Lindungi Ziklag 1
Lindungi Ziklag 1
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Bahan Renungan :
Ziklag
terbakar -- Pembalasan Daud kepada orang Amalek
30:1 Ketika Daud serta
orang-orangnya sampai ke Ziklag w
pada hari yang ketiga, orang Amalek x
telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan
dibakar y
habis. 30:2 Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di
sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun;
mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya. 30:3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota
itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka
yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. z
30:4 Lalu menangislah a
Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka
tidak kuat lagi menangis. 30:5 Juga kedua isteri b
Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri
Nabal, orang Karmel itu. 30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat
mengatakan hendak melempari dia dengan batu. c
Seluruh rakyat itu telah pedih hati, d
masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan
e
kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya. 30:7 Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar
f
bin Ahimelekh: "Bawalah efod 1 g
itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. 30:8 Kemudian bertanyalah h
Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan
dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah,
sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul i
mereka dan melepaskan para tawanan. j "
30:9 Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang
k
yang bersama-sama dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara
orang-orang yang mau tinggal di belakang berhenti di sana, 30:10 maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta
empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah l
untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana. 30:11 Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang
lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia,
kemudian mereka memberi dia minum air, 30:12 dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan
dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar m
kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. 30:13 Kemudian bertanyalah Daud kepadanya:
"Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku
ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. n
Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit. 30:14 Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti
o
dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, p
dan Ziklag telah kami bakar q
habis." 30:15 Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau
menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah
kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan
menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku r
itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu." 30:16 Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan
tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan,
minum dan mengadakan perayaan s
karena jarahan t
yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah
Yehuda. 30:17 Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan
u
mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari
mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri v
dengan menunggang unta. 30:18 Daud melepaskan w
semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat
dilepaskan Daud. 30:19 Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal
yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan
dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu
dibawa Daud kembali. 30:20 Daud mengambil segala kambing domba dan lembu;
semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan
Daud." 30:21 Ketika Daud sampai kepada kedua ratus orang
yang telah terlalu lelah x
untuk mengikuti Daud, yang telah dibiarkannya tinggal di dekat sungai Besor,
maka keluarlah orang-orang ini menyongsong Daud dan menyongsong rakyat yang
bersama-sama dengan dia. Daud mendekati orang-orang itu dan memberi salam
kepada mereka. 30:22 Kemudian mulailah berbicara semua orang jahat
dan orang dursila di antara orang-orang, yang ikut pergi bersama-sama dengan
Daud itu, katanya: "Karena mereka tidak ikut pergi bersama-sama dengan
kita, janganlah kita berikan kepada mereka apa-apa dari jarahan yang kita
selamatkan itu, kecuali kepada masing-masing mereka isterinya dan anak-anaknya.
Itu boleh mereka bawa, dan biarlah mereka pergi!" 30:23 Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu,
saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada
kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita
gerombolan yang menyerang kita. 30:24 Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara
ini? Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama 2 seperti bagian orang yang pergi
berperang; itu akan dibagi sama-sama. y "
30:25 Dan demikianlah halnya sejak hari itu dan
seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi orang
Israel sampai sekarang.
Daud
mengirim pemberian kepada para tua-tua di Yehuda
30:26 Ketika Daud sampai
ke Ziklag, dikirimnyalah sebagian dari jarahan itu kepada para tua-tua di
Yehuda, kepada teman-temannya, dengan pesan: "Inilah pemberian z
kepadamu dari jarahan yang dirampas dari musuh TUHAN," 30:27 yakni kepada yang di Betel, a
kepada yang di Ramot b
di Tanah Selatan, kepada yang di Yatir, c
30:28 kepada yang di Aroer, d
kepada yang di Sifmot, e
kepada yang di Estemoa, f
30:29 kepada yang di Rakhal, kepada yang di kota-kota
orang Yerahmeel, g
kepada yang di kota-kota orang Keni, h
30:30 kepada yang di Horma, i
kepada yang di Bor-Asan, j
kepada yang di Atakh, 30:31 kepada yang di Hebron k
dan kepada segala tempat di mana Daud dengan orang-orangnya mengembara. (1
Samuel 30:1-31)
Ada
tiga macam pengalaman dari orang-orang atau jemaat yang mengikuti peperangan
dalam Membangun Pasukan. Kelompok yang pertama adalah Normal-Normal Saja.
Mereka berkata : “Saya sudah ikut doa peperangan, tetapi biasa-biasa saja,
semuanya baik-baik saja, saya baik-baik saja, keluarga baik-baik saja, usaha
baik-baik saja, tidak ada banyak perubahan, tidak banyak hambatan yang berarti.
Dan saya mau mengawal mandat dan berkat yang Tuhan berikan dan janjikan dalam
hidup saya.”
Kelompok
yang kedua : “Pak, luar biasa Tuhan kita. Saya baru ikut doa peperangan sebulan
dan Tuhan memberkati saya luar biasa ! Saya menerima kesaksian-kesaksian yang
luar biasa dan menyatakan Tuhan itu luar biasa. Ada yang belum sampai tiga
bulan, ada yang baru ikut sebulan sudah ada terobosan keuangan yang luar biasa.
Ada yang berkata : “Pak, luar biasa, Tuhan naikkan omset perusahaan saya sampai
10 kali lipat dari sebelumnya !” Ini sungguh-sungguh luar biasa. Saya mendengar
banyak orang bersaksi, bagaimana Tuhan memberkati mereka dalam sebulan ini. Dan
mereka berkata : “Ini belum tiga bulan lho, Pak, berkatnya sudah luar biasa.”
Kelompok
orang yang ke tiga adalah orang-orang
yang berkata : “Pak justru saya sebaliknya. Semakin lama ikut berdoa semakin
tidak karuan. Kacau semuanya. Keuangan kacau, anak-anak kacau, ditipu orang,
omset bisnis mengalami penurunan dahsyat, anak-anak bertengkar. Bagaimana ini
semakin kami ikut berdoa semakin kacau ?” Mereka yang termasuk golongan pertama
dan kedua, biarlah menikmati berkat-berkatNya. Dan disini kita akan berbicara
dan membahas kondisi orang yang berada di kelompok ketiga. Sebab jika setiap
hari kita berperang terus menerus, dan semakin lama banyak yang menjadi korban
dan mati sebagai korban perang, sedangkan kita tidak mengetahuinya itu juga
sebuah kesalahan.
Didalam
peperangan rohani pun terdapat korban-korban. Jika kita bermain perang-perangan
saja terkadang bisa terluka, apalagi jika betul-betul berperang menghadapi
kuasa kegelapan. Jika kita mau merebut sesuatu yang sangat berharga, jangan
berharap bahwa kita tidak akan mengalami apapun. Serangan atau hantaman baik
didalam roh, jiwa dan fisik itu merupakan hal biasa. Kita akan mempelajari
mengapa seperti itu.
Mungkin
ada yang ingin bertanya : “Kalau begitu dimana perlindungan Tuhan ?” Coba
tanyakan hal itu kepada Tuhan Yesus. Mengapa ketika Yudas menerima roti dari
tanganNya dan keluar meninggalkan perjamuan malam terakhir, dia justru
kerasukan setan. Persoalannya bukan pada apa yang bisa atau tidak bisa Tuhan
perbuat.
Pokok
persoalannya kembali kepada hal sederhana : Tuhan tidak menciptakan kita
seperti robot. Tuhan menciptakan kita manusia dengan free will atau kehendak
bebas. Setiap kali ada celah didalam hidup kita yang kemudian kita biarkan
terus menganga, maka hal itu akan menjadi sebuah peluang musuh untuk menghantam
dan menghajar kita. Disini kita akan mencermati kenyataan yang dialami oleh
Daud. (Bersambung)
Jatiwangi,
7 Mei 2016
By
His Grace
Jurnalis
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar