MEWARISI GENERATIONAL SYNERGY

MEWARISI












Sahabat Joshua Ivan Sudrajat pagi hari ini kita belajar dari HEAVENLY REALM untuk G7 kita antar Generasi harus Bersinergi 


Saya akan membagikan tentang Bagaimana MEWARISI 


"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus..." (Roma 8:17a)


MEWARISI Anda harus memiliki kerinduan yang kuat (keinginan) akan janji Tuhan, menyenangkan hati Tuhan dengan tindakan sederhana yang taat (seperti memberi bunga atau melayani), mengembangkan potensi dan talenta Anda dengan bekerja cerdas, serta menerima dan melaksanakan pengurapan khusus yang Tuhan berikan, dengan memprioritaskan kasih dan tujuan ilahi di atas keuntungan pribadi agar bisa menjadi generasi yang lebih hebat. 


Langkah-langkah Mewarisi dan Mengambil Bagian


Memiliki Keinginan Kuat (Valuasi):

Sangat menginginkan janji Tuhan seperti Yakub menginginkan hak kesulungan Esau. Jangan anggap remeh atau biasa saja.

Miliki "rasa takut akan Tuhan" dan gentar saat menerima firman-Nya.


Menyenangkan Hati Tuhan:

Lakukan hal sederhana yang spesial untuk Tuhan, seperti membuatkan sesuatu meskipun tidak sempurna, atau membelikan bunga, sesuai perintah-Nya.

Tunjukkan pertobatan dan melayani, seperti contoh Mbak Karti yang melayani di Papua.


Melakukan Firman dan Tindakan:

Lakukan apa yang Tuhan perintahkan, bahkan jika itu terlihat kecil (menyanyi, mendeklarasikan).

Ambil tindakan nyata untuk mengubah nasib Anda, bahkan nasib turun-temurun, dengan melakukan sesuatu yang mengubah keadaan.


Mengembangkan Talenta (Pekerjaan Cerdas):

Bekerja dengan cerdas dan mengembangkan potensi yang Tuhan berikan.

Bekerja dengan cinta, bukan hanya untuk uang, dengan tujuan mengembangkan sesuatu menjadi lebih besar.


Menerima Pengurapan:

Terima, pahami, dan laksanakan pengurapan khusus yang Anda miliki (mengajar, menjadi kaya, dll.).

Bertindak sesuai pengurapan tersebut, misalnya bertindak seperti raja jika mendapat pengurapan raja. 

Intinya, mewarisi adalah mengambil bagian dari apa yang sudah ada, melipatgandakannya, dan menjadi generasi yang lebih hebat dengan kerinduan, ketaatan, dan kerja cerdas berdasarkan kasih


Berikut adalah langkah-langkah praktis dan rohani untuk "mewarisi" dari para pemimpin rohani dan Hamba Tuhan:


​1. Menjaga Kedekatan dan Kesetiaan (Prinsip Elisa)

​Dalam 2 Raja-Raja 2, Elisa tidak pernah meninggalkan Elia hingga saat Elia diangkat. Ini mengajarkan tentang kedekatan yang disengaja.


Berada di Sisi Mereka (Proximity): Carilah kesempatan untuk melayani dan bekerja bersama mereka, bukan hanya mendengarkan khotbah mereka. Warisan rohani seringkali ditransfer di tengah-tengah pelayanan dan kehidupan sehari-hari.


Melayani dengan Setia (Loyalty): Setialah dalam tugas-tugas kecil yang diberikan. Alkitab berkata, orang yang setia dalam perkara kecil akan diberikan tanggung jawab dalam perkara besar.


Ketaatan Penuh Hormat: Belajarlah untuk menghormati dan menaati arahan mereka (selama itu tidak bertentangan dengan Firman Tuhan). Kerendahan hati dan kepatuhan adalah wadah untuk urapan.


​2. Observasi dan Peneladanan (Prinsip Paulus)

​Rasul Paulus mendesak pengikutnya, "Jadilah peniru-peniruku, sama seperti aku adalah peniru Kristus." (1 Korintus 11:1).


Observasi Gaya Hidup: Perhatikan bukan hanya apa yang mereka lakukan di mimbar, tetapi juga bagaimana mereka:

​Menangani stres dan kritik.

​Mengelola keuangan dan keluarga.

​Menghabiskan waktu dengan Tuhan (doa, saat teduh).


Perhatikan Doktrin (Ajaran): Teliti dan pegang teguh ajaran yang mereka sampaikan. Pastikan ajaran itu alkitabiah. Warisan terpenting adalah kebenaran Firman Tuhan.


Mempelajari "Kunci" Mereka: Bukan mencuri secara harfiah, tetapi memahami rahasia atau "kunci" yang membuat mereka efektif—yaitu, cara mereka membangun hubungan dengan Tuhan, cara mereka berinteraksi dengan jemaat, dan cara mereka menyelesaikan masalah.


​3. Meminta dan Menerima Bagian Roh (Doa dan Anugerah)


​Elisa secara spesifik meminta "dua bagian dari roh" yang ada pada Elia (2 Raja-Raja 2:9). Warisan rohani adalah anugerah yang harus diminta.


Ajukan Permintaan dengan Iman: Berdoalah kepada Tuhan agar Dia memberikan kepada Anda anugerah, kebijaksanaan, dan urapan yang dibutuhkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka, atau bahkan melampauinya demi kemuliaan Tuhan.


Pengakuan Kebutuhan: Warisan rohani tidak dapat diusahakan dengan kekuatan sendiri. Anda harus mengakui bahwa Anda membutuhkan transfer kuasa dan hikmat ilahi yang telah bekerja dalam diri pemimpin itu.


Siap Membayar Harga: Ketika Elisa meminta dua bagian roh, Elia berkata, "Jika engkau melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadi kepadamu seperti yang kauminta." Ini berarti warisan rohani datang dengan syarat: kesiapan untuk hadir dan mengorbankan segalanya pada momen krusial.


​4. Konsistensi dan Kesetiaan pada Visi

​Mewarisi berarti melanjutkan, bukan mengakhiri. Setelah seorang pemimpin pensiun atau diangkat, ujian yang sebenarnya adalah kesetiaan si ahli waris dalam meneruskan apa yang telah dibangun.


Membangun di Atas Dasar yang Ada: Hormati dan teruskan visi utama yang telah diletakkan, bahkan ketika Anda menambahkan elemen baru. Jangan langsung membongkar dasar yang sudah ada.


Tahan Uji: Setelah warisan rohani diterima (mantel Elia jatuh ke tangan Elisa), Elisa masih harus melalui ujian dan membuktikan dirinya sebagai nabi melalui mukjizat-mukjizat. Warisan harus dipertahankan melalui ketekunan rohani.


​5. Jaga Kerendahan Hati dan Wadah

​Warisan rohani hanya mengalir ke hati yang siap menerimanya.


Jadilah Wadah yang Bersih: Warisan terbesar adalah karakter yang diubahkan. Jika wadah (karakter) kita retak atau sombong, urapan (minyak) akan tumpah. Prioritaskan integritas dan kekudusan.


Jangan Membandingkan Diri: Setelah menerima warisan, jangan sibuk membandingkan pelayanan Anda dengan pelayanan mereka. Fokuslah pada Kristus dan panggilan unik yang Tuhan berikan kepada Anda.

​Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda tidak hanya akan menerima dampak dari pemimpin rohani yang Anda kagumi, tetapi Anda juga akan dipersiapkan oleh Tuhan untuk menjadi jembatan bagi generasi berikutnya.


Only By HIS GRACE 


Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer