Miliki Hati Yang Mengampuni 1
Miliki Hati Yang
Mengampuni 1
Lukas 5 : 17-20
Orang lumpuh
disembuhkan
5:17
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli
Taurat j
duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan
dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang
sakit. k
5:18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang
lumpuh 1 di atas tempat tidur; mereka
berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 5:19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk
berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu
membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke
tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah
Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni. l "
Jika
kita belajar dari Firman Tuhan ini. Pada waktu Tuhan Yesus melihat seorang yang
lumpuh, ia tidak dapat berjalan ke tempat Yesus, lalu teman-temannya membuka
atap rumah. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa orang ini berusaha, bertekun,
tidak mundur karena halangan dan hambatan, tetap berusaha meskipun harus
menjebol atap rumah orang. Dan waktu diturunkan tepat didepan Yesus, Alkitab
berkata : “Yesus melihat iman mereka.”
Iman
seseorang yang diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dengan ketekunan, dengan
tepat dan tidak mundur, pasti menghasilkan buah. Tetapi banyak orang kristen
hanya bicara dimulut, untuk bicara mudah, tetapi untuk bertekun, setia, itu
tidak mudah.
Sebagai
contoh, kalau kita berdoa dan tidak dijawab, apakah kita berhenti atau tambah
lama berdoa ? Harusnya tambah lama berdoa, tetapi kenyataannnya berhenti berdoa
bukan ? Mengapa ? Karena tidak ada Ketekunan.
Suatu
waktu ketika saya akan membawakan Firman Tuhan, kemudian saya sembahyang, satu
jam tidak dijawab, lalu saya bicara seperti ini : “Saya tahu jamnya masih
panjang kok, ya Engkau tidak mau menjawab, Aku tahu Engkau tidak pernah
terlambat.” Saya terus berlutut selama satu setengah jam, baru Tuhan mulai
berbicara.
Saya
bilang lagi : “Lho, ngomong toh. Aku tahu watakMu Tuhan. Aku tahu sifatMu.”
Kalau waktunya masih panjang Tuhan ingin mengetahui sampai dimana ketekunan
kita. Maka saya rileks saja.
Meskipun
mepet, saya datang dan bilang : “Tuhan, waktunya sudah mepet lho. Engkau mau
beri ya tereserah, tidak memberi juga tidak masalah.” Langsung Tuhan berbicara
: Itu Tuhan !
Tapi
jika waktunya panjang, jangan harap kamu sembahyang langsung dijawab, lalu anda
bilang apa ? “Ya, kalau begitu sembahyangnya mepet saja.” Betul bukan ? Kita
cenderung seperti itu. Kalau sudah kepepet baru sembahyang ngotot.
Ayat
Firman Tuhan diatas merupakan suatu peringatan, suatu latihan untuk kita supaya
kita melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan dan lakukan. Seperti lagu : “Allah
mana seperti Allahku, Tuhan mana seperti Tuhan Yesusku.” Juga lagu : “Dia
melatihku berperang.”
Artinya
kita harus benar-benar latihan, kita harus melatih diri, karena iman kita tidak
sebesar iman Yesus. Itulah sebabnya kita harus latihan dan mulai bertindak dari
yang kecil sampai kepada yang besar. Kapan lagi kalau bukan sekarang ? Apakah
akan menunggu sampai anda kejepit baru mau mulai bertindak ? Kita harus berlatih mulai dari sekarang,
tetapi latihan anda dapat mengalami mujijat demi mujijat hanya kalau engkau
bertekun.
Coba
perhatikan orang yang sudah lama menderita sakit lalu disembuhkanTuhan
Penyerahan dalam dia dalam doanya, doanya lebih khusuk. Penyerahan dalam doanya
lebih khususk mana sebelum atau pada waktu disembuhkan ? Pada waktu disembuhan
bukan ? Sebelumnya biasanya ada sedikit ngomel dan jengkel.
Saya
ingat pada saat wanita yang bongkok yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Wanita
ini kok batuk, batuknya sudah 18 tahun, untung paru-parunya tidak rusak. Tapi
anda tahu, jika Tuhan biarkan delapan belas tahun karena :
1.
Tuhan tahu bahwa ia kuat,.
2.
Untuk membersihkan kotoran-kotoran
yang menempel dalam hidupnya.
Sebelum
mengenal Tuhan Yesus akan sulit sendiri dan susah karena belum mengenal Tuhan
Yesus sebagai Juru Selamat secara pribadi.
Mengapa
orang-orang Kristen seringkali tidak mengalami mujijat demi mujijat setiap hari
? Karena mereka tidak mengerti wewenang yang diberikan Allah kepada kita.
Sampai
dimanakah wewenangnya Allah ? Kerap kali kita mencuri Kemuliaan Tuha, mengambil
wewenang Allah. Dibalik itu kita tidak tahu wewenang kita, sehingga kita tidak
bisa bertindak.
Hosea
4 : 6 Umat-Ku binasa karena tidak mengenal l
Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu 1
maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran
m
Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.
Alkitab
berkata : UmatKu binasa karena tidak berpengetahuan. Karena ketidak mengertian
kita. Sebab itu kita harus belajar dari Alkitab. Yesus menghargai orang yang
imannya bertahan, bertekun sampai akhir, maka ia akan melihat kemuliaan Allah.
Ada
kesaksian dari sepasang suami istri mereka Hamba Tuhan yang dikirim ke suatu
desa yang tidak ada orang kristennya, kehidupan mereka penuh dengan kejahatan,
tidak ada yang hidup benar.
Lalu
suami istri ini berdoa : “Tuhan sudah enak-enak di kota kok dikirim ke desa,
tempatnya brengksek seperti ini dan tidak ada yang benar.”
Lalu
Tuhan berkata : “Kalau kamu mau membayar harganya, banyak orang akan bertobat.”
Lalu Tuhan berbicara kepada istrinya, malah bukan kepada suaminya, Tuhan
berkata : “Berdoa semalam suntuk, seminggu tiga kali, selama setahun, kalau
engkau mau memenangkan jiwa-jiwa.”
Istri
Hamba Tuhan ini berkata : “Pah, aku disuruh Tuhan untu sembahyang seminggu tiga
kali semalam suntuk selama setahun.” “Dengan Siapa ?” tanya suaminya. Istrinya
menjawab : “Sendirian” Suaminya berkata : “mana mungkin ! kalau hanya seminggu
masih mungkin.”
Kira-kira
kalau saudara mendengar seperti itu, apa yang akan saudara katakan ? “Tidak
mampu Tuhan.” Kalau belum-belum anda sudah berkata tidak mampu Tuhan, kira-kira
anda akan mampu atau tidak ? Tidak ! Karena imanmu adalah iman tidak mampu.
Tetapi
istri hamba Tuhan ini tekun, ia melakukan dengan setia. Dia tidak bisa
berkotbah, dia hanya bisa berdoa dan bersaksi.
Apa
yang terjadi ? Dilakukan dan harganya dibayar. Maka yang terjadi adalah orang
yang bertobat berdatangan sampai akhirnya rumahnya tidak cukup untuk dipakai
ibadah, akhirnya rumahnya pindah ke rumah yang lebih besar. Ia sembahyang lagi
maka jiwa-jiwa berdatangan. Dia banyak memenangkan jiwa hanya dengan ketekunan
dan ketaatan kepada Tuhan.
Anda
dituntut sembahyang sehari satu jam saja, mungkin anda bilang : “Aduh tidak
kuat” Makanya tidak pernah mengalami mujijat bukan ? Karena tidak tekun dan
tidak tahu bagiannya dimana, sehingga masalah tidak selesai. Bersambung...
Jatiwangi,
19 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Saya sangat di berkati.
BalasHapus