4 Level Anak Tuhan
4 Level Anak Tuhan
Ev. Daniel Krestianto Tjipto
Bahan Renungan : Matius 7 : 7 – 8
Ada 4 Level anak – anak Tuhan didalam Matius 7 : 7 – 8 yaitu :
1. Level Meminta
Pada level ini kita meminta dan Tuhan akan memberikan sesuai dengan waktuNya Tuhan. Waktunya Tuhan dan Waktunya kita itu berbeda dan tidak sama. Saat – saat ini kita melihat banyak penggenapan Firman Tuhan dan Firman menjadi daging. Penggenapan firman Tuhan dari kejadian sampai wahyu. Pada level ini anak – anak Tuhan fokusnya pada diri sendiri dan masih bayi belum bisa makan makanan keras.
2. Level Mencari
Pada level ini anak – anak Tuhan diibaratkan seperti rusa merindukan air. Pada level ini sudah mempunyai kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan. Level ini anak – anak Tuhan mau mencari Tuhan tetapi tidak mau membayar harganya. Anak – anak Tuhan pada level ini masih terombang – ambingkan, hidup masih dengan logika dan perasaan. Hidupnya masih menggunakan kekuatan sendiri.
3. Level Mengetok
Ketoklah maka pintu akan dibukakan. Pada level ini anak – anak Tuhan sudah berani bayar harganya untuk mengasihi Tuhan. Anak – anak Tuhan pada level ini mau hidup karena iman. Untuk bisa bertahan di level ini kuncinya adalah menyerahkan setiap masalah kita dengan HINENI. Percaya kepada Tuhan, Hidup percaya kepada Tuhan adalah Mutlak. Tantangan banyak dan kemuliaan demi kemuliaan akan terjadi. Ketika kita menghadapi masalah maka mukjijat terjadi.
4. Level Lompati Tembok (Mazmur 18 : 29 – 30)
Tuhan akan membawa kita anak – anakNya masuk dalam level lompati tembok. Tuhan menyuruh kita masuk dan mengambil level 4 ini. Tembok yang harus kita lompati adalah adat istiadat, kebenaran sendiri, rasa malu, ketidakpercayaan, gengsi, iri hati, kecewa, kepahitan. Untuk memasuki level ini kita harus berani melepaskan semuanya.
Kita lihat Raja Salomo, semuanya disediakan dan menerima apa yang sudah disediakan Daud ayahnya, namun kehidupan Salomo diakhiri dengan kehancuran. Kita lihat Daud, dia sudah dipersiapkan Tuhan dan mengalami proses Tuhan. Tuhan membawa Daud kepada satu peperangan ke satu peperangan yang lain.
Masalah akan tetap datang dan kita harus melompati tembok bersama dengan Tuhan. Tuhan ingin kita percaya kepada Dia. Amin.
Rabu, 20 April 2011
Komentar
Posting Komentar