Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 4
Hari Tuhan - Maleakhi 4 Vol. 4
"Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu." - Maleakhi 4:5
"Kata Elia kepada mereka: 'Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput.' Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana." - 1 Raja-Raja 18:40
Nabi Elia dan sejarahnya dalam Alkitab identik dengan perihal kenabian,
tindakan profetik dan peperangan rohani. Gereja pada saat ini menjelang
puncak Hari Tuhan harus semakin menyadari bahwa peperangan rohani itu
sangat nyata adanya. Tingkat realita peperangan rohani tertentu bahkan
tidak pernah didengar maupun dibayangkan sebelumnya oleh sebagian umat
Kristen di berbagai tempat. Namun kuasa gelap sampai saat ini masih jauh
lebih giat, lebih ofensif dan lebih berjaya untuk menguasai berbagai
bidang.
Sebagai sebuah contoh kasus, ada sebuah jalan pusat bisnis di salah satu
kota di Indonesia, di jalan itu terdapat sekitar 100 toko, rumah makan,
kedai, mini market, dan sebagainya. Suatu ketika sekelompok orang yang
hendak mengambil alih dan menguasai daerah tersebut, mendatangi satu per
satu setiap toko untuk meminta para pemilik usaha menjual kepada
kelompok mereka. Dan tentu saja permintaan tersebut ditolak. Kelompok
pendatang mengancam bahwa akan membuat daerah tersebut sepi dan para
pemilik tempat usaha bangkrut sehingga dengan terpaksa mereka menjual
kepada kelompok tersebut dengan harga yang ditentukan oleh kelompok
pendatang. Dan hanya dalam tempo 3 bulan, ancaman itu menjadi kenyataan,
sepanjang jalan yang terdiri dari ratusan tempat usaha tersebut
dikuasai total oleh kelompok pendatang. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Tentu saja kelompok pendatang menggunakan kuasa gaib dan kuasa gelap
dengan berbagai media yang dipercayainya akan menimbulkan dampak nyata.
Mereka menabur beras, mengucap mantra, dan sebagainya. Kebetulan para
pemilik usaha di jalan tersebut mayoritas adalah Kristen dan Katolik
yang tidak mengerti sama sekali akan peperangan rohani. Namun ini semua
nyata.
Tuhan hendak membangun pasukan-Nya yang bukan sekedar mengetahui
keselamatan dan menjalankan tradisi keagamaan. Ia ingin Gereja mengenal
pribadi-Nya lebih intim, akrab dengan Firman, mengetahui hukum roh dan
kehidupan, cerdik secara rohani, bersyafaat dengan giat dan pandai
berstrategi dalam peperangan rohani. Sama seperti Elia secara nyata
berhadapan head to head dengan para nabi Baal. Dan ketika para
nabi Baal tersebut kalah, mereka semua dibunuh dengan disembelih
sehingga supremasi Tuhan dan Gereja dipulihkan dan kembali berkuasa di
daerah kita masing-masing.
Tapi berapa banyak orang Kristen yang protes akan perkara ini dengan berkata, "Koq
Kristen tapi kayak dukun?!" Ini pertanyaan fatal dan konyol! Sebab yang
sesungguh para dukunlah yang meniru, sebab Iblis itu peniru sedangkan
Tuhan kita adalah Pencipta. Gereja seharusnya yang original sedangkan mereka para dukun adalah copy-nya.
Contoh lain, soal kemenyan misalnya, maka orang awam juga akan berpikir
tentang sembahyang kepada orang mati atau pun setan. Padahal ketika
Yesus lahir ke dunia, orang Majus mempersembahkan emas, mur dan
kemenyan. Allah suka akan harum kemenyan, dan Iblis menirunya.
Sebagian dari Gereja mencoba bermain aman dan suka berdamai dengan
setan. Sedangkan Iblis yang nasibnya sudah ditentukan dan terus dikejar deadline,
mereka bekerja segiat-giatnya dan seekstrim-ekstrimnya untuk
menghancurkan, membinasakan, meruntuhkan dan membangkrutkan semua
anak-anak Tuhan. Tapi ketahuilah bahwa peperangan rohani itu sangat
nyata. Alam roh lebih nyata daripada alam jasmani. Bahkan berbagai
bintang dunia khususnya entertainment juga menggunakan kuasa roh
untuk mereka berprestasi dan memperoleh sukses besar dengan jalan
menjual jiwa mereka kepada Iblis. Ini belum lagi di bidang lain seperti
olahraga, politik, ekonomi, media dan seterusnya. Gereja Kristen dengan
para dukun tenung & sihir seharusnya TIDAK ADA bedanya kecuali tuan
mereka masing-masing.
Kita boleh tidak suka dengan pemerintah yang korup, dan korupsi di
negeri ini sudah seperti kanker. Karena hal ini, ada masyarakat yang
pasrah & masa bodo, masyarakat lainnya mencoba berdemo - yang
kegiatan demonya dari kondusif hingga anarkis, masyarakat lainnya lagi
lebih permisif bahkan ikut bekerja sama korupsi. Tapi sadarkah kita
bahwa ini pun termasuk peperangan rohani yang menjadi tanggung jawab
seluruh Gereja di Indonesia untuk menjadi jawaban bagi dunia?
"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam
Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan
senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri,
sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." - Efesus 6:10-13
Komentar
Posting Komentar