Waspada Dengan Perkataan

Waspada Dengan Perkataan
Ev. Mikhael Indriati Tjipto

“Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta !” (Bilangan 12 : 1, 10)

Dikatakan memang Musa mengambil perempuan Kush tetapi pada waktu itu, Miryam dan Harun tidak berkata : “Musa, kamu kurang ajar, tidak” Mereka hanya berkata, “Musa kenapa kamu mengambil perempuan Kush ?” sesimple itu. Hanya mengatai sudah dihitung dosa pemberontakan dan hukumannya sangat mengerikan; kusta. Harus dibuang keluar jauh, keluar dari golongan raja-raja, dari hadapan Tuhan. Saya berdoa kita semua mengerti bahwa di satu level yaitu level raja-raja, perkataan kita dituntut seperti itu. Apapun yang kita katakan dituntut, hati kita dituntut.

Kalau kita pelajari Alkitab dalam Perjanjian Baru, Tuhan berfirman hati-hati dengan kemarahan, karena kemarahan identik dengan membunuh dan hukumannya fatal. Hati-hati dan cek sebelum kita mengatai seseorang.  Dihadapan Tuhan, Musa mendapat ijin. Hati Musa letih dengan orang Israel dan dia butuh orang yang fresh dari bangsa lain karena setiap kali melihat orang Israel, sudah enek banget. Yang dia lihat pemberontakan, kemarahan, bersungut-sungut dan itu membuat dia benar-benar tidak tahan. Tuhan tahu itu. Tuhan berikam seorang perempuan Kush. Perempuan Kush itu mentalnya budak, jadi hanya berkata : “ya, ya, pokoknya tidak ada suaranya.”

Tuhan mengerti Musa menanggung beban jutaan umat dan dirumah dia tidak butuh orang Israel yang buat heboh. Di rumah dia membutuhkan seorang perempuan yang bisa mengurus dia, yang bisa melayani dia, mengurus makanannya dan no comment dan Tuhan memberikan itu. Tapi untuk Miryam dan Harun, mereka tidak bisa terima itu. Peraturannya berkata tidak boleh dengan wanita asing dan itu membuat mereka mengatai Musa.

Ada banyak hal yang kita seringkali tidak tahu cara Tuhan melihat, kita tidak pernah tahu. Karena itu jangan mudah sembarangan bicara. Jangan mengatai karena akibatnya mengerikan. Di level raja-raja, protokuler pertama adalah Apa Yang Kau Perkatakan, Semuanya bisa dituntut.

Kita harus ingat, Dialah Allah, Dialah pembuat ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang adil.

Sebab Ia berfirman kepada Musa : “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Roma 9 : 15

Jika kita percaya kepadaNya, jika kita memanggilNya Jehovah Elohim, El Shaddai dan Adonai kita sedang berkata Engkau Allah Tuhan yang adil pembuat keputusan-keputusan dan ketetapan-ketetapan dan hatiku percaya. Sehingga jika kita melihat hal-hal yang kurang berkenan di hati kita, ingatlah FirmanNya yang berkata :

“Hanya ada satu Pembuat Hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah Engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia !” (Yakobus 4:12)

Sumber :
Kelas-Kelas Pengenalan Akan Tuhan
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
Halaman 40 – 42
Blessed To Bless – Bekasi

By His Grace :
Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer