Jehovah Is My Lord 4 Juli 2016
AOC BANDUNG
4 JULI 2016
Jehovah Is My Lord
By: Ev. Daniel Krestianto
Tema bulan ini Jehovah is My Lord. NamaNya bukan sekedar nama, bukan
sembarang nama, tetapi namaNya nama yang penuh dengan kuasa, penuh
dengan otoritas yang komplit sehingga kalau kita percaya akan terjadi
sesuatu yang ajaib. Oleh bilur-bilurNya aku telah sembuh!
Matius 14:13-16
13: Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan
hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi
orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat
dari kota-kota mereka.
14: Ketika Yesus mendarat, Ia melihat
orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
15: Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat
ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi
supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
16: Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
... memberi mereka makan
Yesus punya keinginan mengasingkan diri, tapi ketika Dia melihat orang
banyak, Dia tergerak oleh belas kasihan. Dia memberi contoh, apapun
keinginanmu, kerinduanmu, apapun yang engkau tuju dan sedang engkau mau
nikmati, tapi ketika engkau melihat sesuatu yang Tuhan tunjukkan dan
sesuai dengan isi hatiNya, biar engkau memilih hatiNya itu. Kalau
kedagingan kita kuat, apapun yang engkau inginkan semuanya tentang diri
kita, ketika Tuhan tunjukkan sesuatu yang tentang hatiNya, kemungkinan
engkau tidak akan memilih hal tersebut. Tapi ketika engkau memilih hati
Tuhan, selalu ada mujizat yang mengikuti, SELALU, bukan hanya
kadang-kadang. Ketika Yesus mengikuti hati Bapa, Dia menyembuhkan orang
yang sakit. Ikuti saja dengan hati yang tulus, maka engkau akan melihat
mujizat. Roh yang ada di dalam kita itu yang no limit! Tuhan yang
beracara, bukan kita. Ini saatnya supaya iman kita makin kuat, makin
besar, makin tumbuh. Yesus pernah berkata dalam ayat yang lain, akankah
didapati iman ketika Dia datang yang kedua kali. Kalau Dia berkata
seperti itu, artinya kita harus giat menumbuhkan iman kita, tidak cukup
hanya dengar khotbah, tapi praktekkan! Jangan pernah pakai kesombongan,
biar kita mengerti semua karena Tuhan.
Matius 14:17-18
17: Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
18: Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
Yang datang di ayat ini itu ribuan. Ribuan orang
datang. Tapi mereka hanya punya 5 roti 2 ikan. Mau pakai teori atau
hitungan apapun tidak akan bisa. Kalau engkau gunakan perhitungan dunia,
yang berlaku ya perhitungan dunia. Cari dan hidup dengan perhitungan
surga! Dari 5 roti 2 ikan langsung dengan kuasa Tuhan itu bisa dipakai
untuk memberi makan 5000 orang lebih bahkan ada sisanya.
Ubah cara berpikirmu
Kalau engkau selalu berkata tidak bisa, ya engkau
tidak bisa. Mulai saat ini berkata, "aku percaya, bisa!" Sekalipun
dagingmu berkata tidak bisa, katakan kepada dagingmu, kepada jiwamu, 5
roti 2 ikan bisa! Ini waktunya ada step lebih, langkah lebih, tidak
hanya ya ya ya pada Firman, tapi beritahu jiwamu kalau perhitungan
manusia dan Tuhan itu berbeda! Ubah cara berpikir kita, perkatakan yang
positif, bisa, tidak ada yang tidak bisa. Misal kalau bawahanmu agak
"bodoh", jangan katakan "kamu bodoh!", tapi katakan "bisa jadi pintar,
pasti bisa" dll.
Ketika Yesus sudah mengucap syukur atas roti dan ikan,
Dia langsung membagi-bagikan. Dia bahkan tidak memakannya. Jangan
selalu mementingkan dirimu sendiri. Setiap berkat apapun bawa ke hadapan
Tuhan, ngucap syukur, lalu ikuti apa yang Tuhan mau, kalau disuruh
bagikan ya bagikan, dll. Tahun ini , tahun depan, tahun depannya lagi,
prinsipnya jadi bendahara Tuhan. Kalau engkau bisa jadi bendahara Tuhan,
makin hari Tuhan akan makin perbesar berkatmu. Tuhan tahu seringkali
berkat itu menghancurkan kehidupan seseorang. Apakah engkau bisa
dipercaya di keuangan yang 0 nya 5, 0 nya 6, 0 nya 7, 0 nya 8? Jangan
iri dengan orang yang lebih dari kita. Beresi diri dan karakter kita.
Bahkan sampai ada sisa 12 bakul pun tidak ditulis kalau Dia makan roti
dan ikan tersebut. Yesus mungkin makan yang terakhir, roti dan ikan
dipecah terus, dan Dia tidak ada keraguan kalau itu semua habis
bagaimana. Dia mengutamakan orang lain, belas kasihan, hati yang
mengasihi jiwa-jiwa, hati yang benar-benar ingin jiwa-jiwa diselamatkan.
Hati seperti ini yang Tuhan cari. Hati Bapa itu sedang ke jiwa-jiwa!
Ini waktunya untuk kita sungguh-sungguh bergerak dan menyenangkan hati
Tuhan. Perkara berkat tidak perlu takut, Dia menyediakan semuanya.
Di Matius tidak disinggung mengenai sisa ikan yang
ada, hanya ditulis sisanya 12 bakul roti. Terus ikannya bagaimana? Di
Kitab Yohanes ditulis, ikan tidak ada lebihnya. Roti sisa 12 bakul, ikan
tidak ada yang lebih, semuanya habis, dan itu Tuhan kita. Kenapa?
Mungkin ikan cepat busuk, tidak ada microwave / lemari es saat itu.
Tuhan itu tidak menciptakan sesuatu dengan percuma. Ikannya dibuat tepat
seperti yang dibutuhkan. Kebutuhanmu apa, Tuhan akan berikan secara
maksimal. Terima berkatmu, ngucap syukur. Tuhan itu selalu berikan yang
terbaik dalam hidup kita.
Matius 14:20-21
20: Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
21: Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Mereka datang kepada Tuhan. Di zaman dulu banyak dikatakan kaya di surga
tapi miskin di dunia, itu salah besar. Di dalam Tuhan, berkat rohani
dan jasmani itu berjalan bersama-sama, jangan mau ditipu setan! Yesus
tidak hanya beri yang rohani, tapi juga memberkati secara jasmani.
HIGHER THAN EVER. Terbang lebih tinggi. Kalau hanya terbang tapi tidak
ada berkat jasmani, ya repot juga. Rohani naik, jasmani juga naik.
Komentar
Posting Komentar