Empat makna kesatuan hati
Empat makna kesatuan hati
#1 Seperti sebuah bangunan
Gambaran pertama yang digunakan Alkitab untuk menjelaskan tentang kesatuan hati adalah seperti ditanam ke dalam sebuah gedung."Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan [secara rohani] menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh." (Efesus 2:22)
Kita adalah Bait Allah!
Yang paling penting dalam sebuah bangunan adalah bagian-bagian itu harus cocok satu dengan yang lain. Tidak boleh ada satu tiang yang lebih pendek daripada tiang lainnya. Bila ada pipa yang terlalu pendek satu cm, atau terlalu panjang, Anda tidak dapat mempergunakannya. Bila ada pintu yang terlalu lebar setengah cm, pintu itu tidak akan bisa dibuka. Bangunan itu baru berfungsi dengan baik, bila semua bagiannya cocok satu dengan yang lain.
Supaya bangunan itu terwujud dengan baik, segala sesuatu harus terhubung dengan baik, sekalipun bangunan itu terdiri atas paduan begitu banyak jenis bahan/material, antara lain: kayu, batu bata, batu gunung, pipa, besi beton, semen, pasir, kabel listrik, cat, genteng dan lain-lain. Bahan-bahan itu semuanya terpadu dan terhubung dengan apiknya, sehingga bangunan itu sungguh sangat baik.
Ini benar-benar merupakan gambaran kehidupan. Ada orang-orang yang datang dan berada di dalam keluarga Gereja kita. Kita semua datang setiap Minggu dan berada di dalamnya. Tetapi ada di antara mereka yang tidak benar-benar terhubung dengan keluarga gereja ini. Hal itu seperti:
- Sebatang pipa yang menempel di suatu tempat dalam bangunan; namun tidak terintegrasi dalam sistem perpipaan bangunan tersebut, sehingga tidak bisa berfungsi sama sekali.
- Sebatang tiang yang tegak secara terlepas; terintegrasi dengan struktur bangunan, ia hanya menunggu waktu akan roboh; karena tidak memperoleh topangan dari struktur di sekitarnya.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh." (Efesus 2:19-22).
#2 Seperti tubuh manusia
Salah satu gambaran yang paling umum tentang gereja dalam Alkitab adalah Tubuh Kristus. Kita adalah Tubuh Kristus. Apa yang dilakukan Yesus Kristus ketika ia berada dalam tubuh jasmani-Nya-berjalan dan melakukan banyak kegiatan-itu juga yang ingin terus dilakukan-Nya sampai sekarang.Kita adalah tubuh Kristus di dalam dunia.
- Kita adalah kaki, tangan Kristus.
- Kita adalah telinga, mata, mulut, hidung, tangan Kristus.
- Kita adalah hati Kristus bagi dunia dewasa ini.
Semua orang tahu bahwa memiliki tubuh yang lengkap berarti semua bagian tubuh harus menempel. Tidak mungkin Anda memiliki tangan yang terlepas, jempol yang terlepas, telinga yang terlepas atau yang sejenisnya. Alkitab berkata "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya." Perhatikan, tidak dikatakan bahwa kita terhubung hanya dengan Allah, melainkan juga terhubung satu dengan yang lain. Ketika kita membohongi seseorang, maka akhirnya kita akan membohongi diri sendiri juga. Mengapa? Karena kita terhubung satu dengan yang lain sebagai satu tubuh.
Tubuh kita terdiri atas banyak anggota tubuh. Setiap anggota ada tugasnya sendiri-sendiri. Begitu juga dengan Tubuh Kristus. Meskipun kita berjumlah banyak, namun kita merupakan satu tubuh dan kita juga bersatu pada Kristus. Dan kita masing-masing berhubungan satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota dari satu tubuh.
"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain." (Roma 12:4-5).
Ayat ini sangat penting; mari kita berhenti sejenak di sini. Dalam ayat ini terdapat beberapa hal tentang Kesatuan Hati. Dikatakan bahwa dalam Gereja, masing-masing kita adalah berbagai bagian yang berbeda-beda. Memang demikian Allah merancangkannya:
- ada yang menjadi tangan,
- ada yang menjadi telinga,
- ada yang menjadi mulut,
- ada yang menjadi kaki,
- dan ada yang menjadi jantung, dan lain-lain.
Sungguh Allah menyukai keragaman. Pernahkah kita menyadarinya? Perhatikan orang-orang yang sehari-hari berada di sekeliling kita. Allah benar-benar menyukai keragaman. Pasti! Bisa saja Ia menciptakan seseorang yang tampak seperti kita, berpikir dan bertindak persis seperti kita di bagian dunia yang lain dan kita bahkan tidak mengetahuinya. Tetapi sepanjang sejarah, dari miliaran orang, tidak pernah ada satu orang pun yang sama persis dengan kita. Dengan raut wajah yang sama. Bahkan saudara kembar pun tidak persis sama. Ada perbedaan emosi, perbedaan pengalaman, perbedaan latar belakang, minat, persepsi, dan banyak lagi.
Allah menyukai keragaman. Allah tidak menghendaki kita sama persis satu dengan yang lain. Anda dengar itu? Allah tidak menghendaki Anda menjadi sama seperti orang lain. DIA mencintai keragaman. DIA berkata bahwa kita adalah banyak bagian dan kita semua berbeda, namun semuanya saling melengkapi. Bahwa semua orang dibutuhkan. Jadi demikianlah Tubuh Kristus. Kita semua adalah bagian dari tubuh itu dan Ia berkata bahwa semua bagian diperlukan, supaya tubuh itu menjadi lengkap. Unity itu menjadi seperti jigsaw puzzle. Jika kita sedang menyusun jigsaw puzzle lalu ada satu bagian hilang; apa yang akan jadi pusat perhatian kita? Bagian yang hilang itu.
Ia berkata bahwa kita semua penting. Semua orang diperlukan. Anda berkata, "Saya cuma kuku kaki di Tubuh Kristus." Pernahkah Anda kehilangan kuku kaki Anda? Anda pasti menyadarinya. Hal kecil. Jangan pernah mengacaukan hal yang tampak dan hal yang penting. Ada hal yang tampak tetapi tidak penting. Kecil. Jangan pernah mengacaukan antara hal-hal yang tampak dan hal-hal yang penting.
Ada hal yang tampak jelas tetapi tidak penting.
- Hidung saya tampak jelas, menonjol pada wajah saya. Tetapi kita bisa saja kehilangan hidung dan masih bisa hidup seterusnya. Hidung tampak jelas tetapi tidak penting.
- Tetapi ada bagian-bagian dalam tubuh saya seperti hati, jantung, paru-paru. Bagian-bagian itu tidak terlihat, tetapi bila kita kehilangan bagian-bagian itu; kita pasti mati.
- "Saya adalah bagian dari Tubuh Kristus"
- "Saya adalah salah satu fungsi dalam Tubuh Kristus"
- "Saya membuat tubuh Kristus jadi lengkap"
- "Peranan saya dalam Tubuh Kristus unik dan bermanfaat"
Setiap kita membutuhkan orang lain.
- Apa gunanya tangan apabila saya memotong tangan ini dan ia tergeletak di sana. Apa gunanya? Tidak ada. Terlepas menjadikannya tidak berharga.
- Apa gunanya jika retina mata terlepas, kita tahu apa yang dilakukan retina. Tanpa retina Anda tidak dapat melihat.
Paulus memberikan peringatan tentang orang-orang yang secara rohani tidak terhubung. Ia berkata, "… (mereka) tidak lagi berpegang pada Kristus yang menjadi kepala." (Kolose 2:19).
Di bawah pimpinan Kristus, seluruh tubuh dipelihara dan disatukan oleh sendiri-sendinya, serta bertumbuh menurut kemauan Allah. Lingkari kata "bertumbuh". Kita baru akan bertumbuh apabila kita terhubung dengan tubuh Kristus.
Apa yang akan saya katakan pada Anda sekarang benar-benar radikal. Anda tidak akan pernah mendengarnya di radio. Anda tidak dapat bertumbuh secara rohani tanpa gereja. Banyak orang berpendapat hal itu mungkin.
- "Saya tinggal mendengarkan radio Kristen"
- "Saya menghadiri konser-konser Kristen"
- "Saya membaca buku-buku Kristen"
Itulah sebabnya mengapa saya selalu berbicara tentang perlunya Anda berada dalam suatu kelompok kecil. Banyak orang mengasihi sesama secara abstrak; tetapi realitanya mereka tidak menyukai orang-orang itu. Mereka menyukai hal yang ideal tetapi bukan hal yang nyata.
- "Tinggal bersama orang-orang terkasih di surga adalah kisah kemuliaan; tetapi tinggal bersama orang-orang yang kita kenal di bumi adalah kisah lain."
- "Saya suka orang-orang Kristen, saya hanya tidak berkeinginan untuk mengenal mereka."
Jadi yang saya katakan pada Anda sekarang sangat penting. Bukan saja Anda membutuhkan tubuh Kristus untuk menopang Anda, seperti pada sebuah bangunan. Tetapi Anda membutuhkan tubuh Kristus untuk menerima pertumbuhan dan sari makanan dan kehidupan. Dalam satu tubuh, bagian yang tidak bersatu tidak akan bertumbuh. Bahkan secara rohani Anda akan menciut.
#3 Seperti sebatang pohon
Yesus berkata bahwa terhubung secara rohani itu keadaannya seperti ranting yang melekat pada batangnya, ranting anggur atau ranting tomat, atau ranting apa saja. Menarik sekali bahwa Yesus memperkatakan hal itu tepat sebelum Dia disalibkan. Kita pasti mengerti bahwa apapun yang akan dikatakan-Nya kepada orang-orang yang mengikuti-Nya pada saat-saat terakhir sebelum Dia disalibkan, pasti merupakan hal yang terpenting. Ia mengatakan semua ini dalam Yohanes 14, 15, 16. Di sini Dia memberikan instruksi-instruksi terakhirnya kepada para pengikut-Nya. Dari semua hal yang bisa saja dikatakan-Nya, inilah pilihan-Nya."Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4).
Dia berkata bahwa ini sangat penting:
- bukan saja Anda membutuhkan penopang seperti dalam sebuah bangunan,
- bukan saja Anda membutuhkan darah kehidupan seperti dalam sebuah tubuh,
- Anda tidak akan berbuah,
- hidup Anda tidak akan produktif kalau Anda berdiri sendiri. Anda harus terus terhubung.
Kita semua perlu memiliki hubungan seperti itu dengan Allah. Doa saya adalah supaya Anda memiliki hubungan itu sehingga Anda dapat berkata,
- Tidak mungkin saya tidak percaya kepada Allah.
- Saya terhubung dengan Dia sepanjang waktu.
- Saya berbicara dengan Dia, dan
- Dia berbicara kepada saya dan saya mendengarnya.
Yesus berkata, "Aku ingin kamu terhubung dan Aku mau kamu dipersatukan dengan Aku, sebab ranting yang tidak menempel pada pohon; tidak dapat menghasilkan buah." (Yohanes 15:2).
Buah apa?
"Buah Roh ialah [ada sembilan macam] kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 6:22-23).
Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi saya ingin memiliki kesembilan buah itu dalam hidup saya.
Saya ingin:
- lebih penuh kasih,
- memiliki lebih banyak sukacita,
- mengalami damai sejahtera apapun yang terjadi dengan perekonomian kita
- lebih sabar menghadapi orang-orang yang berbuat jahat terhadap saya
- menjadi orang yang baik, bukan orang yang jahat.
- setia, bukan sebaliknya. Selalu menepati janji saya
- bersikap lemah lembut pada orang-orang yang tidak terlalu lemah lembut-khususnya ketika mereka sedang bersikap kasar, galak, dan membentak-bentak
- dan saya ingin dapat lebih menguasai diri saya.
#4 Seperti sebuah keluarga
Allah berkata, "Aku ingin kamu mengerti betapa pentingnya untuk terhubung secara rohani dengan satu tubuh, dengan satu gedung, dengan satu pohon, seperti bayi yang dilahirkan pada satu keluarga."Tentu saja ini adalah gambaran tentang gereja yang paling saya sukai karena gambaran ini tidak memerlukan penjelasan. Kita adalah keluarga Allah. Hanya ada dua cara untuk masuk ke dalam satu keluarga. Anda terlahir dalam keluarga itu atau Anda diadopsi. Cuma dua cara itu yang tersedia untuk masuk ke dalam satu keluarga.
Dalam Alkitab, Allah melakukan keduanya untuk kita. Hal itu disebut dilahirkan kembali dan disebut diangkat menjadi keluarga Allah. Allah melakukan keduanya. Yang hebat tentang hal itu adalah karena dalam hukum Romawi pada masa Perjanjian Baru;
- seseorang dimungkinkan untuk tidak mengakui bayi yang ia lahirkan,
- tetapi kalau ia mengadopsi seorang anak, ia dilarang untuk tidak mengakui dia.
Anak-anak kita tidak selalu melakukan apa yang kita inginkan. Kadang-kadang mereka malah melakukan kebalikannya. Tetapi apapun yang mereka lakukan, bahkan kalau mereka bertumbuh menjadi teroris, mereka akan selalu menjadi anak kita. Apapun yang mereka lakukan.
Sekali kita terlahir, status itu tidak dapat dibatalkan. Alkitab berkata bahwa Dia setia, sekalipun kita tidak setia. Kita mungkin saja mendukakan Bapa, seperti ketika kita dari masa kanak-kanak bertumbuh menjadi dewasa; sering kali mendukakan orang tua. Persekutuan mungkin terganggu, tetapi tidak ada satupun insiden yang akan menyebabkan mereka tidak mengakui kita sebagai anak, bahkan sekalipun ketika sedang marah mereka berkata, "Mulai sekarang kamu bukan anak kami lagi", hal itu mustahil mereka lakukan, semua orang tahu kita masih tetap anak mereka. Sekali kita menjadi anak dalam keluarga Allah, kita akan tetap menjadi anak.
Perhatikan: "Jadi … sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, [Kemudian ia memberitahu kita apa itu keluarga Allah] yakni jemaat dari Allah yang hidup." (1 Timotius 3:15).
Kita adalah keluarga Allah. Gereja bukanlah tempat atau bangunan yang kita datangi. Gereja adalah sesuatu yang memiliki kita.
- Kita ditanam ke dalam bangunan bait Allah
- Kita dicangkok kepada pohon kehidupan
- Kita dilahirkan kembali dan diadopsi ke dalam keluarga Allah.
"Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah." (Roma 15:7).
Terhubung secara rohani merupakan cara untuk memuliakan Allah. Kita semua akan menjadi satu dan kita akan memuliakan Allah. Kita tidak diijinkan untuk membenci siapapun, karena apapun yang mereka lakukan, atau siapapun mereka. Tetapi itu tidak berarti bahwa kita harus menyetujui segala sesuatu yang mereka lakukan. Seperti dalam keluarga, kita belum tentu menyetujui semua yang dilakukan oleh saudara kita, tetapi kita mengasihi dia.
Seperti dilahirkan ke dalam satu keluarga. Ia berkata bahwa Allah dimuliakan ketika kita saling mengasihi. Kata "saling" digunakan lima puluh delapan kali dalam Perjanjian Baru. Dan lima puluh delapan kali Alkitab berkata bahwa kita harus mengasihi satu sama lain.
Alkitab berkata bahwa kita harus:
- saling mendoakan
- saling memperhatikan
- saling melayani
- saling memberi salam
- saling menolong
- saling mendorong/mendukung
Ketika kita tidak memenuhi apa yang Allah rancangkan bagi kita, tidak berada dalam keluarga Allah dan karena itu tidak berada dalam posisi untuk memenuhi kewajiban-kewajiban kekeluargaan kita, kita gagal mencapai keberadaan kita di dalam Tuhan yang sepenuhnya; dan karena itu kita akan gagal memenuhi tujuan hidup yang Allah sediakan bagi kita.
Penutup
Kita tidak dapat memenuhi tujuan Allah sendirian. Itu sesuatu yang mustahil karena yang nomor satu Allah inginkan dalam hidup kita adalah belajar mengasihi. Kasihi Dia dan kasihi sesama. Ini berarti kita harus berada bersama orang lain. Kita tidak dapat melakukannya sendiri. Anda tidak dapat menjadi biarawan/pertapa atau guru yang tinggal di puncak gunung. Anda harus berada bersama orang lain. Karena yang paling penting adalah belajar mengasihi. Semua ini menyangkut hubungan.Untuk bergabung dalam gereja ini kita harus memiliki komitmen, "Saya berjanji akan mengasihi orang lain dalam keluarga gereja saya." Anda tidak harus menyukai mereka. Tetapi Anda harus mengasihi mereka. Ada orang-orang yang sulit sekali untuk disukai, namun harus kita kasihi.
Apa itu kasih? Memberikan kepada mereka apa yang mereka perlukan, bukan apa yang mereka pantas dapatkan. Kalau orang menyakiti Anda, itu hanya berarti bahwa mereka lah yang terluka. Mereka sedang menyakiti diri mereka sendiri dengan hebat.
Persaingan Gereja ini bukanlah dengan gereja-gereja lain. Saingan kita adalah dunia, kedagingan, dan iblis; dan sesama kita dalam konteks kita sebagai Gereja adalah masyarakat yang tersisih dan tidak terjangkau.
Dari Berbagai Sumber
By His Grace
Joshua Ivan
Komentar
Posting Komentar