Ibadah AOC BANDUNG 8 AGUSTUS 2016
AOC BANDUNG
8 AGUSTUS 2016
By: Ev. Stephanie Rachel
Yohanes 8:37
37: "Aku tahu, bahwa
kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku
karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Hal ini seringkali terjadi di kehidupan kekristenan
saat-saat ini. Kalau dikonversikan dengan zaman sekarang, ibaratnya
dikatakan bahwa kita adalah orang Kristen dll, tapi kita berusaha untuk
"membunuh" Tuhan karena FirmanNya tidak beroleh tempat di dalam kita.
Membunuh dalam arti meniadakan campur tangan Tuhan, berusaha dengan
kekuatan dan tenaga kita sendiri, padahal Dia itu Tuhan yang sangat
rindu mencampuri setiap urusan kita dengan keberhasilan dan urapan dari
Tuhan, tapi seringkali kita meniadakan dan FirmanNya tidak beroleh
tempat di dalam kita.
Dia Tuhan yang sangat menghargai setiap keputusan
manusia. Ketika kita meminta Tuhan memaksakan kehendakNya jadi, Tuhan
akan campur tangan dan mulai memaksakan rencanaNya jadi dalam hidup
kita. Dia Tuhan yang menghargai setiap keputusan manusia apapun itu.
Bahkan untuk mengizinkan Firman Tuhan berada di dalam kita atau tidak,
itu adalah keputusan kita sendiri, dan itulah keputusan demi keputusan
yang Tuhan tunggu untuk kita ambil, entah kita memutuskan untuk
mencintai Tuhan, memutuskan untuk Tuhan memaksakan kehendakNya jadi
dalam hidup kita semahal apapun harga yang harus kita bayar.
Berikan ruang untuk Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Banyak orang yang seringkali tidak sabar untuk menunggu tangan Tuhan
bekerja di hidupNya. Tuhan itu menunggu setiap keputusan kita untuk
membiarkan Tuhan campur tangan dalam kehidupan kita. Tuhan tidak akan
paksa kita untuk berdoa dan bertemu denganNya, Dia mungkin hanya akan
membisikkan kalau Dia kangen pada kita dan menunggu hingga kita kangen
kepadaNya dan datang ke hadiratNya, dan di saat itulah Tuhan akan
mencurahkan berkatNya yang luar biasa. Dia itu Tuhan yang tidak pernah
membosankan. Sehebat apapun kita, kita tidak akan pernah bisa menukar
posisi kita seperti Tuhan, hargai Tuhan, siapkan ruang untuk Tuhan
bekerja dalam hidup kita. Tuhan itu Tuhan yang sangat sopan. Jangan
cintai berkatNya tapi cintai pribadiNya.
By: Beavis Krestianto
Cawan sign and wonder itu perlu latihan. Semua hal
perlu latihan. Mulai latih sayap iman dan kepercayaan kita. Jangan
pernah malu untuk gagal, jangan pernah takut untuk mencoba. Kekristenan
itu praktek!
Dalam hidup kita itu ada tubuh, jiwa, dan roh. Ketika
kita berdoa, kita sedang melakukannya dimana? Roh. Ketika orang bermain
bola, itu dilakukan dimana? Di tubuh. Ketika makan, itu tubuh jiwa atau
roh? Di tubuh / jiwa. Tapi kenapa Adam makan buah itu, dan roh Adam
mati? Karena di awal Tuhan berfirman, jangan makan buah dari pohon
pengetahuan. Engkau boleh lakukan apapun di tubuh dan jiwa, tapi kalau
tidak ada Firman, itu tidak akan menghasilkan apapun di roh. Apapun yang
kita lakukan dengan tubuh dan jiwa, kalau itu bersinggungan dengan roh,
itu akan berdampak di roh. Engkau boleh lakukan apapun, asalkan ada
Firman Tuhan, itu akan menghasilkan sesuatu di roh. Siapkan ruang untuk
Firman Tuhan, jangan pasang tembok untuk Roh Kudus, biarkan Dia bekerja
sebebas-bebasnya dalam hidup kita.
2 Raja-Raja 2:1-12
1: Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.
2: Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah
tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa
menjawab: "Demi TUHAN
yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan
meninggalkan engkau."
Lalu pergilah mereka ke Betel.
3: Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya:
"Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari
padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu,
diamlah!"
4: Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho."
Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri,
sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka
di Yerikho.
5: Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya:
"Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari
padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu,
diamlah!"
6: Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah
tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya:
"Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak
akan meninggalkan engkau."
Lalu berjalanlah keduanya.
7: Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka
berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai
Yordan.
8: Lalu Elia mengambil jubahnya,
digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke
sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya
dengan berjalan di tanah yang kering.
9: Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa:
"Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari
padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
10: Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau
dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu
seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
11: Sedang mereka berjalan terus sambil
berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi
memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
12: Ketika Elisa melihat itu, maka
berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang
berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya
pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
Elia dan Elisa berjalan dari Gilgal ke Bethel, lalu menembus Sungai
Yordan dan di satu titik dia melihat Elia terangkat. Berkali-kali Tuhan
sudah berkata pada hamba-hamba Tuhan, saatnya lawatan terbesar terjadi
di bangsa kita, lawatan, hingga milyaran jiwa diselamatkan. Firman Tuhan
sudah jelas berkata tentang ini, tapi tetap harus ada bagian yang kita
lakukan di tubuh dan jiwa sehingga melahirkan yang di dalam roh. Maukah
kita melangkah? Tuhan bisa pilih jutaan orang di luar kita dan Tuhan
pakai untuk membawa lawatan. Tuhan tidak berharap hanya pada Bahtera
saja, tapi pada semua anak-anak Tuhan, tapi apakah engkau mau bergerak?
Saat engkau bergerak bukan berarti engkau langsung melihat orang
langsung berubah, sembuh dll, tapi seringkali harus ada prosesnya.
Ketika Elisa disuruh Elia untuk tinggal, Elisa tidak mau, Elisa tetap
mengikuti Elia. Lalu ada rombongan nabi yang berkata kalau Elia akan
diangkat ke surga, Elisa pun berkata kalau dia tahu. Kadang di luar akan
ada suara yang menggoyahkan iman kita, bahkan di dalam gereja atau di
persekutuan doa kita sendiri pun ada yang seperti itu. Jangan pernah
berharap atau meminta pada manusia, karena manusia mengecewakan, dan
terkutuklah yang mengandalkan manusia. Banyak orang yang tidak berani
mengambil langkah, tidak berani deg-degannya berjalan bersama dengan
Tuhan. Ikut Tuhan itu ngeri-ngeri sedap, tapi maukah kita mulai
melangkah? Ada yang berkata hidup untuk lawatan, sampai milyaran jiwa
diselamatkan, tapi ketika ada KKR, misi, dan tiba-tiba Tuhan berkata
untuk memberi persembahan, kita mengeraskan hati.
Roh Kudus datang dengan segala kemuliaan kegemilangan keajaiban dll,
tapi kalau Roh Kudus undur, Dia akan undur secara perlahan-lahan dan
engkau tidak sadar. Turuti RohNya, dan jangan pernah engkau mengabaikan
satu kata pun dari Roh Kudus. Saat hatimu bergetar tentang sesuatu,
lakukan, lakukan, dan lama-kelamaan suara itu akan semakin keras, dan
juga sebaliknya ketika engkau mengabaikannya, hari demi hari Roh Kudus
akan undur. Apakah engkau tahu apa yang menyukakan dan mendukakan
hatiNya? Apakah engkau sudah mengenalNya? Jangan pernah beratkan hatimu
dan telingamu. Tuhan itu juga punya batas, Dia bisa mundur dari hidupmu
dan memilih orang lain. Lakukan dengan hatimu apa yang Tuhan suruh.
Keselamatan itu diberikan gratis oleh Tuhan, tapi lawatan itu ada
harganya, tidak pernah gratis. Lawatan adalah mimpi Tuhan, dan apakah
engkau mau menjalankan mimpiNya? Tuhan tidak bertanya bisa atau tidak,
tapi Tuhan bertanya engkau mau atau tidak? Engkau merindukan lawatan,
beri 5 roti 2 ikan yang engkau punya. Banyak orang yang mau 12 bakulnya,
tapi tidak mau memberi 5 roti 2 ikannya, tidak mau prosesnya.
Yohanes 20:16-18
16: Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
17: Kata Yesus kepadanya: "Janganlah
engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah
kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang
Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
18: Maria Magdalena pergi dan berkata
kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang
mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Suatu hari Tuhan Yesus berjalan di pedesaan dan Dia menggunakan sejenis
sepatu sendal yang kakinya terbuka, dan Dia berjalan dan berjalan, lalu
Dia masuk di suatu rumah, dan ada pelacur yang pernah kerasukan setan,
lalu minyaknya itu seharga gaji setahunnya, dia banting minyak itu di
hadapan Tuhan dan dia gunakan rambutnya untuk menyeka kaki Tuhan Yesus
dll. Rambut perempuan itu mahkota, kemuliaan, dll dan di zaman sekarang
pun engkau tidak mungkin mau membasuh kaki dengan rambutmu. Wanita itu
mengangkat semua yang dia punya yang paling mahal, lalu dia basuh kaki
Tuhan dari debu, lumpur, ataupun kotoran. Tuhan kita itu Tuhan yang tahu
beterima kasih, Dia Tuhan yang menghargai setiap perjuangan
anak-anakNya. Ketika Maria melihat Tuhan Yesus mati di Kayu Salib, Dia
hanya bisa menangis dan hatinya hancur. Ketika dia datang ke kuburan
Tuhan Yesus dan tidak menemukan Tuhan, dia menangis. Lalu setelah Tuhan
Yesus memenangkan kunci alam maut, Dia sudah bisa bertemu Bapa di surga,
tapi ketika Dia mendengar tangisan seorang pelacur, hatiNya tidak kuat,
memang Dia harus bertemu Bapa, tapi Dia harus menemukan Maria sebelum
Dia bertemu dengan Bapa di surga. Para ahli percaya kalau saat Maria
bertemu Tuhan Yesus dan kalau dia menyentuhNya, Tuhan Yesus harus
disalibkan yang kedua kalinya, karena seperti imam besar yang ketika
akan masuk ruang maha kudus, dia harus menguduskan dirinya. Namun
setelah Tuhan Yesus bertemu dengan Bapa dan Dia turun ke dunia dan
menampakkan diri kepada murid-muridNya, justru Tuhan berkata kepada
Thomas untuk meraba tanganNya, karena setan tidak ada tulang dan daging.
Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh Maria membantingkan minyaknya yang
paling berharga di hadapan Tuhan, tapi Maria melakukan itu didasarkan
karena cintaNya kepada Tuhan. Tuhan sayang pada setiap kita, tapi kalau
engkau mau mendapatkan Tuhan, mendapatkan pribadi dan hatiNya, banting
minyakmu, banting egomu, dan ini bukan paksaan. Apakah minyak kita
terlalu berharga, terlalu mewah sehingga kita tidak berani membantingkan
minyak kita di hadapan Tuhan untuk mendapatkan Tuhan? Minyak ini tidak
selalu berkata tentang uang, bisa egomu, bisa waktumu, bisa pacarmu yang
bukan dari Tuhan, dll. Bukan uang intinya, tapi hati yang hancur yang
Tuhan mau. Lebih dari berkat, lebih dari apapun.
By: Ev. Daniel Krestianto
Kita diminta untuk menghormati Tuhan. Kita lakukan
semuanya, tapi kalau hati dan sikap kita tidak menghormati Tuhan, semua
itu sia-sia. Berikan sesuatu kepada Tuhanmu. Jangan merasa engkau mampu.
Teori kita seringkali sudah tahu banyak, tapi itu tdiak ada gunanya
kalau kita tidak lakukan sesuatu tepat seperti yang Tuhan katakan. Kalau
engkau masih lakukan yang engkau tahu Tuhan tidak suka, engkau belum
menghormati Tuhan. Bukan atau belum tentu yang engkau inginkan itu tidak
terjadi ketika engkau lepaskan. Kalau engkau mau melepaskan, justru
seringkali Tuhan akan berikan, tapi kalau engkau kencang-kencang berdoa
meminta dari Tuhan, justru seringkali engkau tidak dapat. Lepaskan
semua, maka Tuhan yang akan berikan semuanya. Mari jangan jadi penonton,
alami dan buat breakthrough. Kalau engkau memang diutus Tuhan, Tuhan
pasti memperlengkapi, kalau tidak, artinya itu bukan suara Tuhan atau
keinginanmu sendiri. Tuhan selalu tepati janjiNya, beri dan maka engkau
akan diberi.
Komentar
Posting Komentar