DAUD A MAN AFTER GOD'S OWN HEART
DAUD : A MAN AFTER GOD'S OWN HEART
PERFECT SHALOM
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat beberapa hari lagi kita akan Memasuki Ibadah Special 9 November 2024
Hati Tuhan Dia ingin sangat rindu membawa kita Ke Puncak Destiny kita masing-masing
Dalam hidup saya, saya lahir dan masuk ke dalam Suku Yehuda, saya lahir tanggal 28 Maret 1975 bila dikonversi ke Penanggalan Ibrani: 16 Nissan 5735
Menurut Penanggalan Ibrani saya di masukkan ke dalam Suku Yehuda
Jauh sebelum ada Bahtera salah satu teman mama saya om Hok Siu, saat itu kita sedang pergi dari Jatiwangi ke Ibadah ECCLESIA SION : Om Hok Siu bilang Yan ieu anak maneh artinya Yan ini anak kamu seneng Nyanyi menyembah Tuhan, kemudian saat saya menyelidiki Alkitab Yehuda artinya Praise, beberapa tahun kemudian Pdt Petrus Agung ber khotbah tentang Suku-suku Israel, kita ini di cangkokan ke dalam Suku Israel
Lalu saya cari tahu saya masuk ke dalam Suku Yehuda, saat ini Roh Kudus menggelitik saya tentang Core Identitas: Roh Kudus berkata dalam hati saya bahwa Core saya Penyembah Tuhan memberikan Kepada saya Core Penyembah
Pagi ini Roh Kudus berkata Pelajari Daud, selain dia seorang Pahlawan, Raja, Daud mempunyai Core Penyembah dan Daud Orang yang di sebut A Man Own My Heart
DAUD A MAN AFTER MY OWN HEART
Daud juga disebut sebagai seorang yang berkenan kepada Tuhan / a man after God’s own heart (1 Sam 13:14).
Daud berkenan kepada Tuhan bukan karena dia punya kualitas khusus di dalam dirinya. Arti kata berkenan kepada Tuhan lebih berbicara pada sikap Tuhan kepada Daud, daripada sikap Daud kepada Tuhan. Hati Tuhan lah yang terarah kepada Daud sehingga Ia berkenan kepadanya. Tuhan Allah telah mengkhususkan Daud untuk tugas pekerjaan kerajaan-Nya.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat satu ciri pahlawan adalah memiliki keberanian untuk membuat terobosan yang lahir dari sikap mengasihi kepada TUHAN dan hasil terobosan tersebut disukai banyak orang serta berkenan di hati Allah. Sehingga hal itu mendatangkan berkat bagi banyak orang dan bahkan bagi suatu bangsa.
Raja Daud, sekalipun ia tidak diurapi sebagai imam dan bukan dari suku Yehuda, ia memiliki hubungan pribadi yang sangat intim dengan TUHAN.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Daud Memilih untuk hidup intim dengan Tuhan dalam doa, pujian, dan penyembahan
Mazmur 5:4 memberitahukan bahwa hati Daud dipenuhi kerinduan untuk menjumpai Tuhan lewat doa, pujian, dan penyembahan, dan menantikan Tuhan berbicara. Mengasihi Allah dengan sepenuh hati membawa kita untuk rindu berjumpa dengan-Nya dan menempatkan kita menjadi Pribadi yang intim dengan Yesus Kristus.
DAUD MEMILIKI IMAN YANG TEGUH
Salah satu alasan mengapa Daud disebut sebagai manusia yang berkenan di hati Tuhan adalah karena ia memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Tidak ada bagian Alkitab yang menggambarkan hal ini dengan lebih baik daripada dalam 1 Samuel 17, di mana Daud sebagai seorang anak gembala yang masih muda tanpa rasa takut membunuh orang Filistin, Goliat. Sesaat sebelum duel, kita melihat bukti langsung dari iman Daud ketika Daud berkata, "'TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.' Kata Saul kepada Daud: 'Pergilah! TUHAN menyertai engkau'" (ayat 37).
Daud sepenuhnya sadar bahwa Tuhan memegang kendali atas hidupnya, dan ia memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan membebaskannya dari bahaya yang akan datang. Bagaimana mungkin seseorang dapat menghadapi situasi yang berpotensi fatal dengan ketenangan dan keyakinan seperti itu? Daud tahu sejak awal kehidupannya bahwa Tuhan harus dipercaya dan ditaati. Seperti yang kita lihat dalam Alkitab, iman Daud menyenangkan hati Tuhan, dan Tuhan memberi penghargaan kepada Daud atas kesetiaannya.
DAUD MENCINTAI TAURAT TUHAN
Alasan lain mengapa Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan adalah karena dia sangat mencintai Taurat Tuhan. Dari 150 mazmur dalam Alkitab, Daud dipercaya menulis lebih dari setengahnya. Menulis di berbagai waktu yang sering kali menyulitkan dalam hidupnya, Daud berulang kali menyebutkan betapa ia mencintai Firman Tuhan yang sempurna. Kita dapat menemukan contoh yang indah tentang hal ini dalam Mazmur 119:47-48: "Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu." Tidaklah sulit untuk melihat pemujaannya yang penuh terhadap Firman Tuhan. Perhatikan juga bagaimana Daud "merenungkan" ketetapan-ketetapan Tuhan. Tuhan memberikan pengertian dan hikmat kepada Daud melalui perenungan setiap hari. Sebaiknya kita tidak hanya membaca Firman Tuhan tetapi juga merenungkannya sepanjang hari, karena Tuhan mengasihi kita untuk memikirkan Dia. "Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya" (Mazmur 119:2-3).
HUMBLE
Daud mempunyai Hati seorang Hamba.
1 Samuel 16:7
Tetapi Firman TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.
Tuhan memilih Daud menjadi seorang pemimpin, karena melihat hati Daud, bukan penampilannya, bukan perawakannya yang tinggi, tetapi hati seorang hamba yang baik, itulah yang dilihat Tuhan.
Matius 20 :26-28
Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu hendaklah ia menjadi pelayan mu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu, sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Apa yang Allah cari dari seorang pemimpin yang menjadi pilihan-Nya? Pemimpin yang punya Hati Seorang Hamba.
Jika kita mempunyai hati seorang hamba, Tuhan juga dapat memakai kita secara luar biasa di dalam pelayanan untuk kemuliaan nama-Nya.
SETIA DALAM PERKARA KECIL
Daud mempuyai Hati gembala dan ia juga Setia dalam Perkara kecil.
1 Samuel 16:11-13
Lalu Samuel berkata kepada Isai: “Inikah anak mu semuanya?” Jawabnya: “Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang mengembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai: “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang kemari.” Kemudian disuruhnya lah menjemput dia. Ia ke merah merahan, matanya Indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung Tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud ditengah tengah saudara saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Daud anak Isai mempunyai hati seorang gembala. Daud setia mengembalakan domba domba milik ayahnya. Zaman itu menjadi seorang gembala domba dianggap sangat kecil atau hina, tetapi Daud melakukannya dengan setia perkara yang dianggap kecil ini oleh saudara saudaranya.
Matius 25:23
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Cara Allah mengukur Kesetiaan seseorang untuk dipakai menjadi alat-Nya yang besar, sangat berbeda dengan penilaian manusia.
Allah memandang kepada kesetia’an, walaupun orang menganggap kecil dan remeh menjadi gembala kambing domba, tetapi Daud melakukan perkara kecil itu dengan setia, dengan hati gembalanya, dia menggembalakan kambing domba milik ayahnya dengan setia.
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kecintaannya kepada Tuhan membuatnya berbeda di mata Tuhan. Hal ini muncul bahkan sejak dia masih kanak-kanak. Tuhan melihat bagaimana Daud selalu taat kepada Tuhan.
"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah Para Rasul 13: 22)
Daud adalah anak Isai paling bungsu dari 12 bersaudara. Dia menjadi anak laki-laki yang kuat dan pemberani. Sebagai gembala, dia sama sekali tidak takut dengan binatang buas. Dengan berani dia bahkan membunuh mereka dengan kekuatannya sendiri.
Iman dan cara hidup Daud pun mendorong Tuhan untuk memilihnya sebagai raja menggantikan Saul. Karena sejak pertama Tuhan sendiri sudah melihat sesuatu yang berbeda di dalam diri Daud.
PENYEMBAH YANG BENAR
Karakter lain yang membuat Tuhan senang dengan Daud adalah dia selalu menyembah Tuhan dengan dimanapun itu. Dia bahkan tidak malu ditertawakan waktu menari untuk Tuhan di depan umum.
Sejak menjadi gembala sampai dalam pelarian, Daud senang menyanyikan nyanyian pujian-pujian kepada Tuhan. Karakter penyembah inilah yang menyenangkan hati Tuhan. Dia tahu bahwa Daud selalu menyembah dalam roh dan kebenaran.
Yohanes 4:23-24 (TB) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Raja Daud senang menyembah Tuhan dan senang berdoa kepada Tuhan. Kitab Mazmur merupakan kumpulan doa dari Raja Daud. Raja Daud dalam segala perkara selalu tanya Tuhan. Dalam segala situasi selalu berdoa dan bertanya kepada Tuhan. Raja Daud menunjukkan ketergantungannya dengan Allah melalui perenungan Firman Tuhan ( Mazmur 119 : 97 ).
Mari Sahabat Joshua Ivan Sudrajat kita Menjadi Pasukan Sederap Seirama dengan Tuhan dan menjadi Pasukan Terdahsyat yang Berkenan di hadapan Tuhan
Amin
Jatiwangi 30 Oktober 2024
Only By HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar