Kelas Protokuler
Kelas Protokuler
Ev. Mikhael
Indriati Tjipto
Kita
akan belajar tentang Protokuler Tuhan. Kelas Protokuler memang tidak pernah
mudah dan seringkali orang berkata tidak masuk akal dan sangat susah. Tapi saya
mau berkata itu harus dipelajari pada waktu engkau mulai naik ke sebuah level
yang bukan lagi menjadi seorang anak. Bukan lagi hanya sekedar kristen tetapi
engkau adalah orang-orang yang akan hidup di Hadirat Tuhan, dihadapan Allah,
dan menjadi raja-raja muda.
Surga
itu bentuknya seperti circle, tetap seperti planet bulat, seperti bola dunia
tapi itu sebenarnya circle, pusatnya adalah Istana Tuhan sendiri. Di Circle
Pertama itulah tempat, rumah-rumah atau istana-istana raja muda dan saya
berharap kita akan bertemu disitu. Kemudian ada circle selanjutnya nomor enam,
itu tempat yang lain dan terus sampai yang paling bawah, yang paling luar itu
adalah tempat dimana orang yang sekedar hanya masuk surga saja.
Saya
percaya semua dari kita yang sudah bertahun-tahun melayani tidak ada yang masuk
di circle tempat orang-orang yang hanya sekedar masuk surga saja. Tapi mulai masuk ke level mungkin level
empat, lima, enam atau level tujuh.
Untuk
itulah kita harus belajar. Beberapa orang berkata, “Kenapa Susah” Saya ambil
contoh supaya kita sedikit mengerti. Kalau kita berada di desa, kita bisa
parkir mobil atau motor dimana saja dan tidak pernah menjadi masalah. Mau
diparkir didepan rumah, dimana saja karena di desa tidak banyak kendaraan. Tapi
hari-hari ini jika kita salah parkir di kota maka ban kita akan dikempesin dan
pentilnya diambil. Baik itu mobil ataupun motor. Jika salah parkir maka akan
menjadi masalah besar, karena saudara tidak mungkin memompa ban kempes
sendirian dan akhirnya mobil atau motor harus diderek. Hari ini semua di
Jakarta diberlakukan aturan seperti itu.
Tapi
itu belum seberapa, untuk yang tinggal didesa termasuk yang tinggal di Beth
Kasih, kita masih berani buang sampah sembarangan. Tetapi begitu kita tinggal
di Singapura, kita buang sampah di jalan akan dikenakan denda yang sangat
besar. Ada orang yang sedang jalan, ia tidak sengaja menjatuhkan kertas dari
dalam tasnya, sampai dia di rumah, ia sudah mendapatkan tagihan denda sebesar
1000 dolar singapura. Itu beritanya sampai ada di You Tube. Hanya gara-gara
kertasnya jatuh saja itu bisa diketahui siapa orangnya, dimana alamatnya dan
langsung dikirimi tagihan denda.
Begitu
kita naik level maka tuntutannya semakin banyak. Kalau datang ke rumah saya,
saudara nyelonong masuk tidak masalah. Coba jika saudara nyelonong santai masuk
ke White House, maka langsung akan ditangkap dan bahkan mungkin ditembak
langsung. Karena memasuki sebuah level tertentu peraturannya menjadi berbeda dan
tuntutannya berbeda pula.
Kita
bicara apa saja tidak masalah tapi kita lihat di televisi, Pak SBY curhat saja
dipermasalahkan. Ada kasus seseorang bicara seperti ini. “Saya waktu di WC
mendengar ada orang yang menawarkan uang.” Dia langsung ditangkap, ditanya
siapa yang dia dengar, diinterograsi bahkan kalau dia tidak mau memberikan
namanya, dia akan dimasukkan ke dalam penjara.
Tapi kalau dia memberikan namanya dan ternyata tidak benar, dia akan
dituntut pencemaran nama baik. Hanya karena gara-garanya nyeplos bicara. Kalau
kita yang bicara seperti itu maka tidak ada yang tuntut, tapi karena dia adalah
seorang anggota DPR, dia nyeplos bicara seperti itu maka persoalannya menjadi semakin
panjang.
Saya
harap kita mengerti, suka tidak suka, engkau terus naik dan engkau mulai masuk
ke level raja-raja. Di level ini sebuah protokuler, sebuah peraturan yang
kadang-kadang sangat rumit mulai terjadi. Percayalah kita akan dimampukan
bersama Roh Kudus tapi saya mau kita sedikit banyak belajar, sedikit banyak mengerti,
supaya tidak kaget kalau terus naik ke next level.
Sesungguhnya
protokuler bukan hanya masalah peraturan-peraturan boleh atau tidak boleh
tetapi seberapa kerinduan kita amat sangat untuk berada dekat denganNya. Jika
kerinduan kita amat sangat denganNya, ada satu titik dimana Dia bisa
mengidentifikasikan diriNya sebagai manusia sehingga kita bisa begitu dekat.
Tetapi Dia adalah Raja Mulia dan itulah keberadaan Dia yang sesungguhnya. Dan
Raja Mulia yang rendah hati yang penuh dengan kemurahan, Prince Of Peace dengan
semua nama-nama Agungnya itu yang penah hadir dalam hidup kita, turut perasaan
dengan kita dan membuat kita merasa dekat denganNya, tetapi jika kita
mencintaiNya. Dia adalah Raja dan cepat atau lambat jika kita ingin didekatnya
kita harus belajar yang namannya Protokuler.
Kekristenan bukan hanya pada waktu Tuhan menjamah dan menjadikan kita baru dan
hidup dengan pola baru. Tetapi biarlah didasari dari satu pengertian bahwa
surga adalah Kingdom dan He is the King, seseorang yang pernah menjamah kita
secara pribadi adalah Raja segala raja dan di dalam Kerajaan ada peraturan.
Engkaulah baik dan berbuat baik ;
ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku. (Mazmur 119:68)
Bahkan
Daud yang paling dicintaiNya pun berkata, ajarkan aku ketetapan-ketetapanMu dan
hukum-hukumMu.
“Bumi cemar karena penduduknya, sebab
mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian
abadi.” Yesaya 24 : 5
“Sebab Aku, Tuhan mencintai hukum, dan
membenci perampasan dan kecurangan. Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan
akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” Yesaya 61 : 8
Dalam
FirmanNya dikatakan : “Sebab Aku Tuhan mencintai hukum,” menunjukkan bahwa Dia
adalah Allah yang mengenal kelemahan-kelemahan setiap kita. Tetapi sekarang
setelah sentuhan pribadiNya yang mengubahkan kita, inilah waktunya didalam
kedewasaan kita harus belajar mengenal hukum-hukum dan ketetapan-ketetapanNya.
Dan inilah yang dinamakan Protokuler.
“Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama
dengan Aku dalam segala pencobaan yang kamu alami. Dan Aku menentukan hak-hak
kerajaan bagi kamu, sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu.” Lukas 22 : 28
Untuk
kita berada di level raja-raja ini, kita harus didapati setia. Kita harus
didapati tinggal bersama-sama dengan Tuhan dalam segala pencobaan. Kalau tinggal
bersama Tuhan waktu kita diberkati, waktu semuanya masuk akal dan semua bisa
dimengerti itu biasa. Tapi waktu kita tetap tinggal dimasa-masa yang paling
berat, di masa pencobaan, sepertinya engkau dibiarkan kalah, sepertinya engkau
ditindas, sepertinya Tuhan tidak menolong maka yang seperti itu yang berhak
mendapat hak Kerajaan. Kesetiaan adalah dasar dari protokuler. Orang yang tidak
bisa setia, hati dan pikirannya akan menjadi masalah besar.
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat
Sumber
:
Kelas-Kelas
Pengenalan Akan Tuhan
Ev. Mikhael
Indriati Tjipto
Halaman
: 36 – 40
Blessed
To Bless – Bekasi
Komentar
Posting Komentar