Masa Penantian Vs Masa Perhentian
MASA PENANTIAN VS HARI PERHENTIAN
StevenAgustinus.com – Masa Penantian dan Hari Perhentian adalah dua hal yang berbeda mengenai bagaimana umat Tuhan memberikan respon terhadap firman-Nya. Ada banyak janji (Firman) yang Tuhan berikan bagi umat-Nya baik secara pribadi maupun secara korporat sebagai sebuah gereja.
follow instagram : @stevenagustinus
Ketika Tuhan sudah memberikan janji melalui firman-Nya, maka firman tersebut adalah jawaban, solusi, atau jalan keluar atas segala permasalahan yang di alami oleh umat-Nya. Karena pada dasarnya, setelah Dia melepaskan firman-Nya, itu berarti segala sesuatu sudah selesai secara tuntas.
Apapun yang menjadi pergumulan dan permasalahan umat-Nya sudah selesai dalam dimensi roh. Namun terkadang di alam nyata, kita masih menemui dan mengalami fakta kehidupan yang berbeda dengan janji Tuhan tersebut. Jika kita sedang berada di masa ini, sesungguhnya kita sedang ada di ‘masa jeda’ dari penggenapan firman Tuhan.
Lalu bagaimanakah seharusnya umat Tuhan meresponi masa jeda tersebut secara akurat?
Masa penantian adalah respon manusia dalam menanti-nantikan janji Tuhan. Pada umumnya di dalam masa penantian itu kita akan tergoda untuk merealisasikan apa yang menjadi janji Tuhan dengan kekuatan atau cara sendiri. Masa penantian seringkali membuat kita gelisah, apalagi bila yang kita nanti-nantikan adalah sesuatu yang sangat berharga.
Sifat manusiawi ini akan selalu menguasai kita untuk berusaha sesegera mungkin agar dapat mewujudkan janji-janji Tuhan. Jika seringkali kita masih meresponi hal seperti demikian, maka sebenarnya kita sedang tidak bekerja sama dengan Tuhan! Karena dalam masa penantian segala sesuatu yang manusiawi bisa saja termanifestasi dan menjatuhkan kita.
Ibrani 4:1:
“Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.”
Ketika Tuhan sudah berfirman, Dia menghendaki untuk umat-Nya berhenti dari segala usaha manusia dan mulai masuk ke dalam Hari Perhentian. Kita akan melewatkan hari perhentian Tuhan dan selalu ada dalam masa penantian bila kita tidak waspada dan berhati-hati. Karena itu Firman-Nya harus terus bertumbuh bersama-sama dengan iman. Tanpa kita menumbuhkan Firman bersama dengan iman dalam hati kita, maka kita tidak akan masuk kepada hari perhentian itu.
Seringkali kita menerima Firman tetapi masih terus hidup dalam pergumulan, mengapa? Hal ini disebabkan karena Firman tidak bertumbuh bersama-sama dengan iman. Karena hanya orang yang berimanlah yang akan masuk dalam hari perhentian (Ibrani 4:2-3).
Bangsa Israel adalah gambaran dari umat yang tidak percaya bahwa Tuhan selalu memberi hal terbaik bagi umat-Nya. Ketika mereka ada di Masa dan Meriba, mereka terus bersungut-sungut kepada Tuhan. Mereka memiliki banyak keinginan yang dapat membunuh mereka, tetapi selalu merasa bahwa keinginan mereka tidak dipenuhi oleh Tuhan. Mereka selalu merasa Tuhan memberi sesuatu yang tidak mereka sukai. Bangsa Israel tidak bersyukur dengan penyediaan terbaik (manna) dari Tuhan dan terus bergumul dalam kedagingan mereka.
Namun di hari perhentian, umat-Nya berhenti dari segala pekerjaan dan jerih lelah /usaha manusiawi. Ketika Tuhan sudah berfirman namun kita masih melakukan banyak upaya dan jerih lelah secara manusiawi, itu berarti kita berada dalam masa penantian! Namun masuk ke dalam hari perhentian-Nya, adalah realisasi iman kita atas pemeliharaan dan penyediaan terbaik dari Tuhan di dalam masa jeda.
Berjaga-jagalah agar jangan sampai kita tidak masuk dalam hari perhentian Tuhan! Ijinkanlah firman-Nya bertumbuh bersama dengan iman dalam hidup kita.
Apa yang sebenarnya Tuhan lakukan pada saat Ia berhenti bekerja?
Kej 1:23-31
“maka Allah melihat segala suatu yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik”.
Pintu gerbang untuk memasuki hari yang ketujuh atau hari perhentian adalah ketika Allah melihat segala sesuatu yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik.
follow instagram : @stevenagustinus
Alkitab menuliskan “maka Allah melihat segala sesuatu yang dijadikan dengan firman-Nya itu sungguh amat baik”. Ketika engkau dapat melihat apa yang Dia firmankan dengan mata imanmu maka akan lahir ucapan syukur. Ketika hatimu meluap dengan ucapan syukur maka mata rohanimu akan semakin jelas melihat apa yang Dia firmankan dan apa yang disediakan-Nya bagimu. Sehingga mata lahiriahmu tidak lagi terpengaruh dengan apa yang ada di sekitarmu. Karena seluruh keberadaanmu sudah dikuasai dan dicengkeram dengan apa yang engkau lihat di dalam roh. Sampai di titik ini apa yang masih kurang dan belum terealisasi di alam nyata tidak lagi akan mengganggu karena engkau bisa melihat apa yang Tuhan ciptakan sungguh amat baik yang artinya engkau telah masuk dalam hari perhentian-Nya, berhenti dari segala usaha dan pergumulan. Belajarlah berfokus melihat apa yang Dia firmankan dan mulai aliran ucapan syukur, doa dan penyembahan.
Ada banyak janji besar yang Tuhan siapkan dalam hidup kita, yang tidak akan pernah bisa tergenapi secara manusiawi, hanya kedaulatan Tuhan yang dapat menggenapinya. Oleh karena itu, kita harus ada di hari perhentian-Nya. Janji yang terlalu besar membutuhkan kedaulatan Tuhan untuk dimanifestasikan. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah menarik kedaulatan Tuhan dengan cara masuk ke dalam hari perhentian-Nya.
follow instagram : @stevenagustinus
Ketika engkau berhenti dari segala usaha dan jerih lelahmu dengan mempercayai Tuhan maka Tuhan akan memberkatimu pada waktu tidur (Mazmur 127:1-2).
Masa bergumul sudah selesai.!! Masa yang sekarang harus kita jalani adalah masa perhentian.!! Di masa ini Tuhan menghendaki kita melihat apa yang sudah Ia firmankan! Sudah selesai, dan itu sungguh amat baik.!!
Yang mengalir dari dalam hati adalah ucapan syukur. Jadikan diri kita sebagai rumah doa, rumah ucapan syukur dan penyembahan.
Inilah waktunya kita menumbuhkan firman bersama iman kita!
Ucapan profetis :
Ketika engkau belajar melihat segala apa yang Dia firmankan sudah tergenapi, sehingga ucapan syukur mengalir dalam hidupmu, maka Roh kudus akan terus membenahi hidupmu sehingga segala ketidakakuratan akan tersingkir dari hidupmu.
Berhentilah dari segala jerih lelahmu dan lihatlah keselamatan yang dari Tuhan sedang datang, masa kebaikan Tuhan sedang datang atasmu, sehingga perkenanan Tuhan akan semakin nyata. Mintalah Tuhan membuka mata hatimu seperti Elisa dapat melihat penjagaan Tuhan. Bukalah mata hatimu untuk melihat Sang Raja.
Ketika benih ilalang dihancurkan dan tidak ada lagi dalam hidupmu maka engkau akan seperti matahari yang bersinar (Mat 13:43). Ia akan bersuka karena engkau. Engkau tidak menjadi kuat dan perkasa karena engkau berusaha, tapi karena Tuhan. Di hari perhentian-Nya kedaulatan kuasa-Nya akan menjadi nyata.
~ Ps. Steven Agustinus ~
Komentar
Posting Komentar