CERITA “KIMHAM” (KESEMPATAN)
CERITA “KIMHAM” (KESEMPATAN)
Sumber : www.tulang-elisa.org
2 Samuel 19:31-40 Juga Barzilai, orang Gilead itu, telah datang dari Rogelim dan ikut bersama-sama raja ke sungai Yordan untuk mengantarkannya sampai di sana.
Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim sebab ia seorang yang sangat kaya.
Berkatalah raja kepada Barzilai: “Ikutlah aku, aku akan memelihara engkau ditempatku di Yerusalem.”Tetapi Barzilai menjawab raja: “Berapa tahun lagikah aku hidup, sehingga aku harus pergi bersama-sama dengan raja ke Yerusalem?
Sekarang ini aku telah berumur delapan puluh tahun; masakan aku dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik? Atau masih dapatkah hambamu ini merasai apa yang hamba makan atau apa yang hamba minum? Atau masih dapatkah aku mendengarkan suara penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan? Apa gunanya hambamu ini lagi menjadi beban bagi tuanku raja? Sepotong jalan saja hambamu ini berjalan ke seberang sungai Yordan bersama-sama dengan raja. Mengapa raja memberikan ganjaran yang sedemikian kepadaku?
Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik.”
Lalu berbicaralah raja: “Baiklah Kimham ikut dengan aku; aku akan berbuat kepadanya apa yang kau pandang baik, dan segala yang kau kehendaki dari padaku akan kulakukan untukmu.”Kemudian seluruh rakyat menyeberangi sungai Yordan. Juga raja menyeberang, setelah berpamitan dengan Barzialai dengan ciuman.
Lalu orang inipun pulanglah ke tempat kediamannya.Sesudah itu berjalanlah raja terus ke Gilgal, dan Kimham ikut dengan dia. Seluruh rakyat Yehuda bersama-sama setengah dari rakyat Israel telah mengantarkan raja.
RIWAYAT BARZILAI DAN KIMHAM
Barzilai adalah seorang yang amat kaya di Mahanaim. Ia juga seorang yang rohani, sebab itu ia dapat membedakan Daud dari Absalom.
Hampir sebagian besar orang Israel pada waktu itu mengikut Absalom, tetapi Barzilai tetap setia kepada Daud. Pada waktu Daud lari dari Absalom, dalam keadaan susah, lelah dan penuh derita bersama-sama dengan rakyat yang mengikutnya, mereka sampai di Mahanaim.
Barzilai melihat kesempatan yang baik ini, ia tidak sembunyi, tetapi keluar dengan korban yang besar. Ia mencukupi segala keperluan Daud dan orang-orangnya yang begitu banyak. Pada waktu Daud hendak kembali ke Yerusalem (sesudah Absalom mati), begitu Barzilai mendengarnya, ia langsung datang lagi mengiringkan Daud kembali ke Yerusalem.
Barzilai menolong Daud dalam setiap kesempatan yang dilihatnya. Sebab itu Daud hendak membalas budi Barzilai, ia hendak memelihara Barzilai di istananya. Barzilai dengan halus menolak, sebab ia sudah berumur 80 tahun, tetapi ia minta supaya anaknya saja yang ikut Daud, yaitu si Kimham. Ia memintakan kepada Daud, supaya Daud berbuat bagi Kimham apa yang baik menurut Daud. Lalu Daud berjanji ia akan berbuat segala yang diminta Barzilai untuk Kimham.
Kimham diajak masuk istana dan hidup dengan Daud, suatu kesempatan dan fasilitas yang luar biasa! Tetapi sayang Kimham tidak menjadi apa-apa. Sesudah ini tentang Kimham tidak ada ceritanya lagi. Juga tidak ada di dalam daftar pahlawan-pahlawan Daud dalam 2Sam 23.
Pada waktu Daud mengingatkan Solaiman untuk membalas kebaikan Barzilai, nama Kimham secara khusus tidak disebutkan, hanya ditulis “anak-anaknya” (1Raja 2:7).
(Dalam Yer 41:17 disebut “tempat kediaman Kimham” di Betlehem, padahal rumahnya (tanah pusakanya) di Gilead. Apakan ini Kimham yang ini atau yang lain?
Mungkinkah Kimham memiliki rumah ini? Atau diberikan Daud kepadanya, sebab tanah pusaka tidak boleh diberikan kepada suku lain. Tetapi yang jelas tentang Kimham sendiri tidak ada berita apa-apa lagi).
Kimham sebetulnya mendapat kesempatan luar biasa, hidup dengan seorang yang sangat diperkenan Allah, mendapat fasilitas yang terbaik dari Daud, tetapi hidupnya tidak berarti, tidak menjadi apa-apa. Ia mendapat kesempatan yang luar biasa, tetapi ia menjadi kurang dari biasa. Jangan menjadi seperti Kimham!
KESEMPATAN YANG BESAR.
Sesudah kita mengenal ceriteranya, kita mengetahui bahwa Kimham mendapat kesempatan yang istimewa. Mungkin banyak orang lain berpikir bahwa mereka tidak mendapat kesempatan yang baik seperti Kimham, tetapi sebetulnya hampir setiap orang mempunyai kesempatan yang indah.
Kalau kita melihat daftar di bawah ini, maka rata-rata setiap orang sebetulnya mempunyai banyak kesempatan yang baik.Bertobat sungguh-sungguh, ini permulaan dari hidup yang penuh arti dan indah dalam dunia, terus sampai di Surga (Kis 3:19- 20). Paulus bertobat sungguh-sungguh dan itu menjadi permulaan dari hidup yang luar biasa. Begitu juga Manasye, raja yang jahat, sesudah bertobat, hidupnya menjadi indah luar biasa. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk bertobat dengan sungguh- sungguh kalau mau.
Kalau belum bertobat, setiap hari masih ada kesempatan yang besar untuk bertobat, kalau mau.
(Ibr 3:15) “Sedangkan sudah tersurat: Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suaranya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa Penggusaran”.
(Jangan lupa, makin lama menolak untuk bertobat, hati orang itu menjadi semakin keras dan jahat).
Masa teduh setiap hari (berdoa, bercakap-cakap dengan Tuhan dan menyelidiki Firman Tuhan, ini fondasi dari perkara-perkara besar yang indah dan kekal.
Yosua 1:8 Janganlah isi kitab taurat ini lalu daripada mulutmu, melainkan perhatikanlah dia pada siang dan malam, supaya dengan yakin engkau melakukan dirimu setuju dengan segala yang tersebut di dalamnya, karena begitu engkau akan memperuntungkan segala jalanmu dan begitu engkau akan menjadi bijaksana (TL).
Masa teduh Daud dipegang baik-baik, itu sebabnya ia menjadi orang yang besar dan indah. Hanya karena memegang Firman Tuhan dan doa. Begitu juga Musa, Jusuf, Daniel, dan lain-lainnya.
Setiap orang mempunyai kesempatan yang besar ini.
Bersaksi pada setiap orang, keluarga, famili, sahabat, dan siapa saja yang mau. Seorang budak perempuan kecil bersaksi kepada istri Naaman. Hasilnya luar biasa, Naaman sembuh, suatu mujizat besar yang dicatat dalam Alkitab, dan pasti budak kecil itu mendapat berkat yang luar biasa dari Naaman. Setiap orang mempunyai banyak kesempatan untuk bersaksi! Jiwa yang kita menangkan menjadi mahkota dan pahala untuk kekal, ini kemuliaan abadi (1Tes 2:9). Justru kesempatan ini dimiliki oleh setiap orang. Semua orang mempunyai kesempatan untuk bersaksi, kalau mau.
Memberi buat Tuhan: waktu. Setiap orang mempunyai kesempatan ini, yiatu memberi waktunya bagi Tuhan, mungkin beberapa jam setiap hari, atau beberapa tahun atau seumur hidup, itu sungguh-sungguh tidak sia-sia (Mat 19:27-28).
Waktu Petrus meninggalkan jalanya, ia memberi seluruh hidupnya bagi Tuhan. Hasilnya luar biasa. Suatu hidup yang gilang-gemilang di dunia dan di Sorga. Dari nelayan yang sederhana ia menjadi seorang yang luar biasa! Setiap orang mempunyai kesempatan seperti ini.
Memberi hati yang disucikan bagi Tuhan, mencintai Dia. Setiap orang bisa melakukannya, setiap orang mempunyai kesempatan ini,
setiap orang boleh jatuh cinta pada Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus tidak pernah menolak. Orang-orang seperti ini akan menerima kasihNya yang limpah, menjadi kekasihNya selama-lamanya dalam kemuliaan Surgawi (Kid 2:16).
Memberi uang – harta bagi Tuhan. Setiap orang mempunyai kesempatan ini, tetapi tidak setiap orang mau memakainya (Persembahan bagi Tuhan itu diukur dalam persentasi pada saat itu. Misalnya Rp.10.000,- waktu miskin dapat berarti 90%, tetapi waktu ia kaya, mungkin hanya 0,001 %). Ini penaburan dan deposito yang indah dan kekal (Mat 6:19-21).
Berbuat baik pada orang-orang di sekitar kita karena Tuhan (Kol 3:17, Mat 5:16). Kita mempunyai banyak sekali kesempatan berbuat baik pada orang-orang di sekitar, istimewa pada orang-orang seiman, itu menjadi penaburan yang memberi kita penuaian yang mulia di Surga untuk kekal. Juga membalas kembali kebaikan orang tua, Tuhan menjanjikan berkat sampai kekal (Ef 6:1-3).
Mengampuni dan memberkati orang lain, ini membuat kita makin diberkati dan mulia dalam Surga (Kej 12:2). Adakah kita mempunyai kesempatan mengampuni dan memberkati orang lain? Coba perhatikan! Amat banyak!
Mentaati setiap Firman Tuhan itu adalah suatu kesempatan yang besar untuk menjadi mulia di Surga (Luk 11:28). Jangan buang kesempatan yang heran ini.
Semua ini kesempatan yang limpah untuk setiap orang! Siapa saja bisa memakai kesempatan ini. Ini bukan termasuk kesempatan istimewa, tetapi kesempatan biasa, kesempatan untuk semua orang, tetapi kalau dilakukan baik-baik hasilnya akan menjadi luar biasa. Bahkan setiap hari umur hidup kita di dunia ini adalah suatu kesempatan emas untuk menjadi mulia kekal di Surga.
Jangan hidup sia-sia, jangan membuang waktu dalam dosa dan perkara-perkara duniawi, (Ef 5:16) tebus waktu untuk berbuat sebanyak mungkin hal-hal yang membuat kita mulia sampai kekal.
Kimham mendapat kesempatan yang luar biasa tetapi hidupnya menjadi kurang dari biasa, hidupnya menjadi sia-sia.
Jangan menunggu kesempatan yang luar biasa, jarang ada dan belum tentu bisa memakai kesempatan itu.
Kebanyakan orang-orang yang heran di dalam Alkitab dan di dalam sejarah Gereja adalah orang-orang yang memakai kesempatan-kesempatan yang biasa (seperti dalam daftar di atas), tetapi karena dengan sungguh-sungguh memakainya, mereka menjadi luar biasa.
Gunakan setiap kesempatan yang biasa, pasti tidak menjadi biasa-biasa.
1. Kesempatan luar biasa –>> hasilnya di bawah biasa (sebab disia-siakan).
2. Kesempatan biasa –>> hasilnya luar biasa (sebab dipakai baik-baik).
2SAMUEL 19:31. BARZILAI MEMAKAI SETIAP
KESEMPATAN
2Samuel 19:31 Hata, maka Barzilai orang Gilead itupun turunlah dari Rogelim, lalu menyeberang Yarden serta dengan baginda hendak mengiringkan baginda sampai ke tengah Yarden (TL).
Barzilai sudah menolong Daud banyak sekali di Mahanaim (2Sam 17:27- 29). Ini kesempatan yang kedua baginya dan ia tetap memakainya baik- baik. Rupa-rupanya ia memberi beberapa orang untuk melayani dan mengikut Daud, sehingga ketika Daud mau kembali ke Yerusalem, ia sudah langsung tahu dan hadir untuk mengiringi raja Daud. Umurnya sudah 80 tahun, tetapi ia ingin menguatkan hati raja yang kena pencobaan ini.
Barzilai tahu dan selalu memakai setiap kesempatan yang ada, sekalipun sudah tua. Mengapa? Sebab ia tidak mau kehilangan kesempatan dari Tuhan satupun dan ia tahu bahwa biasanya kesempatan itu tidak berulang. Begitu juga orang-orang yang bijak dan matanya celik akan memakai setiap kesempatan yang diberikan Tuhan kepadanya. Jangan buang waktu untuk yang sia-sia, tebus waktu untuk dapat memakai setiap kesempatan dari Tuhan supaya mulia di Surga untuk kekal.
MENGGUNAKAN KESEMPATAN DENGAN BAIK.
2Samuel 19:32 Adapun Barzilai itu sudah sangat tua, ialah seorang yang delapan puluh tahun umurnya, maka ia sudah memeliharakan baginda pada masa baginda tinggal di Mahanayim, karena ialah orang yang amat kaya (TL).Barzilai orang yang sangat kaya. Ia tahu memakai kekayaannya dengan baik sehingga itu dicatat dalam Firman Tuhan.
Orang yang sadar bahwa ia menerima segala-galanya dari Tuhan, ia tidak akan sembarangan memakai uangnya dan tahu memakainya dengan baik yaitu untuk kemuliaan Nama Tuhan.
1Tawarikh 29:14 Karena siapa gerangan aku ini, dan apa gerangan bangsaku ini, maka kami beroleh kuat akan mempersembahkan dengan keridlaan hati kami persembahan yang demikian ini? Karena dari padaMu juga semuanya itu, dan adapun kami mempersembahkan ini, ia itu dari pada tanganMu juga asalnya.
Allah tidak memakai orang kafir untuk membiayai pekerjaanNya, tetapi Ia memakai dan memberkati anak-anakNya sendiri untuk kepentingan kerajaan Surga 3Yoh 7. Orang yang mengerti dan percaya akan hal ini akan berusaha dengan gembira membiayai pekerjaan Tuhan sebanyak-banyaknya. Patut kita memakai tubuh kita dan apa saja yang ada pada kita untuk kemuliaan Nama Tuhan (1Kor 6:19-20). Sebab semua dari Tuhan dan untuk Tuhan (Rom 11:36; 1Kor 4:7). Orang seperti ini akan makin diberkati, sebab ia sungguh-sungguh ikut Tuhan dan tahu memakai kesempatan yang diberikan kepadanya.
Matius 13:12 Karena barangsiapa yang mempunyai barang sesuatu, kepadanya akan diberi lagi, dan ia akan beroleh dengan limpahnya. Tetapi barangsiapa yang tiada mempunyai sesuatu itu, daripadanya juga akan diambil barang yang ada padanya.
Jangan sampai kesempatan itu makin habis, tetapi makin banyak !
DAUD MEMBALAS BUDI.
2 Samuel 19:33 Maka titah baginda kepada Barzilai, “Hendaklah engkau mengikut aku, maka aku memeliharakan dikau kelak sertaku di Yerusalem.” (TL).
Kita patut bersyukur selain kepada Tuhan, juga pada orang-orang yang pernah dipakai Tuhan untuk menolong kita, baik secara rohani dan secara jasmani. Tetapi Barzilai tidak pusing dengan balas budi Daud, sebab ia tahu bahwa ia berbuat bagi Tuhan yaitu kepada hambaNya yang diurapi Tuhan. Kalau kita berbuat bagi Tuhan, karena Tuhan, sekalipun yang menerima adalah manusia biasa, jangan pusing balas budi mereka, apalagi menuntut, itu tidak benar.
1Korintus 9:12 Jikalau orang lain beroleh hak atas kamu, apatah lagi kami? Tetapi tiadalah kami menggunakan hak itu, melainkan kami menderita segala hal, supaya jangan kami menyekat Injil Kristus.
Jangan harap pahala atau penuaian dari orang yang kita tolong karena Tuhan. Harapkan pahala dan penuaian dari Tuhan sendiri, di sini dan di Sana. Orang-orang seperti ini sekalipun tidak mendapat apa-apa, bahkan dilupakan dan dibalas jahat pun tidak menyesal, sebab ia berbuat karena Tuhan, kepada Tuhan dan Tuhan sendiri yang mencatat semuanya dalam Buku hayat, serta Tuhan sendiri yang akan memberi pahala sebagai pembalasan yang sepadan. Indah! Sebab itu ia tidak sakit hati akan orang yang membalas jahat meskipun sudah dilayani baik- baik.
2SAMUEL 19:34 UMUR TINGGAL SEDIKIT.
2 Samuel 19:34 Maka sembah Barzilai kepada banginda, “Berapa hari lagi kiranya dilanjutkan tahun umur patik, sehingga patik boleh berjalan serta dengan tuanku ke Yerusalem? (TL).
Kalau sudah 80 tahun, memang sudah dekat akhirnya Maz 90:10. Tetapi setiap orang tidak tahu kapan ia dipanggil pulang, itu dapat terjadi sewaktu-waktu sekalipun ia masih muda (Yak 4:14). Sebab itu kita harus selalu bersedia.
Amos 4:12c . . . hendaklah kamu sedia akan bertemu dengan Allahmu.
Wai kalau dipanggil dan menghadap Tuhan selagi tidak bersedia, celaka untuk kekal. Sebab itu setiap hari kita harus bersedia dengan hidup berkenan pada Tuhan (Kol 1:10) dan memakai setiap kesempatan sebaik-baiknya.
TIDAK SEMPAT MENUAI DI SINI, DI SANA MENUAI
UNTUK KEKAL.
2Samuel 19:35 Bahwa sekarang umur patik sudah delapan puluh tahun, manakah patik dapat lagi membedakan antara jahat dengan baik; manakah patik dapat lagi merasai sedapnya barang yang patik makan dan minum kelak; manakah patik mendengar lagi akan bunyi suara biduan laki-laki dan perempuan; betapa gerangan patik ini memberatkan lagi tuanku? (TL).
Barzilai sudah banyak menabur, sebab itu ia mempunyai banyak tuaian, tetapi ia tidak sempat menikmati semuanya, sebab penuaian itu berlipat kali ganda, sehingga banyak sekali (Penuaian itu 100 atau 1000 kali lebih banyak!) (Gal 6:9). Kalau kita sungguh-sungguh menabur, pasti akan ada banyak penuaian. Tetapi kalau toh tidak sempat menuai di sini, kita masih akan terus menuai di sana, bahkan jauh lebih baik dan untuk kekal. Orang yang menabur dalam Kristus, itu sangat untung, sebab tuaiannya itu untuk kekal dalam Surga!MASIH MEMAKAI KESEMPATAN YANG ADA.
2Samuel 19:36 Hanya patik hendak mengiringkan tuanku sekerat jalan saja ke seberang Yarden, karena mengapa gerangan tuanku hendak membalas kepada patik dengan demikian peri? (TL).
Barzilai masih memaksakan dirinya untuk ikut mengiring Daud, untuk menguatkan hati Daud yang luka dan sedih itu. Ia masih memakai kesempatan yang ada.Kalau belum mati itu berarti Tuhan masih mempunyai rencana yang indah bagi kita. Sekalipun sudah tua, kalau Tuhan (yang dapat melihat “yang akan datang”) masih melihat dan mengharapkan buah-buah yang akan dihasilkannya, orang itu belum “dipetik”; sayang, masih bisa berbuah ! Sebab di Surga tidak ada lagi kesempatan berbuah-buah seperti di bumi.
Mazmur 92:15 Maka pada masa rambutmu sudah putih mereka itu lagi akan berbuah-buah dan jadi subur dan hijau rupanya.
Karena itu sekalipun sudah tua, pensiunan, jangan hidup sia-sia. Pakailah setiap kesempatan semaximal mungkin untuk melakukan kehendakNya untuk berbuah-buah. Hiduplah setiap hari bagi Tuhan, berjuang bagi kerajaan-Nya.
MEMBUAT KESEMPATAN BAGI ANAKNYA.
2 Samuel 19:37 Beri apalah patik pulang, supaya patik boleh mati dalam negeri patik dekat dengan kubur ibu bapa patik, tetapi ini adalah patik tuanku, si Kimham, biarlah ia mengiringkan tuanku kesana dan hendaklah tuanku perbuat akan dia barang yang baik kepada pemandangan tuanku.” (TL).
Anak-anak biasanya belum berpengalaman, belum dapat berbuat seperti orangtuanya. Biasanya orang tua yang mendidik anak-anak, mencarikan, mengajarkan, menunjukkan atau membuatkan kesempatan bagi anak- anaknya. Ini perlu. Ini tanggung jawab dan kewajiban orang tua sehingga akhirnya anak-anak bisa memakai setiap kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.Di sini Barzilai minta supaya kesempatan itu diberikan kepada anaknya Kimham. Sebab itu, orang tua tidak boleh hidup ngawur, karena seluruh keluarga akan kena akibatnya, baik atau jahat. Tetapi anak-anak juga harus patuh, taat dan jangan bodoh seperti Kimham.
Mula-mula anak-anak makan dari hasil penuaian bapanya. Tetapi anak-anak juga harus belajar menabur seperti bapanya, bahkan seharusnya bisa lebih baik, sebab ia sudah melihat contoh dan belajar dari orang tuanya. Jadi anak-anak harus belajar berlelah dalam menabur, sebab setiap orang akan menuai apa yang ditaburnya sendiri (Gal 6:7-8).
KESEMPATAN BESAR BAGI KiMHAM.
2 Samuel 19:38 Maka titah baginda: “Baiklah Kimham mengiringkan daku ke sana, dan aku kelak berbuat akan dia barang yang baik pada sangkamu, maka barang apapun baik yang kaupinta, jikalau dalam kuasaku, niscaya kuperbuat kelak akan dia” (TL).
Mula-mula bapanya memintakan apa yang baik menurut Daud bagi Kimham. Tetapi Daud memberikan apa saja yang dimintakan oleh Barzilai itu akan dibuatkan Daud bagi Kimham. Ini suatu kesempatan besar yang luarbiasa. Jarang orang mendapat kesempatan besar seperti ini. Selain ini, Daud tidak pernah berjanji seperti ini lagi.
Tetapi ingat, setiap orang mempunyai kesempatan yang limpah, lebih-lebih orang beriman. Biasanya kesempatan-kesempatan ini tidak merupakan kesempatan besar, tetapi ada banyak kesempatan biasa yang dapat membuat orang yang memakainya baik-baik, menjadi luar biasa.
Kita melihat rincian kesempatan dari Kimham ini:
A. Tinggal bersama-sama dengan raja.
B. Dapat fasilitas luarbiasa, Barzilai boleh minta apa saja untuk Kimham.
C. Waktu yang limpah.
A. Tinggal bersama-sama raja Daud.
Daud seorang yang mendapat “sertifikat” dari Allah sendiri bahwa ia berkenan di hati Allah Kis 13:22. (Ini jauh lebih besar dari 1000 gelar S3). Dapat tinggal dengan orang yang indah seperti ini adalah suatu kesempatan luarbiasa. Ia dapat melihat contoh-contoh dan kesaksian hidup yang sangat indah dan terbukti ada hasil yang besar-besar.
Tetapi heran, Kimham tidak menjadi seorang yang luarbiasa. Kalau Kimham menjadi indah, berbuat sesuatu yang memperkenankan Tuhan, menjadi pahlawan perang dsb.nya, pasti namanya disebut lagi. Dalam daftar pahlawan-pahlawan Daud 2Sam 23 tidak ada nama Kimham, bahkan sesudah ini pribadi Kimham tidak pernah muncul lagi dalam Alkitab. Sayang, kesempatan luarbiasa ini tidak mengubah Kimham.- Ratu Syeba mengatakan betapa untungnya hamba-hamba Salomo yang dapat melihat setiap hari dan setiap saat hikmat Salomo yang begitu besar 1Raj 10:8. Apalagi Kimham, ia dapat tinggal dekat dengan orang yang lebih besar dari Salomo.
- Yusak hamba Musa yang melihat Musa setiap hari, akhirnya menjadi indah seperti Musa.
- Elisa hamba Elia menjadi seindah Elia, bahkan Elisa menerima Roh yang ada pada Elia (pengurapan Roh Kudus yang di atas Elia) dua kali ganda.
- Timotius yang berjalan dengan Paulus menjadi indah juga.
Kebanyakan orang-orang yang indah itu tidak mempunyai kesempatan yang indah-indah seperi Kimham; Mereka hanya mendapat kesempatan-kesempatan yang biasa (bahkan kesempatan kecil dan jelek, dengan salib yang besar-besar.
Ingat penderitaan Jusuf, Musa, Daud, Daniel dan sebagainya). Tetapi sebab mereka memakai kesempatan itu baik-baik didalam pimpinan Tuhan, mereka berubah menjadi orang yang indah-indah dan besar. Sebab itu kalau kita mendapat salib yang besar, penderitaan dan percobaan yang berat, jangan kecil hati, apalagi bersungut-sungut, tetapi dengan syukur terimalah dengan baik-baik. Sering kali salib yang besar-besar ini membawa pada kesempatan-kesempatan yang indah.
Tidak semua orang yang dekat dengan Daud, yang mendapat kesempatan melihat dan belajar dari Daud menjadi orang yang indah. Kimham, juga anak-anak Daud tidak menjadi apa-apa. Tetapi ada beberapa orang lain yang dekat dengan Daud, 40 orang yang menjadi pahlawan- pahlawan yang indah-indah 2Sam 23.
Mengapa orang-orang ini (yang ada di sekitar Daud) tidak menjadi apa-apa, padahal mereka mendapat kesempatan yang cukup baik? Sebab:
1. BODOH.
Mereka merasa hidup Daud “terlalu tinggi”, sehingga mereka merasa bahwa tingkatan itu bukan kelasnya dan mereka puas dengan tingkatannya yang rendah. Orang-orang yang berhasil menjadi indah perlu menyaksikan bahwa asal-usul mereka juga orang biasa; Pernah menjadi bayi, kadang-kadang didalam kelemahan, kadang-kadang putus asa, tetapi sesudah bertobat dan bertumbuh, mereka menjadi indah-indah. Maksudnya, supaya orang-orang lain yang lemah tidak mudah putus asa tetapi bergairah untuk terus tumbuh, terus diolah, sampai menjadi indah.
Sebab itu Paulus tidak mau dihargai, diperkirakan atau disanjung-sanjung lebih dari apa yang ada (seadanya saja).
2Korintus 12:6 Karena jikalau aku ingin hendak bermegah- megah, tiadalah aku bodoh, karena kau mengatakan yang benar; tetapi aku tahan, supaya jangan seorangpun mengirakan aku ini terlebih daripada yang tampak pada sikap keadaanku, atau yang didengar daripadaku.
Biarlah orang-orang melihat apa adanya. Kadang-kadang ia merasa lemah, tetapi dengan iman ia menjadi kuat kembali dan indah di dalam Tuhan. Justru ini kuncinya. Juga Elia yang luar biasa itu sebetulnya orang biasa seperti kita (Yak 5:16-17).
ORANG BIASA + TUHAN = LUAR BIASA
Tuhan yang di dalam kita itulah yang besar, yang juga membuat kita menjadi besar (2Kor 4:7). Dengan Dia kita menjadi kuat sehingga sanggup berbuat perkara-perkara yang besar (Maz 60:14). Jangan putus asa atau kecil hati, sebab memang masing-masing kita ini manusia yang lemah, penuh kekurangan dan tidak terlalu berbeda satu dengan yang lainnya. Tuhan di dalam kita itulah kuncinya, itu yang membuat hidup kita jadi indah dan luar biasa, kalau kita mau taat, menurut pimpinanNya, memakai setiap kesempatan yang ada !2. Suka berkatNya, bukan Pemberinya. Sebab itu orang-orang seperti ini tidak berubah menjadi indah sekalipun dekat dengan orang-orang yang heran dari Tuhan.
Karena Daud berkenan kepada Tuhan, maka Tuhan memberkatinya dengan limpah, sehingga rakyatnya menjadi kaya dan sejahtera, mereka terbuai dalam berkat Daud. Seringkali berkat yang limpah (apalagi kalau disebabkan oleh orang lain) itu membuat mereka bersukacita dengan berkatNya, bukan dengan Pemberi berkat.
Seperti orang Yahudi yang bersukacita di dalam cahaya (berkat) dari Yohanes Pembaptis, tetapi mereka sendiri tidak mempunyai cahaya yang indah itu, sebab tidak bertobat (Yoh 5:35). Berapa banyak anak-anak (dari orang-orang suci yang keberkatan) hidup dalam dosa. Sebab mereka hanya menikmati berkat jasmani bapanya, tetapi tidak suka akan berkat rohaninya, ini orang bodoh (seperti anak-anak Ayub)! Untuk sementara, anak-anak ini bisa bersukacita, tetapi waktu pencobaan datang, mereka tidak mempunyai sumber pertolongan (apalagi kalau orang tuanya sudah mati), mereka tidak bisa mengatasinya dan akhirnya hancur. Begitu juga
Rehabeam, anak Solaiman, ia bergemar dalam berkat bapa dan kakeknya. Waktu ia diserang Firaon, Tuhan tidak ada di pihaknya, ia kalah dan dijarah habis-habisan. Perisai- perisai Emas yang mahal dan megah sekarang diganti dengan perisai tembaga 2Taw 12:9-10.
Begitu juga dengan anak-anak Josia. Sering kali “suasana celaka” yang datang itu berfaedah bagi orang-orang yang hidup dari berkat orang lain yang diberkati Tuhan. Supaya mereka bangun dan sadar bahwa mereka sendiri sebetulnya tidak mempunyai apa-apa. Mereka terkejut dan bangun, sadar dari buaian berkat bapaknya.
3. Keras hati dalam dosa Ibr 3:13-15. Kena tipu daya dosa sehingga tetap suka pada dosa, hidup kedagingan dan duniawi. Orang yang keras hati tidak mendapat faedah tinggal dengan orang-orang indah seperti Daud, sebab mereka tetap cinta akan dosanya dan tetap tidak suka akan hidup suci seperti contoh hidup Daud, tetapi mau berkatnya.
4. Mempunyai pandangan hidup yang lain. Bagi mereka hidup seperti Daud, tidak berarti dan tidak indah. Contoh Michal 2Sam 6:20. Tentu kalau Kimham atau orang-orang sekitar Daud berpandangan demikian, itu salah dan celaka sebab melawan penilaian Allah Kis 13:22.
B. Mendapat fasilitas luarbiasa.
Barzilai dapat minta apa saja untuk faedah Kimham. Ia dapat minta supaya Kimham dilatih menjadi perajurit yang cakap, yang kemudian dapat bertumbuh terus dsb.nya. Ternyata Kimham tidak menjadi apa-apa, hidupnya sia-sia. Padahal Kimham sudah melihat contoh yang baik sekali dan hasilnya terbukti indah. Lagi pula Kimham diberi kesempatan yang indah-indah, yang luar biasa, tetapi sayang, ia tidak menjadi apa-apa.Bukan fasilitas yang luarbiasa membuat kita menjadi luarbiasa, tetapi kalau kita dapat memakai kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dalam pimpinan Tuhan !
Allah tidak membedakan orang Rom 2:11. Setiap orang pasti sudah mendapat banyak kesempatan dari Tuhan. Setiap orang dapat memperkenankan Tuhan dengan situasi kondisinya masing-masing.Undanglah Dia masuk ke dalam hati kita, Allah akan masuk! Dengan Allah kita dapat mengerjakan perkara-perkara yang indah dan besar Maz 60:14.
Bukan fasilitas besar yang nomor satu, bahkan seringkali itu menyesatkan, meskipun ini indah. Dikira anak orang rohani juga rohani, belum tentu. Masing-masing harus bertobat sungguh-sungguh. Pendidikan anak yang baik dan doa syafaat orang tua yang rohani itu sangat berfaedah, tetapi masing-masing orang itu sendiri harus sungguh-sungguh memperkenankan Tuhan. Ibrahim mendidik Lut baik-baik dan berdoa syafaat baginya, tetapi sebab Lut sendiri tidak mau bertobat, akhirnya ia binasa.
Jangan menuntut kesempatan indah. Hampir semua orang yang indah-indah justru tidak mendapat kesempatan indah seperti Kimham ini, tetapi mendapat salib yang besar. Ingat Musa, Yusuf, Daud, Daniel dan sebagainya. Mereka mau menerima salib itu dan menjadi mahir pikul salib, sebab itu mereka juga dapat menggunakan setiap kesempatan dengan baik, sehingga menjadi indah-indah di hadapan Tuhan. Sebab itu kalau mendapat salib yang berat, bersukacitalah, terimalah, maka kita akan sampai pada perkara-perkara yang besar!
C. Waktu yang limpah.
Bukan hanya kesempatan yang luarbiasa, tetapi Kimham yang masih muda itu mempunyai waktu yang limpah, tetapi toh hidupnya tidak berarti dan sia-sia. Jangan hidup sia-sia seperti Kimham. Jangan menuntut kesempatan dan perkara-perkara yang besar, tetapi pakailah setiap kesempatan yang ada dengan baik-baik (ingat daftar kesempatan untuk setiap orang di atas).Orang yang menyia-nyiakan kesempatan, sekalipun mempunyai waktu limpah, tetap sia-sia. Tetapi yang menggunakan kesempatannya baik-baik, “waktu” baginya itu besar artinya. Lebih lama “waktu” yang dimilikinya, lebih banyak kesempatan yang dipergunakannya, selama ia tetap berkenan kepada Tuhan dan hasilnya pasti indah.
BARZILAI DIBERKATI HAMBA ALLAH.
2Samuel 19:39 adapun setelah sudah segala orang itu menyeberang Yarden dan bagindapun sudah menyeberang, maka diciumlah baginda akan Barzilai dan diberkatinya akan dia, lalu pulanglah ia ke tempatnya (TL).Bapanya hidup berarti, anaknya hidup sia-sia, padahal si anak mendapat kesempatan yang lebih banyak dari bapanya (Ada bapa jahat, anaknya baik, seperti Hizkia anak Achas yang sangat jahat; Ada bapa baik, anaknya baik, seperti Ibrahim, Ishak, Yakub, Yusuf; macam-macam). Mulailah memeriksa diri dan melihat apa yang salah dan perbaikilah. Kemudian selidikilah apa yang dapat kita buat untuk Tuhan. Pakailah setiap kesempatan dari Tuhan baik-baik, apalagi kalau mendapat kesempatan yang heran seperti Kimham. Jangan menjadi Kimham.
HIDUP SIA-SIA DI SAMPING ORANG YANG BERARTI.
2Samuel 19:40 Maka bagindapun langsung ke Gilgal dan Kimhampun mengiringkan baginda, demikianpun segala orang dari Yehuda, yang sudah menyeberangkan baginda dan setengah orang Israel (TL).
Ke mana Kimham sesudah ini ? Tidak disebutkan dalam Alkitab. Mungkin sekali
- ia tidak berbuat apa-apa, atau
- hanya memakai kesempatan ini untuk hidup bersenang- senang dan berfoya di istana, atau
- ia pulang kampung halamannya atau
- mungkin hidup jorok, lalu dipulangkan (diusir cara halus),
- atau banyak kemungkinan lainnya.
Jangan hidup seperti Kimham. Pakailah setiap kesempatan yang ada dengan baik-baik dalam pimpinan dan kuasa Roh Kudus. Bukan kesempatan besar yang membuat kita menjadi besar, tetapi apakah Kristus ada atau tidak ada dalam hati kita?
Kalau ada Kristus dan mau taat, maka siapapun orangnya (di desa atau di istana atau di gubuk yang sederhana, dsb.nya) ia akan dapat memakai kesempatan itu baik-baik dengan pimpinan Tuhan dan melakukan perkara-perkara besar dengan Allah di dunia ini dan hasilnya indah mulia sampai kekal.
Jangan sia-siakan kesempatan yang diberi oleh Tuhan, sebab biasanya kesempatan itu tidak terulang kembali
Komentar
Posting Komentar