Level Enam Mezbah
Level
Enam Mezbah
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Bahan
Renungan :
4:9 Dan setiap kali
makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur
kepada Dia, yang duduk di atas takhta h
itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, i
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
itu j
di hadapan Dia k
yang duduk di atas takhta itu, l
dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka
melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: 4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; m
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu
semuanya itu ada dan diciptakan. n "
(Wahyu 4:9-11)
Renungan
:
Di
level yang ke enam itu ternyata tempatnya sepi dan tidak ada apa-apa, kecuali
mezbah disitu. Orang-orang yang ada disitu mereka hanya tersungkur untuk
memberikan sesuatu yaitu penyembahan mereka kepada Tuhan, hanya itu saja.
Suasana kekudusan Tuhan dan kehadiranNya pekat sekali. Masuk bertemu Tuhan dan
menyembah Tuhan dan tersungkur. Sudah tidak berpikir lagi dan ini seperti 24
tua-tua yang selalu melempar mahkota.
Di
level kelima yaitu kelimpahan banyak yang mencari mahkota. Tetapi jika anda
sampai ke level enam itu melempar dan merasa bahwa semuanya tidak pantas
dihadapan Tuhan. Tidak ada yang bisa kita banggakan kecuali penyembahan kita
dihadapan Tuhan. Kita hanya tersungkur dan menyembah dan berkata : “Tuhan semua
karena Engkau.” Kita taruh semua, bukan karena kita tidak mempunyai apa-apa
tetapi kita tidak terikat dengan apapun. Hati kita hanya terikat dengan Tuhan
dan cintaNya.
Kita
hanya tersungkur menyembah, mempunyai otoritas dan kekuasaan. Itu bukan
kebanggaannya sebab hanya ada hati yang jatuh cinta dengan Tuhan. Orang yang
berada di level ini akan naik turun. Bukan karena levelnya naik turun, tetapi
dititik seperti itu Tuhan akan memberikan sesuatu di tanganNya. Dia turun ke
bawah kepada orang-orang yang masih dibawah. Dia salurkan pemberian-pemberian
Ilahi itu dan setiap kali disalurkan tidak kemudian hilang, tetapi muncul
kembali dan Tuhan berikan lagi, terus dan terus disalurkan dan dibagikan, dia
naik lagi. Ini adalah orang yang hidupnya sudah tidak terikat dengan gravitasi
lagi. Dia naik turun dengan begitu merdeka dan Tuhan percayakan banyak hal yang
sangat ajaib.
Dalam
kitab Kejadian pasal pertama, dari hari pertama sampai hari kelima, ketika
Tuhan mengatakan, Dia menciptakan benda-benda penerang sampai kepada binatang
dan sebagainya, Tuhan berkata : “Tuhan melihat dan itu baik adanya.”
Semua
benda itu, Tuhan berkata : “Itu Baik.” Semuanya ciptaan apapun yang Dia
ciptakan. Tetapi ketika hari ke enam Dia menicptakan manusia itu serupa dan
segambar dengan Dia dan manusia Tuhan berikan mandat, kepercayaan untuk
mengusahakan dan mengelola semua ciptaanNya. Ketika Tuhan berkata : “Mari kita
menjadikan manusia itu supaya berkuasa.”
Ketika
ciptaan hari ke enam itu adalah manusia, bukan lagi Tuhan berkata itu baik
tetapi Tuhan mengatakan : “Sungguh Amat Baik” Anda harus ingat materi apapun di
dunia dalam pandangan Tuhan hanya baik. Tetapi jika Dia bertemu dengan
orang-orang yang bisa dipercayai maka Tuhan berkata : “Sungguh Amat Baik.”
Ketika
Tuhan melihat semua yang anda punya. Dia berkata itu baik karena itu
pemberianNya. Tetapi jika Dia bisa melihat hati anda yang bisa dipercayai, maka
Tuhan akan berkata : “Sungguh Amat Baik.” Jika hari pertama sampai kelima Tuhan
berkata itu baik. Hari ke enam Tuhan berkata : “Sungguh Amat Baik” dengan hari
ke tujuh ketika Tuhan berhenti dan penciptaan selesai, bukan hanya baik atau
sungguh amat baik, tetapi Tuhan berkata
: “Kudus” Anda mengerti perbedaannya kan ?
Di
level yang keenam ketika semua pekerjaan kita, upaya kita berhenti. Yang ada
hanya mezbah dan orang-orang yang tersungkur disitu Tuhan berkata : “Itu Kudus.”
Disitu anda mengalami penyatuan hati yang sebenarnya dengan Tuhan. Banyak orang
yang tidak mengalami ini, mengapa ? Karena tidak pernah teruji ketika dia
kekurangan atau sebagian besar orang tidak pernah teruji ketika dia kelimpahan.
Sebagian
orang hanya teruji pada waktu dia kekurangan, tetapi tidak pernah teruji pada
waktu dia kelimpahan. Sebagian orang
mungkin teruji pada waktu dia kelimpahan namun belum tentu dia teruji ketika
kekurangan. Tetapi jika anda dibawa Tuhan melewati semuanya, dilevel yang ke
enam sudah tidak ada lagi upaya manusia kita dan semua berhenti. Masalah semua
berhenti, pergulatan semua terhenti dan yang ada hanya tersungkur dan
penyerahan total.
Ini
yang disebut nggelinding wae yang sempurna itu, di level keenam, Penyerahan
yang sempurna, seperti Dia berkata : “Akulah pokok anggur dan kamulah
carang-carangnya. Diluar Aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa.” Apa yang carang
itu lakukan ? Tidak ada. Sebab hanya menempel pada pokok anggurnya dan dialiri
kehidupan dan makanan. Carang-carangnya berbuah dengan sendirinya.
Setiap
kali dipetik, akan keluar lagi. Dipetik akan keluar lagi, dipetik akan keluar
lagi. Dan itu kehidupan yang jauh lebih ajaib dibandingkan dengan semua yang
dunia tawarkan bagi kita. Disitu orang percaya mengenal apa artinya menyatu
dengan Tuhan dalam hatinya.
Jika
kita bisa lulus dilevel yang seperti itu, jika kita bisa lulus suatu hari kelak
Tuhan akan berkata : “Naik nak, dan engkau duduk memerintah bersama dengan Aku.”
Ini adalah Tahun yang Ajaib. Ada kurun waktu yang masih panjang untuk setiap
hari anda bisa melihat Keajaiban Tuhan dan melihat kejutan Tuhan dalam hidup
anda.
Mari
percaya dan naik lebih tinggi lagi. Saya tidak tahu anda sedang dimana hari
ini, mari naik lebih tinggi lagi. Jika anda mencapai level yang ke lima, hidup
anda mulai berkelimpahan, jangan sampai anda menjadi gila dan sombong.
Sekian
waktu yang lalu ada seorang yang datang ke Holy Stadium membawa persembahan.
Setahu saya sudah tiga kali mencoba menemui saya dan tidak bisa menemui.
Selesai kebaktian Minggu dia ingin bertemu dengan saya, sebenarnya dia datang
dengan membawa persembahan. Dia ingin supaya kami membeli rumah yang sekarang
kami kontrak, ini merupakan pusat dari rumah singgah.
Dia
melihat pelayanan ini luar biasa menjadi berkat dan membawa ribuan orang datang
kepada Tuhan Yesus. Tetapi staff kami yang ada disitu seringkali harus
memperpanjang kontrak dan sebagainya. Itu rumah sudah bagus sekali dan oke.
Lalu Tuhan berkata kepadanya : “Beri duit, supaya gereja bisa beli rumah itu.”
Lalu
dia membawa cek sebesar 600 juta, minggu itu dan ingin bertemu dengan saya. Dia
diberitahu oleh staff saya “Maaf bu..... bapak sedang di Amerika.” Oh ya tidak
apa-apa. Minggu depan saya datang lagi, jawabnya.
Minggu
depan kebaktian dan pagi itu ada Pak Yusak, jadi pagi itu saya ngobrol dengan
Pak Yusak dan dia datang lagi, kembali staff saya berkata : “maaf bu ada pak
Yusak, kita tidak berani mengganggu.” Tidak apa-apa pak, minggu depan saya
kembali lagi.” Jawab ibu itu.
Membawa
600 juta, dua kali datang dan tidak berhasil menemui saya. Waktu itu saya ada,
tetapi tamu itu sangat luar biasa, banyak orang yang antri seperti pengobatan
alternatif. Anda mengerti, jika ada orang yang tidak cukup rendah hati, maka
dia akan berkata : “Oh ini bukan kehendak Tuhan aku berikan uang ke dia. Aku
bawa pulang saja.” Tetapi orang itu rendah hati, dia titip uang itu ke staff
saya dan sambil berkata : “Tolong berikan kepada beliau, katakan uang untuk
ini.” Lalu Tuhan berkata : “Dia rendah hati”
Saya
pernah mengalami yang lain. Suatu hari ada acara dan banyak orang antri juga.
Kadang-kadang orang itu tidak berbelas kasihan, saya sudah berdiri satu jam
lebih namun mereka tetap tidak puas dan terus menunggu sampai jam 10 malam baru
pulang.
Sebab
itu saya katakan : “Anda harus dewasa dalam Tuhan.” Apa bedanya tangan saya
dengan tangan anda, anda tumpangi dengan tangan anda sendiri, semua selesai.
Sebab kita menyembah Tuhan yang sama sebenarnya, menurut saya anda hanya manja
saja.
Lalu
kemudian selesai acara itu ada seseorang yang memberikan sesuatu kepada saya
dan langsung saya katakan Thank you ya saya hanya berkata begitu, dan orang itu
pulang dengan sangat marah. Dia berkata : “Saya menunggu bapak sudah lama untuk
menyerahkan barang ini dan bapak hanya bilang thank you !” Mungkin dia
mengharapkan saya berkata : “Yang mulia, terima kasih banyak.” Seringkali kita
ingin diistimewakan, dan ini karena kesombongan sebenarnya. Ayo naik, supaya
Tuhan beri anda kepercayan lebih lagi.
Ini
tahun kelimpahan yang luar biasa, jangan sampai anda lepaskan, sebab setiap
saat Tuhan bisa bekerja dan bergerak sangat kuat dalam hidup anda. Dimana
berkat Tuhan dalam hidup anda akan berlipat kali ganda. Tuhan akan segera
melawat, akan memberkati dengan begitu dahsyat, Mari apa yang Tuhan percayakan
buat kita, kita kelola seperti yang Dia mau, maka anda akan melihat anugerahNya
luar biasa,
Level Tujuh Tahta Tuhan
Tempat
Tuhan bertahta dan orang-orang yang duduk memerintah bersama Dia. Amin
Jatiwangi,
8 Mei 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar