BELAJAR TENTANG KARYA KESELAMATAN DARI PERJAMUAN TERAKHIR SAMPAI DISALIBKAN
BELAJAR TENTANG KARYA KESELAMATAN
DARI PERJAMUAN TERAKHIR SAMPAI DISALIBKAN
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat hari ini kita memperingati hari Jumat Agung
Kita tahu Kematian Yesus di kayu salib, adalah puncak dari karya keselamatan. Namun apakah Anda tahu, peristiwa apa saja yang terjadi dalam 24 jam sebelum penyaliban itu terjadi? Dan rute mana saja yang Ia jalani?
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kita belajar dari Kitab-kitab Injil mencatat kisah penangkapan, penyaliban dan kematian Yesus dengan lengkap. Meskipun tiap Injil memiliki ciri khas sendiri dalam menggambarkan beberapa peristiwa tersebut namun keempatnya secara harmonis menulis kronologi dari akhir hidup Yesus di muka bumi.
PERJAMUAN MALAM TERAKHIR
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Perjamuan malam terakhir atau sering disingkat Perjamuan Terakhir atau Perjamuan Malam, peristiwa ini merupakan makan malam terakhir Yesus bersama kedua belas rasul sebelum Ia disalibkan. Peristiwa ini ditulis dalam Injil (Matius 26:17-29, Markus 14:12-25, Lukas 22:7-38, dan Yohanes 13:1-38). Dalam perikop-perikop ini, Lembaga Alkitab Indonesia memberi tajuk Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Perjamuan malam terjadi pada tanggal 14 Nisan (atau 14 Abib) dalam kalender Yahudi, yang merupakan perayaan paskah atau pesakh sesuai peraturan hukum Taurat dalam Keluaran 12:18. Perhitungan hari orang Yahudi dimulai dari matahari terbenam.
Dalam Perjamuan Malam ada beberapa hal atau peristiwa penting antara Yesus dan murid-murid, seperti:
- Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus kepada murid-murid (Yohanes 13:1–17).
- Penetapan Sakramen Perjamuan Kudus, yang hingga saat ini menjadi bagian sentral dalam banyak liturgi gereja-gereja (Markus 14:22-25).
- Pemberitahuan mengenai murid yang mengkhianati-Nya
- Beberapa pengajaran setelah perjamuan terakhir (Yohanes pasal 13-17), seperti perintah saling mengasihi, perihal rumah Bapa, janji Penghibur, tentang pokok anggur yang benar, bertekun, Pekerjaan Penghibur, Dukacita yang mendahului kemenangan dan Doa Yesus untuk murid-murid.
PERISTIWA TAMAN GETSEMANI
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Setelah perjamuan malam usai, Yesus dan murid-murid kemudian pergi ke taman Getsemani, di daerah bukit Zaitun untuk berdoa (Luk. 22:39-46). Ia lalu meminta Rasul Petrus, Yohanes, dan Yakobus, untuk menemaninya dan meminta murid yang yang lain untuk tetap berjaga dan berdoa.
Di Taman Getsemani Yesus berdoa hingga 3 kali (Matius 26:39, 42, 44). Dalam doa-Nya, Yesus meminta supaya Bapa menghindarkan cawan murka yang berisi hukuman bagi dosa dunia yang akan Ia tanggung. Perlu diingat bahwa Yesus adalah Allah dan juga Manusia. Hal ini menunjukan bahwa Yesus memiliki pergumulan yang luar biasa sehingga Allah perlu menguatkanNya dengan kehadiran malaikat. Namun saat itu Yesus mengungkapkan bagaimana Ia tetap tunduk kepada kehendak Bapa-Nya.
Matius 26:37-38 menggambarkan bahwa Yesus mengalami kesedihan dan ketakutan yang hebat. Bahkan Lukas 22:44 mengatakan bahwa Ia mencucurkan peluh seperti darah. Dokter Lukas selaku penulis Injil Lukas tidak berimajinasi dalam ayat ini, melainkan ingin menyatakan bahwa gejala ini bisa terjadi di dunia medis yang dikenal dengan istilah hematidrosis yaitu kondisi yang sangat jarang terjadi, dimana seseorang dapat mengeluarkan keringat darah dalam kondisi tekanan batin yang hebat.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Dapat disimpulkan bahwa Yesus sangat takut bukan pada kematian, atau penderitaan fisik yang akan menimpaNya, melainkan karena murka Allah atas dosa manusia yang akan Ia tanggung.
Setelah Yesus berdoa, maka datanglah Yudas, si penghianat membawa sekumpulan orang dan menunjuk Yesus dengan ciumannya. Orang yang bersama-sama dengan Yudas kemudian menangkap Yesus.
YESUS DIADILI
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kitab-kitab Injil menuliskan ada dua proses pengadilan yang berbeda yang dialami Yesus saat ditangkap, yakni pengadilan Yahudi dan pengadilan Romawi.
Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama, karena mengaku sebagai "Anak Allah", yang berarti menyamakan diri-Nya dengan Allah dan ini merupakan penghujatan yang harus dihukum mati. Tercatat bahwa ada 3 kali pengadilan berdasarkan hukum Yahudi yang dilalui Yesus, yaitu:
- Di hadapan Imam Besar Hanas
- Di hadapan Imam Besar Kayafas, dan
- Di hadapan Mahkamah Agama (Sanhedrin).
Di bawah pemerintahan Romawi, pengadilan Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati. Oleh sebab itu, mereka melimpahkan kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.
Dalam hal ini Yesus juga mengalami 3 proses pengadilan menurut hukum Romawi.
- Pertama, Yesus dibawa ke hadapan gubernur Roma, Pilatus, di mana Yesus dituduh melakukan pelanggaran politik. Namun Pilatus tidak menemukan kesalahanNya.
- Setelah mendapati bahwa Yesus berasal dari Galilea, Pilatus mengirimkan Yesus kepada Raja Herodes Antipas yang memerintah daerah Galilea. Namun Herodes kembali tidak mendapati kesalahan pada Yesus, lalu mengirimkanNya kembali kepada Pilatus.
- Terakhir, Pilatus mengadili Yesus di atas kursi pengadilan resmi dan menjatuhkan hukuman mati dengan disalibkan.
Dalam proses pengadilan, Yesus telah menerima banyak penyiksaan, seperti dipukul, diludahi, diolok, pakaianNya ditanggalkan dan kepalaNya dimahkotai duri.
Setelah dijatuhi hukuman mati, Yesus lalu dibawa ke Golgota untuk menjalani hukuman tersebut. Dalam perjalanannya, Yesus melewati Via Dolorosa.
Disalib dan Mati di Golgota
Golgota menjadi tujuan akhir perjalanan penyiksaan Yesus (Mat. 27:33). Tempat ini berada sedikit di luar tembok kota Yerusalem, di bukit yang disebut Tempat Tengkorak. Para serdadu Romawi menggiring Yesus berjalan keluar dari benteng Antonia ke tempat penyaliban-Nya. Dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan Simon dari Kirene dan memaksa Simon untuk memikul salib Yesus pada bahunya.
Sejumlah besar orang mengikuti Yesus dalam perjalanan ke Golgota, di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapiNya. Kemudian Yesus disalib dengan dipaku kedua tangan dan kaki-Nya (Yohanes 20:25). Ia mulai digantung di salib sejak sekitar pukul 9 pagi (Markus 15:25). Tetapi sebuah peristiwa tak biasa terjadi, pada pukul 12 siang sampai pukul 3 sore kegelapan melanda daerah itu (Matius 27:45). Diperkirakan Yesus mati di antara pukul 3 sampai 6 sore (Matius 27:50; Markus 15:37; Lukas 23:46; Yohanes 19:30). Pada saat kematian Yesus ini, kitab Matius juga menulis terjadinya sebuah gempa besar dan juga tabir bait suci terbelah dua.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Mari Kita Renungkan Karya Salib dari Tuhan Yesus Kristus
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Jatiwangi 29 MARET 2024
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar