Kecemburuan
30 Oktober
Kecemburuan
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci ... Maka teringatlah murid-murid-Nya bahwa ada tertulis : " Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." ... "Rombak Bait Allah ini , dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
( Yohanes 2:15-19 )
Bayangkan tindakan Yesus ini : Selama Ini Ia selalu menunjukkan belas kasihan-Nya,
tetapi hari itu tiba-tiba Dia membuat cambuk dan marah luar biasa.
Hanya di dalam hal inilah Tuhan Yesus menunjukkan murka-Nya.
Biasanya , berhadapan dengan orang munafik seperti apa pun , Dia tahan,
tetapi hari itu meledaklah amarah-Nya.
Alasannya : " Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Kata ' Cinta ' di sini sebetulnya adalah jealousy atau kecemburuan.
Kata' cemburu' menyiratkan adanya rivalitas ( persaingan) .
Orang-orang Farisi, ahli Taurat , bahkan Yudas sekalipun
tetap dihadapinya dengan ramah.
Tetapi ketika kecemburuan-Nya membakar , Ia bertindak menurut hati-Nya.
Berkali-kali Tuhan membiarkan perkakas Bait Allah dirampas
dan dimasukkan ke dalam kuil berhala,
tetapi hari itu , terbakar oleh kecemburuan-Nya.
Sadarlah, betapa besarnya kasih Tuhan dalam hidup kita.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Kecemburuan
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci ... Maka teringatlah murid-murid-Nya bahwa ada tertulis : " Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." ... "Rombak Bait Allah ini , dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
( Yohanes 2:15-19 )
Bayangkan tindakan Yesus ini : Selama Ini Ia selalu menunjukkan belas kasihan-Nya,
tetapi hari itu tiba-tiba Dia membuat cambuk dan marah luar biasa.
Hanya di dalam hal inilah Tuhan Yesus menunjukkan murka-Nya.
Biasanya , berhadapan dengan orang munafik seperti apa pun , Dia tahan,
tetapi hari itu meledaklah amarah-Nya.
Alasannya : " Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Kata ' Cinta ' di sini sebetulnya adalah jealousy atau kecemburuan.
Kata' cemburu' menyiratkan adanya rivalitas ( persaingan) .
Orang-orang Farisi, ahli Taurat , bahkan Yudas sekalipun
tetap dihadapinya dengan ramah.
Tetapi ketika kecemburuan-Nya membakar , Ia bertindak menurut hati-Nya.
Berkali-kali Tuhan membiarkan perkakas Bait Allah dirampas
dan dimasukkan ke dalam kuil berhala,
tetapi hari itu , terbakar oleh kecemburuan-Nya.
Sadarlah, betapa besarnya kasih Tuhan dalam hidup kita.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar