Sikap Hati Ibadah AOC 12 Januari 2015
AOC BANDUNG
12 JANUARI 2015
Segala sesuatu itu tergantung sikap hati kita, karena janji Tuhan itu
tidak berubah, seringkali kita yang tidak bisa setia. Tuntutan ini
berjalan tidak sekali, tapi tiap hari harus diperbarui. Orang yang
seperti Musa bahkan dikatakan oleh Bapa tidak ada seorangpun yang
seperti Musa, lembut hatinya dan setia, tapi akhirnya juga toh Musa
jatuh. Jatuhnya dimana? Di waktu dia keadaannya tidak siap. Jadi
kejatuhan Musa itu karena orang Israel, orang yang dilayani, orang yang
didoakan, orang yang dibela di hadapan Tuhan, tapi kenyataaannya tidak
bisa mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak taut akan Tuhan. Musa
akhirnya jengkel. Kita itu harus mengenal Tuhan tidak hanya dari sisi
kebaikanNya, tapi juga harus dari sisi gampang marahnya Tuhan juga.
Tuhan itu mudah sekali marah, dan kita itu mudah sekali berbuat dosa,
dan itu yang repot. Dalam tahun 2015 ini, apa yang akan kita hadapi, apa
yang akan terjadi, tidak ada yang tahu. Seringkali kita tidak bisa
mengerti keadaan yang sebenarnya bagaimana, tapi semua akan terbuka
ketika engkau sudah di surga, dan engkau hanya akan bisa berkata kalau
Tuhan baik.
Matius 26:31
31: Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam
ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis:
Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
Malam ini kamu akan terguncang imanmu karena AKU (Yesus), bukan karena
pribadi kita, tapi karena orang lain. Kita kerapkali kurang setia karena
orang lain, karena kejadian-kejadian tidak enak karena orang lain dan
akhirnya menimpa kita. Maka dari itu kita harus waspada, karena
bagaimana itu bisa menimpa kita? Di sini Tuhan Yesus berkata: "Malam
ini kamu semua terguncang imanmu karena Aku sebab ada tertulis, Aku
akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai berai.
Matius 26:32-33
32: Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
33: Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
Yang berkata itu Yesus, tapi Petrus berani melawan, itu karena dia belum
mengenal dirinya sendiri. Oleh karen itu di permulaan tahun ini,
belajar coba mengenali diri kita sendiri. Kalau engkau merasa imanmu
kuat, justru di situ engkau lemah. Kalau engkau merasa sudah bisa, di
situ engkau lemah. Menjadi kebiasaan, tidak tanya Tuhan, tanya Tuhan
tapi tidak punya sikap hati yang rendah hati dan lemah lembut, salah
juga. Maka dari itu setiap hari dan setiap saat, kita harus tanya pada
diri kita sendiri. Pak Yusak setiap sudah melakukan yang Tuhan
perintahkan, apapun, dia selalu berkata pada dirinya sendiri, aku adalah
hamba yang tidak berguna, aku hanya melakukan apa yang Tuhan mau.
Kenapa? Karena seringkali kita tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan
itu adalah karya Yesus dalam hidup kita. Ketika engkau berdoa, mendoakan
orang, misalnya rebah, atau dia mengalami sesuatu, dan engkau berkata "Kok bisa?",
artinya engkau merasa itu karena apa yang engkau lakukan, bukan karena
pekerjaan Tuhan. Kalau Tuhan tidak membenarkan kita, ya tidak ada yang
benar, dan tidak ada yang bisa masuk surga kecuali anugrah. Pertobatan
sekalipun adalah anugrah.
Seperti di Semarang disuruh memanggil Elisa, Junior, second layer,
kenapa? Karena ini seperti masa Yudas, setan mencari orang-orang yang
bisa dijatuhkan seperti Yudas dan Petrus. Hari ini, Tuhan pesan,
ingatkan masa-masa sekarang ini, setan sedang mengintai karena waktuNya
sudah amat singkat. Kita jangan hidup dengan Tuhan dengan cara berpikir
kita sendiri, karena yang dibutuhkan itu "nggelinding wae",
percaya saja kalau Tuhan itu baik. Engkau jangan merasa mengenal Tuhan
begitu dekat, karunia sudah banyak, dan engkau merasa terjamin.
Hati-hati, karena jaminan hanya dari Tuhan, kita tidak bisa menetapkan
kalau kita "pasti". Dan kalau engkau berkata seperti itu pun dasarnya
karena percaya, dan sebenarnya semuanya itu tergantung Tuhan, dan kita
itu seringkali tidak bisa selalu setia. Kita percaya kalau destiny itu
Tuhan sudah tetapkan, tapi misalnya ketika engkau yang diberi destiny
oleh Tuhan seperti Stefanus, engkau protes atau engkau mengucap syukur?
Kenapa protes? Kenapa tidak mau? Padahal kalau ditetapkan Tuhan, itu
harga yang harus engkau bayar, dan itu untuk engkau mendapatkan
kedudukan di surga. Engkau tidak mau, kalau Tuhan mau, engkau mau apa?
Dia tahu apa yang terbaik untuk kita, tapi kita tidak pernah bisa
mengerti dan percaya. Maka dari itu, Tuhan mengingatkan, kita percaya
kalau Tuhan yang menyelesaikan dan melakukan semuanya di dalam kita,
apapun. Misalnya kematian seperti Thomas yang ditarik oleh kuda, sakit
tidak? Bisakah mengucap syukur?
Jangan merasa kalau engkau dicintai Tuhan, dan jangan mengerti, karena
ketika engkau mengerti, engkau sombong, dan engkau jadi seperti Petrus.
Mengerti karena merasa mampu, hati-hati! Ingat kalau kita harus selalu
mawas diri, tanya diri siapakah kita ini? Minta satu firman secara
pribadi untuk kita pribadi yang merupakan sebuah tanda, misalnya seperti
Pak Yusak yang setelah melakukan segala sesuatu berkata kalau au adalah
hamba yang tidak berguna yang melakukan apa yang Tuhan mau. Engkau
harus melakukan itu jangan dipikir, nggelinding, jangan dipikir baik
atau tidak, untung atau rugi, tapi nurut kepada Tuhan, dan itu
dibutuhkan tekad! Tekad itu bukan nekat. Tekad itu kemauan untuk percaya
dan melakukan apapun resikonya, misalnya seperti Sadrakh Mesakh dan
Abednego. Sekalipun mereka tidak ditolong, mereka tetap tidak mau
menyembah patung, itu tekad. Di samping itu, dibutuhkan nekat, misalnya
ketika mereka masuk api, itu nekat, karena logikanya kalau masuk api ya
hangus. Thomas, Petrus, Yohanes, dianiaya, tapi bisa mengucap syukur,
bisa berterima kasih, karena tidak sakit. Ketika Petrus disalib pun dia
berkata tidak mau disalib seperti biasa, dibalik, dia merasa tidak layak
seperti Tuhannya, dan dia tidak sakit, dia sadar kalau dia harus
menanggung semuanya.
Kalau engkau tidak mengalami, engkau tidak akan bisa merasakan kalau
Tuhan itu luar biasa. Ketika engkau mengalami, engkau seringkali tidak
bisa merasakan, tapi ketika sudah mengalami, baru engkau bisa melihat
kalau Tuhan itu luar biasa. Cara Tuhan bekerja itu kadang diam-diam,
tapi engkau nantinya akan bisa melihat hasilnya. Kita hanya alat Tuhan,
lakukan apa yang Tuhan mau. Mengucap syukur dslam segala perkara. Kalau
engkau dilihat tidak sanggup, tidak mungkin Tuhan izinkan terjadi
padamu. Jangan takut, sekalipun engkau mengalami, itu sesuai dengan
ukuranmu masing-masing, tidak seperti ukuran yang lain, rileks dan
mengucap syukur.
By: Ev. Daniel Tjipto
Tahun ini adalah tahun penampian, kita harus sungguh-sungugh menjaga
hati kita, sikap hati itu yang harus sangat kita jaga, jangan sampai
kita berubah setia dan didapati kalah. Waktunya sudah sangat singkat.
Untuk menjaga hati itu tidak mudah, tapi dibutuhkan hineni, tahu
darimana kita diambil, dan semua karena anugrah, bukan karena kita
mampu. Semua tergantung kita, engkau tangkap dan berlalu begitu saja
bisa, engkau tangkap dan jadikan ini warning dalam hidupmu, itu bisa.
Engkau menangkap dan engkau berdoa kepada Tuhan untuk menjaga kita, itu
bisa. Engkau menangkap, dan engkau merasa kalau itu engkau dan engkau
bertobat, itu juga bisa. Segala sesuatu itu ada yang harga yang harus
dibayar. Ada Yudas, ada Petrus, 2 model itu selalu ada di dalam suatu
perkumpulan. Tapi kita lihat kalau Petrus bertobat dan dia membayar
harganya sampai dia pulang. Jangan berpikir itu "susah, sakit",
tapi sebenarnya yang kita dapat nantinya itu akan jauh lebih besar!
Apapun yang engkau bayar di dunia itu sangat sangat kecil jika
dibadingkan dengan apa yang engkau akan dapat di surga. Apa yang akan
kita dapat nanti di surga itu tidak sebanding dengan apa yang kita bayar
di dunia! Yesus sudah lakukan semua di kayu Salib, dan itu semua untuk
kita. Kuncinya bukan memakai kekuatan sendiri, tapi rendahkan hatimu,
hineni, maa engkau akan dapatkan semuanya. 2015, dan angka terakhir itu 5
itu anugrah, hidup dengan anugrah, bukan dengan kekuatan sendiri, maka
engkau akan keluar sebagai pemenang.
Bukan karena usaha atau kekuatanmu atau kepintaranmu, tapi semua karena anugrah. Seringkali kita berkata "Kenapa engkau taruh aku di tempat ini?".
Tanpa sadar sebenarnya engkau sudah menyalahkan Tuhan karena Tuhan
sudah letakkan atau tempatkan kita di suatu tempat itu. Mungkin kita
tidak sadar, tapi engkau sebenarnya menyalahkan Tuhan, engkau tidak
hineni, engkau tidak merendahkan hatimu. Justru karena kebaikanNya, Dia
menaruh kita di suatu tempat, agar kita diproses dan keluar sebagai emas
yang murni. Jangan salahkan Tuhanmu, Dia terlalu baik. Petrus
menyangkal Tuhan, Yudas menjual Tuhan, dua-duanya melakukan hal yang
sama, yang satu bertobat dan berani membayar harganya sampai garis
akhir. Sesuatu yang engkau dapat di surga itu jauh lebih besar dari apa
yang engkau ketahui di dunia ini. Kalau engkau tahu apa yang akan engkau
dapat, engkau pasti akan mau lebih lagi membayar harganya. Never give up! Apapun yang engkau sedang alami, never give up,
ayo tetap maju melayani Tuhan, jangan pernah menyerah! Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita. Mari berjalan bersama dengan Roh Kudus, Dia
akan memampukan kita. Ingatkan dirimu darimana engkau diambil.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS PRESENCE BE MANIFESTED IN ALL NATIONS -
Komentar
Posting Komentar