Demonstrasi Kuasa Kerajaan
Demonstrasi Kuasa Kerajaan
Pastor Steven Agustinus
Saya yakin, apa yang terjadi di zaman Kisah Para Rasul akan terulang kembali dengan skala yang lebih besar dan jauh lebih kuat. Dimana demonstrasi kuasa begitu saja akan terjadi dalam kehidupan masyarakat kota. Orang - orang tidak lagi mencari dokter atau tabib untuk kesembuhan, melainkan mencari kita sebagai gereja Tuhan. Saya juga percaya, demonstrasi kuasa Kerajaan yang kita lakukan di jalan - jalan akan menjadi pembicaraan dan topik hangat penduduk kota. Bahkan akan menjadi viral pemberitaan yang banyak menggelitik hati orang untuk mengenali Tuhan yang kita sembah.
Dan yang menentukan itu semua terjadi bukan lagi Tuhan, melainkan kita. Kapanpun dan dimanapun kita mau bergerak sebagai pelaku firman (pendemonstrasi kuasa Tuhan) maka Kerajaan Surga akan datang mem-back-up apa yang kita lakukan.
Saya melihat di dalam roh, penggenapan Yeh 47 sedang terjadi. Aliran air hidup dari bait Allah sedang keluar ke jalan - jalan perkotaan. Aliran air hidup itu adalah pekerjaan Roh Kudus melalui kita sebagai orang percaya. Dampak yang dihasilkan pun semakin lama semakin besar dan kuat. Dari semata kaki sampai menjadi luapan yang menenggelamkan kehidupan banyak orang.
Roh Kudus seperti menegaskan kepada saya: "Pastikan saja setiap harinya aliran air hidup dalam batinmu terus mengalir. Selama engkau bisa memastikan ada aliran air hidup yang terus mengalir dan terpancar, maka engkau akan sangat mudah digerakkan olehKu dan mengalirkan kehidupan ilahi begitu saja. Ini saatnya setiap orang yang alami perjumpaan dengan engkau dihidupkan oleh aliran air hidup yg memancar dr dlm hidupmu..."
Saya yakin, sebagaimana Yesus berjalan dengan kuasa dan otoritas, sehingga menyembuhkan dan membangkitkan mereka yang dikuasai maut, hal yang sama juga akan kita lakukan. Orang sakit pasti sembuh, orang mati pasti bangkit. Itulah janji Tuhan kepada kita. Kita hanya perlu percaya dan terus bertekun dalam pengajaran rasul - rasul - menjadikannya sbg dasar dan patokan kehidupan sehari - hari. Kita tidak perlu lg menunggu utk terjadinya kegerakan, karena kitalah kegerakan tersebut. Kita hanya perlu bergerak mengikuti aliran air hidup yang terus terpancar dari batin kita.
Roh Kudus juga menegaskan kepada saya: kita tidak bisa bergerak dan mengalirkan kehidupan jika kita masih mengasihi diri sendiri dan mempertahankan nyawa kita sendiri. Seringkali tanpa sadar, ada banyak ketakutan saat ingin mendoakan seseorang yang sedang sakit. Dari takut tidak sembuh, takut ditolak, sampai takut dianiaya, dan akar penyebabnya adl takut kehilangan nyawa.
Matius 10:39-42
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Ketakutan akan kehilangan nyawa sesungguhnya akan menghambat kehidupan terpancar dari diri kita. Saat kita menyingkirkan ketakutan tersebut, maka akan ada banyak orang yang menerima keberadaan kita sehingga apa yang Tuhan sediakan bagi mereka akan tersalur begitu saja melalui diri kita. Tetapi bukan berarti tidak ada yang akan menolak kita, pasti ada. Itu hal yang lumrah. Tidak semua orang mau menerima keberadaan kita. Tapi jika mereka menolak kita, artinya mereka sdg menolak Tuhan. Dan mereka tidak akan menerima bagian yang harusnya mereka terima. Jadi, yang rugi mereka sendiri. Kita tidak perlu merasa gundah atau kecewa saat ditolak. Yang terpenting adalah kita tidak boleh mengasihi nyawa kita. Saat kita mempertahankannya, maka kuasa yang harusnya terpancar dari hidup kita akan tersumbat. Akibatnya orang - orang yang seharusnya menerima kehidupan dari diri kita akhirnya tidak menerima apapun. Sehingga mereka tidak alami perubahan kehidupan.
Saya pribadi berdoa untuk diri saya sendiri agar saya tidak lagi mengasihi nyawa saya sendiri. Sehingga beroleh keberanian untuk mendemonstrasikan kuasa ditempat - tempat umum dan pinggir - pinggir jalan seperti zaman Kisah Rasul. Dan saya mau untuk keluar dari areal kenyamanan (areal berbagai alasan yg bercokol dan membangun tembok untuk tidak mau melakukan apa yang Roh Kudus suruh lakukan) Saya tidak akan ijinkan alasan apapun menghambat saya dalam mendoakan orang yang sakit dan membebaskan mereka yang terbelenggu. Apapun yang Roh Kudus perintahkan saya mau taat. Tanpa ada pertimbangan untung rugi dan berbagai alasan logis lainnya. Saya mau percaya dan taat sepenuhnya !! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar