MENGENAL BAIT SUCI DI ALKITAB
MENGENAL BAIT SUCI DI ALKITAB
Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kita belajar di Alkitab Bait Allah pertama kali di bangun oleh Raja Salomo
BAIT ALLAH PERTAMA
Bait Allah Pertama dibangun oleh Raja Salomo di Yerusalem. ltu sebabnya Bait Allah ini dikenal juga sebagai Bait Salomo. Bait Pertama dibangun di puncak Gunung Moria, di tempat Tuhan menampakkan diri kepada Daud, ayahnya (2 Tawarikh 3:1). Daud membuat sangat banyak persediaan bagi pembangunan rumah Tuhan ini sebelum ia wafat (1 Tawarikh 22:5, 14;29:2-5). Bait Pertama dibangun 480 tahun setelah Israel keluar dari Mesir (1 Raja-raja 6:1).
Rumah yang didirikan Raja Salomo bagi Tuhan inà enam puluh hasta panjangnya (sekitar 27 m), dua puluh hasta lebarnya (9 m), dan tiga puluh hasta tingginya (13,5 m). 1 Raja-raja 6 menggambarkan konstruksi dan pembangunan Bait Pertama. Tujuh tahun lamanya, Raja Salomo mendirikan rumah Tuhan yang pertama ini (1 Raja-raja 6:38). Pembangunan Bait Pertama selesai sekitar tahun 957 SM.
Di bagian belakang rumah ini, Raja Salomo mempersiapkan sebuah ruang, yang dalam bahasa Ibrani disebut Kadesh Hakodashim (mahakudus), tempat mahakudus untuk menyimpan Tabut Perjanjian Tuhan (1 Raja-raja 6:16, 19). Para imam meletakkan Tabut Allah di tempat itu. Tabut itu berisi kedua loh batu yang diberikan Tuhan kepada Musa di gunung Sinai, tongkat Harun yang bertunas, dan sebokor manna (1 Raja-raja 8:6-9).
Sebelum Salomo bisa membangun rumah bagi Tuhan, ada tahapan dalam kehidupannya sehingga dia diperkenankan membawa kemuliaan Tuhan itu. Salomo ditetapkan dan diumumkan sebagai Raja oleh ayahnya, Daud (1 Raja-raja l:30). Ia kemudian diurapi menjadi raja oleh Imam Zadok dan Nabi Natan (1 Raja-raja 1:34). Salomo taat (Amsal 1-7). Salomo mempersembahkan korban yang terbaik dan berkelimpahan (1 Raja-raja 3:4). Raja Salomo meminta hikmat untuk memimpin umat pilihan Tuhan ketimbang harta dan tahta (1 Raja-raja 3:6-9).
Lokasi Bait Pertama yang pasti tidak diketahui, tetapi diyakini terletak di atas bukit, tempat Bait Kedua kemudian dibangun dan yang sekarang dikenal sebagai Gunung Bait Suci (Temple Mount).
Bait Pertama dihancurkan oleh Nebukadnezar setelah pengepungan Yerusalem pada tahun 586 SM (2 Raja-raja 25:1). Nebukadnezar juga mengangkut perkakas-perkakas rumah Tuhan dan menempatkannya di istananya di Babel, serta mengangkut bangsa Israel sebagai tawanan ke negeri Babel.
BAIT SUCI KEDUA
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Bait Suci Kedua didirikan di tempat semula berdiri Bait Pertama (Ezra 3:3,6-13) sekitar tahun 520-516 SM. Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk mendirikan rumah bagiNya di Yerusalem. Koresh mengizinkan orang Yahudi pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Tuhan (Ezra 1:2-3), Raja Koresh memerintahkan untuk mengembalikan semua perlengkapan dalam Bait Pertama (Ezra 1:7-11; 6:5). Ia juga membantu pembiayaan pembangunan rumah Tuhan ini (Ezra 6:4). Namun, Bait Kedua tidak semegah Bait Pertama dan Tabut Perjanjian Tuhan tidak ada dalam Bait Kedua.
PEMBANGUNAN BAIT SUCI KEDUA
Pembangunan Bait Kedua dimulai pada tahun yang kedua bulan yang kedua sesudah bangsa Israel pulang dari pembuangan (Ezra 3:8). Setelah peletakan dasar Bait oleh Sesbazar, dimulailah pembangunan rumah Allah itu. Rumah itu tingginya enam puluh hasta (27 meter) dan lebarnya enam puluh hasta (27 meter) (Ezra 6:3). Pembangunan Bait Allah Kedua sempat terhenti sampai tahun yang kedua zaman pemerintahan Darius.
Pembangunan Bait Kedua akhirnya selesai pada hari yang ketiga bulan Adar, pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius (Ezra 6:15). Bait Kedua didirikan selama empat puluh enam tahun (Yohanes 2:20).
Sekitar tahun 19 SM, Herodes Agung merenovasi Bait Kedua sehingga dikenal sebagai Bait Suci Herodes. Tuhan Yesus berjalan-jalan di Bait Suci ini, di serambi Salomo (Yohanes 10:23). Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah ketika Tuhan Yesus menyerahkan nyawaNya di kayu salib (Matius 27:5 1).
Tahun 66 M, bangsa Israel memberontak terhadap kekaisaran Romawi. Empat tahun kemudian, tahun 70 M, di bawah pimpinan Titus, pasukan Romawi merebut dan menghancurkan sebagian besar Yerusalem, termasuk Bait Allah Kedua. Menurut penanggalan lbrani, Bait Kedua dihancurkan pada 9 Av, dikenal juga sebagai Tisha B’Av (29 atau 30 Juli 70).
THE NEXT TEMPLE
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Membangun The Next Temple atau Bait Suci Ketiga, merupakan kerinduan hati seluruh bangsa Israel, yang berakar dari kepercayaan mereka pada Alkitab. Pembangunan Bait Ketiga sering disebutkan dalam banyak doa bangsa-bangsa, yaitu pengembalian dan pembangunan kembali Bait Suci di Yerusalem, di tempat berdiri Bait Pertama dan Bait Kedua, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar dan Jenderal Titus.
Menurut nubuat dalam Daniel 9:27, Matius 24:15 dan 2 Tesalonika 2:4, sebuah Bait akan berdiri di lsrael pada awal Kesengsaraan Besar (Great Tribulation). Hal ini ditegaskan dalam Wahyu 11:1, yang menggambarkan Yohanes mengukur Bait Suci selama Tribulasi. Lokasi Bait itu ada di Kota Suci. Wahyu 11 juga menuliskan tentang dua orang nabi yang akan bernubuat sambil berkabung di kota itu. Mereka akhirnya terbunuh disana dan tubuh mereka ditinggalkan di jalan, tempat Tuhan mereka juga disalibkan (Wahyu 11:8). Kota Besar itu diidentifikasi sebagai tempat Tuhan disalibkan, yaitu Yerusalem.
Tuhan Yesus pun telah mengatakan tentang adanya Bait Ketiga, setelah penghancuran Bait Kedua oleh pasukan Romawi pada tahun 70 M (Matius 24: 2). Pada Matius 24:14-15, Tuhan Yesus mengatakan pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel.Tempat kudus inilah yang merupakan Bait Suci Ketiga.
Rasul Paulus juga mengatakan bahwa sebelum Hari Tuhan, antikristus akan duduk di Bait Suci dan mau menyatakan diri sebagai Tuhan. Ini sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus dan Daniel tentang Bait Suci Ketiga.
PERSIAPAN PEMBANGUNAN BAIT SUCI KE TIGA
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Impian bangsa Israel saat ini adalah membangun kembali Bait Suci yang telah diruntuhkan oleh Jenderal Titus, di tempat yang sama dengan lokasi Bait Pertama dan Bait Kedua. Sejumah pendapat mengatakan bahwa di lokasi itu, sekarang berdiri Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock.
Sejak ribuan tahun, orang Yahudi di seluruh dunia berdoa, “Bangunkanlah Bait Suci segera pada zaman kami ini sebagai suatu rumah yang kekal, dan Engkau akan segera membangun kembali.”
Dilansir dari Sputniknews, 12 November 2018, ajaran eskatologis Yahudi menyatakan bahwa Bait Suci akan muncul dari tanah untuk ketiga kalinya ketika Armageddon atau ramalan tentang hari akhir mendekat.
Kekhawatiran itu dipicu pekan lalu oleh komunitas rabi Yahudi yang dikenal dengan nama Sanhedrin, menulis surat kepada dua calon wali kota Yerusalem, meminta untuk akhirnya membangun kembali kuil, setelah dua Kuil Suci pertama dibangun di Temple Mount Yerusalem yang berabad-abad silam dihancurkan oleh orang Babilonia dan kemudian oleh orang Romawi.
Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman mengakatakan bahwa pihaknya yakin kini saatnya membangun Bait Suci Ketiga usai kelahiran sapi merah betina beberapa waktu lalu. Diketahuinya, Bait Suci Ketiga merupakan tanda-tanda berhenti.
“Anak sapi tersebut telah menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian,” kata Rabbi Chain dikutip dari Mirror, Rabu (13/9/2023).
"Ini untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab. Nubuatan mengatakan sapi itu harus berwarna merah tanpa cacat," sambungnya.
Diketahui, kelahiran sapi merah betina dipahami sebagai tanda hari akhir zaman atau kiamat di dalam Alkitab.
Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat diartikan secara harfiah atau tidak, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang akhir zaman.
Setelah menyumbangkan sapi merah, pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem dapat dimulai. Temple Institute dan kelompok lain di seluruh dunia didirikan dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moria, atau di Bukit Bait Suci.
CIRI-CIRI LAINNYA :
Pihak Imam Sedang Mencari Secara Genetik 200 Calon Imam Untuk Melayani di Bait Suci Ketiga.
Temple Mount Institute telah menyiapkan 103 perkakas untuk candi ketiga, termasuk menorah emas murni, dan ada permintaan pengembalian menorah emas seberat 60kg yang diambil dari Kuil kedua oleh Jenderal Titus pada tahun 70 Masehi.
Persiapan pembangunan Bait Suci ketiga, antara lain mencari benang ungu kebiruan pada pakaian Imam dan penggunaan siput langka untuk warna Bait Suci.
Sanhedrin kuno telah dihidupkan kembali pada tahun 2004 dengan terpilihnya 71 Rabi, dan orang-orang Yahudi memiliki keinginan yang kuat untuk pembangunan Bait Suci Ketiga.
Dikumpulkan dari Berbagai sumber
Jatiwangi 25 Januari 2024
Only By HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar