BELAJAR DARI TOKOH-TOKOH NATAL
BELAJAR DARI TOKOH NATAL
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat 16 Hari Lagi Kita akan Merayakan Natal, kita merayakan bukan sekedar pesta dan rutinitas saja.
Kita Belajar dari Tokoh-tokoh Natal
MARIA
Lukas 1:28-38 (TB) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Maria adalah seorang gadis muda yang masih perawan. Tuhan memilihnya untuk mengandung melalui kuasa Roh Kudus dan melahirkan Bayi Natal yakni Yesus Krsitus. Ketika Maria diberi kabar bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak meski pada waktu itu ia belum bersuami, namun dengan penuh penyerahan pada Tuhan ia berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Keteladanan yang perlu kita pelajari dari Maria adalah:
a. Taat mengikuti panggilan Tuhan (Lukas 1:36).
b. Dipenuhi Roh Kudus, salam yang diucapkannya pun menyebabkan anak di rahim Elizabet dipenuhi Roh Kudus (Lukas 1:39-41).
c. Tunduk dan menghormati Yusuf, suaminya, (bandingkan dengan Efesus 5:22).
d. Tahan menderita, misalnya ketika harus mengungsi ke Mesir (Matius 2:13-15).
e. Seorang yang setia dan senantiasa mengucap syukur (Lukas 1:46-55).
YUSUF
Matius 1:18-25 (TB) Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Yusuf adalah seorang pria muda yang harus menerima kenyataan bahwa tunangannya Maria hamil sebelum mereka menikah. Tidak hanya itu, Yusuf pun diperhadapkan dengan kondisi dimana ia menjadi ayah dari Yesus yang bukan darah dagingnya. Yusuf sanggup menerima semuanya itu karena sifatnya yang penuh ketulusan.
Dengan ketaatannya itu, kita perlu meneladani ketulusan Yusuf yaitu:
a. Hidup kudus (Matius 1:24-25).
b. Melindungi istrinya di masa tekanan, yaitu ketika Herodes mengancam (Matius 2:13-23).
ORANG-ORANG MAJUS
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat orang-orang majus ini adalah para ilmuwan perbintangan. Ketika mereka melihat bintang Betlehem mereka mengartikannya bahwa sesuatu yang besar telah terjadi, yaitu kelahiran seorang tokoh terbesar sepanjang masa. Dengan berpedoman pada bintang itu, mereka mencari dan menemukan tempat kelahiran Yesus Kristus di kota Betlehem. Walaupun mereka harus mencari bayi selama itu namun mereka tidak putus asa. Dan ketika mereka menemukannya mereka menyembah dan mempersembahkan harata mereka kepada Sang Kristus.
Kisah ini mengajarkan keteladanan pula yakni:
a. Rendah hati meskipun mereka adalah orang kaya dan terpelajar, dan mau datang menyembah Yesus yang masih kanak-kanak (Matius 2:11a).
b. Hidup dalam pimpinan Tuhan (Matius 2:2, 9, 10, 12).
c. Memberi yang terbaik untuk Tuhan (Matius 2:11b).
PARA GEMBALA
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Para gembala ini adalah golongan orang yang terpinggirkan dari tengah-tengah masyarakat umum. Walaupun demikian tetapi ternyata kepada kaum pinggiran inilah berita natal pertama diberitakan. Dan dengan sukacita mereka menyambut berita itu.
Kesederhanaan para gembala ini, mengajarkan beberapa hal yaitu :
a. Pengalaman rohani, bertemu para malaikat dan pengalaman adikodrati (Lukas 2:9, 13-14).
b Bertindak CEPAT: ("mereka 'cepat-cepat' berangkat menjumpai Maria" (Lukas 2:16)), tidak lamban, tidak menunda-nunda, iman yang responsif.
c. Tidak kuatir ketika harus meninggalkan harta mereka (ternak) karena mereka percaya bahwa Tuhan pasti memeliharanya.
d. Memuji dan memuliakan Tuhan (Lukas 2:20).
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Mari Kita Up Grade Iman Kita dan semakin Melekat dengan Tuhan Yesus.
Pada Momentum Natal ini kita Persiapkan diri untuk Menyambut Yesus Kristus Sebagai Raja bukan sebagai seorang bayi lagi.
Amin
Jatiwangi 9 Desember 2023
Only By HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar