Membangun Manusia Rohani
Membangun Manusia Rohani
Joshua Ivan Sudrajat
Lukas 15
:11-32
Perumpamaan tentang anak yang hilang
15:11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua
anak laki-laki. a
15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa,
berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. b
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu c
di antara mereka. 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual
seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh 1 . Di sana ia memboroskan harta
miliknya itu d
dengan hidup berfoya-foya. 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah
bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan
di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. e
15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas
yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya
kepadanya. 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya 2 , katanya: Betapa banyaknya orang
upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati
kelaparan. 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan
berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa f
terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh 3 , ayahnya telah melihatnya, lalu
tergeraklah hatinya oleh belas kasihan 4 . Ayahnya itu berlari mendapatkan
dia lalu merangkul dan mencium dia. g
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah
berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, h
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya:
Lekaslah bawa ke mari jubah i
yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya
j
dan sepatu pada kakinya. 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah
dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup
kembali, k
ia telah hilang 5 dan didapat kembali. Maka mulailah
mereka bersukaria. l
15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan
ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian
tari-tarian. 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan
bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. 15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan
ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali
dengan sehat. 15:28 Maka marahlah 6 m
anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara
dengan dia. 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah
bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan n
bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, o
maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu
bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena
adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat
kembali. p "
Siang ini ketika suasana hati yang tidak enak, saya
mencari Tuhan, Tuhan memberikan kata kunci membangun manusia rohani, saya
kemudian menemukan satu ayat tentang perumpaaan anak yang hilang. Berikut ini
kita akan mempelajari kehidupan anak yang bungsu dan anak yang sulung.
Kita sudah banyak mempelajari kehidupan anak bungsu
dan anak yang sulung. Anak yang bungsu meninggalkan ayahnya dan hidup
berfoya-foya menghabiskan harta ayahnya, sedangkan si sulung tinggal dengan
ayahnya, ia melakukan tugasnya sehari-hari dengan tekun dan setia.
Kehidupan Anak Bungsu.
Dikatakan bahwa si bungsu ini
tinggal bersama-sama dengan ayahnya, dan tidak angin atau hujan, tiba-tiba si
bungsu meminta haknya yaitu warisan, dan alkitab mencatat bahwa bapanya
membagikan warisan. Kemudian si bungsu menjual warisan itu dan setelah itu
pergi ke sebuah negeri yang jauh. Ia boroskan hartanya dengan berfoya-foya.
Waktu habis semua hartanya, datanglah bencana. Untuk makan makanan babi saja,
tidak ijinkan. Pertanyaannya mengapa ia meminta hak warisannya dan pergi ke
negeri yang jauh ?
– Gagal
mengenal isi hati bapanya.
Ia tinggal dirumah dan dekat bapanya
tetapi tidak tahu isi hati bapanya, inilah akar mengapa ia meminta hak warisan
dan meninggalkannya. “Menjadi dekat bukan berarti dapat hidup seenaknya dan
menghilangkan aturan dan hukum. Saat ia melanggar semua aturan bapanya, ia
menjadi tersesat dirumahnya sendiri. Ia menjadi tidak nyaman dan mulai melihat
keluar, bahwa diluar rumah bapanya banyak hal yang menyenangkan hatinya.. Gagal
mengenal isi hati bapa menyebabkan si bungsu melakukan apa yang diingini
hatinya sendiri. Jika ada suatu peristiwa yang terjadi pada kita, maka
pertanyaan pertama adalah “Ada apa dengan Saya?” Hari ini Tuhan mau kita
mengenal isi hatiNya dan percaya bahwa Tuhan menyediakan yang terbaik
– Gagal
mengenal apa yang menjadi kehendak bapanya.
Di rumah bapanya banyak orang yang
bekerja. Mereka yang tinggal dirumah bapanya karena ada tanggung jawab, bukan
karena suatu kedekatan yang berbeda. Kehendak Tuhan bukan berhenti pada
tanggung jawab tapi memiliki kedekatan yang berbeda. Tuhan lebih tertarik pada
apa yang ada dalam hati kita dari pada apa yang nampak keluar, karena yang di
dalam adalah original, tidak dapat dipalsukan. Alasan apa pun yang
membuat kita tidak dapat mengenal kehendak Bapa, tidak pernah membuat kita
menjadi benar. Ketaatan kitalah membuat benar dihadapanNya.
Satu hal yang baik yang dapat kita
contohi dari si bungsu dimana dia menyadari mengapa ditimpa masalah yang besar.
Bagi kita yang telah melakukan sebuah kesalahan di masa lampau, mari datang dan
selesaikan dengan Tuhan. ”Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium
dia,” (Luk 15:20).
Tidak hanya itu, dikenakan jubah
(melambangkan ada penyediaan lagi dari Tuhan, kebesaran); cincin
(melambangkan ada perjanjian/ikatan); dan sepatu (melambangkan
kebebasan/kemerdekaan melakukan kehendak Bapa).
Kehidupan Anak Sulung.
Pribadi yang kedua adalah gambaran
seseorang yang dekat dengan bapanya tetapi tidak mengenal identitas pribadinya.
Si Sulung melakukan pekerjaan yang menyenangkan untuk bapanya tetapi menjadi
kecewa dan marah pada Bapanya karena melakukan rencana yang diluar pikirannya.
Ia tidak menyadari bahwa ia adalah anak Bapa, Bapa yang memiliki semua yang ada
dalam rumahnya. Sulung mempunyai motivasi yang tidak jauh berbeda dengan si
bungsu. Ia melakukan semua pekerjaan untuk menyenangkan diri sendiri. Ubah
paradigma kita, mari melayani dengan motivasi menyenangkan hati Tuhan tanpa
melihat siapa yang diuntungkan sehingga dapat melakukan semua tanggung jawab
dengan sebaik-baiknya. Untuk melakukan hal ini, kita perlu berjalan dalam hukum
kasih kasih karunia yaitu menerima apa adanya tanpa memandang ke belakang. Ada
5 tanda hati yang masih belum pulih.
Ada 5 tanda hati yang belum pulih,
yaitu:
- saat ada orang yang lebih baik, mulai suka menceritakan kesalahan sesama tapi tidak mau mengakui kelemahan sendiri;
- jiwa, pikiran, perasaan dan kehendak kita terganggu saat bertemu dengan orang yang pernah menyakiti kita atau hati kita menjadi pahit;
- hati berbicara berbeda dengan apa yang dikatakan mulut, selalu punya alasan untuk membela diri sekalipun ditemukan kesalahannya, cenderung berbohong;
- sulit mengampuni/meminta maaf dengan tulus (tulus = melupakan, tidak mengingat atau membicarakan lagi);
- suka menyendiri karena takut terluka (trauma).
Jika kita tidak memiliki kedekatan
yang berbeda dengan Bapa di Surga, maka apa yang pernah terjadi dalam hidup ini
akan terulang kembali. Miliki kedekatan yang berbeda dengan Bapa Di Sorga.
Orang yang mengalami anugerah dan
kebaikan Tuhan adalah orang lebih mudah mengoreksi dirinya sendiri daripada
mengoreksi orang lain. Amin!
Hari – hari ini secara alam roh saya merasakan tekanan
yang sangat hebat dan serangan kuasa gelap sangat membabi buta, saya tahu
karena saya diberikan satu karunia Tuhan untuk bisa melihat serangan dari kuasa
kegelapan, sejujurnya yang paling kuat adalah roh izebel.
Saya tahu saya disini bersama dengan Tuhan Yesus,
Tuhan juga memanggil saya untuk menjadi imam dan pilar buat saudara – saudara yang
saya kasihi, beberapa memang sering berkomunikasi melalui media sosial, WA dan
sebagainya.
Hari – hari ini saya kembali diingatkan mengenai
membangun manusia roh. Saya belajar dari hamba – hambaNya salah satunya Steven
Agustinus, beberapa hari ini dia memberikan FirmanNya mengenai Iman yang
Agresif dan Tetap Tegar, Akurat dan Kuat didalam Tuhan.
Tuhan menciptakan kita bukan saja sebagai manusia
fisik. Tuhan menjadikan kita adalah manusia rohani. Itu sebabnya manusia bisa
berelasi dengan Tuhan. Namun, setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia rohani
menjadi mati. Karenanya manusia tidak bisa lagi memerankan dirinya sebagai
manusia rohani. Allah dalam kasih-Nya memulihkan manusia secara rohani melalui
pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Dampaknya manusia rohani kita menjadi
hidup.
Kita belajar dari kehidupan Daniel, ia sehari tiga
kali naik ke atas loteng untuk berdoa dan menghadap Tuhan.
Daniel mengalami kehidupan dan pelayanan di tiga
pemerintahan, yaitu Nebukadnezar (Dan. 1-4); Belsyazar (Dan. 5) dan Darius
(Dan. 6). Daniel juga mengalami gua singa karena imannya dan doanya kepada
Allah, ini semua Daniel bisa lalui karena ia telah membangun manusia roh yang
perkasa, sehingga ke-3 raja dapat mengakui bahwa Allahnya Daniel adalah Allah
yang hidup dan Perkasa. Bagaimana Membangun Manusia Roh Yang perkasa ?
1. Daniel Berketetapan Hati Tidak Menajiskan Dirinya
–Dan. 1:8.
Seseorang yang “berketetapan hati” adalah seorang yang
memiliki roh yang perkasa dan itu dimulai dari sikap hidup untuk hidup kudus.
Mengapa banyak orang Kristen yang tidak perkasa ? Karena kehidupannya banyak
yang kompromi dengan dunia dan tidak memiliki “ketetapan hati” untuk hidup
kudus. Padahal status Daniel adalah budak di Babel, tetapi ia bisa
mempertahankan identitasnya sebagai hamba Tuhan di tengah-tengah dunia.
Bagaimana sikap hati Anda di tengah dunia di mana kita hidup ? Siapkah
mempertahankan identitas Anda di tengah dunia ?
Ditengah kehidupan Dunia yang semakin sulit, ada
banyak orang yang berkompromi dengan gaya hidup dunia. Kita belajar dari
Daniel, Ia berketetapan hati untuk tidak kompromi dengan cara – cara dunia.
Beberapa orang yang sharring kepada saya mengalami
banyak pergumulan dan masalahnya macam-macam, dua hari yang lalu ada yang
menghubungi saya dia bercerita bahwa adiknya mendengar ada suara yang selalu
memanggil namanya, ia sangat ketakutan, seperti panggilan yang mencekam. Tuhan
memberikan hikmat kepada saya untuk membangun manusia roh, sepanjang malam
diputarkan lagu pujian dan penyembahan.
2. Daniel Butuh Teman dalam Membangun Manusia Roh –
Dan. 1:16-18.
Daniel membutuhkan teman-teman untuk saling menunjang
dalam menghadapi tantangan, yaitu memberitahu mimpi dan maknanya. Kalau tidak
maka semua orang yang berhikmat akan dibunuh. Dalam situasi krisis dan kritis,
Daniel mengajak teman-teman untuk sama-sama berdoa untuk memohon hikmat kepada
Allah. Akhirnya rahasia disingkapkan (Dan. 1:20-23). Siapakah teman-teman Anda?
Apakah mereka mendukung Anda menjadi manusia roh yang perkasa atau meruntuhkan
manusia roh Anda? Maukah Anda mencari teman-teman yang mendukung untuk
pembangunan manusia roh yang perkasa ?
Kita tahu, dibeberapa kota ada pasukan doa, kalian
bersyukur bila tinggal di kota yang ada pasukan doanya, kita harus menemukan
patner doa, sehingga kita bisa membangun manusia roh kita.
Setiap pagi saya menyembah Tuhan dengan bantuan lagu –
lagu pujian dan penyembahan yang saya miliki di laptop. Jika saya merasakan
urgent seperti sekarang ini, sambil saya mengetik tulisan ini saya mendengarkan
lagu – lagu sambil menyembah saya. Ada kekuatan yang begitu menekan sehingga
saya ingin meledak marah, ada rasa jengkel didalam hati saya.
3. Daniel Punya Kehidupan Doa yang Konsisten – Dan.
6:11.
Rahasia Membangun Manusia Roh Yang Perkasa, yaitu
dengan berdoa secara rutin, meskipun situasi tidak baik atau membahayakan. Kita
bisa mengetahui seseorang memiliki roh yang perkasa bukan pada saat segala
sesuatu lancar, atau di dalam Bait Allah atau ketika di mimbar, tetapi ketika
menghadapi bahaya, apakah ia tetap bertahan di dalam imannya atau di dalam
doanya atau melarikan diri sehingga kecewa kepada Allah? Bagaimana dengan
kehidupan doa Anda? Apakah manusia roh Anda sudah dibangun terus-menerus ? Pada
saat Anda menghadapi tantangan, apa yang Anda lakukan? Mari kita evaluasi
kondisi manusia roh kita. Setelah melihat ke-3 hal dari kehidupan Daniel mana
yang perlu kita perbaiki.
Setiap kita diberikan waktu 24 jam dan kita sudah
diajarkan oleh Engkong Yusak Tjipto untuk selalu berkomunikasi dengan Roh Kudus
senantiasa. Didalam kehidupan kita doa adalah gaya hidup dan bukan rutinitas.
Hari – hari ini kita diajari oleh Tuhan mengenai Yang Ilahi dan Yang Agamawi.
Ada beberapa orang yang sudah merasa nyaman dengan keadaan, mereka mengikuti
ibadah yang biasa-biasa saja, mereka berdoa hanya sekedar saja, rutinitas
belaka.
Seseorang yang menceritakan masalahnya mengenai adanya
delay dalam Tuhan memenuhi janjiNya ke dalam kehidupannya, itu hal yang biasa
menurut dia, dia pikir oh Tuhan melatih saya untuk setia, padahal persoalannya
sangat urgent dan jika sampai tidak ada kemurahan dari manusia, maka hidupnya
akan tinggal dimana bersama keluarganya. Saya mendapatkan adanya Terah didalam
kehidupan mereka. Mereka pikir doa biasa, peperangan dengan cara yang lama,
perkataan iman, memperkatakan janji Tuhan dalam hidup mereka dengan sesuai
kebiasaan saja.
Sejujurnya saya masih banyak belajar, saya juga
belajar mengenai Nama-Nama Tuhan yang sedang tunjukkan didalam kehidupan saya.
Saya sejak kecil memang belum mengalami namanya kesusahan, saat ini saya
belajar dengan Tuhan namanya Jehovah Jireh.
Saya ingat dengan kakak rohani saya sewaktu kuliah,
saya belajar dari kehidupannya, ayahnya hanyalah seorang penjaga apotik dan
ibunya hanya seorang yang berjualan gorengan dan nasi. Dia hidup dan kuliah
berdasarkan anugerah Tuhan, ia mengabdikan hidupnya untuk Tuhan. Dia berjalan
dengan Iman, dia kuliah, menjadi asisten dosen, pelayanan dan semuanya berjalan
dengan lancar. Dia Skripsi dengan Ajaib, semua Tuhan sediakan sampai ketika Ia
lulus, ia langsung mendapatkan pekerjaan.
Ketika karirnya meningkat, dia dipindahkan ke Jakarta,
disitu Tuhan memanggil dia untuk Fulltime, ia tahu dua adiknya masih
membutuhkan biaya banyak untuk sekolah. Dia Taat dan akhirnya dia memasuki
sekolah Alkitab dan Ia kemudian pelayanan ke Kamboja, sampai saat ini sudah
hampir dua puluh tahun disana. Tuhan menyertai hidupnya dan saya sangat kagum
bahwa Tuhan bekerja dalam hidupnya. Ia menemukan jodohnya orang dari luar
negeri, kehidupannya dipulihkan, Tuhan memberkati kehidupannya dan adiknya yang
laki laki dibawa ke Kamboja untuk pelayanan.
Saya belajar dari kesetiaan dan ketaatanNya sama
Tuhan, saya tahu dia menghadapi pergumulan yang berat, sebenarnya saya kangen
untuk bertemu dia. Tuhan memberikan pelayanan yang luar biasa di Kamboja, dia
mendirikan rumah untuk pembinaan anak – anak youth. Kekuatan dia hanya di membangun manusia rohnya.
Saat ini siapapun yang sedang mengalami tekanan hidup,
mari belajar membangun manusia roh kita. Tuhan memberikan banyak sarana saat
ini untuk membangun manusia rohani, gunakan semuanya. Media Player, CD, MP3
Player, I Phone, Android, Laptop yang bisa mendengarkan lagu-lagu penyembahan
dan mendengarkan kotbah – kotbah.
Pesan Tuhan untuk kita selain membangun manusia adalah
merapatkan barisan, karena serangan musuh di alam roh sangat kuat, tetap Unity
dan Sederap Seirama dengan Tuhan Yesus Kristus. Amin
Jatiwangi, 11 Agustus 2016
With Love and Pray
Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar