Sayap Keintiman
Sayap Keintiman
Pdt. Petrus Agung Purnomo
& Ev. Iin T W
11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak
mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya.
p Sebab
sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan
kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, q ia harus
percaya bahwa Allah ada 1 , dan bahwa Allah memberi upah
kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:5-6)
Ada
orang yang berkata begini : “Pak bukankah kita sudah ditemukan oleh Tuhan dan
sudah menjadi anakNya, mengapa kita harus mencari Dia lagi ?” Saya beritahu
saudara, Yesus suatu hari memberikan perumpamaan. Saya paling sukan perumpamaan
ini di beri Judul oleh Lembaga Alkitab Indonesia “Anak Yang Terhilang.” Menurut
saya judul itu salah, harusnya bukan Anak Yang Terhilang tetapi Anak-Anak Yang
Terhilang karena dicerita itu menurut saya kedua anak si bapak iyu terhilang.
Yang Bungsu terhilang diluar rumah Bapanya, sedangkan Yang Sulung hilang di
dalam rumah Bapanya. Anda mengerti tidak, kalau si sulung itupun sebenarnya
terhilang. Nah yang paling parah menurut saya, si sulung terhilang di rumah
bapaknya. Kalau si bungsu terlihat hidupnya kacau, hidup dengan para pelacur,
judi, minum-minuman, ia menghabiskan hartanya kemudian ia melarat. Itu terlihat
jelas hitam putihnya.
Tetapi
Si Sulung, dia terhilang di rumah bapaknya dan tidak merasa terhilang. Kalau anda
membaca cerita ini sangat menari, dia berkata : “Sudah bertahun-tahun aku
melayani Bapa dan tidak pernah melanggar perintah Bapa.” Bukankah itu termasuk
orang yang terhilang ?” Orang berkata : “Bukan Pak” Menurut saya itu terhilang.
Mengapa ? Kalau ia bukan orang yang terhilanh, seharusnya ketika bapaknya
membuat pesta untuk menyambut adiknya yang telah kembali, bukankah sebenarnya
dia diundang juga ? Tetapi saat itu si sulung sedang bekerja pada saat si
bungsu pulang, bapaknya begitu sukacita sehingga dia membuat pesta, dia
memotong lembunya yang tambun namun si sulung tidak diberitahu. Ketika dia
pulang dari ladang atau kebun bapaknya dia mendengar bunyi musik dan dia
bingung dengan suara itu. Lalu dia memanggil pegawainya dan bertanya apa yang
sedang terjadi. Lalu pegawainya menjawab, “Oh bapakmu sedang membuat pesta
karena adikmu sudah kembali.” Saat dia mendengar hal itu dia merasa tidak
diterima atau dicuekin oleh bapaknya karena ia merasa tidak diundang. Menurut
anda apakah dia terhilang ?
Jika
anda ingin mempunyai Sayap Keintiman, coba untuk cari dia, ingini Dia sehingga
anda bisa menangkap hatiNya dan bisa mengerti perasaanNya. Karena jangan-jangan
ada banyak orang terhilang di rumah Bapa. Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah
wajah-Ku q ";
maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. (Mazmur 27:8)
29:10
Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun 1
s
bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. t
Aku akan menepati janji-Ku u
itu kepadamu dengan mengembalikan v
kamu ke tempat ini. 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
w
apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera x
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan y
yang penuh harapan. 29:12 Dan apabila kamu berseru z
dan datang untuk berdoa a
kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan 2 b
kamu; 29:13 apabila kamu mencari c
Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
d
29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan e
keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala
tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku
akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang f
kamu. -- 29:15 Memang kamu berkata: TUHAN telah membangkitkan
nabi-nabi bagi kami di Babel. – (Yeremia 29:10-15)
Ada
istilah cukup keren “Pulang ke Rumah Bapa” tetapi saya suka tambahkan ada orang
yang lebih gawat yaitu orang yang “Hilang di Rumah Bapa”. Kelihatannya Kristen,
kelihatannya aktif pelayanan, kelihatan sibuk ke sana ke mari, tetapi dia tidak
mengenal Bapanya, tidak ada sebuah kehangatan dalam hubungan antara anak dengan
Bapa. Dia sangat tidak mengerti apa yang ada di hati Bapanya tetapi Bapanya
mengerti anaknya yang sulung, tetapi si sulung tidak mengerti hati bapanya.
Menurut saya, mungkin Bapanya berpikir seperti ini, “Jika saya mengajak
berunding anak saya yang sulung mungkin percuma, karena ujungnya akan
bantah-bantahan.” Demikian juga dengan pribadi Bapa di Surga, Dia itu sangat
berdaulat, apakah Dia akan mengajak anda atau tidak itu keputusan Dia. Jangan
pernah lupa dan terlalu percaya diri dengan berkata, “Oh, aku pasti aku akan
diberi tahu” belum tentu saudara.
Saya
pernah membaca sebuah artikel tentang seorang Hamba Tuhan yang bertahun-tahun
mengajar tentang akan datangnya sebuah masa kegerakan di negaranya. Tetapi
kemudian kegerakan itu datang, dia orang pertama yang paling menentang
kegerakan Tuhan itu. Sebab kegerakan Tuhan itu tidak pernah muncul seperti yang
dia bayangkan. Dan dia tidak pernah dilibatkan oleh Tuhan dengan kegerakan yang
sedang terjadi. Pertanyaannya adalah apakah ketika Bapa sedang berpesta hari
ini, anda dilibatkan oleh Tuhan. Dimana anda ketika di kelas-kelas anak-anak
menangis di jamah Tuhan dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru
Selamatnya. Dimana anda ketika dijalan-jalan orang-orang diajak berdoa dan
kemudian dipimpin untuk menerima Tuhan Yesus Sebagai Tuhan dan Juru Selamat
Pribadi. Malaikat di Surga setiap kali berpesta ketika ada jiwa-jiwa
diselamatkan. Tahukah anda bahwa ada banyak orang kristen aktif di gereja,
menyebut dirinya pelayan Tuhan, tapi sebetulnya seringkali dia bahkan tidak
tahu apa yang sedang terjadi. Demikian juga dengan si sulung ketika dia melihat
apa yang sedang terjadi, si sulung marah dan dia berkata “Aku tidak pernah
melanggar perintahmu, tetapi adikku si bungsu dia telah menghabiskan uangmu.
Buat aku, bapa tidak pernah memberikan seekor anak kambing untuk aku
bersukacita dengan teman-temanku.”
Sebenarnya
si sulung itu kalau dia membuat pesta, dia hanya membuat pesta untuk dirinya
sendiri. Anda tahu ada banyak orang-orang kristen saat ini sedang membuat pesta
dan acara atau KKR sendiri ? Sebetulnya dia sedang makan daging kambing dengan
teman-temannya tetapi Bapa tidak ada disitu. Dan tanpa sadar ada banyak orang
kristen melakukan semua kegiatan berdasarkan apa yang dia pikirkan baik tetapi
sebetulnya dia tidak pernah bisa menangkap apa yang dihati Bapanya, apa yang
Bapanya inginkan, apa yang Bapanya rindukan. Dia tidak mengerti itu, Dan oleh
karena dia tidak pernah merasa berbuat yang aneh-aneh, dia berpikir baik-baik
di gereja dan berkata, “Tidak pernah aku melanggar perintahNya”. Tidak pernah
melanggar perintahnya itu hanya satu hal saudara, tapi tidak mengerti hatinya
itu hal yang lain.
Jika
anda mempunyai pembantu rumah tangga yang tidak pernah mencuri, tidak pernah
bangun kesiangan, tidak pernah tidur sore, tidak pernah minta cuti, tidak
pernah minta tambahan gaji dan terus bekerja untuk menyenangkan anda. Tetapi
dia sama sekali tidak pernah mengenali suara khas mobil anda saat datang
sehingga ia tidak pernah lari membukakan pintu. Sampai anda berteriak : “Mbak....Mbak....Mbak....”
Dia hanya menjawab “Oh, tuan pulang !” Anda bertanya : “Bukannya kamu mengenal
suara mobilku ?” Jawab pembantu : “Ya maaf tuan saya tidak mengenal suara mobil
tuan”
Lalu
besok paginya terulang lagi. Pembantu anda ini mungkin memang tidak pernah
mencuri, tidak pernah mengambil apapun, bangun pagi-pagi, tidur sampai malam,
diperintah apapun dia kerjakan tetapi sayang dia tidak mengenal anda. Kalau dia menjadi pembantu saya dan
setiap siang jam 12 dia menyajikan makanan untuk saya dengan acar bawangnya
meskipun dia tidak pernah mencuri, tidak pernah melakukan apapun yang merugikan
tetapi dengan sajian acar bawangnya akan membuat tiba-tiba di hari itu menjadi
kurang baik. Sebab dia tidak mengenal siapa saya, apa yang saya suka dan apa
yang tidak saya suka. Apakah anda bisa menangkap ? Apakah anda bahagia dengan
pembantu seperti itu ? Saya pikir begitu juga dengan Tuhan, anda bisa begitu
manis, begitu baik dan tidak berbuat aneh-aneh tetapi tidak bisa mengerti
hatiNya. Tetapi Tuhan bisa mengerti sampai seberapa dalam hatimu dengan Dia.
Itu sebabnya di perumpamaan anak terhilang, bapaknya ini mengerti sampai
seberapa dalam hati si sulung. Buat bapaknya berpikir percuma dia mengundang si
sulung. Coba anda lihat dalam perumpamaan Tuhan itu, tidak pernah jelas
akhirnya si sulung ikut pesta atau tidak ? Karena istilahnya “selebihnya
terserah dia dan terserah anda” Sebab banyak sulung yang justru tidak pernah
bahagia ketika si bungsu kembali dan menikmati keintiman dengan Bapanya.
Si
bungsu sebenarnya ingin melamar menjadi pegawai. Tapi pertobatan hatinya
membuat Bapa seperti berkata “Pegawaiku sudah cukup banyak, bahkan ada satu
pegawai yang adalah darah dagingku sendiri. Aku butuh yang bisa aku peluk.”
Kalau anda mengejar Tuhan sampai Tuhan peluk anda, anda bisa tiba-tiba
mempunyai sayap. Di hari yang sama si bungsu diperhadapkan dengan keadaan harus
makan ampas makanan babi untuk mengisi perutnya tetapi dia tidak bisa sampai ia
memutuskan untuk pulang dan akhirnya dia disambut dengan pesta seperti Pesta
Raja-Raja oleh bapaknya. Tuhan yang kita sembah itu bukan seperti komputer yang
tanpa perasaan. Dia adalah Tuhan yang punya kehendak, Dia adalah Tuhan yang
punya perasaan dan selera.
Saya
masih ingat pengalaman tahun 1992, saya baru pulang dari Toronto hari itu, dan
Tuhan suruh saya doa puasa dari pagi. Saya tidak tahu bahwa hari itu adalah
hari yang akan mengubah hidup saya sampai dengan hari ini. Saya mengunci diri
saya di kamar, saya tidak menerima telepon dan tamu. Saya bilang “Saya mau
berdoa dan sendiri dengan Tuhan.” Saya duduk diatas karpet kamar saya yang
kecil itu dan tiba-tiba ketika saya mulai menyembah Tuhan, cahaya lampu di
kamar saya berubah. Itu masih pagi saudara dan saya lihat satu sosok putih itu
berdiri didepan saya. Tulang saya seperti hilang. Saya bersandar ke tembok,
saya berkata, “Tuhan jika Engkau lebih kuat dari ini saya pasti mati.” Dan
tiba-tiba saya mendengar Dia berkata “Aku, Tuhan yang punya perasaan, kehendak
dan punya selera. Tidak semua yang kau pikir baik itu sesuai dengan keinginan
hatiKu nak. Belajarlah meraba hati Bapamu dan berikan yang Dia suka. Aku akan
turun bekerja dalam hidupmu dan lewat hidupmu.”
Semua
orang kristen tahu bahwa Roh Kudus itu adalah seorang pribadi. Jika anda
membuat pengakuan iman rasuli, kita percaya bahwa Roh Kudus itu adalah seorang
pribadi dan bukan sebuah zat atau benda. Tetapi pagi hari itu sesuatu seperti
pecah dikepala saya dan memberikan sebuah pengertian tentang PribadiNya. Cara
kita berurusan dengan Dia, Cara kita berbicara dengan Dia dan cara kita
memperlakukanNya akan berakibat pada perasaanNya. Jika anda membaca Firman
Tuhan dikatakan bahwa Roh Tuhan itu bisa dibuat sedih, bisa didukakan dan
akhirnya membuat Roh Kudus bisa undur dari kita. Saya percaya RohNya bisa
disukakan dan dipuaskan karena Dia adalah seorang pribadi tetapi tanpa sadar
kita bisa menolak dan menyingkirkannya.
Saya
masih ingat Billy Graham pernah berkata begini : “kalau hari ini Roh Tuhan
diangkat dari gereja Tuhan, maka 90 persen kegiatan gereja akan berlangsung
seperti biasa. Anda tahu artinya ?” Maka itu artinya 90 persen dari apa yang
kita buat sama sekali tidak melibatkan Roh Tuhan dan kita hanya percaya pada
kekuatan manusia dan pada ide dan visi manusia saja. Dia mensinyalir hanya 10
persen yang selama ini bersama dengan Roh Tuhan dalam melakukan apapun yang Dia
mau. Selebihnya tenyata kita melakukan berdasarkan apa yang kita pikir baik.
Setiap kali kita hanya meminta Roh Kudus untuk mengurapi kita dan bekerja
melalui kita sehingga itu membuat kita memperlakukan Roh Kudus seperti pembantu
kita. Kita menyuruh Roh Kudus untuk ini dan itu sehingga kita lupa siapa Tuan
sebenarnya.
The
Future Belongs to Those Who Can Fly, masa depan itu milik mereka yang bisa
terbang. Jika anda mempunyai sayap keintiman dengan Tuhan, kita akan mengejar
dan mencari Dia dengan sungguh-sungguh. Itu yang membuat anda akan bisa
menerima upah. Yang bungsu jelas sekali statusnya dimana dia kembali diberi
jubah, kasut dan cincin di tangannya dan dikembalikan semua kedudukan,
martabat, jabatan dan haknya. Tetapi cerita si sulung ini tidak ada endingnya.
Sengaja dibiarkan seperti cerita terbuka dan setiap orang harus menentukan
kalau dia adalah seorang sulung, apakah dia mau bergabung dengan bapaknya atau
berada dalam kemarahan dan memilih untuk berada diluar untuk berada diluar
sana.
Habel
setiap hari berubah dan memberi lebih baik untuk Tuhan. Tetapi Henokh mengajar
kepada kita supaya jangan ada orang yang terhilang di rumah Bapa. Kekristenan
dan semua yang kita kerjakan tidak ada gunanya kalau itu dari dasar pikiran
manusiamu sendiri dan tidak pernah akan bisa menyentuh hati Bapamu di Surga.
Apalagi kalau itu yang Tuhan inginkan. Saya berdoa anda akan punya sayap
keintiman untuk mengejar dan mengenal Dia lebih dalam lagi. Kita suka sekali
menyanyikan lagu yang liriknya berkata : “Ajari aku mengerti perasaanMu,.....
Mengerti detak jantungMu,.....” itu semua mengajarkan kita agar jangan sampai
kehilangan keintiman dengan Bapa di Surga dan hanya melakukan semuanya sendiri.
Pembantu yang tidak mengerti hati kita dan hanya berinisiatif untuk melakukan
segala sesuatu sendiri itu hanya akan merusak banyak hal.
Saya
beri contoh, jika anda mempunyai seorang pembantu dan tiba-tiba dia melihat
mobil anda ada yang tergores lalu dia berinisiatif menolong tuannya untuk
menghilangkan goresan itu dengan mencatnya sendiri seperti semula dan ia
berpikir itu bagus. Menurut anda apakah dia anda pecat atau justru dinaikkan
gajinya ? Berapa banyak gereja seperti itu, dimana saat dia melihat suatu
keadaan, hanya tangannya sendiri yang mengerjakan dan tanpa menanyakan kepada
Tuhan apa yang harus dia lakukan. Seperti itulah orang-orang yang terhilang di
rumah Bapa. Tetapi mereka yang punya pergaulan intim dengan Tuhan, merekalah
orang-orang yang punya sayap itu dan kepada merekalah sebenarnya masa depan
diberikan.
Tetapi
siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh e
dengan Dia. (1 Korintus 6 :17)
Dari
Buku The Future Belongs To Those Who Can Fly
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar