Kedalaman Membawa Next Level

Kedalaman Membawa Next Level
Ev. Iin Tjipto Wenas



Hasil gambar untuk iin tjipto

Kisah 14 : 1-20


14:1 Di Ikoniumpun o  kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat p  orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar q  orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya. 14:2 Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu. r  14:3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, s  karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat 1 . t  14:4 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu 2 . u  14:5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi v  bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu. w  14:6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah x  mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. 14:7 Di situ mereka memberitakan y  Injil. z  14:8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan a  dan belum pernah dapat berjalan. 14:9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman 3  dan dapat disembuhkan. b  14:10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu! c " Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan d  kian ke mari. 14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia. e " 14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. f  14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. 14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian g  mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru: 14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia h  biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil i  kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia j  ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, k  yang telah menjadikan langit dan bumi, l  laut dan segala isinya. m  14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan n  semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, o  14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, p  yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim q  subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan. r " 14:18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka. 14:19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi s  dari Antiokhia dan Ikonium t  dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus u  dengan batu 4  dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. 14:20 Akan tetapi ketika murid-murid v  itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.

Kekayaan berawal dari mengeluarkan atau mengeksplore apapun yang ada didalam diri kita. Kalau kita mau jadi orang yang dalam jangan pernah pasif. Ibu saya suka memasak tapi saya melihat bagaimana ia mengembangkan itu menjadi ajaib.

Yang pertama dia membuka kelas memasak dan mau tidak mau dia membuat setiap masakan itu menjadi sangat spesial dan berbeda dengan masakan orang-orang yang suka biasa memasak.

Yang Kedua sewaktu saya berumur tiga tahun, pada waktu itu saya tinggal di Irian Jaya, saya melihat ibu saya menjual mulai dari es mambo, membuat catering sampai memberi makan orang-orang di penjara. Itu membuat dia bisa mengeksplore sedemikian rupa yang ada didalam dirinya.
Tetapi tidak berhenti sampai disitu, sekarang dia adalah seorang nenek yang ajaib, di usianya yang ke 78 dia masih melakukan kebiasaan lamanya yaitu mengirimkan resep masakan. Baru-baru ini dia mengirimkan resep barunya dan mengikuti perlombaan masak, dia memperoleh juara ke 3. Itu kebiasaan lama yang dilakukan oleh ibu saya dari sejak saya masih kecil. Ibu saya tidak pernah bisa diam, ibu saya selalu ikut kejuaraan memasak, sedangkan kalau kita pasti hanya sekedar memasak, ibu saya mengikuti kejuaraan memasak yaitu untuk mengeksplore. Kita tidak pernah bisa mengikuti kejuaraan memasak kalau hanya bisa memasak saja. Kita bisa mengikuti kejuaraan kalau kita bisa memasak sedemikian rupa.

Tidak ada orang yang ikut kejuaraan memasak tetapi memasaknya hanya tempe dioseng-oseng terus diberi kecap dan rasanya tidak karuan, itu tidak bisa saudara. Kalau kita mau kaya kita harus punya kedalaman, buat seperti ibu saya. Mengajar dan memberi makan orang.

Kita tidak akan pernah punya Restaurant dan Catering lalu terkenal kalau kita tidak mengeksplore dan membuat kedalaman soal memasak dan ikut kejuaraan. Kalau saudara berkata : “Bu, saya bisanya menyanyi,” kenapa tidak mengeksplore menyanyi kita, kita belajar vokal, tehnik vokal, belajar pernapasan, jadi semuanya berkembang dan mempunyai kedalaman.

Paulus mengajar sedemikian rupa sampai orang percaya. Artinya dia mengajar pakai kuasa, pakai ketepatan, dengan bukti-bukti Firman Tuhan, dia mengajar sedemikian rupa. Kemarin kami bertemu dengan seorang dari Amerika, dia bercerita tentang seorang hamba Tuhan yang hatinya untuk anak-anak. Kalau saudara pernah mendengar dia membuat lagu “How Great is our God”. Saya memang pernah dengar hamba Tuhan ini. Dia itu kalau mengajar Firman tidak hanya mengandalkan doa dan urapan, setiap ayat Firman Tuhan yang dia kotbahkan dia akan ambil bukti-bukti sejarah dan bukti-bukti ilmiahnya. Dia berkata :  “Ilmu pengetahuan mengatakan Yesus kita lebih besar dari semua ilmu pengetahuan.” Itu membuat ribuan anak muda kembali kepada Tuhan karena mereka tahu bahwa itu bukan sekedar omong kosong, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa yang dikatakan Alkitab itu lima langkah, tujuh langkah didepan dari apa yang dikatakan oleh ilmu pengetahuan didunia. Salah satunya waktu Tuhan membawa dia ke surga dan ia dengar lagu How Great dan kemudian Tuhan berkata, “Lihat Alkitab” Kalau kita pernah pelajari Alkitab dikatakan bintang-bintang dan alam semesta bernyanyi. Kalau kita membaca Alkitab yang berkata bahwa tanaman dan binatang menyembahKu. Kemudian pada waktu dia mendengar malaikat menyanyikan lagu How Great, Tuhan berkata : “Ajarkan anak itu, ajarkan dan Aku akan buktikan bahwa lagu itu adalah lagu yang dinyanyikan oleh bintang-bintang dan oleh seluruh mahluk.” Kemudian dia cerita dengan banyak kenalaannya dan ujungnya dia benar-benar mendapatkannya. Kalau kita ingat dulu Pak Daniel Tjipto pernah memasang video lagu itu waktu di Holy Stadium. Jadi ternyata itu dihasilkan dari suara yang ada dibintang-bintang, digalaksi dan suara ikan paus. Pada waktu itu semua gelombang suara istilahnya ditaruh, disatukan maka suara yang terdengar adalah suara lagu How Great is our God. Dia berkata, Alkitab ya dan amin. Dia mengajar sedemikian rupa dan orang ini mempunyai kedalaman.

Kalau hari-hari ini Tuhan mau membawa kita terus ke next level, ayo belajar, ayo buat apapun dalam hidupmu itu sedemikian rupa. Kata yang sama muncul pada waktu Daud menari, dikatakan Daud menari sekuat tenaga sedemikian rupa. Saya berdoa sekali waktu ada orang tidak punya lagi kata-kata, sampai berkata, “Mereka menari sedemikian rupa”. Karena sudah tidak bisa dikatakan. Gabungan antara keindahan, kemegahan, keseriusan, cinta, passion, sudah tidak bisa digambarkan. Sampai orang hanya bisa berkata : “mereka menyanyi sedemikian rupa, mereka menari sedemikian rupa, mereka memainkan musik sedemikian rupa,” sampai hadirat Tuhan, sampai kuasa Tuhan, sampai orang yang menyaksikn langsung percaya Tuhan Yesus, maka itulah kedalaman.

Next Level buat apapun dalam hidupmu, ekspresikan sedemikian rupa sampai tidak ada kata-kata untuk mengatakan itu. Kalau sekedar bagus maka ayatnya akan berkata : “dia mengajar dengan sangat baik.” Kalau itu sekedar passion Alkitab menulis “dia mengajar dengan passion” Tapi karena sudah tidak ada kata untuk melukiskan dengan passion, dengan cinta, dengan keahlian, dengan ilmu, dengan semuanya sedemikian rupa. Saya berdoa now is the time, sedemikian rupa. Saya mau kita sepakat memberi dari hidup kita sedemikian rupa. Amin

Jatiwangi, 18 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat
   

Komentar

Postingan Populer