Catatan SHRK Maret 2012 - Hari Ke-2 Vol. 1
Catatan SHRK Maret 2012 - Hari Ke-2 Vol. 1
Hebron: Sebuah Asosiasi Strategis Di Masa Transisi
"Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: 'Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?' Firman TUHAN kepadanya: 'Pergilah.' Lalu kata Daud: 'Ke mana aku pergi?' Firman-Nya: 'Ke Hebron.'" - 2 Samuel 2:1
"Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan." - Kejadian 23:19
"Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati." - Yosua 14:14
"Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud
kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah. Di Hebron lahirlah bagi Daud anak-anak lelaki.
Anak sulungnya ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anaknya
yang kedua ialah Kileab, dari Abigail, bekas isteri Nabal, orang
Karmel; yang ketiga ialah Absalom, anak dari Maakha, anak perempuan
Talmai raja Gesur; yang keempat ialah Adonia, anak dari Hagit; yang
kelima ialah Sefaca, anak Abital; dan yang keenam ialah Yitream, dari
Egla, isteri Daud. Semuanya ini dilahirkan bagi Daud di Hebron." - 2 Samuel 3:1-5
Hebron (secara harafiah artinya asosiasi / rekanan / kemitraan) merupakan daerah yang teristimewa di Tanah Perjanjian.
Abraham yang menerima perjanjian dan Tanah Perjanjian yang dari Tuhan
dan atas petunjuk Roh Tuhan, Abraham mengesahkan perjanjian dan Tanah
Perjanjian tersebut sampai turun temurun di Hebron. Begitu juga Kaleb
bin Yefune, ketika mengklaim "hadiah" atas keputusan imannya untuk tetap
percaya kepada Tuhan maka Kaleb memilih Hebron untuk menjadi milik
pusakanya. Dan juga Daud atas petunjuk Tuhan maka ia menetap di Hebron
untuk menjadi raja atas Yehuda sebelum menjadi raja atas seluruh Israel.
Saat itu adalah masa transisi dari pemerintahan Saul kepada pemerintahan
Daud. Dan bagaimana pun Isyboset bin Saul ingin menjadi raja
menggantikan ayahnya, padahal seluruh Israel tahu bahwa Samuel dan Saul
telah menunjuk Daud sebagai raja yang berikutnya. Tuhan berbicara
tentang peran Hebron pada masa transisi karena saat-saat ini, Gereja dan
dunia sedang di lembah penentuan, dan penting bagi kita sebagai
umat-Nya untuk memilih kepada siapa kita berasosiasi. Jika bukan karena
tinggal di Hebron, tidak mungkin bagi Daud untuk bisa memperkuat
kedudukannya sekaligus memiliki anak-anak lelaki dalam keadaan damai.
Jika Daud memilih sendiri kota yang akan ia tuju TANPA petunjuk Tuhan,
tidak mungkin pada akhirnya ia dapat memerintah dengan kedaulatan utuh
atas seluruh Israel. Karena dengan tinggal di Hebron, Tuhan seperti
hendak berkata, "Hanya di dalam PERJANJIAN
DENGAN AKU maka kamu akan mewarisi seluruh negeri dan menerima
penggenapan janji-Ku secara utuh. Kamu tidak bisa menerima penggenapan
janji-Ku dengan kekuatanmu sendiri!"
4 Hal Penting Di Lembah Penentuan 2012 (2 Samuel 5)
"Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja
Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan TUHAN;
kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel." - ayat 3.
Ketika Saul diangkat menjadi raja, dan seluruh Israel mendukungnya,
tidak ada yang dilakukan Saul selain pulang ke rumahnya. Sedangkan Daud
langsung menghadapkan seluruhnya kepada Tuhan dan membuat perjanjian
dengan-Nya karena Daud sadar bahwa tanpa covenant atau jaminan yang dari Tuhan, maka kerajaannya tidak akan kokoh seperti yang dikehendaki-Nya.
"Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Daud telah berkata pada waktu itu: 'Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu;
hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta.' Sebab
itu orang berkata: 'Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak
boleh masuk bait.'" - ayat 7-8. Jalan untuk menuju puncak selalu
bukan jalan yang mudah bahkan jalan tersebut sangat sulit, banyak
jebakan dan dihindari banyak orang. Saluran air adalah saluran
pembuangan tempat kotoran seluruh penduduk kota ada. Namun inilah jalan
untuk memperebutkan Yerusalem pada waktu itu. Bukankah Yusuf menjadi
penguasa dunia di Mesir dengan melalui jalan perbudakan, sementara
Gereja-Nya hendak diangkat Tuhan untuk menjadi Yusuf-Yusuf akhir zaman
yang juga memberi makan dunia.
"Hiram, raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas, tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi Daud. Lalu tahulah Daud, bahwa TUHAN telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya." - ayat 11-12. Daud tidak mengangkat dirinya sendiri sebagai raja, ia membiarkan segala sesuatunya dalam pengaturan Tuhan.
Raja Hiram telah dua kali membangun istana, yang pertama untuk raja
Daud dan yang kedua untuk raja Salomo. Namun hanya kepada Daud, Hiram
mendirikan istana baginya TANPA diminta Daud. Sedangkan Salomo meminta
kepada Hiram untuk juga membangunkan istana baginya.
"Bertanyalah Daud kepada TUHAN: 'Apakah aku harus maju melawan orang
Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?' TUHAN
menjawab Daud: 'Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin
itu ke dalam tanganmu.'" - ayat 19. "Maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: 'Janganlah maju,
tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga
engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.'" - ayat
23. Daud adalah seorang pahlawan yang gagah berani dengan segudang prestasi yang luar biasa. Keahliannya berperang sangat hebat. Namun ia tetap mengandalkan Tuhan dan dalam setiap langkah ia meminta dan mengikuti dengan TEPAT semua petunjuk Tuhan.
Tidak peduli seberapa banyak pengalaman kita, seberapa hebat prestasi
kita bahkan dalam bidang yang kita kuasai sejak lama, tetaplah meminta
dan mentaati petunjuk-Nya. Dan jangan mengandalkan kekuatan kita
sendiri.
Komentar
Posting Komentar