Benih dan Roti
Benih dan Roti
Taburan kita menentukan apa yang akan kita benih nanti. Dalam setiap bekat yang kita terima itu mengandung dua unsur berkat. berkat yang pertama disebut Benih, dan yang kedua disebut Roti. Setiap berkat yang Tuhan ijinkan atas kita sudah Tuhan tentukan mana yang harus dimakan dan mana yang harus di tabur. banyak orang tidak mengerti kalau menabur itu adalah berkat. Apabila kita setia dalam menabur maka Tuhan akan mempercayakan kita berkat-berkat yang lebih besar lagi.
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (2 Kor 9:10)
Roti : Merupakan kebutuhan-kebutuhan yang wajib kita bayar atau dikonsumsi.
Roti merupakan pemberian dari Tuhan, untuk itu kita harus meminta kepada Tuhan.
MEMULTIPLIKASI BENIH
Multiplikasi itu akan terjadi apabila kita menabur. Yang tidak menabur tidak akan memanen karena hanya yang menabur saja yang akan memanen. Ketika kita menabur kebaikan, maka kita akan menerima kebaikan. Meskipun kita diperlakukan tidak baik, tidak enak, dan tidak adil, tetaplah menabur kebaikan maka kita pasti akan menerima kebaikan-kebaikan yang sudah Tuhan siapkan.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." (Yohanes 12:24)kata mati disini adalah : Jangan mengingat-ingat lagi apa yang sudah kita tabur atau kita beri.
1 Tangkai Jagung ± 16 BARIS, 1 baris 50 biji Total = 800 BIJI
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Gal 6:7)Apa yang kita tabur, itu akan kita tuai. benih yang kita tabur dengan bersungut-sungut pasti menghasilkan kualitas yang tidak baik. Tetapi benih yang tabur dengan sukacita, maka akan menghasilkan kualitas yang baik. Kualitas benih yang kita tabur mempengaruhi kualitas apa yang akan kita terima.
- Benih yang kita tabur hari ini, menentukan buah yang akan kita tuai esok
 - Bunga atau ilalang yang tumbuh esok, adalah benih yang kita tabur hari ini
 - Kita tidak akan menikmati buah-buah berkat Allah, jika kita tidak menabur benihnya
 - Kita yang menabur benih, Allah yang memberi pertumbuhan sampai berbuah
 
Berbicara tentang menabur, benih, dan 
menuai adalah  merupakan prinsip kerajaan Allah. Sebelum benih 
ditaburkan untuk ditanam  dan bertumbuh, pertama kali proses yang harus 
dilalui benih adalah  proses pengeringan/kematian. Ketika kematian 
terjadi, maka akan terjadi  multiplikasi atau pelipat gandaan. Seperti 
satu benih yang ditanam ke  atas tanah bertumbuh, berbuah dan mengalami 
pelipatgandaan.
Benih yang baik adalah firman Tuhan 
(Lukas 8:11).  Sebagaimana Kristus putra tunggal Allah yang adalah 
benih/firman itu  sendiri yang menjadi anak manusia, mengalami kematian 
dan bangkit pada  hari yang ketiga demi menuai dan membawa kembali jiwa 
jiwa (pelipat  gandaan) kembali kepada Tuhan. Tanpa kematian Kristus 
maka tidak ada  penebusan dan pelipat gandaan jiwa jiwa yang layak untuk
 kembali kepada  Allah. Demikian halnya biji sesawi yang merupakan benih
 terkecil  didunia. Ketika benih itu kering, ditabur/ditanam dan 
dipelihara benih  tersebut akan tumbuh sangat besar dan bahkan menjadi 
berkat bagi burung  burung yang bisa tinggal dengan membangun sarang 
pada dahan dahannya.
Yohanes 12:23-24, Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.Aku
  berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke 
dalam  tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia 
akan  menghasilkan banyak buah. Ketika hidup kita dan hati kita yang 
merupakan  tanah bagi benih firman Tuhan untuk bertumbuh, memberi respon
 yang baik  terhadap setiap firman Tuhan yang ditaburkan dalam hidup 
kita, kita  pelihara dalam hati dan kita lakukan dalam hidup kita, 
niscaya benih  firman itu akan bertumbuh dan membawa dampak pelipat 
gandaan dan menjadi  berkat bagi orang lain. Kita ijinkan setiap 
kehendak pribadi dan  kedagingan kita mengalami kematian dan merelakan 
benih firman Tuhan yang  menuntun hidup kita sepenuhnya.
Pelipatgandaan benih boleh terjadi ketika:
1. Kita dewasa didalam Tuhan. (Keluaran 16:4)
 
2. Pribadi dewasa yang tidak serakah. (Keluaran 16: 16-19).
 
3. Pribadi dewasa yang disiplin ( Keluaran 16: 21)
Ketika kita memiliki prinsip kedewasaan 
iman dan  pengenalan akan Tuhan dengan mematikan setiap karakter yang 
tidak  dewasa, keserakahan dan ketidakdisiplinan, dan sebaliknya menjadi
 tanah  yang subur bagi benih firman Tuhan untuk bertumbuh, niscaya 
benih itu  akan bertumbuh subur dan berbuah buah serta menjadi berkat 
bagi orang  lain. Benih bertumbuh ketika terjadi proses penaburan benih 
ke tanah  sebagai media bagi benih untuk bertumbuh dan berbuah. 
Berbicara tentang  menabur berarti melibatkan pribadi penabur. Penabur 
yang baik merupakan  penabur yang tahu tempat/tanah yang paling tepat 
baginya untuk menabur.  Dalam hidup orang percaya yang dewasa didalam 
Tuhan, menabur benih  merupakan salah satu karakter yang pasti mereka 
miliki. Penabur yang  baik mengerti prinsip “Kanaan Rohani” bahwa Tuhan 
menyediakan berlimpah  limpah segala berkat yang terbaik sekalipun dia 
menabur banyak tidak  akan pernah kekurangan. Terlebih ketika kita 
menabur dengan airmata /  dalam keadaan tidak memiliki banyak tetapi 
dengan kerelaan kita menabur  apa yang tersisa yang kita miliki Tuhan. 
Maka Tuhan menjamin bahwa apa  yang kita tabur Tuhan perhitungkan dan 
Tuhan yang melipatgandakan dengan  luarbiasa. Bahkan kita pribadipun 
merupakan multiplikasi dari benih  yang Tuhan tanam 2000 tahun yang lalu
 lewat kematian Kristus Yesus  Tuhan.
2 Korintus 9:6-8
Dalam hal menabur, hendaklah MENABUR DENGAN SUKACITA.
  Tuhan adalah Allah yang tidak pernah berhutang. Apapun yang kita tabur
  dengan sukacita, maka Tuhan sendiri yang akan membalasnya. Benih  
bertumbuh ketika terjadi kematian, ketika segala hal yang tidak  
baik/duniawi dalam hidup kita dimatikan dan digantikan dengan kedewasaan
  didalam Tuhan, maka akan terjadi pelipatgandaan. Pelipatgandaan dari  
hukum tabur tuai bukan sekedar kata alkitab atau sekedar isapan jempol. 
 Tetapi benar benar terjadi dan menjadi kesaksian hidup dalam banyak  
kehidupan anak Tuhan yang taat melakukan kebenaran firman Tuhan.  
Hendaknya prinsip firman Tuhan yang ditabur di tanah hati kita bertumbuh
  dengan baik dan membawa perubahan lewat kematian setiap ego ego 
pribadi  dan hal hal yang ada dalam hidup kita yang tidak berkenan 
kepada Tuhan.  Memiliki gaya hidup surgawi yang menyenangkan hati Tuhan.
Lukas 8: 5-8, Matius 13:5-6
Ada 3 penghalang benih firman Tuhan bertumbuh dalam hidup kita:
1 Tidak dihargai dan akhirnya dicuri oleh si jahat.
ketika kita tidak meresponi dengan baik 
firman Tuhan,  maka firman tersebut akan dicuri oleh sijahat sehingga 
kekuatan dari  firman itu sama sekali tidak bekerja dan bertumbuh dalam 
hidup kita.  Yusuf adalah salah satu contoh dari pribadi yang memegang 
benar benar  firman Tuhan dalam hidupnya. meskipun banyak hal yang sukar
 terjadi  dalam hidupnya, dia tetap setia dan mengasihi Tuhan serta 
mengasihi  saudaranya. Terbukti bagaimana Tuhan memelihara dan 
mengangkat hidup  Yusuf.
2 Tidak berakar
Akar bicara tentang pondasi atau dasar 
dari hidup  kita. Akar tanaman berfungsi untuk menyerap makanan yang 
berguna bagi  pertumbuhan tanaman. Ketika firman Tuhan tidak berakar 
dalam hidup kita,  maka hidup kita sama seperti bangunan tanpa pondasi 
ataupun tanaman  tanpa akar, yang tinggal menunggu waku untuk kering, 
layu dan mati. Akar  juga berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan. 
Pengenalan kita akan  Tuhan. Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan 
menentukan bagaimana cara  kita hidup. Semakin kita mengenal Dia, 
semakin kita bertumbuh kuat dalam  Tuhan.
3 Dihimpit oleh kenyataan hidup yang sukar (Lukas 8:7)
Akibat banyaknya kesukaran hidup yang 
menghimpit  seringkali mengakibatkan firman Tuhan sulit menjadi rhema 
dan bertumbuh  dalam hidup kita. Kesukaran membuat kita jauh dan tidak 
percaya akan  penyertaan Tuhan. Diperlukan disiplin dan hati yang 
sungguh sungguh  mengasihi Tuhan dalam masa masa hidup yang sukar yang 
Tuhan ijinkan  terjadi dalam hidup kita. Ketika kita tetap 
mendisiplinkan diri untuk  taat kepada firman Tuhan dan membiarkan Tuhan
 menuntun hidup kita, maka  kita akan melihat bagaimana tangan Tuhan 
yang kuat membela kita.  Kesukaran Tuhan ijinkan terjadi agar kita terus
 bergantung kepada Dia.  Apapun yang terjadi dalam hidup pengiringan 
kita di dalam Tuhan,  hendaklah kita terus setia kepada Tuhan. Meresponi
 setiap tantangan  hidup yang ada dengan selalu memandang Tuhan dan 
membiarkan Firmannya  menuntun hidup kita.
"TUHAN YESUS MEMBERKATI"



Komentar
Posting Komentar