayanan karena kehebatannya. Kalau bisa menabur itu memang karena dirinya murah hati. Ini bukan level keintiman yang benar. Keintiman adalah saat saudara membawa persembahan ke Tuhan itu dengan kesadaran bahwa kalau bukan karena Tuhan, tidak mungkin bisa memberi persembahan. Setiap kali saya melihat pelayanan Mahanaim. saya
sangat bersyukur karena saya tahu kelemahan saya. Saya sadar Seandainya
Tuhan tidak pilih saya, maka tldak ada pekerjaan lain yang dapat saya kerjakan dengan baik.
Yesus taat kepada Bapa dalam segala hal dan taat dengan passion, dengan
segenap hati apapun resikonya
Walaupun saya lulusan S2 arsitek, rumah saya bukanlah rumah yang selayaknya ditinggali oleh seorang arsitek yang
rumahnya bocor kalau hujan. Saya bersyukur Tuhan percayakan pelayanan Mahanaim ke saya bukan orang yang pandai. Tuhan bisa saja pilih yang lebih
pintar, tapi Tuhan pilih saya. Tuhan beri kepercayaan kepada saya bukan untuk membangun yang sementara, tapi untuk
membangun yang kekal.
Kalau kita sarnpai ke level tahu diri dan tahu true self kita, kita tidak akan dengan mudah menjadi kesal dan menuntut orang lain. Setiap kali saya melayani pemulung yang mencuri di
rumah saya atau mendengar ada anak buah yang mencuri, rasanya saya ingin jengkel ke mereka karena yang mereka
lakukan itu mendatangkan kutuk bagi dirinya sendiri. Tapi saya tahu true self saya. Saya ingat dulu saya pernah punya
pemikiran yang aneh: membeli itu tidak keren, tapi mencuri itu keren.
Iblis bisa membodohi kita sedemikian sehingga kita punya cara berpikir yang salah. Jadi, setiap kali saya mendengar
kabar ada yang mencuri, saya berkata: "Tuhan, saya tahu darimana saya diambil. Saya sangat tahu betapa bodohnya saya dengan pikiran yang terbalik". Itu sebabnya saya tidak
pernah bisa dengan sangat marah ke mereka yang mencuri, karena saya tahu bagaimana pergumulan mereka, saya tahu dari mana saya diambil. Tapi masih banyak yang tidak tahu dirinya siapa. Kalau saudara masih menunjuk orang lain, masih marah dengan Tuhan, masih kesal dengan saudaramu, masih menyimpan kemarahan di dalam, itu berarti saudara yang belum kenal true self mu. Kalau saudara cukup kenal true selfmu dan cukup tahu diri, saat saudara melihat sejelek apapun orang lain, saudara akan sadar bahwa kita pun tidak lebih baik dari mereka.
Kalau Tuhan saja hasih sabar berurusan dengan diri kita itu berarti kita harus lebih sabar dengan saudara kita yang lain supaya kasih karunia itu turun dalam hidup kita. Kesabaran membuat kita tetap tenang menghadapi apapun dan
meresponi dengan benar. Semakin saudara punya keintiman dengan Tuhan, saudara akan semakin punya ketenangan dalam segala hal.
Saat Tuhan bertanya apakah Petrus mengasihiNya, Petrus tahu dia penah menyakiti Tuhan dengan menyangkalNya
sebab itu Petrus sedih karena tahu dirinya hanya memiliki kasih fileo, bukan kasih agape. Saat Tuhan berkata "Gembalakanlah domba-dombaku", Petrus menangis karenaTuhan tetap percayakan hal-hal besar, tetap tunjuk Petrus menjadi pemimpin. Inilah keintiman yang kedua: Tahu trueself dan tahu semua karena cinta-Nya.
3. LEVEL MENGENAL - SAMPAI BAHASA VERBAL TIDAK LAGI DIPERLUKAN
Yohanes 12:1-3, 7 (TB) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
Kalau saudara cukup kenal true
self mu dan cukup tahu diri, saat
saudara melihat sejelek apapun
orang lain, saudara akan sadar bahwa
kita pun tidak lebih baik dari mereka.
Saat itu Yesus ikut pesta yang diadakan oleh Lazarus yang baru saja dibangkitkan dan pesta itu pastilah
pesta yang meriah karena belum pernah terjadi yang namanya ada yang bangkit dari kematian, dan Lazarus adalah seorang yang kaya. Yesus duduk di situ, ikut makan, dan ikut tertawa dengan semua yang hadir karena itu suasana pesta. Tapi dalam kondisi seperti itu, ada Maria yang tahu bahwa penguburanNya sudah sangat dekat. Bagaimana
Maria bisa tahu? Hanya orang-orang yang sangat intim denganNya yang bisa membaca arti tatapan mataNya, arti
senyumNya, arti raut wajahNya.
Sama halnya dengan mengenali saudara kita. Hanya orang-orang yang memperhatikan dan mengasihi saudaranya yang bisa tahu keadaannya hanya dengan melihat bagainana dia
berjalan. Orang yang sedang jalan, mungkin jalannya biasa saja. Tapi orang yang mengasihinya bisa tahu mungkin
kakinya sedang sakit. Seorang hamba Tuhan bisa saja tetap kotbah berapi-api, tapi hanya orang-orang yang paling dekat dengannya yang tahu sebenarnya dia sedang mengalami Sesuatu yang memilukan hatinya.
Maria punya keintiman dengan Yesus sehingga Maria tahu waktu penderitaanNya sudah di ambang pintu. Berapa banyak dari kita yang memiliki keintiman yang dalam sehingga kita tahu sebenarnya HatiNya sedang sakit.
Tiga hari sebelum Tsunami Aceh Terjadi, tiba-tiba hati saya merasa tidak enak, seperti mau mati rasanya. Saya tahu yang saya rasakan saat itu adalah Perasaan Tuhan, karena saya sedang tidak sedih. Saya bisa merasakan ada kegelisahan, kesedihan jeritan hati yang sampai menyesakkan. Dan benar ada tsunami menghantam Aceh dan ribuan jiwa Terhilang karena mereka belum diselamatkan. Tuhan pilu karena Ia kehilangan ribuan anak-anakNya.
Diperlukan yang namanya MENGENAL untuk sampai keintiman di level ini. Dan itu tidak hanya mengenali Tuhan tapi juga kenali suami, istri, anak-anak, pemimpin
Ada banyak orang yang sudah bertahun-tahun pelayanan tetap belum menangkap apa yang pemimpinnya maksud dengan menjarah jiwa banyak. Kalau saudara kenal dengan pemimpin mu, saudara akan mengerti yang dimaksud dengan "banyak"adalah ratusan bahkan ribuan Jiwa-jiwa.
Mari terus kejar dan belajar untuk sampai Level dimana tidak diperlukan lagi kata-kata dan bahasa verbal untuk mengerti
4. LEVEL TiDAK MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI MENYERAiIKAN SEMUANYA
1 Samuel 18:1-3 (TB) Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya.
Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.
Yonatan mengasihi Daud seperti dirinya sedirÃ. Keintiman yang seperti apakah? Yonatan memberikan jubahnya ke Daud itu berarti Yonatan berkata bukan dirinya lagi yang menjadi calon raja. tetapi Daud Saat Yoratan memberikan pedangnya ke Daud, itu berarti bukan dirinya lagi yang
memimpin peperangan, tapi Daudlah panglima perangnya
Tampuk pimpinan tertinggi dalam peperangan bukaniah dirinya lagi tapi Daud. karena di jaman itu hanya orang-orang tertentu seperti jenderal dan panglima yang memiliki pedang
yang khusus, Yonatan juga memberikan panahnya. Panah berbicara kemenangan. Karena keintimannya dengan Daud, Yonatan mau nama Daud yang dikenal orang. bukan
namanya lagi. Sejak jaman dahulu hingga sekarang hanya jenderal dan panglima saja yang mendapat nama saat
kemenangan terjadi, meskipun di balik itu ada ribuan tentara yang ikut perang Saat Perang Dunia 2 nama Jenderal Mac
Arthur lah yang disebut dan diingat orang, padahal yang mengalahkan pasukan Jepang adalah 10,000 tentara Amerika.
Mari milki sebuah keintiman dengan Tuhan sehingga kita tidak lagi mempedulikan diri kita tapi memberikan semuanya bahkan untuk saudara kita. supaya saudara ita yang naik melebihi kita. Memang lebih mudah untuk berikan semuanya dan yang terbaik untuk Tuhan, karena kita tahu semua
kemenangan dan kemuliaan memang berasal dari dan milik Tuhan, Tapi bisakah kita juga memiliki keintiman dengan saudara kita?
Saat Mahanaim merger dengan JKI Tuhan bertanya apakah
Saya rela kalau saya bukan lagi pemimpin pertama di Mahanain dan saya harus mendahulukan yang lain di atas Kepentingan pribadi. Itu bukan hal yang mudah tapi saya mengambil keputusan untuk mendidik diri saya memberikan yang terbaik untuk kota-kota lain, untuk Hamba-Hamba Tuhan yang lain
Ini level Keintiman dimana kita tidak lagi membangun kerajaan sendiri tapi membangun Kerajaan Tuhan, bahkan Membangun hidup saudara kita.
5. LEVEL MELETAKKAN YANG PALING DICINTAI
Kejadian 22:2, 5 (TB) Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Disini muncul Kata Penyembahan atau worship pertama kali di Alkitab. Banyak orang berpikir sembahyang itu hanya tutup mata, doa singkat lalu amin. Worship juga bukan berarti hanya menyanyi dan berdoa dalam bahasa
Roh, tapi worship adalah saat seseorang memberi dan meletakkan yang paling dia cintai. Di level keintiman sebelumnya, ada Yonatan yang mengasihi Daud seperti dirinya sendiri. Tapi di level ini, Abraham mengasihi Tuhan melebihi dirinya, sehingga Abraharn menyerahkan yang Paling dia kasihi. Suka tidak suka, kita semua akan Sampai ke level keintiman ini, yaitu memberikan setiap sel dari hidup kita, bahkan mernberikan lebih dari yang dapat kta berikan
Tuhan Yesus pun memberikan semuanya. seluruh hidupNya karena kasihNya kepada Bapa dan kita Sebagai manusia
saat di taman Getsenani dan saat di kayu salib, Sampai Bapa dan kita Sebagai manusia, Yesus mengalami apa yang kita alami. Yesus gemetar saat di Getsemani dan saat di Kayu Salib sampai Bapa memalingkan wajahNya karena tidak tahan melihat Penderitaan AnakNya.
Saya dapat merasakan seperti apa Sakitnya saat melihat anak saya, Levi, kesakitan karena seluruh tubuhnya bengkak sampai selang infus tidak dapat lagi dipasang, dia harus ditusuk berkali-kali dengan jarum infus karena suster perawat kesulitan menemukan nadinya Levi karena Levi masih bayi.
Setiap kali saya melihat Levi menderita dan saya mendengar tangisan nya saya tidak tahan saya lari ke luar ruang dan saya harus tutup telinga saya. Saat itu Tuhan berkata kepada saya : Jangan Pernah lupakan perasaan ini Ini Perasaan inilah yang membuat Aku Naik Kayu Salib dan mati buat mereka.
6. LEVEL SEIRAMA DAN SEDETAK DENGAN JANTUNG TUHAN
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin lsai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Kis. 13:22
Sekalipun kita sudah berada di level keintiman di mana kita meletakkan Ishak kita, seringkali kita tidak setiap saat bisa se-ritme dam sedetak jantung dengan Tuhan. Kita bisa sekali-sekali melakukan yang Tuhan mau, tapi untuk seumur hidup dan setiap saat tepat melakukan apa yang Tuhan mau, belum tentu kita mampu. Ini adalah level keintiman dimana kita seirama sedetak dengan jantungNya. Untuk sampai ke level ini, mari belajar tanya Tuhan bagairnana perasaan-Nya, hati-Nya saat saudara menghadapi siapapun dan apapun.
Seirama & sedetak dengan jantung-Nya, dengan belajar tanya Tuhan bagaimana
perasaan-Nya, hati-Nya saat menghadapi siapapun dan apapun.
Saya belajar, sebelum saya bereaksi terhadap seseorang, Saya tanya Tuhan bagaimana hatiNya terhadap orang ini. Kalau Tuhan suruh saya menghukumnya, itu bukan karena Saya yang mau, tapi demi kebaikannya. Kadang suka tidak suka saya harus berbeda pendapat dengan pak Yusak, ayah saya sendiri, bukan karena saya tidak menghorma
beliau, bukan karena saya tidak mengerti kenapa beliau memilih yang berbeda. Saya tetap harus memilih apa yang menjadi kerinduanNya, mengerti arti detak jantungNya untuk setiap anak-anakNya.
Seringkali detak jantungNya adalah memberi yang tidak kita sukai, demi kita sampai ke destiny kita. Kalau saya menuruti apa yang saya mau, sejujurnya saya tidak ingin kita pelayanan ke bangsa-bangsa karena itu membutuhkan biaya yang besar
sedangkan kami masih punya kebutuhan besar seperti membangun House of Favor dan uang sebanyak itu bisa
digunakan untuk memberi gaji atau persembahan kasih yang lebih baik. dll. Saya berdoa kita semua belajar setiap hari untuk seirama, sedetak jantung dengan-Nya melebihi keinginan kita, bahkan melebihi apapun.
7. LEVEL TINGGAL DI DALAM TUHAN DAN TUHAN TINGGAL DI DALAM KITA
Yohanes 17:20-24 (TB) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Bahkan Yesus mengatakan Dia keluar dari Bapa dan kembali kepada Bapa, Seirama dan sedetak jantung dengan Tuhan itu masih bisa berada di luar Tuhan. Tapi puncak dari keintiman adalah saat kita menyatu dengan Tuhan, saat tidak ada lagi jarak antara kita dengan Tuhan.
Untuk sampai ke level keintiman ini, diperlukan keintiman yang tidak hanya satu arah kepada Tuhan, karena keintiman yang hanya satu arah ke Tuhan ujungnya adalah penyesatan. Karena Alkitab menulis tidak mungkin kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan kalau kita tidak mengasihi saudara kita yang kelihatan (1 Yohanes 4:20) dan tidak bisa kita berkata mengasihi Tuhan tapi masih menyimpan kebencian di dalam hati, karena Alkitab menulis kalau ada kebencian, maka terang tidak ada dalam hidupmu (1 Yohanes 2:9).
Saya berdoa kita mengerti level keintiman ini dan terus naik sampai kita
memiliki keintiman seperti yang Tuhan
rindukan.
Puncak dari Keintiman adalah saat kita menyatu dengan Tuhan, saat tidak ada lagi jarak antara kita dengan Tuhan
Dari Buku
7
Ev Mikhael Iin Tjipto Purnomo Wenas
Juni 2014
B2B
Disalin oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar