Kepentingan Sendiri
9 July
Kepentingan Sendiri
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" (Mrk.6:31)
Sebab memang begitu banyak orang yang datang dan pergi,
sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Yesus mengerti bahwa murid-murid-Nya
sudah lelah sekali, perlu istirahat dan makan.
Makanya Ia mengajak mereka ke tempat yang sunyi
supaya mendapat kesendirian dengan Tuhan.
Seringkali ada kebutuhan secara pribadi terlayani,
seringkali kita bergaul dengan banyak orang
dan diperlakukan secara massal bersama-sama.
Pada akhirnya kita mengetahui bahwa
bahkan mereka makan dan istirahat pun tidak sempat.
Tetapi hari itu Tuhan berkata:
"Relakan itu diletakkan juga buat Aku dan buat banyak orang.
Tapi lihat bahwa sampai pada
ambang batas kekuatan manusia kita,
sekalipun kita sudah berkata:
"Tuhan, sudah di luar kemampuanku, aku tidak bisa lagi, tenagaku sudah habis."
Tuhan berkata: "Aku mau ajari kamu hidup tidak mementingkan dirimu sendiri."
Seringkali yang membuat persoalan kita tidak pernah selesai
karena engkau terus melihat
kepentingan dan persoalanmu sendiri.
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Yesus mengerti bahwa murid-murid-Nya
sudah lelah sekali, perlu istirahat dan makan.
Makanya Ia mengajak mereka ke tempat yang sunyi
supaya mendapat kesendirian dengan Tuhan.
Seringkali ada kebutuhan secara pribadi terlayani,
seringkali kita bergaul dengan banyak orang
dan diperlakukan secara massal bersama-sama.
Pada akhirnya kita mengetahui bahwa
bahkan mereka makan dan istirahat pun tidak sempat.
Tetapi hari itu Tuhan berkata:
"Relakan itu diletakkan juga buat Aku dan buat banyak orang.
Tapi lihat bahwa sampai pada
ambang batas kekuatan manusia kita,
sekalipun kita sudah berkata:
"Tuhan, sudah di luar kemampuanku, aku tidak bisa lagi, tenagaku sudah habis."
Tuhan berkata: "Aku mau ajari kamu hidup tidak mementingkan dirimu sendiri."
Seringkali yang membuat persoalan kita tidak pernah selesai
karena engkau terus melihat
kepentingan dan persoalanmu sendiri.
(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)
Komentar
Posting Komentar