Yesus Yang Sedang Pasif, Kuasa Yang Tersalurkan
Yesus Yang Sedang Pasif, Kuasa Yang Tersalurkan
"Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,
maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang
dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: 'Asal kujamah saja jubah-Nya,
aku akan sembuh.' Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar
dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya:
'Siapa yang menjamah jubah-Ku?' Murid-murid-Nya menjawab: '"Engkau
melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau
bertanya: Siapa yang menjamah Aku?' Lalu Ia memandang sekeliling-Nya
untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang
menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas
dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus
memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan
itu: 'Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!'" - Markus 5:26-34
Perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun akhirnya bisa
menarik kuasa (dunamis) dari diri Yesus yang sedang PASIF berjalan
menuju rumah Yairus. Ini perkara yang luar biasa. Karena biasanya
mujizat yang terjadi dilakukan Yesus secara AKTIF - Yesus menjamah,
Yesus mengusir, Yesus meludah, Yesus bertanya, Yesus memerintah. Namun
kali ini Yesus hanya lewat di antara kerumunan orang menuju rumah
Yairus. Dan dalam kepasifan-Nya kuasa tetap keluar dari diri-Nya dengan
jalan iman yang ajaib.
Sekarang kita bertanya, "Darimana datangnya pemikiran, maksud, dan
pewahyuan bahwa 'asal kujamah saja jubah-Nya, maka aku akan sembuh'?
Sebab tidak pernah ada kisah seperti ini sebelumnya, terutama di seluruh
Perjanjian Lama karena Tuhan sedang pasif! Tuhan Yesus sedang santai,
fokus untuk aktif di rumah Yairus nanti. Jadi datangnya pewahyuan ini
karena wanita itu telah mendengar berita-berita tentang Yesus yang
aktif! Dan bagaimana wanita ini bisa mendengar berita-berita tersebut?
Ia bisa mendengar, ketika segala sesuatunya telah dihabiskan semua namun hasilnya malah semakin memburuk.
Jadi semakin memburuk itu baik untuk roh kita beralih fokus dari
mengandalakan kekuatan manusia dan mulai mencari kekuatan Tuhan melalui
berita-berita itu. Bukankah pepatah bijak mengatakan bahwa ketika segala
sesuatunya telah hilang barulah terasa penyesalan akan kehilangan
tersebut sebab sampai hal itu menjadi hilang, kita tidak pernah
mensyukuri keberadaannya.
Dan karena berita-berita yang diterima dengan benar maka iman timbul
dalam wujud 'asal kujamah jubah-Nya, aku sembuh'! Karena imannya telah
menyelamatkannya. Namun bagaimana jika hari itu Yesus tidak lewat di
jalan dimana wanita tersebut akan berada, akankah kesembuhan tetap
menjadi miliknya? Sekalipun beritanya tetap sama dan imannya tetap ada?
Akankah saking pasifnya Yesus sehingga wanita ini tidak mengalami
kesembuhannya? Tidak! Yesus harus melewati jalan itu, dan jika Ia
melewati jalan lain, justru Ia malah menjadi aktif dalam kebenaran-Nya
sendiri BUKAN menjadi pasif sesuai dengan kehendak Bapa saat itu.
Bukankah perempuan yang pendarahan ini mengalami hal yang mirip seperti yang dialami Lazarus (saudara Marta & Maria) yang dibiarkan mati selama beberapa hari hingga mayatnya menjadi busuk dan kemudian baru kuasa Allah menjadi nyata sempurna dalam kebangkitannya? Tuhan hanya memiliki yang terbaik dan hanya yang terbaik yang bisa Ia berikan. Namun yang terbaik menurut Beliau seringkali tidak bisa kita mengerti. Mari belajar semakin mengerti, taat dan setia kepada-Nya, dengan demikian bahkan ketika Ia sedang pasif sekalipun, kita tetap dapat menarik kuasa-Nya keluar untuk mengalami terobosan dan kehidupan yang diubahkan. Tuhan memberkati, Amin!
Bukankah perempuan yang pendarahan ini mengalami hal yang mirip seperti yang dialami Lazarus (saudara Marta & Maria) yang dibiarkan mati selama beberapa hari hingga mayatnya menjadi busuk dan kemudian baru kuasa Allah menjadi nyata sempurna dalam kebangkitannya? Tuhan hanya memiliki yang terbaik dan hanya yang terbaik yang bisa Ia berikan. Namun yang terbaik menurut Beliau seringkali tidak bisa kita mengerti. Mari belajar semakin mengerti, taat dan setia kepada-Nya, dengan demikian bahkan ketika Ia sedang pasif sekalipun, kita tetap dapat menarik kuasa-Nya keluar untuk mengalami terobosan dan kehidupan yang diubahkan. Tuhan memberkati, Amin!
Komentar
Posting Komentar