Hati Yang Mencintai Tuhan
Hati Yang Mencintai Tuhan
Pdt Steven Agustinus
Pada saat kita sbg org tua, memiliki hati yg mencintai Tuhan, scr otomatis kita jg akan mengkondisikan utk anak-anak kita jg jadi anak yg mencintai Tuhan. Dari dasar hati yg mencintai Tuhan, akan ada banyak pengalaman rohani yg anak-anak kita bisa peroleh krn Tuhan akan mencurahkan RohNya scr lebih lagi....
1. Dari hati yg mencintai Tuhan, komunikasi dg Tuhan akan terbangun.
Saat kita sbg org tua berhasil mengkondisikan utk anak-anak kita bertumbuh menjadi anak-anak yg mencintai Tuhan, mrk akan menjadikan doa bkn lagi sbg suatu aktifitas keagamawian; sebaliknya, bg mrk, doa adl suatu percakapan dg Tuhan - saat mrk berkata-kata, Tuhan mendengarkan dan setelahnya, Tuhan jg akan mulai berkata-kata kpd mrk...
Seringkali akibat kita sbg org tua yg sdh terlanjur menganggap bhw doa adl suatu aktifitas keagamawian, maka anak-anak juga akan meniru 'jejak kaki' yg sama. Tapi ketika kita sendiri sbg org tua, memiliki hati yg mencintai Tuhan, dari dlm hati kita akan trs mengalir suatu 'percakapan' dg Tuhan - itulah doa yg sesungguhnya, suatu komunikasi yg mengalir dr dlm hati kita yg mencintai Tuhan... Saat doa sdh menjadi suatu komunikasi yg tanpa henti, realita Tuhan-pun akan jd semakin nyata dlm hidup kita dan anak-anak kita.
2. Tuhan adl Penguasa atas masa depan kita dan Dia akan memposisikan kita menjadi org strategis dimasa depan.
Masa depan yg Tuhan rancang utk setiap kita adl masa depan yg gilang gemilang, penuh pengharapan. Mengapa disebut dg istilah 'penuh pengharapan'? Krn memang tdk semua org/anak akan dpt meraihnya. Bkn disebabkan krn Tuhan yg 'pilih kasih' tp seringkali justru krn dr sisi kita-nya yg gagal utk menumbuhkan 'benih destiny' yg sdh Ia tanamkan. Ingatlah bhw di setiap manusia yg terlahir di bumi ini, Tuhan sdh merancangkan hari-hari kehidupan mrk (Maz 139:16) dan ada benih Ilahi yg sdh Ia tanamkan! Hati yg mencintai Tuhan, aliran doa/ komunikasi yg tanpa henti adl merupakan pupuk dan unsur-unsur Ilahi yg dibutuhkan utk 'benih destiny Ilahi' dpt bertumbuh dlm diri seseorg. Ini menjadi salah satu alasan mengapa di sekolah QCA, devotion/ ibadah pagi menjadi sesuatu yg 'diharuskan'; kami sebagai seorg pendidik, mengkondisikan utk seluruh siswa/siswi kami, setiap pagi memiliki kesempatan utk bertemu dan bersekutu dg Tuhan.
Melalui hati yg mencintai Tuhan yg tertanam dlm hidup anak-anak kita, dg cara yg natural tp Ilahi, Tuhan akan menuntun anak-anak kita utk terposisikan menjadi org-org yg strategis: memiliki passion, keahlian & berbagai kompetensi lain sehingga apapun tantangan masa depan yg hrs mrk hadapi, tidak lagi menjadi permasalahan bg mrk! Masa depan yg gilang gemilang tdk lagi hanya sekedar pengharapan tp menjadi suatu kepastian...
3. Jangan suruh seekor gajah utk berlatih memanjat pohon.
Dalam penyelesaian tugas utk menjawab panggilan hidupnya, Tuhan sdh menanamkan benih potensi/ kemampuan. Sama spt utk seekor ikan, ia sama skl tdk membutuhkan pelatih renang; scr alamiah kemampuan utk berenang ada didlm hidupnya. Demikian pula dg kita / anak-anak kita, ada suatu kemampuan unggul yg kita miliki sbg 'bekal' dr Tuhan. Permasalahannya, seringkali kita blm menemukan kemampuan unggul tsb dan mengasahnya lbh lagi serta memakainya utk menuntaskan panggilan hidup kita... Cara paling sederhana utk menemukan kekuatan/ keunggulan dlm hidup kita adl dg mengenali jenis passion yg trs berkobar dlm hidup kita/ anak-anak kita. Terkadang, passion yg berkobar dlm hati kita/ anak-anak kita sepertinya tdk memiliki manfaat apapun - itu sepenuhnya hanya 'sekedar' hobby. Tp sesungguhnya hal itu hanya disebabkan krn kita blm bisa menemukan kolerasinya... Bawalah dlm doa, diskusikan perkara ini dg Tuhan yg memegang hari esok kita, saya yakin, Roh KudusNya akan bekerja utk menuntun kita menemukan keunggulan yg memang sdh Dia tanamkan. Jgn pernah berkata negatif ttg diri kita sendiri/ anak-anak kita. Suruhlah seekor ikan utk berenang, seekor monyet utk memanjat pohon ataupun seekor gajah utk merobohkan pohon... mereka adl ahlinya, itulah keunggulan mrk...! (Ps. Steven Agustinus)
Rekomendasikan kerabat anda untuk menerima renungan melalui WA :
Kirim data melalui WA ke nomor 089677839824 dengan format : nama_no WA_kota tempat tinggal.
Atau add nomor 089677839824 ke group yang rindu untuk mendapatkan renungan.
Thanks. GBU
Pdt Steven Agustinus
Pada saat kita sbg org tua, memiliki hati yg mencintai Tuhan, scr otomatis kita jg akan mengkondisikan utk anak-anak kita jg jadi anak yg mencintai Tuhan. Dari dasar hati yg mencintai Tuhan, akan ada banyak pengalaman rohani yg anak-anak kita bisa peroleh krn Tuhan akan mencurahkan RohNya scr lebih lagi....
1. Dari hati yg mencintai Tuhan, komunikasi dg Tuhan akan terbangun.
Saat kita sbg org tua berhasil mengkondisikan utk anak-anak kita bertumbuh menjadi anak-anak yg mencintai Tuhan, mrk akan menjadikan doa bkn lagi sbg suatu aktifitas keagamawian; sebaliknya, bg mrk, doa adl suatu percakapan dg Tuhan - saat mrk berkata-kata, Tuhan mendengarkan dan setelahnya, Tuhan jg akan mulai berkata-kata kpd mrk...
Seringkali akibat kita sbg org tua yg sdh terlanjur menganggap bhw doa adl suatu aktifitas keagamawian, maka anak-anak juga akan meniru 'jejak kaki' yg sama. Tapi ketika kita sendiri sbg org tua, memiliki hati yg mencintai Tuhan, dari dlm hati kita akan trs mengalir suatu 'percakapan' dg Tuhan - itulah doa yg sesungguhnya, suatu komunikasi yg mengalir dr dlm hati kita yg mencintai Tuhan... Saat doa sdh menjadi suatu komunikasi yg tanpa henti, realita Tuhan-pun akan jd semakin nyata dlm hidup kita dan anak-anak kita.
2. Tuhan adl Penguasa atas masa depan kita dan Dia akan memposisikan kita menjadi org strategis dimasa depan.
Masa depan yg Tuhan rancang utk setiap kita adl masa depan yg gilang gemilang, penuh pengharapan. Mengapa disebut dg istilah 'penuh pengharapan'? Krn memang tdk semua org/anak akan dpt meraihnya. Bkn disebabkan krn Tuhan yg 'pilih kasih' tp seringkali justru krn dr sisi kita-nya yg gagal utk menumbuhkan 'benih destiny' yg sdh Ia tanamkan. Ingatlah bhw di setiap manusia yg terlahir di bumi ini, Tuhan sdh merancangkan hari-hari kehidupan mrk (Maz 139:16) dan ada benih Ilahi yg sdh Ia tanamkan! Hati yg mencintai Tuhan, aliran doa/ komunikasi yg tanpa henti adl merupakan pupuk dan unsur-unsur Ilahi yg dibutuhkan utk 'benih destiny Ilahi' dpt bertumbuh dlm diri seseorg. Ini menjadi salah satu alasan mengapa di sekolah QCA, devotion/ ibadah pagi menjadi sesuatu yg 'diharuskan'; kami sebagai seorg pendidik, mengkondisikan utk seluruh siswa/siswi kami, setiap pagi memiliki kesempatan utk bertemu dan bersekutu dg Tuhan.
Melalui hati yg mencintai Tuhan yg tertanam dlm hidup anak-anak kita, dg cara yg natural tp Ilahi, Tuhan akan menuntun anak-anak kita utk terposisikan menjadi org-org yg strategis: memiliki passion, keahlian & berbagai kompetensi lain sehingga apapun tantangan masa depan yg hrs mrk hadapi, tidak lagi menjadi permasalahan bg mrk! Masa depan yg gilang gemilang tdk lagi hanya sekedar pengharapan tp menjadi suatu kepastian...
3. Jangan suruh seekor gajah utk berlatih memanjat pohon.
Dalam penyelesaian tugas utk menjawab panggilan hidupnya, Tuhan sdh menanamkan benih potensi/ kemampuan. Sama spt utk seekor ikan, ia sama skl tdk membutuhkan pelatih renang; scr alamiah kemampuan utk berenang ada didlm hidupnya. Demikian pula dg kita / anak-anak kita, ada suatu kemampuan unggul yg kita miliki sbg 'bekal' dr Tuhan. Permasalahannya, seringkali kita blm menemukan kemampuan unggul tsb dan mengasahnya lbh lagi serta memakainya utk menuntaskan panggilan hidup kita... Cara paling sederhana utk menemukan kekuatan/ keunggulan dlm hidup kita adl dg mengenali jenis passion yg trs berkobar dlm hidup kita/ anak-anak kita. Terkadang, passion yg berkobar dlm hati kita/ anak-anak kita sepertinya tdk memiliki manfaat apapun - itu sepenuhnya hanya 'sekedar' hobby. Tp sesungguhnya hal itu hanya disebabkan krn kita blm bisa menemukan kolerasinya... Bawalah dlm doa, diskusikan perkara ini dg Tuhan yg memegang hari esok kita, saya yakin, Roh KudusNya akan bekerja utk menuntun kita menemukan keunggulan yg memang sdh Dia tanamkan. Jgn pernah berkata negatif ttg diri kita sendiri/ anak-anak kita. Suruhlah seekor ikan utk berenang, seekor monyet utk memanjat pohon ataupun seekor gajah utk merobohkan pohon... mereka adl ahlinya, itulah keunggulan mrk...! (Ps. Steven Agustinus)
Rekomendasikan kerabat anda untuk menerima renungan melalui WA :
Kirim data melalui WA ke nomor 089677839824 dengan format : nama_no WA_kota tempat tinggal.
Atau add nomor 089677839824 ke group yang rindu untuk mendapatkan renungan.
Thanks. GBU
Komentar
Posting Komentar