PANGGILAN RAJA ON POSITION 5785

PANGGILAN RAJA ON POSITION 5785







Mazmur 2:6 (TB)  "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" 


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat hari ini kita belajar tentang PANGGILAN RAJA


DASAR FIRMAN TUHAN 


"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." - Amsal 25:2


"Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." - Amsal 21:1


"Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." - 1 Petrus 5:3


"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - Wahyu 3:21


"Karena aku (hikmat) para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan." - Amsal 8:15


"Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah." - Amsal 14:28


"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." - Amsal 22:11


"Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah." - Amsal 16:10


"Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi." - Amsal 16:15


"Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: 'Apakah yang baginda buat?'" - Pengkotbah 8:4



DEFINISI SINGKAT PANGGILAN RAJA


Panggilan Raja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Raja dan Teladan dalam sebuah komunitas pelayanan. Panggilan dengan kandungan hikmat, pengertian, dan nasihat yang terkaya, melebihi kelima jenis panggilan lainnya. Menggambarkan secara lengkap kemuliaan dari tujuan Tuhan yang semula.


TOKOH DALAM ALKITAB 


Salomo bin Daud; raja-raja Yehuda, raja-raja Israel


CIRI-CIRI DAN KEKUATAN RAJA


Gambaran umum seorang Raja adalah seorang yang kharismatis, visioner - mampu mengenali sebuah potensi yang bahkan masih tersembunyi bagi kebanyakan orang namun terlihat jelas baginya - entah itu dalam diri seseorang maupun atas suatu perkara lainnya (potensi alam, potensi bisnis, dan sebagainya), strategik & terencana, hati & pikirannya bijaksana, berwawasan luas dan sangat siap atas berbagai kemungkinan dalam berbagai perkara. Karena tipe Raja yang gemar menyelidiki segala sesuatu maka tidak ada sesuatu yang mengherankan maupun sesuatu yang baru baginya.


Kharisma dan segala kekayaan batiniah bawaannya menyebabkan Raja secara natural mulai memimpin orang-orang di sekitarnya, mulai dari komunitas yang kecil hingga komunitas yang lebih besar. Hikmat dan pengertian sudah seperti tertanam di dalam dirinya sejak lahir.



Ciri orang yang memiliki panggilan RAJA:


Raja memimpin dengan otoritas dan kuasa.


Raja bertugas mengiring joli (tandu) Raja di atas segala raja sampai ke ujung bumi dan kembali ke Yerusalem untuk memerintah selama-lamanya.


Raja memimpin peperangan dan mempersembahkan jarahan perang untuk Tuhan.


Raja memiliki kebijaksanaan dan hikmat dalam memimpin dan mengambil keputusan.


Raja berkuasa dan menaklukan ladang-ladang bisnis untuk kemudian dipersembahkan kepada Tuhan.


Raja memiliki hati yang menghamba kepada Tuhan di atas segala Tuhan.


CARA RAJA MEMPERKENAN TUHAN 


Seorang Raja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, hati hamba (Hineni), rendah hati, murah hati, mudah mengampuni, menghargai dengan benar hal-hal yang bahkan kelihatan remeh atau kecil, memiliki kepedulian di atas rata-rata, memiliki kewaspadaan di atas rata-rata. Raja adalah panggilan yang pada destiny-nya akan memiliki segalanya dan jatahnya yang terbesar dibanding kelima panggilan lainnya, itulah sebabnya tuntutannya juga paling besar. Kuasa & kuasa perkataan Raja, pada level tertentu, sangat menetukan segala sesuatunya. Ketika Tentara harus tampil di garis depan, maka Raja tampil di atas dan juga di bawah. Raja adalah perencana yang terlaksana, sementara Tentara adalah pelaksana yang terencana.


Panggilan Raja ini sebenarnya sangat menjebak, harus dibedakan antara Panggilan Raja dengan Level Raja. Orang yang memiliki panggilan Raja belum tentu seorang Raja, namun orang yang mencapai Level Raja - apapun panggilannya - dialah yang dapat disebut Raja-Raja muda-Nya. Jadi sangat diharapkan bahwa Gereja dan orang-orang percaya tidak salah dalam panggilannya. Sebagai gambaran umum, komposisi masing-masing panggilan dalam suatu komunitas pelayan adalah sebagai berikut, Pilar 1-3%, Imam 4-6%, Pekerja 48-52%, Tentara 30-35%, Raja 4-6%, dan Mempelai 4-6%. Dengan demikian mayoritas tugas gereja adalah bekerja dan berperang sedangkan tugas keimaman, kepemimpinan dan yang lainnya adalah minoritas yang harus dikerjakan sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.


"Ambisi" seorang Raja adalah menguasai sebanyak dan seluas mungkin segala sesuatunya untuk dikelola secara benar sesuai dengan kehendak Kristus, membawa kedamaian dan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat yang dipercayakan kepadanya untuk dipimpin olehnya.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Raja memerintah dengan otoritas-Ku. Raja duduk bersama-sama dengan Aku dan memerintah bersama-sama dengan Aku. Raja mengenal isi hati-Ku dan bertindak seperti yang Aku perintahkan


Seorang raja bertanggungjawab atas umat yang ada di bawahnya, pemerintahan harus dijalankan dengan benar


Seorang raja harus memiliki kharisma dan otoritas yang teruji. Setiap anak-anak-Ku yang memiliki panggilan raja, haruslah rajin untuk belajar dan tekun. Seorang raja harus teruji dalam menghadapi segala situasi dan kondisi


Ada waktu-waktu dimana tekanan akan datang dari segala arah dan seorang raja harus bertahan kuat dan berkemenangan. Raja tidak kenal menyerah, raja semakin hari harus semakin kuat dan bijaksana dalam menghadapi segala keadaan.


Raja harus mengerti bagaimana bisa memberi makan rakyatnya dengan adil dan benar. Ada waktu dimana kesetiaan dan pengertian seorang raja diuji, karena raja akan hidup sebagai orang yang mendapatkan kepercayaan besar dari-Ku


Dan seorang raja bisa jatuh dalam level manapun. Tidak ada satupun raja yang bisa bertahan dan tetap setia tanpa pelatihan dan pembentukan. Godaan bagi seorang raja sangat besar dan beragam. Raja identik dengan kekuasaan dan kelimpahan


Hanya orang-orang yang teruji yang akan dapat bertahan dan menang. Seorang raja juga harus belajar tata cara dan protokuler dalam menghadap kepada-Ku. Ada hari-hari dimana seorang raja perlu untuk hanya duduk diam dan mendengarkan instruksi-Ku, Raja di atas segala raja.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Ada saatnya semua keadaan aman, memerintah, dan tidak berperang. Tapi ada saat raja harus terus berperang dan memperluas wilayahnya. Tidak banyak waktu untuk duduk diam dan tidak maju berperang. 


Seorang raja harus memimpin peperangan di garis depan bersama para panglimanya. Raja harus mengerti situasi peperangan yang dihadapinya, mengerti posisi, kedudukan, dan kekuatan lawan. Musuh terbesarnya adalah kemalasan dan kesombongan yang membawa kelalaian. Tidak ada raja yang maju berperang untuk mati konyol karena tidak menguasai medan. Ketika pekik peperangan digemakan raja harus yakin dan memimpin pasukannya untuk berperang dengan keyakinan akan sebuah kemenangan. 


Ketika sebuah peperangan terjadi, maka pikiran kita harus hanya memikirkan kemenangan. Ketika engkau percaya akan sebuah kemenangan, maka 70% dari peperangan sudah kau menangkan. Terlepas dari jumlah kekuatan dan kedudukan, pertama-tama raja harus menguasai medan peperangan terlebih dahulu. Ketika kita percaya akan sebuah kemenangan, kita akan bertindak seperti seorang pemenang, maka kemenangan tinggal menunggu waktu saja.


Raja yang cerdas akan mengerti bagaimana untuk berperang dengan kemenangan mutlak dan sesedikit mungkin korban. Selalu ada cara dan strategi yang tepat untuk berperang dalam segala medan. Hari-hari ini hati-ku rindu agar raja-raja-Ku mengenal hati-Ku dan bisa menangkap dari-Ku dengan tepat apa yang harus dilakukan dalam menghadapi lawan. Di dalam tinggal tenang dan percaya kepada-Ku di situlah kekuatanmu dan di situlah engkau akan mengerti kerinduan hati-Ku akan sebuah kemenangan. Kemenangan demi kemenangan yang Aku rindukan adalah ketika engkau berperang dan engkau membawa pulang seluruh jarahan itu, jiwa-jiwa, dan harta benda. Jiwa-jiwa itu yang paling Kurindukan untuk engkau persembahkan di hadapan-Ku, untuk menjadi milik-Ku sendiri. 


Perluas daerahmu hai raja-raja-Ku, taklukkan daerah musuh dan ambil jarahan, bawa pulang jarahan itu, bawa pulang jiwa-jiwa itu dan jadikan mereka milik kepunyaan-Ku. Setiap daerah musuh harus kau taklukkan dan ambil setiap jiwa yang bisa kau ambil. Kuasai setiap wilayah dan taklukkan di bawah kekuasaan-Ku. Jadilah pemenang dan nikmati semua yang baik dan melimpah dari-Ku. Hiduplah sebagai seorang raja yang mengenal hati-Ku dan melayani-Ku.


Kerendahan hati, hikmat, pengertian, dan kebesaran hati adalah modal dasar karakter raja yang Ku cari. Harus bangkit raja-raja yang menguasai semua bidang: politik, ekonomi, perfilman, musik, tarian, pendidikan, dsb agar dunia diajar, ditaklukkan, dan kerajaan-Ku datang atas Indonesia.


CIRI-CIRI ORANG MEMPUNYAI MENTAL PENGUASA (PANGGILAN RAJA-RAJA)


Orang yang bermental penguasa atau memiliki mental Raja


1. Peduli Dengan Sekitarnya.

Orang penguasa adalah Orang yang tidak pernah ingin saudaranya mengalami tekanan. Saudara mengalami persoalan aku juga, pikir sendiri-sendiri. Berarti engkau bukan pemimpin karena hatimu masih "aku". Pemimpin tidak bisa diam waktu lihat sekeliling. Berbangku tangan melihat orang-orang menuju neraka


2. Terlatih dan Melatih

Ada banyak pemimpin yang tidak terlatih hanya bicara tidak melakukan. Saul tidak terlatih. Tapi Daud diusia muda terlatih mengembalakan. Ayah bawa makanan. Dia bangun pagi benar. Dia biasa bawa barang berat. Sampai masuk ke gua dia biasa gaul sampai jadi penguasa. Engkau terlatih menguasai uang, pekerjaan, mendidik orang atau orang melihat engkau tidak terlatih. Kalau kita mau jadi penguasa harus terlatih. Harus menangi dibawah gunung kemustahilan, pintu tutup, penolakan. Jangan marah seorang penguasa mental ini harus terlatih. Persoalannya seberapa engkau terlatih. Menyembah, dengar suara, pelepasan, peperangan menentukan engkau penguasa atau bukan. Penguasa tidak usah ditunggu. Tidak ada penguasa tanpa perang dan doa. Tuhan mau latih kita. Seberapa kita mau. Persiapan atau tidak itu yang diuji. Orang yang yang dilatih, melatih, dan terlatih dia yang menjadi penguasa.


3. Orang yang bisa mengejar


Saudara Seorang Raja adalah Orang Yang Bisa Bergerak Cepat dan Bisa Mengejar Seorang Raja Jangan pasif. Itu kan dia bukan saya, ya nasib kita begini. Kita tidak akan jadi penguasa karena mental kita tidak mau nengejar. Ada orang-orang yang punya mental pengejar. 


Ada yang perlu dikejar, rohani, hati dan perasaan Tuhan. Seberapa kita mengejar? Seberapa punya hati untuk mengejar supaya kita lari dan mencapai? Apa kita mau menyerah? Kalau kita mau jadi penguasa dunia, kejar!!!


4. Membagi Tuhan/kekuasaan/ilmu Penguasa yang berkata pendapat saya yang paling benar maka dia bukan penguasa. Mental penguasa adalah mental bersatu. Beda berontak bukan berarti berantem.


5. Melihat sangat cepat

Seorang penguasa atau PANGGILAN  RAJA-RAJA harus punya ketajaman.

RAJA Melihat Sangat Cepat Kesempatan dan Kairos Dari Tuhan 


6 Perpuluhan

Mental penguasa dunia (orang yang mempunyai Panggilan RAJA-RAJA), dia tahu akan dirinya dan apa yang mesti dia lakukan.


7. Berkata tidak pada Sodom

Sodom lambang dunia, menyodorkan sesuatu. Ada banyak yang disodorkan kekayaan, kenyamanan, kehormatan dll. Berkata tidak pada sesuatu yang nikmat sehingga melemahkan iman.


Mari Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Pasukan Terdahsyat Tuhan yang di Panggil Untuk Menjadi RAJA-RAJA di Putaran Terakhir ini kita ON POSITION untuk Memasuki Tahun Baru PEY HEY 5785


TUHAN YESUS MEMBERKATI 


Jatiwangi 5 SEPTEMBER 2024

Only By HIS GRACE 

Joshua Ivan Sudrajat 



Komentar

Postingan Populer