Bagaimana Mengerti Kehendak Allah
Bagaimana Mengerti Kehendak Allah
Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, ranungan hari ini adalah, “Bagaimana Kita Mengerti Kehendak Allah”.
Saudaraku, menyadari kehidupan kita
sebagai orang percaya yang harus hidup hanya untuk melakukan apa yang
menjadi kehendak Allah, membuat banyak orang percaya atau anak-anak
Tuhan bertanya-tanya, bagaimana kita bisa mengerti kehendak Allah?.
Menjawab pertanyaan ini, mari kita
berpikir secara logis dan sederhana saja, dimana kita baru bisa mengerti
apa yang dikehendaki oleh orang lain apabila kita berdialog secara
langsung atau berbicara secara langsung dengan orang tersebut. Atau bila
itu terjadi didalam keluarga maka dapat digambarkan sebagai hubungan
antara anak dan orang tua. Seorang anak baru akan mengerti apa yang
bapanya kehendaki kalau anak tersebut mendengarkan apa yang disampaikan
oleh bapanya.
Tentu hal ini sama dengan orang percaya
yang mau mengerti kehendak Allah. Artinya kalau kita mau mengerti
kehendak Allah, maka kita harus berdialog dengan Tuhan. Kita tidak bisa
mengerti apa yang menjadi kehendak Allah selama ini, karena kita sama
sekali tidak pernah memberi waktu untuk berdialog dengan Tuhan.
Berdoa itu sama dengan berdialog dengan
Tuhan. Persoalannya selama ini kalau kita berdoa, dalam doa tersebut
kita hanya menyampaikan keluhan-keluhan hidup kita saja, kita berdoa
hanya dalam bentuk permintaan kepada Allah, supaya Allah bisa mengangkat
beban hidup yang sedang kita hadapi, atau bisa menyelesaikan persoalan
hidup kita, dan juga mau memenuhi permintaan kita.
Jadi kita hanya datang kepada Bapa di
sorga di dalam doa, karena kita merasa perlu mendapatkan pertolonganNya,
dan menjadikan Allah hanya sebagai jalan keluar untuk semua masalah dan
kebutuhan hidup kita saja. Saya sering mengatakan ini sebagai “kita
hanya mau memanfaatkan Allah, sesuai keperluan kita saja”.
Dan biasanya selesai menyampaikan apa
yang menjadi pergumulan hidup kita, maka doa kita pun lalu diakhiri
dengan kata amin, kemudian kita pergi begitu saja meninggalkan Tuhan,
tanpa perduli dan tidak pernah memberi kesempatan kepadaNya untuk
berbicara kepada kita, dan lebih ironisnya lagi dengan cara hidup
seperti itu, kita merasa sudah menjadi orang kristen yang baik.
Sesungguhnya kalau ini yang dilakukan
dalam hidup kita selama ini, bahkan keadaan itu telah berlangsung
bertahun-tahun dan sudah menjadi rutinitas, sudah mendarahdaging atau
sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan kita, maka itu menjadi bukti
bahwa kita hanya hidup sebagai orang percaya, tetapi kita tidak pernah
menghargai dan menghormati Allah, dan keadaan hidup seperti ini akan
membuat kita sampai kapanpun tidak akan pernah bisa mengerti apa yang
menjadi kehendak Allah.
Orang yang tidak mengerti apa yang
menjadi kehendak Allah, maka ia tidak akan mungkin hidup melakukan
kehendak Allah, dan orang-orang yang tidak hidup melakukan kehendak
Allah maka dapat dipastikan ia tidak akan mungkin bisa diterima di dalam
Kerajaan Allah Bapa di sorga.
Matius
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.
Bila kita hanya datang kepada Allah di
dalam doa supaya Allah bisa menyelesaikan semua masalah hidup kita,
kemudian kita merasa itu sudah cukup, maka ini membuktikan bahwa kita
menjadi orang yang sombong, yang egois, yang samasekali tidak punya rasa
hormat kepada Allah, dan sama sekali kita tidak memiliki kerendahan
hati, padahal firman Tuhan katakan di dalam;
Yakobus
4:6 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih
besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Dari kebenaran ini sesungguhnya kita
bisa menangkap dan mengerti bahwa apa yang Allah Bapa di sorga telah
sediakan kepada setiap anak-anakNya jauh lebih besar dari apa yang kita
pikirkan, apalagi kalau hanya sekedar persoalan makan, minum, dan pakai.
Itulah kenapa firman Tuhan katakan dalam;
Efesus
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang
kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang
bekerja di dalam kita,
Jadi Allah tahu semua yang kita
perlukan, tetapi lebih dari pada itu yang terutama di dalam hidup ini,
kita harus bisa menjadi orang yang rendah hati, dimana kita mau lebih
lama duduk diam di kaki-Nya untuk mendengar apa yang mau Ia sampaikan,
supaya dengan demikian kita bisa mengerti apa yang menjadi kehendakNya.
Ada begitu banyak orang percaya yang
berkata, bagaimana mungkin kita bisa mendengar suara Tuhan?. Saudaraku,
berpikirlah dengan jernih bahwa Allah itu hidup, Allah itu berkuasa,
Allah itu dapat melakukan apa saja yang bagi manusia itu tidak akan
mungkin, tetapi bagi Allah itu mungkin.
Jadi kalau kita menyadari bahwa Allah
itu hidup, berarti kita juga harus percaya bahwa Dia bisa berbicara
kepada kita secara riil di dalam segala keadaan dengan berbagai cara.
Yang menjadi persoalannya adalah karena kita tidak terbiasa memberi
waktu untuk berdialog dengan Tuhan di dalam hadiratNya, itulah yang
membuat kita tidak memiliki kepekaan untuk mengerti apa yang Allah Bapa
di sorga kehendaki.
Kepekaan untuk mengerti akan kehendak
Allah, harus dilatih terus menerus setiap hari dengan cara membangun
persekutuan secara pribadi dengan Tuhan, dan itu harus berlangsung
seumur hidup kita.
Jadi kalau selama ini kita menjalankan
hidup kekristenan dengan cara yang salah, maka sekaranglah saatnya kita
mulai merubah cara hidup kita, supaya kita bisa peka untuk mengerti akan
kehendak Allah.
Kalau kemarin dan hari-hari sebelumnya
kita datang kepada Allah hanya untuk membawa semua persoalan hidup kita,
maka mulai hari ini kita harus merubah semuanya itu, dimana sekarang
kita mau datang kepada Allah dengan satu tujuan yaitu hanya mau duduk
diam dikaki-Nya dan menanti-nantikan Ia berbicara bagi kita, sehingga
kita bisa mengerti akan kehendakNya.
Kita harus percaya bahwa kita bisa
berdialog dengan Allah, dan itu bisa kita nikmati. Apakah itu berarti
harus mendengar suara Allah secara audible atau secara nyata?. Ada
kalanya Allah akan berbicara secara Audible, kalau hal itu dipandang
Allah sebagai sebuah keadaan yang khusus, namun tidak selamanya Allah
berbicara dengan cara demikian, bahkan sangat jarang sekali.
Lalu pertanyaannya sekarang bagaimana
bisa mendengar suara Allah?. Jawabannya, seluruh isi firman Tuhan itulah
suara Allah. Sebab didalamnya ada nasihat, ada peringatan, ada perintah
Allah yang harus kita turuti.
Jadi kalau selama ini kita hanya berdoa
lima menit atau sepuluh menit, maka mulai sekarang kita harus membayar
harga dengan cara, memberi waktu lebih lama lagi untuk membaca kebenaran
firmanNya, dan setelah itu mulai berdoa bertanya kepada Allah, apa yang
Allah kehendaki dengan hidup kita, apa yang Allah mau supaya kita
lakukan, tanpa memikirkan persoalan, tantangan dan masalah hidup yang
sedang kita hadapi.
Memiliki cara hidup seperti ini
menunjukan kalau kita mau menjadi orang yang selalu merendahkan diri
dihadapan Tuhan, dan selalu percaya bahwa apapun yang kita hadapi, kita
tahu Dia ada bersama-sama dengan kita didalam segala keadaan.
Membangun persekutuan dengan Allah tanpa
memikirkan kepentingan diri sendiri, menggambarkan bahwa kita
benar-benar percaya kepada Dia, dan kita tahu bahwa Dia sanggup
melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita pikirkan, karena Ia akan
menuntun kita di jalanNya yang benar. Firman Tuhan katakan di dalam;
Mazmur
25:9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia
mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
Orang yang mau terus bergaul dengan
Tuhan, ia bisa menikmati Tuhan di dalam segala keadaan hidup, dan lewat
persoalan, tantangan dan masalah hidup yang terjadi, disitulah ia bisa
melihat dan mengerti apa yang menjadi kehendak Allah.
Lebih dari pada itu orang-orang seperti ini akan tetap melihat bahwa apapun yang terjadi, seperti firman Tuhan katakan di dalam;
Mazmur
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang
menghibur aku.
Jadi sekarang kita bisa mengerti bahwa
belajar mengerti akan kehendak Tuhan dan melakukannya, jauh lebih
berharga dari apapun yang kita inginkan di dunia ini, sebab hanya orang
yang mengerti kehendak Tuhan dan melakukannya yang akan diterima di
dalam Kerajaan Allah Bapa di sorga. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Sumber : Renunganhariini.com
Komentar
Posting Komentar