Luka Batin dan Pemulihannya
Pendahuluan
Dalam kehidupan ini sering terjadi peristiwa-peristiwa yang menimbulkan 
goresan-goresan luka dalam diri seseorang. Misalnya goresan-goresan 
karena ditertawai, disakiti hatinya, ditipu dll. Goresan-goresan ini 
sering membentuk suatu sikap tertentu dalam diri orang tersebut. 
Misalnya timbul perasaan mudah curiga, tersinggung, sikap menarik diri 
dll.
Akibat-akibat luka batin:
Kesembuhan batin membawa seseorang hidup dalam sukacita. Jika semula ia 
tidak dapat menahan diri sendiri, maka setelah batinnya sembuh ia akan 
menerima dirinya karena ia sadar bahwa Allah menerima dirinya apa 
adanya. Kemuliaan bagi Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang 
mengasihi kita dan memberikan kesembuhan itu bagi anak-anakNya.
Tiap perjumpaan dengan Yesus menyembuhkan seseorang.
Seorang gadis menceritakan keluh kesahnya. Dia seringkali diliputi rasa cemas
dan bersalah yang berlebihan, setelah melakukan sesuatu yang kurang berkenan di hati orang lain. Sejujurnya, apa yang telah dilakukannya bukanlah menjadi alasan untuk itu. Jadi, sebenarnya dia terlalu sensitif untuk hal yang demikian, karena hanya sebuah kesalahan yang sangat kecil saja, dia harus “menghukum” dirinya sedemikian rupa. Teman-temannya sering kali mencoba meyakinkan gadis ini bahwa perbuatan yang dilakukannya bukanlah suatu masalah. Akan tetapi, perasaan tersebut masih saja membebani dia. Dia menjadi sangat tersiksa sehingga takut bila mendapat suatu tanggungjawab yang cukup besar, karena dia takut mengecewakan orang yang memberikan tanggungjawab tersebut. Dengan demikian, dia harus berjuang untuk menyeimbangkan perasaan dan tanggungjawab yang dijalankannya.
dan bersalah yang berlebihan, setelah melakukan sesuatu yang kurang berkenan di hati orang lain. Sejujurnya, apa yang telah dilakukannya bukanlah menjadi alasan untuk itu. Jadi, sebenarnya dia terlalu sensitif untuk hal yang demikian, karena hanya sebuah kesalahan yang sangat kecil saja, dia harus “menghukum” dirinya sedemikian rupa. Teman-temannya sering kali mencoba meyakinkan gadis ini bahwa perbuatan yang dilakukannya bukanlah suatu masalah. Akan tetapi, perasaan tersebut masih saja membebani dia. Dia menjadi sangat tersiksa sehingga takut bila mendapat suatu tanggungjawab yang cukup besar, karena dia takut mengecewakan orang yang memberikan tanggungjawab tersebut. Dengan demikian, dia harus berjuang untuk menyeimbangkan perasaan dan tanggungjawab yang dijalankannya.
Setelah mengikuti Retret Penyembuhan Batin, baru dia mengetahui bahwa 
sebenarnya ada “sesuatu” dibalik semua peristiwa yang dialami selama 
ini. Usut punya usut, ternyata sewaktu dia berada di dalam kandungan, 
sang ibu merasa takut hamil lagi, sementara anaknya masih kecil. Sang 
ibu sangat takut, orang tuanya yang sering turut campur dikeluarganya 
menjadi marah akibat dia hamil lagi. Selama masa kehamilan, sang ibu ini
 selalu diliputi rasa takut dan was-was. Dia selalu berusaha membuat 
hati orang tua dan mertuanya senang, supaya dia tidak dipersalahkan 
dengan kehamilannya itu.
Apapun yang dia kerjakan, dibuatnya sesempurna mungkin supaya tidak ada 
alasan bagi mereka untuk memarahinya. Dia selalu mengorbankan diri 
sendiri, apapun akan dilakukan supaya tidak dipersalahkan atas kehamilan
 tersebut. Semuanya di simpan sendiri dengan rapinya hingga sang suami 
pun tidak mengetahui perjuangannya. Semuanya dilakukannya secara 
sempurna dan bila dipandang kurang sempurna dia akan merasa ketakutan, 
takut mendapat teguran yang pada akhirnya akan mempersalahkan tentang 
kehamilannya tersebut.
Setelah gadis ini didoakan penyembuhan batin pada masa dalam kandungan, 
dia mengatakan bahwa ada suatu dalam batinnya yang lepas dari dirinya. 
Suatu
ketenangan dan ketenteraman yang dia rasakan. Hidup terasa menjadi ringan dan tiada beban. Semua tugas-tugas dapat dilakukan dengan ringan dan cepat selesai.
ketenangan dan ketenteraman yang dia rasakan. Hidup terasa menjadi ringan dan tiada beban. Semua tugas-tugas dapat dilakukan dengan ringan dan cepat selesai.
Pengalaman seperti di atas mungkin juga kita alami. Masih banyak lagi 
pengalaman-pengalaman negatif yang disebabkan oleh luka batin dan 
menyebabkan efek-efek yang tidak mengenakkan di masa sekarang.
Penyebab luka batin
Setiap kita, manusia, mempunyai alam bawah sadar. Alam bawah sadar, seperti
komputer yang dapat merekam segala pengalaman dan peristiwa yang pernah dialami selama hidup di dunia ini, baik peristiwa atau pengalaman yang menyenangkan (positif) maupun yang menyakitkan (negatif).
komputer yang dapat merekam segala pengalaman dan peristiwa yang pernah dialami selama hidup di dunia ini, baik peristiwa atau pengalaman yang menyenangkan (positif) maupun yang menyakitkan (negatif).
Definisi luka batin: luka di dalam perasaan (emosi) yang terasa begitu 
mendalam sehingga sangat menyakitkan dan membekas dalam kenangan atau 
pikiran.
Pengalaman luka batin ini dapat dialami selama manusia hidup. Dapat dibagi dalam 4 masa yaitu:
1.   Masa sebelum kelahiran.
Bukti menunjukkan bahwa pengalaman luka emosional dimulai pada 
tahun-tahun pertama kehidupan dan sering terjadi sebelum adanya 
kelahiran. Bayi di dalam kandungan dapat mengalami trauma secara emosi 
dan trauma ini dapat dimunculkan pada waktu ia telah dilahirkan. Hasil 
penelitian para psikolog menunjukan bahwa trauma ini dapat dialami para 
bayi yang tidak berhasil digugurkan sewaktu masih dalam kandungan. Hal 
lain yang dapat menjadi pengalaman traumatik secara emosi adalah ketika 
bayi sulit dilahirkan. Ketika dewasa, pengalaman-pengalaman traumatik 
ini dapat diingat secara tidak sadar. Walaupun ingatan ini sebatas 
perasaan dan sulit diidentifikasi, tetapi sering kali sangat menggangu 
dan sulit diatasi.
Alam bawah sadar sudah dapat merekam sejak kita berada dalam kandungan. 
Jadi, apa yang dialami dan dirasakan oleh sang ibu, si janin sudah ikut 
merasakan dan apa yang dirasakan ini terekam dalam alam bawah sadarnya. 
Maka dari itu, apabila sang ibu yang sedang mengandung mendapatkan kasih
 sayang dari orang-orang disekitarnya, ini akan mempengaruhi si bayi 
yang ada dalam kandungan. Demikian pula bila pada masa kehamilannya dia 
mendapatkan perlakuan yang kurang wajar ataupun kesedihan-kesedihan yang
 dialaminya, maka inipun akan sangat berpengaruh bagi si bayi. 
Lebih-lebih lagi, bila bayi dalam kandungan mendapat penolakan atau 
tidak dikehendaki dilahirkan atau malah pernah akan digugurkan tetapi 
tidak berhasil. Ini sangat-sangat berpengaruh pada si anak nantinya. 
Anak yang pada masa dalam kandungan mendapat penolakan seringkali 
mengakibatkan si anak menjadi pemberontak, penakut, marah tanpa alasan, 
dan lain sebagainya. Atau bila si ibu pada masa kehamilannya, dia 
mengalami tekanan, rasa kuatir dan putus asa, maka si anak juga akan 
membawa perasaan-perasaan yang dialami si ibu.
2.  Masa Kelahiran
Saat kelahiran adalah saat-saat yang singkat tetapi pada saat-saat yang singkat
itupun tidak luput dari bebasnya akar luka batin. Mungkin terjadi kelahiran yang sulit, dan bila terjadi demikian biasanya menjadikan si anak kurang percaya diri, takut tampil di muka umum, atau juga sering merasa bersalah. Atau kelahiran prematur, si anak akan sering merasa minder, tidak berdaya, dan selalu bergantung dengan orang lain.
Saat kelahiran adalah saat-saat yang singkat tetapi pada saat-saat yang singkat
itupun tidak luput dari bebasnya akar luka batin. Mungkin terjadi kelahiran yang sulit, dan bila terjadi demikian biasanya menjadikan si anak kurang percaya diri, takut tampil di muka umum, atau juga sering merasa bersalah. Atau kelahiran prematur, si anak akan sering merasa minder, tidak berdaya, dan selalu bergantung dengan orang lain.
3.  Masa Bayi
Bayi yang seringkali ditinggal oleh orang tuanya (karena kesibukan orang tua)
dan diserahkan kepada pembantu, akan membuat si anak mencari perhatian dari orang lain, karena pada waktu bayi kurang perhatian dan kasih sayang sehingga nantinya akan mencari sesuatu yang kurang itu dalam diri orang lain.
Bayi yang seringkali ditinggal oleh orang tuanya (karena kesibukan orang tua)
dan diserahkan kepada pembantu, akan membuat si anak mencari perhatian dari orang lain, karena pada waktu bayi kurang perhatian dan kasih sayang sehingga nantinya akan mencari sesuatu yang kurang itu dalam diri orang lain.
4.  Masa kanak-kanak.
Masa kanak-kanak juga menjadi masa yang rawan untuk luka batin. Sebagai 
contoh, ceritera seorang gadis lagi yang semasa kecilnya seringkali 
mendengar dan menyaksikan pertengkaran orang tuanya. Ketika peristiwa 
tersebut terjadi, dia merasa sangat ketakutan dan sebagai anak-anak dia 
tidak dapat melakukan apa-apa untuk mencegah pertengkaran itu, yang bisa
 dia lakukan hanyalah menangis. Ternyata peristiwa ini sangat membekas 
dalam pikiran dan hatinya sehingga pada masa dewasa, bila dia mendengar 
suatu keributan-keributan dia akan merasa sangat ketakutan dan tak 
jarang dia akan menangis bila mendengar keributan itu. Akan tetapi, 
setelah penyembuhan batin dengan mengampuni kedua orang tua dan 
peristiwa tersebut, maka dia dilepaskan dari ketakutannya.
Pada masa ini lebih mudah untuk mengidentifikasi luka yang dialami. 
Namun demikian ada beberapa orang yang mengalami kesulitan untuk dapat 
mengingat luka yang dialami karena mereka sudah menekan dan melupakan 
luka-luka tersebut.
- Salah satu luka emosi yang begitu mendalam adalah pelecehan seksual. Konsekuensi dari pelecehan ini dapat terlihat pada waktu yang singkat dengan adanya gejala kesulitan tidur, mengompol, depresi, gelisah, rasa bersalah dan meningkatnya perbuatan merusak. Namun ada pula yang terlihat pada waktu yang panjang, yaitu adanya masalah kepribadian sampai dewasa di mana dapat terlihat dengan timbulnya kecanduan obat dan alkohol, kesalahan cara makan (eating disorder), keinginan bunuh diri dan rasa rendah diri yang kronis.
 - Salah satu penyebab timbulnya trauma pad masa ini juga adalah perceraian orang tua dan kematian orang tua. Dampak perceraian dapat menyebabkan sulit untuk berelasi dengan orang lain, khususnya dengan lawan jenis
 - Kurangnya
 perhatian, kasih dan didikan dari orang tua, salah satu atau 
kedua-duanya. Misalnya Ayah kurang di dalam memperhatikan, mengasihi dan
 mendidik maka dapat membawa dampak.
- Kehilangan identitas dan peran seksual anak
- Bagi yang pria: bisa menderita transeksual atau homoseksual
 - Bagi yang wanita: lesbianisme, pelacuran.
 
 
 - Kehilangan identitas dan peran seksual anak
 - Perkataan kasar, seperti: kamu anak yang bodoh, kamu tidak punya otak, kamu anak haram, kamu gendut, kamu jelek. Dapat menyebabkan merusak citra diri seorang anak (self image) sehingga membuatnya rendah diri.
 - Perbuatan kasar, seperti: dipukul apabila bersalah walaupun itu hanya suatu kesalahan yang kecil, disiplin yang berlebihan.
 
Pengalaman-pengalaman ini telah merusak kepercayaan mereka sehingga 
mereka menjadi anak yang egosentris, tidak menghargai relasi yang 
mendalam, memiliki keinginan untuk menyakiti perasaan orang lain dan 
bertindak kasar terhadap mereka. Pengalaman terluka sewaktu kanak-kanak 
membawa dampak yang negatif; bukan hanya secara emosi tetapi juga cara 
pandang terhadap diri sendiri dan orang lain. Pengalaman luka emosional 
pada masa ini bukanlah suatu hal yang kecil atau tidak penting. Ini 
terbukti bahwa pengalaman masa kanak-kanak sangat mempengaruhi 
periode-periode kehidupan selanjutnyan.
5.  Masa remaja.
Masa remaja ataupun masa dewasa (sekarang) pun juga masih dapat menjadi 
akar dari luka batin. Misalnya seorang yang pernah dilecehkan atau 
pernah diperkosa. Trauma dan peristiwa yang menyakitkan itu akan sangat 
membekas dan bisa membuat dia antipati dengan lawan jenis sehingga dia 
menjadi takut menikah.
Remaja adalah kelompok yang paling sering mendapat luka emosional. 
Pengalaman yang mereka alami adalah putus cinta, pengkhianatan 
kepercayaan dan ketidaksetiaan teman. Orang dewasa menganggap bahwa 
pengalaman ini merupakan hal yang sepele tetapi tidak demikian dengan 
mereka. Mereka mengalami luka yang dapat menjadi luka batin. Luka emosi 
mereka sangat nyata dan dampaknya dapat mempengaruhi pada masa dewasa.
Remaja sering pula dilukai oleh orang tua. Orang tua tidak mau mengerti 
keadaan mereka. Bahkan orang tua dengan mudah menghakimi mereka dengan 
tidak adil. Orang tua tidak menyadari bahwa dunia mereka tidak sama 
dengan dunia yang sedang dialami remaja. Mereka hanya membandingkan 
dengan pengalaman mereka sendiri. Hal ini akan mengakibatkan konflik dan
 luka bagi remaja dan orang tua.
Remaja dapat pula terluka oleh dirinya sendiri. Mereka terluka karena 
mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan dari dunia. Mereka 
mempunyai sesuatu yang ideal tetapi mereka harus menghadapi hal yang 
nyata. Mereka terluka dan akibatnya timbul sifat pesimis dalam diri 
mereka.
6.  Masa dewasa.
Pengalaman pada masa kanak-kanak dan remaja dapat timbul kembali dan 
menjadi salah satu penyebab luka. Namun faktor terbesar adalah rusaknya 
kepercayaan, seperti perselingkuhan.
Di dalam kehidupannya, manusia mudah mengalami luka batin. Sadar atau 
tidak, pada awalnya relasi dijalin dengan adanya kebutuhan, harapan, 
keinginan, pandangan tertentu terhadap pihak lain. Ketika hal ini tidak 
dapat dipenuhi maka dapat menimbulkan perasaan benci yang mendalam. 
Namun demikian, perhatian kita seharusnya bukan pada luka yang kita 
alami tetapi bagaimana kita berusaha untuk menyembuhkan luka tersebut.
Respon Psikologi Dari Luka Batin
- Rasa kehilangan. Luka ini sangat berhubungan erat dengan pengalaman disisihkan dari orang yang dikasihi, khususnya orang terdekat.
 - Rasa marah. Ketika rasa kehilangan sudah tidak dapat ditolerir maka bagi sebagian orang muncul rasa marah menggantikan rasa kehilangan tersebut.
 
Tuhan Yesus datang ke dunia ini tidak hanya untuk menebus roh kita, tetapi juga jiwa dan tubuh kita.
Dasar-dasar Tubuh, Jiwa, Roh
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga 
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada 
kedatangan Yesus Kristus. Tu han kita (I Tes 5:2-3).
Metode penyembuhan luka batin
Dengan contoh-contoh pengalaman seperti yang disebutkan diatas, dapat 
diketahui bahwa efek dari luka batin selain mempersulit dan mempengaruhi
 dalam kehidupan bersama orang lain. Juga, yang paling dapat dirasakan 
adalah hilangnya kedamaian dalam hati. Melalui penyembuhan luka batin 
maka kedamaian yang hilang itu akan dapat diperolehnya kembali. 
Kedamaian yang sejati adalah yang dari Yesus sendiri, maka dengan 
penyembuhan batin yang didasarkan atas kasih Allah dan dengan pengucapan
 syukur kepada-Nya
maka akan mengembalikan damai yang dari Yesus yang mengatasi segala persoalan (Fil 4:7).
maka akan mengembalikan damai yang dari Yesus yang mengatasi segala persoalan (Fil 4:7).
Penyembuhan tidak akan terjadi hanya dari satu pihak saja. Kedua belah pihak
harus ada, yaitu si penderita dan Tuhan sendiri. Kita tahu pasti bahwa Tuhan
selalu terbuka bagi anak-anak-Nya yang datang mohon kesembuhan, jadi tinggal dari pihak yang terluka yang harus bekerjasama dengan rahmat kesembuhan dari Tuhan. Maka dari itu, dalam penyembuhan ini ada syarat-syarat untuk mendapatkan kesembuhan, syarat tersebut antara lain:
1. Kemauan dari si penderita untuk sembuh.
harus ada, yaitu si penderita dan Tuhan sendiri. Kita tahu pasti bahwa Tuhan
selalu terbuka bagi anak-anak-Nya yang datang mohon kesembuhan, jadi tinggal dari pihak yang terluka yang harus bekerjasama dengan rahmat kesembuhan dari Tuhan. Maka dari itu, dalam penyembuhan ini ada syarat-syarat untuk mendapatkan kesembuhan, syarat tersebut antara lain:
1. Kemauan dari si penderita untuk sembuh.
Tuhan sendiri tidak dapat memaksakan rahmat kesembuhan bagi seseorang (lih. Yoh 5:6).
2.  Bila ada dosa, pertama-tama si penderita harus diajak untuk bertobat terlebih dahulu.
Dia harus mempunyai keinginan untuk bertobat karena dosa dapat menghalangi karya Tuhan.
3. Memiliki iman
3. Memiliki iman
Meski kadang-kadang hal ini tidak mutlak, karena adakalanya Yesus juga 
menyembuhkan orang yang belum memiliki iman. Hal ini dilakukan oleh 
Yesus agar nama Bapa dimuliakan melalui karya penyembuhan tersebut.
4.  Mengingat kembali pengalaman terluka.
Ini merupakan langkah yang paling sulit karena harus mengalami luka itu 
kembali. Memang kita telah belajar untuk mengabaikan, mengingkari, 
menerima luka; dan bahkan meneruskan luka ini kepada generasi 
berikutnya. Kalau kita tidak mau melakukannya maka kita akan tetap 
terikat dengan luka masa lalu dan kita tidak percaya kita mampu untuk 
bebas dari dampak luka yang dialami. Kita perlu untuk melepaskan segala 
macam bentuk pertahanan yang digunakan untuk menutup perasaan tersebut. 
Akibatnya akan timbul perasaan berduka. Dengan berduka akan membuat kita
 tidak lagi menyangkal dan menolak luka yang dialami dan membiarkan kita
 mengalami dan berusaha pulih melalui perasaan tersebut. Berduka dapat 
menjadi respon yang menyembuhkan bagi luka batin.
Dalam doa penyembuhan batin harus ada sikap keterbukaan dari si penderita kepada orang yang akan mendoakan. Sebelum memulai doa penyembuhan batin, dicari dahulu akar-akar terdalam dari luka batin yang menjadi induk dari luka batin tersebut.
Dalam doa penyembuhan batin harus ada sikap keterbukaan dari si penderita kepada orang yang akan mendoakan. Sebelum memulai doa penyembuhan batin, dicari dahulu akar-akar terdalam dari luka batin yang menjadi induk dari luka batin tersebut.
Setelah ditemukan apa akarnya, bisa berdoa dengan imajinasi iman, yaitu 
dengan mengenangkan kembali peristiwa pahit yang telah terjadi dalam 
kehidupannya dan kemudian menghadirkan Yesus dalam peristiwa itu.
Memang cara ini belum tentu semua orang bisa masuk dalam peristiwa pahitnya. Terlebih bagi yang mempunyai luka yang teramat dalam sehingga sangat sulit dan tidak mampu untuk membayangkannya, kadang baru mulai membayangkan sudah ketakutan pada rasa sakit yang pernah dialaminya itu. Bagi kasus yang demikian, si pendoa harus mengambil alih dengan memohon kepada Yesus untuk menuntun kembali ke masa lalunya. Pendoa bisa membayangkan kembali peristiwa tersebut bersama Yesus, berdasar dari cerita si penderita dengan berimajinasi dengan suara keras kemudian si penderita mengikuti tuntunan dari si pendoa.
Memang cara ini belum tentu semua orang bisa masuk dalam peristiwa pahitnya. Terlebih bagi yang mempunyai luka yang teramat dalam sehingga sangat sulit dan tidak mampu untuk membayangkannya, kadang baru mulai membayangkan sudah ketakutan pada rasa sakit yang pernah dialaminya itu. Bagi kasus yang demikian, si pendoa harus mengambil alih dengan memohon kepada Yesus untuk menuntun kembali ke masa lalunya. Pendoa bisa membayangkan kembali peristiwa tersebut bersama Yesus, berdasar dari cerita si penderita dengan berimajinasi dengan suara keras kemudian si penderita mengikuti tuntunan dari si pendoa.
Dalam doa bisa membangkitkan iman si penderita dan iman si penderita sendiri bisa melepaskan kuasa Tuhan untuk penyembuhan.
5.  Mengartikan ulang luka.
Ketika seseorang mengalami luka batin maka ia dapat menggunakan pikiran 
untuk merespon perasaan tersebut. Pikiran dapat dipakai menjadi bagian 
dari perlindungan diri dan membuat suatu strategi untuk dapat mengatasi 
luka batin dari pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut. Setelah 
kita mengakui semua hal yang terjadi dan melihat luka batin dengan 
pikiran yang benar.
Harus diakui bahwa luka batin telah mengacaukan penilaian kita terhadap 
orang yang melukai dan diri kita yang dilukai. Kita menilai dia sebagai 
seorang penjahat dan diri kita sebagai korban. Namun, kita perlu 
menyadari bahwa Tuhan telah memberikan pikiran, kehendak dan emosi. 
Kehendak akan mengontrol pikiran dan pikiran akan mengontrol bagaimana 
kita beremosi. Dengan demikian kita perlu mengubah pikiran kita mengenai
 hal tersebut. Sehingga ketika kita mempunyai persepsi yang salah 
terhadap mereka maka kita perlu menyadari bahwa seringkali kita 
melihatnya dengan kacamaata luka batin kita. Kita tidak dapat memahami 
apa yang menjadi motivasi mereka. Dengan mengotrol pikiran kita maka 
kita dapat melihat bahwa mereka pun sama dengan kita: mereka pun 
sama-sama lemah.
Kita seharusnya memandang mereka terpisah dari apa yang telah mereka 
perbuat dan memandang diri kita sendiri lebih dari luka yang kita 
derita. Ketika kita memandang diri kita sendiri sebagai pribadi maka 
kita mulai dapat meredakan kebencian kita. Ketika kita memandang diri 
kita lebih daripada luka yang kita derita maka kita dapat mengenal 
dengan lebih baik orang yang telah melukai.
Imaginasi manusia merupakan pintu ke dalam dunia roh. Ada orang-orang 
yang mempunyai imaginasi yang sensitif terhadap dunia roh, ada yang 
tidak. Pada waktu mimpi, seseorang masuk ke dunia roh dan pada saat itu 
pikirannya tidak bekerja (tidur). Orang yang mendapat vision, melihat 
dalam dunia roh dalam keadaan sadar (pikiran tetap bekerja); orang yang 
mendapat vision ini mempunyai imaginasi yang sensitif, artinya 
imaginasinya hidup dan mudah menangkap hal-hal di dalam dunia roh, mudah
 berkomunikasi dengan alam roh.
Mazmur fasal 139 merupakan buah renungan Daud tentang kebesaran Tuhan. 
KehadiranNya yang mencakup setiap titik dalam alam semesta digambarkan 
dalam imaginasi Daud. Dengan imaginasinya, manusia dapat bergerak ke 
masa lampau, kini dan yang akan datang.
Tuhan Yesus tidak berubah. Ia tidak terikat oleh waktu; Ia tidak 
dibatasi waktu. Ia dapat berada di masa lampau, masa sekarang dan masa 
yang akan datang.
Jika seseorang mengalami luka batin karena suatu peristiwa masa lampau, 
ia dapat menggunakan imaginasinya untuk masuk ke dalam dunia roh dan 
menyelesaikan masalahnya. Anda dapat meminta Tuhan Yesus menyatakan 
kehadiranNya dalam masalah anda tersebut. Ingat bahwa perjumpaan roh 
anda dengan Yesus selalu memberikan kesembuhan. Ketika peristiwa itu 
terjadi, anda memang tidak melihat kehadiran Yesus, tetapi anda mengerti
 bahwa Ia hadir (karena KehadiranNya mencakup tiap titik dalam alam 
semesta). Anda dapat meminta agar sekarang, ketika anda berdoa untuk 
inner healing, Yesus menyatakan kehadiranNya dalam imaginasi anda 
sehingga anda tahu apa yang sebenarnya dilakukanNya pada saat peristiwa 
itu terjadi.
6.  Melepaskan rasa marah.
Kita bisa terlepas dari kemarahan dengan cara mengakui adanya kemarahan 
itu dan membukanya. Kita menyadari bahwa kemarahan merupakan perasaan 
yang tidak menyenangkan bagi semua orang dan dapat membawa dampak yang 
buruk bagi oran lain. Kita perlu mengakui bahwa kita sering marah. 
Mengakui kepada diri sendiri, kepada orang yang sudah kita lukai karena 
sikap permusuhan kita dan mengakui kepada Allah. Mengakui kepada Allah 
adalah langkah awal untuk memperoleh kekuatan untuk memperoleh kekuatan 
untuk dapat melepaskan kemarahan dengan benar.
7.   Semangat untuk mengampuni.
Orang yang tidak mau mengampuni berarti menghalangi rahmat Allah. 
Pengampunan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan penyembuhan (lih. Mrk
 11:25-26). Pengampunan di sini adalah mengampuni orang yang telah 
melukai hatinya, mengecewakannya, membencinya dan lain-lain.
Pengampunan pertama-tama adalah soal keputusan dan bukan perasaan.
Pengampunan pertama-tama adalah soal keputusan dan bukan perasaan.
Melepaskan kemarahan dengan benar berarti kita membuat diri kita sendiri
 secara sukarela tidak lagi mempunyai hak untuk membalas dendam. Ini 
berarti kita mengampuni atas apa yang telah mereka perbuat. Orang yang 
tidak melakukan pengampunan berarti orang tersebut akan terus mengalami 
luka emosional.
Definisi Pengampunan
“pengampunan adalah penguasaan terhadap pikiran-pikiran, 
perasaan-perasaan dan tingkah laku yang negatif; tanpa mengabaikan yang 
terluka atau marah, tetapi memandang orang yang melakukan kesalahan 
dengan penuh penerimaan sehingga si pemberi ampun dapat disembuhkan.” 
(JM Brandsma)
“pengampunan adalah penerimaan tanpa syarat. Pengampunan tidak saja 
menerima kesedihan hati yang anda rasakan, tetapi juga menerima orang 
yang sudah melakukannya dan menerima kerugian yang disebabkan oleh 
tindakan atau perkataan yang menyakitkan.” (David Augsburger)
Alasan Mengampuni
1. Karena sudah mendapatkan pengampunan dari Allah (Mat. 18:21-35).
Kasih Allah begitu besar dalam mengampuni dosa manusia. Dosa manusia 
sedemikian besar sehingga Allah harus mengampuninya dengan tidak 
terbatas. Melalui kematian Kristus di atas kayu salib maka manusia 
mendapatkan pengampunan. Sebagaimana Alah telah mengampuni manusia 
berdosa maka manusia pun harus mengampuni sesamanya. Inilah konsep: 
diampuni maka mengampuni.
2. Karena mengampuni supaya mendapatkan pengampunan Allah (Mat. 6:12, 14-15).
Ditujukan untuk umat-Nya melalui panggilan Bapa. Bukan judicial forgiveness tetapi parental forgiveness.
3. Bukti kasih kepada Allah dan kepada manusia.
Pertobatan berarti memiliki hati yang menyesal karena dosa, mau 
meninggalkan dosa dan memiliki komitmen untuk tidak melakukan dosa dan 
berjalan dalam ketaatan Allah. Ini berarti pertobatan menghasilkan 
ketaatan. Ketika seorang mengasihi Allah maka ia mentaati perintah Allah
 (Yoh 14-15). Ini berarti kita harus taat ketika Allah memerintahkan 
kita mengampuni musuh kita; dan ini merupakan bukti kasih kita kepada 
Allah dan sesama (Mat. 22:27-29).
4. Supaya dapat sehat.
Rasa sakit hati yang terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya 
kebencian yang dalam dan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan 
kesehatan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengampunan 
memberikan kekuatan pada sistem kekebalan tubuh dan menolong 
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sedangkan orang yang tidak mau 
mengampuni mudah terserang penyakit termasuk penyakit kanker dan 
jantung.
Tahap Pemberian Pengampunan
1. Mengerti mengapa menolak untuk mengampuni.
- Hak memiliki dendam. Suatu yang adil apabila marah. Tetapi menerima kemarahan sebagai respon alami dari luka tidak sama dengan melihatnya sebagai hak untuk marah. Terus mengalami kemarahan sebagai suatu hak dapat membuat kita mengalami akar-akar kepahitan yang kronis.
 - Ketidaksiapan kita untuk membiarkan diri kita tidak berkuasa terhadap orang yang menyakiti kita. Pada awalnya kita merasa diri kita begitu lemah, mudah diserang dan tidak tertolong. Tetapi kemarahan membuat kita memiliki kekuatan sehingga tidak mau melepaskannya.
 - Ketidakmauan untuk melepaskan perasaan berkuasa dalam relasi dengan orang yang melukai saya
 - Menahan pengampunan sebagai suatu penghukuman
 - Memberikan pengampunan apabila diminta oleh orang tersebut, dengan menyatakan penyesalan dan kesedihan mereka dan janji untuk tidak melakukannya lagi.
 
2. Memperjelas sifat mengampuni.
- Mengampuni tidak berarti melupakan. Melupakan luka yang diderita berarti menekan luka itu. Mengampuni bukan berarti menghilangkan ingatan itu. Ingatan itu dapat saja muncul kembali tetapi yang harus terjadi adalah semakin lama luka batin semakin berkurang. Kita bisa saja mengingat luka itu tetapi kita dapat memutuskan untuk kembali mengingatnya. Walaupun diingat maka tanpa adanya luka batin.
 - Mengampuni tidak berarti memaklumi. Seandainya kita memaklumi maka tidak perlu adanya pengampunan. Memaklumi berarti merasionalisasi pikiran kita. Kita perlu melihat walaupun tindakan tidak dapat dimaklumi tetapi kita mau mengampuni orang tersebut. Pengampunan adalah satu-satunya respon dari ketidakadilan seperti ini.
 - Mengampuni tidak berarti mengabaikan. Seringkali kita berusaha mengabaikan luka batin dan mengira inilah pengampunan. Lebih mudah untuk tidak terluka dengan tidak memikirkannya lagi. Kita perlu untuk menghadapinya dengan memikirkan luka dan orang yang telah melukai. Luka ini harus diterima sebagai realita kehidupan. Dengan mengabaikan luka berarti mengubah realita dengan kekuatan dari pemusatan pikiran.
 - Mengampuni tidak berarti memulihkan kepercayaan tanpa syarat. Ini berarti pengampunan kadang-kadang memerlukan kewaspadaan terhadap orang yang melukai kita.
 
3. Membatasi pengharapan atas hasil yang diperoleh dari pengampunan.
Kita perlu untuk realitis terhadap hasil pengampunan. Mungkin tidak 
dapat memperbaiki hubungan yang telah ada. Mereka bisa saja tidak mau 
menerima pengampunan kita atau menolak untuk berubah.
4. Melepaskan kemarahan.
Pengampunan berarti melepaskan marah, melepaskan hak untuk membalas 
dendam dan melepaskan hak untuk “menikmati” konsekuensi emosional dari 
luka. Kita dapat melakukannya perlahan-lahan tetapi tidak berarti 
lambat.
Mengalami penyembuhan luka batin memang bukanlah hal yang mudah untuk 
dilakukan, tetapi apabila kita ingin mengalami kelepasan dari tekanan 
emosi yang menyesakkan, mengalami sukacita, dan yang terutama mau taat 
akan firman Tuhan maka marilah kita belajar untuk mengampuni akan setiap
 hal yang menyakitkan hati kita.
Penyembuhan dengan cara Tuhan sendiri
Metode atau cara penyembuhan batin ini adalah sarana manusiawi yang 
didasarkan pada suatu pengalaman tertentu, namun metode bukanlah hal 
yang mutlak harus dilakukan dan dipaksakan, karena pada dasarnya karya 
penyembuhan adalah merupakan karya Roh Kudus. Oleh sebab itu, dalam doa 
penyembuhan batin ini peranan pendoa sebenarnya hanya sebagai 
katalisator dan sesungguhnya yang menjadi penyembuh adalah Tuhan Yesus 
sendiri.
Berikut ini adalah faktor-faktor penting lainnya untuk penyembuhan luka batin
Perjumpaan dengan Yesus selalu memberikan kesembuhan. Penyembuhan batin sering terjadi melalui hal-hal berikut ini:
- Baptisan kelahiran baru (baptisan air).
Penerimaan Yesus terhadap dirinya sebagai anak Allah menyembuhkan jiwanya. - Kelahiran baru.
Kehadiran Yesus dalam hati seseorang memberikan kesembuhan batin tertentu. - Baptisan Roh Kudus.
Sering Roh Kudus membongkar luka-luka batin dan memberikan penyembuhan tertentu. - Perjamuan Kudus.
Jika seseorang sungguh menghargai daging dan darah Yesus, ini mempunyai arti yang khusus bagi jiwanya, menyadari bagiannya untuk menderita bersama Kristus (asosiasi). Kesadaran ini memberi- kan kesembuhan jiwa. - Pengakuan dosa dan pengampunan.
Pada saat seseorang sadar akan dosanya, ada kebebasan dalam jiwanya karena pengampunanNya (I Yoh 1:9). - Pemahaman firman Allah.
Kebenaran-kebenaran firman Allah mengobati jiwa. Banyak orang datang ke persekutuan doa dengan murung, pulang dengan sukacita karena kebenaran-kebenaran firman Allah yang dibukakan selama penyampaian firman Allah. - Buah Roh Kudus.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, iman, kelemahlembutan dan pengua saan diri menjadi alat yang menyembuhkan. Buah roh yang memancar dari kehidupan seseorang menyem buhkan batin. Misalnya seseorang yang sedang sedih, datang ke tempat orang percaya, sambutannya yang hangat memancarkan buah roh membuat kelegaan tertentu dalam dirinya. - Mimpi, vision, puji-pujian, penyembahan dan pemujaan (praise, worship dan adoration) melepaskan o rang dari luka-luka batin.
 - Karunia-karunia Roh Kudus.
 
Contoh-contoh:
Suatu hal yang menarik dan sulit untuk dimengerti dengan pikiran kita manusia
adalah ketika penyembuhan berlangsung, ternyata Tuhan tidak saja menjamah dan menyembuhkan si penderita tetapi juga menjamah orang yang melukai penderita sehingga kembali memulihkan hubungan diantara mereka.
adalah ketika penyembuhan berlangsung, ternyata Tuhan tidak saja menjamah dan menyembuhkan si penderita tetapi juga menjamah orang yang melukai penderita sehingga kembali memulihkan hubungan diantara mereka.
Contoh penyembuhan luka batin Petrus oleh Yesus
Dalam Yohanes 21:9-23 dicatat tentang peristiwa penyembuhan batin 
Petrus. Pada saat-saat mendekati penyaliban Tuhan Yesus, Petrus 
menyangkal Tuhannya. Hal ini menggoreskan penyesalan di hati Petrus. 
Peristiwa penyangkalan Petrus ini diceritakan dalam Lukas 22:54-62.
Ketika Yesus sudah bangkit, Ia memulai penyembuhan batin ini dengan 
membawa Petrus kepada kenangan tentang saat-saat penyangkalannya, yaitu 
dengan membawanya pada pertemuan pertama dengan murid-muridNya di tepi 
danau. Pagi itu, api unggun di pantai mengingatkan Petrus pada saat-saat
 penyangkalannya, di rumah Kayafas. Kenangan itu menyayat hatinya. 
Seperti umumnya manusia-manusia lain, Petrus berusaha menutup-nutupi 
perasaan/luka hatinya. Luka hati ini menimbulkan perasaan tak layak 
dalam diri Petrus.
Pertanyaan Yesus, pernyataan Petrus dan pernyataan Yesus dalam peristiwa
 di tepi danau pagi itu memberi pemulihan kepercayaan Tuhan Yesus kepada
 Petrus. Tiga kali luka terjadi pada diri Petrus, tiga kali pula Yesus 
memberikan kesembuhan, sehingga kalaupun saat itu Petrus sedih, namun 
setelah peristiwa ini Petrus merasakan kelegaan.
Yesus tidak berhenti sampai di situ. Ia menubuatkan hal-hal yang akan 
datang dalam kehidupan Petrus. Dengan cara ini Yesus membuat Petrus 
merasa dihargai kembali. Ia merasa mendapat hak istimewa untuk melayani 
Tuhan dengan setia, bahkan sampai mati. Pemulihan batin dari perasaan 
tidak layak ini menyebabkan Petrus sanggup melayani Tuhan dengan setia.
Orang-orang yang jatuh dalam dosa dan bertobat, biasanya mengalami bahwa
 kenangan akan dosa-dosanya menimbulkan kesedihan yang mendalam. Hal ini
 perlu dipulihkan. Dalam peristiwa ini tampak bahwa Yesus menyembuhkan 
kenangan dalam ingatan Petrus. Jika Petrus suatu kelak duduk berkeliling
 di sekitar api unggun, ia tidak akan sedih lagi jika teringat akan 
peristiwa penyangkalannya terhadap Tuhan Yesus, karena ada gambar lain 
dalam memorinya yang merupakan gambar pemulihan dari peristiwa itu. 
Inilah semua yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Penghapusan Memory
Apabila sudah disembuhkan dari luka-luka batinnya maka tidak perlu untuk
mengingatnya lagi. Lebih baik mengingat kasih Tuhan yang telah menyembuhkan dan memulihkan, sehingga itu dapat menjadi kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan selanjutnya.
mengingatnya lagi. Lebih baik mengingat kasih Tuhan yang telah menyembuhkan dan memulihkan, sehingga itu dapat menjadi kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan selanjutnya.
Cara yang lebih cepat untuk menyembuhkan keadaan memori seseorang yang 
berisi rekaman-rekaman yang amat buruk adalah dengan jalan 
“menghapus”nya dengan mengusir rekaman-rekaman buruk itu dengan nama 
Yesus.
Kita tahu bahwa orang dapat melihat dalam imaginasinya karena ia 
sebenarnya melihat roh-roh bergerak dalam imaginasi itu. Roh-roh yang 
berasal dari peristiwa buruk itu terekam dalam sel-sel memorinya. 
Roh-roh itu tetap tinggal dalam memori sampai hari kiamat kelak. Kecuali
 kalau roh-roh itu diusir dalam nama Yesus. Semua roh-roh dalam bentuk 
apapun dan pada tingkat apapun harus tunduk kepada nama Yesus.
Banyak roh-roh dunia ini yang nampaknya baik tapi menurut firman Allah adalah “unclean”.
=================
MENGAPA ORANG TERLUKA ?
I. Karena Penolakan
• Tidak dikehendaki karena hamil sebelum menikah sah
• Tidak dikehendaki karena jenis kelamin, tidak sesuai dengan yang diharapkan
• Proses kelahiran yang sulit.
• Dipisahkan dari ibu saat melahirkan
• Tidak dikehendaki karena hamil sebelum menikah sah
• Tidak dikehendaki karena jenis kelamin, tidak sesuai dengan yang diharapkan
• Proses kelahiran yang sulit.
• Dipisahkan dari ibu saat melahirkan
II. Anak Adopsi
• Sebagai pancingan
• Supaya suami betah dirumah
• Supaya ada yang urus di hari tua
• Yang mau digugurkan
• Menjadi berontak, sakit-sakitan, tudung kematian
• Anak perzinahan
• Supaya suami betah dirumah
• Supaya ada yang urus di hari tua
• Yang mau digugurkan
• Menjadi berontak, sakit-sakitan, tudung kematian
• Anak perzinahan
III. Kurang Kasih Sayang
• Orang tua meninggal / bercerai
• Orang tua pilih kasih / membeda-bedakan
• Banyak anak
• Orang tua yang sibuk dengan urusannya
• Orang tua pilih kasih / membeda-bedakan
• Banyak anak
• Orang tua yang sibuk dengan urusannya
IV. Di Lukai (kolose 3:21, Ef 6 :4)
kata-kata: amsal 15:4,
• Bapa tidak bertanggung jawab,
• Otoriter
• Bapa tidak bertanggung jawab,
• Otoriter
V. Di Manja
Anak tunggal laki-laki /perempuan
- Karena sakit-sakitan
- Tidak pernah ditegur ( I Raja-raja 1:5-6)
- Karena sakit-sakitan
- Tidak pernah ditegur ( I Raja-raja 1:5-6)
Di Khianati
- Oleh orang yang dikasihi.
Contoh Simson, Hakim-hakim 16 , (Delila). oleh teman, saudara atau mitra kerja,
Contoh Yakub dikhianati Laban. Tuhan Yesus di khianati oleh Yudas Isakariot (spirit of Yudah)
Contoh Simson, Hakim-hakim 16 , (Delila). oleh teman, saudara atau mitra kerja,
Contoh Yakub dikhianati Laban. Tuhan Yesus di khianati oleh Yudas Isakariot (spirit of Yudah)
- Oleh atasan / anak buah.
Contoh Uria dikhianati Daud II sam 11 ;14-16,
Contoh Saul merasa dikhianati oleh jonathan karena membela Daud I Sam 20 :27 – 33. Absalom mengkhianati Daud
Contoh Uria dikhianati Daud II sam 11 ;14-16,
Contoh Saul merasa dikhianati oleh jonathan karena membela Daud I Sam 20 :27 – 33. Absalom mengkhianati Daud
VII. Trauma
Trauma Kegelapan,
Trauma api,
Trauma Keramaian,
Trauma Seksual ,
Trauma Kecelakaan
Trauma kegagalan sehingga takut lakukan apapun
Trauma api,
Trauma Keramaian,
Trauma Seksual ,
Trauma Kecelakaan
Trauma kegagalan sehingga takut lakukan apapun
AKIBAT DARIPADA ORANG TERLUKA
Reaksi yang agresif cendrung menolak orang lain, tidak bersedia menerima penghiburan dan pertolongan dari orang lain.
– Keras hati dan tertutup, tidak mempercayai Firman Tuhan dan orang lain.
– Perkataan kasar, keras kepala, suka berdebat.
– Citra dirinya rendah, memandang dirinya tidak mampu sukses, sering sedih dan stres, suka menuduh dan menghakimi, sering mengkritik, iri hati, sombong, perfeksionis, sulit mengampuni, sulit bergaul, tidak merasa puas, suka bohong, membela diri, dan membenarkan diri.
– Keras hati dan tertutup, tidak mempercayai Firman Tuhan dan orang lain.
– Perkataan kasar, keras kepala, suka berdebat.
– Citra dirinya rendah, memandang dirinya tidak mampu sukses, sering sedih dan stres, suka menuduh dan menghakimi, sering mengkritik, iri hati, sombong, perfeksionis, sulit mengampuni, sulit bergaul, tidak merasa puas, suka bohong, membela diri, dan membenarkan diri.
PERBUDAKAN TERHADAP DOSA SEKSUAL
1. Keputusan terlibat dalam dosa seksual.
2. Karena tidak ada kasih sayang dan pengalaman penolakan sehingga akhirnya membutuhkan penghiburan, diterima dalam hubungan seksual.
3. Masturbasi, Pornografi, hubungan seksual dengan lawan jenis, Homo atau Lesbian.
4. Roh seksual yang diwariskan oleh nenek moyang, karena orang tua nenek moyang kawin cerai, buka panti pijat, tempat prostitusi, Club malam.
2. Karena tidak ada kasih sayang dan pengalaman penolakan sehingga akhirnya membutuhkan penghiburan, diterima dalam hubungan seksual.
3. Masturbasi, Pornografi, hubungan seksual dengan lawan jenis, Homo atau Lesbian.
4. Roh seksual yang diwariskan oleh nenek moyang, karena orang tua nenek moyang kawin cerai, buka panti pijat, tempat prostitusi, Club malam.
PEMULIHAN LUKA BATIN
• Mazmur 33 : 5 – Dia yang membentuk hati manusia
• Mazmur 147 : 3 – Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
• Yesaya 61 : 1 – Merawat orang yang remuk hati
• Yehezkiel 36: 25 -3 – Kamu Ku berikan hati yang baru.
• Mazmur 147 : 3 – Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
• Yesaya 61 : 1 – Merawat orang yang remuk hati
• Yehezkiel 36: 25 -3 – Kamu Ku berikan hati yang baru.
1. Lahir Baru
Dengan orang itu menerima Yesus sebagai Juruslamat.
Dengan orang itu menerima Yesus sebagai Juruslamat.
2. Terbuka (Maz 32 :5, Ams 28:12, Yak 5:16,)
– Menelanjangi Iblis dengan cara :
* Kita mengaku semua dosa dan ikatan
sebaikya satu persatu,
* Mematahkan kuasa iblis Memberi tempat
bagi Firman Tuhan bekerja.
– Memperoleh jawaban mengapa ada hal-hal yang
– menutupi jalan hidup kita
– Menelanjangi Iblis dengan cara :
* Kita mengaku semua dosa dan ikatan
sebaikya satu persatu,
* Mematahkan kuasa iblis Memberi tempat
bagi Firman Tuhan bekerja.
– Memperoleh jawaban mengapa ada hal-hal yang
– menutupi jalan hidup kita
3. Mengampuni
kita harus mengampuni orang –orang yang pernah melukai kita dan memberkati mereka.
kita harus mengampuni orang –orang yang pernah melukai kita dan memberkati mereka.
4. Mencabut semua akar pahit
5. Darah Yesus menyucikan, membebat, hati kita
Patahkan
a. Roh penolakan.
b.Tudung kematian
c. Roh perzinahan. Karena lahir dari
kumpul kebo / hamil diluar nikah
d. Kegagalan, penyakit dan
a. Roh penolakan.
b.Tudung kematian
c. Roh perzinahan. Karena lahir dari
kumpul kebo / hamil diluar nikah
d. Kegagalan, penyakit dan
7. Mengajar tentang kasih Bapa, sehingga dia tahu sungguh bahwa Bapa disurga mengasihi hidupnya
KEHENDAK TUHAN BAGI ORANGTUA & ANAK-ANAKNYA
Anaknya mengasihi & menghormatinya
ORANG TUA
1. Ia mengasihi anaknya tanpa syarat.
2. Ia sangat menghargai anaknya.
3. Ia menerima anaknya.
4. Ada keseimbangan antara kasih sayang dan displin.
ORANG TUA
1. Ia mengasihi anaknya tanpa syarat.
2. Ia sangat menghargai anaknya.
3. Ia menerima anaknya.
4. Ada keseimbangan antara kasih sayang dan displin.
ANAK:
1. Ia merasa dikasihi, dihargai dan diterima.
2. Ia merasa aman karena displin orang tua konsisten dan disertai kasih sayang.
3. Muncul dalam hatinya kasih kepada orang tuanya.
4. Ia menghormati orang tua sesuai deng k Allah.
1. Ia merasa dikasihi, dihargai dan diterima.
2. Ia merasa aman karena displin orang tua konsisten dan disertai kasih sayang.
3. Muncul dalam hatinya kasih kepada orang tuanya.
4. Ia menghormati orang tua sesuai deng k Allah.
Anak merasa tertolak
Akibatnya ia menolak orangtuanya
ORANG TUA
Dalam hubungannya dengan
Anaknya :
1. Kurang memperhatikan anaknya
2. Kurang menyatakan kasih sayang kpd anaknya
3. Mendisiplin anaknya terlalu keras
4. Terlalu sering mengritik anaknya
Anaknya :
1. Kurang memperhatikan anaknya
2. Kurang menyatakan kasih sayang kpd anaknya
3. Mendisiplin anaknya terlalu keras
4. Terlalu sering mengritik anaknya
ANAK:
Dalam hubungannya dengan
Orangtuanya :
1. Ia merasa tertolak
2. Akibatnya mengambil keputusan menolak orangtuanya
3. Walaupun ia ingin mengasihi orangtuanya, kasih tsb tdk dirasakan
4. Ia tidak menghormati orangtuanya
Mengalami penolakan dari orangtuanya
Akibatnya ia menolak orangtuanya
Orangtuanya :
1. Ia merasa tertolak
2. Akibatnya mengambil keputusan menolak orangtuanya
3. Walaupun ia ingin mengasihi orangtuanya, kasih tsb tdk dirasakan
4. Ia tidak menghormati orangtuanya
Mengalami penolakan dari orangtuanya
Akibatnya ia menolak orangtuanya
Akibatnya dalam kehidupannya :
1. Dia akan mengalami luka batin yang sangat dalam.
2. Dia akan kehilangan berkat-berkat Tuhan karena tidak menghormati orangtua.
3. Dia akan memberi kesempatan kepada roh penolakan untuk bekerja di dalam diriny
1. Dia akan mengalami luka batin yang sangat dalam.
2. Dia akan kehilangan berkat-berkat Tuhan karena tidak menghormati orangtua.
3. Dia akan memberi kesempatan kepada roh penolakan untuk bekerja di dalam diriny
8. Jaga Hati
• Ams 4 ;23, Jagalah hati dengan waspada, bukan hanya sesaat saja, jadi 
harus berjaga-jaga, berhati-hati secara terus menerus. Karena dari dalam
 hati kita, akan terpancar keluar air kehidupan, yaitu Roh Kudus akan 
mengalir dari hidup dalam kita.
• Matius 15:18-20, hati yang bersih akan mengeluarkan hal yang bersih, tetapi hati yang kotor (rusak, Pahit, sakit, akan keluar hal-hal yang pahit, rusak dan kotor juga).
• Matius 15:18-20, hati yang bersih akan mengeluarkan hal yang bersih, tetapi hati yang kotor (rusak, Pahit, sakit, akan keluar hal-hal yang pahit, rusak dan kotor juga).
Jadi setelah kita dipulihkan harus banyak masuk dalam hadirat Tuhan dalam Doa dan Penyembahan
9. Hati Yang dipulihkan
Hati yang dipulihkan yaitu: dapat melihat segi positif dari setiap orang
 yang dikenal. Punya belas kasihan terhadap kebutuhan orang lain, suka 
bersakasi, suka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, selalu rindu 
berhubungan intim dengan Tuhan, selalu rindu bersekutu dengan sesama, 
kehidupan Rohani yang terus bertumbuh dengan pesat.
Sumber: http://my.opera.com/superHeadQuarter/blog/?startidx=110



Komentar
Posting Komentar