Pengabdian Kepada Tuhan
Pengabdian Kepada
Tuhan
Senin, 06 Juni 2016
Bahan
Renungan :
Gembalakanlah kawanan domba
Allah
5:1 Aku menasihatkan para
penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua b
dan saksi c
penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan
dinyatakan d
kelak. 5:2 Gembalakanlah kawanan e
domba Allah 1 yang ada padamu, jangan dengan
paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak f
Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan 2 , g
tetapi dengan pengabdian diri. 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah h
atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan
i
bagi kawanan domba itu. 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung j
datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan k
yang tidak dapat layu. l
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah m
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu 3 n
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati. o "
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. p
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
q
sebab Ia yang memelihara kamu 4 . r
5:8 Sadarlah s
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis 5 , berjalan keliling t
sama seperti singa u
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 5:9 Lawanlah dia v
dengan iman w
yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung
penderitaan x
yang sama. 5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang
telah memanggil kamu y
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya z
yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan a
dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. b
5:11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya!
Amin. c
(1 Petrus 5:1-11)
Renungan :
Kita
hidup di Negara Indonesia tercinta, negara yang dipimpin oleh Presiden. Tetapi
di Indonesia, masih ada beberapa wilayah yang memiliki Keraton dan didalam
Keraton itu masih ada raja yang memimpin wilayah tersebut. Raja dari Keraton
itu sangat disegani dan begitu dihormati oleh penduduknya. Contohnya ketika ada
pernikahan putri Sultan di Keraton, acara tersebut diadakan sangat istimewa dan
seluruh masyarakat tumpah ruah ke jalan.
Setiap
hari di Keraton ada latihan, ada latihan peperangan, ada latihan prajurit
dengan rajanya. Didalam Keraton ada juga abdi dalem dan abdi luar. Dan ketika
akan ada acara-acara di hari tertentu, mereka mempersiapkan secara luar biasa.
Ada seorang ibu yang merupakan abdi dalem keraton. Ketika dia ditanya apa
pekerjaannya, dia menjawab “abdi dalem”, yang artinya ia melayani urusan
didalam keraton. Jadi pekerjaannya adalah mengabdikan diri kepada tuannya.
Apapun yang diputuskan rajanya, ia akan melakukannya.
Meskipun
ia tidak dibayar, jika ia diperintahkan puasa oleh rajanya, hanya diberi makan
satu sendok oleh rajanya, ia menurut sama rajanya. Dan ketika ia ditanya,
apakah anaknya disekolahkan atau tidak ? ia menjawab itu terserah tuannya. Ia
sepenuhnya mengabdi kepada tuannya dan semua keputusan tuannya ia lakukan,
bahkan ia tidak pernah komplain.
Sebenarnya
itu yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita. Sampai taraf itulah Tuhan
inginkan pengabdian dari kita. Selama ini mungkin kita saat kita pelayanan, apa
yang kita lakukan itu hanya sekedar kewajiban, keharusan yang menjadi beban
didalam diri kita. Padahal Tuhan menginginkan supaya kita bisa melakukan
semuanya dengan hati yang tulus dan pengabdian kepada Tuhan. Mari kita minta
Tuhan untuk mematikan kedagingan kita dan mengabdi kepada Raja kita yang Agung.
Mintalah dengan tulus dan dengan hati yang memiliki motivasi untuk melayani
Tuhan, hati yang mau untuk melakukan segala keputusan yang Raja kita berikan.
Sebab hanya Tuhan yang sanggup untuk memampukan kita dan kita tidak akan bisa
jika kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri. (NS)
DOA :
Roh Kudus berikan
kepadaku hati yang tulus yang mau mengabdi padaMu. Biar motivasi yang ada
didalam hidupku hanyalah untuk melayani Engkau, sebab tanpa Engkau aku tahu aku
tidak akan sanggup. Terima Kasih Tuhan. AminDari Renungan Bahtera Imamat Rajani - Ark Of Christ Bandung
Komentar
Posting Komentar