Sikap Hati Yang Berkenan Pada Tuhan
Sikap Hati Yang Berkenan Pada Tuhan
Ayat Nats : Pengkotbah 4:17
Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat. (Pkb 4:17)
Ayat nats diatas memperingatkan kita agar menjaga sikap ketika datang ke rumah Tuhan untuk beribadah dikatakan “Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban” hal tersebut sangat berhubungan dengan sikap hati dan sikap hati yang mau mendengar tidak berkeras akan menentukan apakah ibadah kita berkenan atau tidak di hadapan Allah.
TUHAN MELIHAT HATI
1Sam 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Karena :
- Hati manusia mencerminkan siapa sebenarny dia. (Ams 27:19)
- Kehidupan manusia terlihat dari hatinya. (Ams 4:23)
1. Hati Yang Mudah Bertobat (1Sam 15:22-23)
(1Sam 15:22-23) Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”
- Tidak mengeraskan hati ~ Saat mendengar kotbah walaupun keras dan menyakitkan tetap mau merendahkan hati, tetap mau mendengar dan memperhatikan Firman.
- Mau Berkaca pada Firman untuk meninggalkan sikap kita yang buruk.
- Tidak menolak Firman Tuhan ~ Jika menolak Firman maka Tuhan juga akan menolak kita seperti raja Saul (1Sam 15:23).
2. Hati Yang Mengampuni (Mat 5:23-24)
(Mat 5:23-24) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
- Tuhan mengajarkan Pengampunan disertai Disiplin ~ Contoh : Yesus mengampuni perempuan yang berzinah namun resiko dan pendisiplinan tetap harus ditanggungnya melalui orang-orang sekitanya.
- Hidup kita saat ini akibat dari masa lalu kita, karena itu jangan biarkan sakit hati dan dendam masa lalu merusak hidup kita saat ini, ampunilah mereka!
- Kebiasaan saling memberi salam dalam ibadah mengajarkan kita untuk tetap hidup di dalam kasih dan pengampunan
(Yak 1:26-27) Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
- Jika berkata mengasihi berarti siap juga untuk memberi dan menolong orang-orang yang kesusahan.
- Kita tidak bisa melakukan yang satu (mengasihi) mengabaikan yang lain (memberi) Mat 23:23.
- Untuk belajar memberi gunakan hati kita jangan otak kita.
- Belajar memberi dengan motivasi yang benar, tidak cari nama/sanjungan.
- Belajarlah dari Yesus dalam hal memberi (Mat 11:29).
(Maz 100:2) Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
(1Kor 6:20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
- Memuliakan Tuhan harus dengan segenap hati.
- Memuliakan Tuhan harus dengan segenap kekuatan.
- Karena itu ekspresikan pujian kita melalui suara dan sikap tubuh
(Mik 6:8) “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”
(Yak 4:6) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
- Hidup adalah anugerah Tuhan, karena itu tidak ada yang patut di sombongkan dalam hidup setiap kita.
- Segala kekayaan, kehebatan, kedudukan, kepintaran dan segala kemuliaan dunia adalah sampah jika di bandingkan pengenalan akan Kristus Yesus karena itu Rendah Hatilah dihadapan Allah
Komentar
Posting Komentar