RumahKu Harus Penuh
RumahKu Harus Penuh
Pdt. Petrus Agung
Jurnalis : Kaleb Antonius FW
Luk
14: 15-24
Dulunya
p Agung heran: seseorang mengundang tamu-tamu ke sebuah perjamuan,
kemudian tamu tidak datang, lalu tuan rumah marah. Ini sepertinya
keterlaluan. Normalnya seseorang datang atau tidak, itu adalah hak
masing-masing. Tapi di kisah di atas ada kemarahan dari tuan rumah,
yaitu Tuhan sendiri. Roh Kudus jelaskan bahwa cerita ini tidak
sedangkal yang p Agung kira sebelumnya.
Ada beberapa alasan yang membuat si Tuan marah. Undangan disampaikan 2 kali, dan tidak mendadak. Saat pertama kali undangan disampaikan, akan ada perjamuan besar, dan diadakan pada malam hari (supper). Semua yang diundang berkata akan hadir, jadi mereka sudah tahu bahwa di hari itu ada pesta. Tuan rumah kemudian menyiapkan pesta, lalu berjanji memberi kabar kapan jam pesta dimulai. Saat semua sudah siap dan tamu-tamu di-konfirmasi/ diundang ulang, lalu para undangan berkata tidak bisa dan tidak akan datang. Sikap ini tidak sopan, dan tentunya menjengkelkan.
Alasan 1: Membeli ladang
Alasan
ini tidak masuk akal. Seseorang yang beli tanah selalu melihat tanah
yang akan dibelinya lebih dulu, sebelum membayar tanah itu. Selain
itu undangannya adalah makan malam (supper).
Di jaman Tuhan Yesus tidak ada listrik, maka seseorang tidak mungkin
melihat tanahnya di malam hari.
Seringkali orang menerima undangan Tuhan, tapi berdalih secara mengerikan
Alasan 2: Membeli 5 pasang lembu kebiri
Alasan
ini juga tidak mungkin. Tidak ada orang membeli lembu sebelum
mencobanya lebih dulu. Selain itu tidak mungkin di malam hari lembu
membajak.
Alasan 3: Baru kawin
Alasan
ini sebenarnya dari hukum di perjanjian lama: setelah kawin, selama 1
tahun bebas dari wajib militer. Tapi ini adalah undangan pesta, bukan
undangan untuk wajib militer.
Sopan santun sudah dilakukan tuan rumah, undangan sudah dibagikan, tetapi yang diundang tidak hadir dengan berbagai alasan yang dicari-cari.
Yang aneh: mereka bersama-sama meminta maaf. Semua seperti mem-boikot serentak.
Tafsiran
dari salah satu ahli Alkitab: Besar kemungkinan orang-orang ini tahu
bahwa di suatu titik si tuan rumah akan memanggil orang-orang di
jalanan, yang penting rumahnya penuh. Sementara undangan-undangan itu
adalah orang-orang terhormat (mampu beli tanah, beli lembu, mampu
menikah). Undangan-undangan itu tidak mau diperlakukan sama dengan
orang kebanyakan. Gambarannya seperti penggolongan manusia di dalam
kasta. Walau tidak ada secara resmi, manusia cenderung
membeda-bedakan orang lain.
Contoh kecenderungan membedakan manusia
Setiap
seminar SHRK di jakarta ada 400 waria hadir, duduk di satu blok. Satu
hari ada orang baru datang ke SHRK, lalu duduk di area rekan-rekan
waria. Saat membuka mata setelah berdoa, dia kaget dan berkeringat
dingin. Hari berikutnya dia pindah di bagian yang lain.
Tamu-tamu undangan ini punya uang, dan menempatkan diri sebagai kasta yang lebih tinggi. Sementara pemilik rumah punya prinsip: rumahnya harus penuh.
Sebetulnya
penolakan para tamu ini adalah bentuk peperangan rohani.
Tetapi mereka bersama- sama meminta maaf (Luk 14: 18a)
Kata "bersama-sama" dalam bahasa Yunani: μία = mia (G3391), dari kata dasar "eis".
Salah satu buku teologis memberikan penjelasan kata "eis", yaitu secara psikologis ada penyusupan atau pengaruh baik/ jahat terhadap kepribadian manusia, yang bisa berasal dari Tuhan atau setan. Pengaruh baik dari Tuhan, pengaruh jahat dari setan.
Jika
kita mengundang seseorang datang ke Tuhan, lalu ditolak, kita harus
sadar bahwa itu adalah akibat penyusupan setan
Keputusan yang diambil seseorang bisa dari diri manusia itu sendiri. Tapi jika dilakukan serempak oleh sekelompok orang, artinya ada penyusupan pengaruh setan.
Dalam
beberapa tahun terakhir, banyak orang menyerang pengajaran peperangan
rohani. Padahal Alkitab berkata bahwa setelah bangkit, Yesus mengutus
murid-muridNya dan memberi kuasa untuk mengusir setan dalam nama
Tuhan Yesus.
Tanda-tanda
ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir
setan-setan demi nama-Ku, (Mrk
16: 17a)
Paulus
juga mengajarkan:
karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
udara. (Ef 6: 12)
Gereja dibuat tidak berperang rohani, supaya gereja tidak punya kemampuan menghadapi setan. Begitu gereja dilumpuhkan dan tidak bisa melawan dengan kuasa Tuhan, maka mereka habis. Ujungnya saat Tuhan mengadakan jamuan, banyak yang menolak karena sudah dipengaruhi dan dibujuk iblis.
Jawaban untuk berbagai masalah akhir jaman adalah dari firman Tuhan.
Dalam Perjanjian baru ada kata yang hanya 2 kali dipergunakan, yaitu χαλεπόÏ‚ - chalepos (G5467).
1.
Dalam kisah tentang Yesus menyembuhkan orang gila di Gadara
Mereka
sangat
berbahaya,
sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. (Mat
8: 28b)
Kata
"berbahaya" dalam bahasa Yunani chalepos.
Chalepos
artinya kondisi dimana seseorang menjadi berbahaya karena kerasukan
setan
2.
Dalam surat Paulus pada Timotius.
Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa
yang sukar.
(2 Tim 3:1)
Frase
"masa yang sukar" dalam bahasa Yunani chalepos.
Wujud dari "masa yang sukar" ditunjukkan dalam 2Tim 3: 2-5,
yaitu daftar tabiat dan watak buruk manusia.
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2 Tim 3: 2-5)
Segala tindakan jahat manusia juga merupakan chalepos, Tindakan buruk manusia yang berusaha menyingkirkan Tuhan adalah karena adanya penyusupan setan.
Mat 16: 22-23
But
Jesus turned away from Peter and said to him, Get behind Me, Satan!
You are in My way [ an offense and a hindrance and a snare to Me ];
for you are minding what partakes not of the nature and quality of
God, but of men. (Mat 16: 23, AMP)
Terjemahan Amplified menjelaskan bahwa Yesus berpaling dari Petrus, dan berkata pada setan untuk menyingkir. Yesus tahu bahwa Petrus yang berbicara, tapi ada sosok setan yang berusaha mempengaruhi adalah sosok setan yang membisikkan di belakang Petrus.
Saat seseorang berfikir secara manusiawi, di titik itu setan bisa masuk dan mempengaruhi pikiran dan hati kita.
Peperangan
rohani tidak sekedar datang ke tempat angker lalu diperangi, tapi
terutama peperangan setiap hari di hidup kita. Setan tahu bahwa
ujungnya dia hancur, maka dia berusaha seret sebanyak-banyaknya
manusia, tujuannya menyakiti hati Tuhan.
Kesaksian
Undangan ke Great Awekening. Yang daftar sekitar 50 ribu jiwa. Ada hamba-hamba Tuhan yang ikut berkeliling ke gereja-gereja, dan menyebarkan berita bohong. Ide ini karena bisikan-bisikn setan.
Undangan ke Great Awekening. Yang daftar sekitar 50 ribu jiwa. Ada hamba-hamba Tuhan yang ikut berkeliling ke gereja-gereja, dan menyebarkan berita bohong. Ide ini karena bisikan-bisikn setan.
Gosip-gosip
tidak bisa dilawan dengan daging, apalagi dengan emosi. Yang harus
dilakukan: peperangan rohani.
Penuturan p. Bambang Budianto
Gereja
adalah eklesia, yaitu pasukan. Dan pasukan kerjanya adalah bertempur.
Di seluruh dunia sedang dilanda kesuaman akan Tuhan, dan ini masuk ke
gereja-gereja. Gereja yang mulai merasa besar tidak lagi offensif,
tapi mulai diffensif. Ini awal kesuaman dan kekalahan.
Jangan
pernah lepaskan kota dan bangsa ini, tetap berteriak di hadapan
Tuhan
Saat seseorang atau sebuah bangsa menyingkirkan Tuhan, maka masalah besar akan muncul.
Saat seseorang atau sebuah bangsa menyingkirkan Tuhan, maka masalah besar akan muncul.
Artikel tentang anak perempuan Billy Graham (Amy Graham)
Ada
orang bertanya: mengapa Tuhan biarkan banyak hal buruk terjadi di
Amerika: 911, penembakan, krisis ekonomi, dll.
Jawaban
Amy: Amerika yang meminta Tuhan keluar dari Amerika, yaitu dengan
melegalkan hukum yang bertentangan dengan hukum Tuhan, melarang
pembacaan Alkitab di sekolah dan di kelas-kelas, melarang doa di
sekolah/ kelas-kelas, tidak ada 10 perintah Allah di pengadilan, dll.
Tuhan
adalah pribadi yang sopan. Saat Amerika mengusir, maka Tuhan pergi.
Bertahun-tahun lalu ada senator bernama Madelyn yang mengkampanyekan tidak boleh ada doa di sekolah-sekolah di Amerika. Akhirnya keluar UU yang men-sah-kan hal tersebut. Orang ini mati dibunuh, bahkan mayatnya baru ditemukan setelah beberapa hari.
Seorang pendidik bernama Benyamin Spock melarang memukul pantat anak karena melanggar hak asasi anak, padahal Alkitab mengajar untuk merotan sebagai disiplin pada anak. Amerika setuju dengan larangan ini. Jika orang tua bertindak keras, si anak diajari untuk lapor kepada polisi, lalu si anak akan diambil dari orang tuanya, lalu dibesarkan oleh negara.
Saat
ini generasi muda Amerika jadi generasi semaunya, semua aturan
dilanggar, hidup liar, melakukan semua dosa, tidak hormat pada orang
tua. Akhirnya anak Benyamin bunuh diri.
Kesaksian
Seorang pendeta Palestina bertanya: mengapa ada pembantaian di Iraq dan Suriah. Jawabannya: Tuhan sebenarnya sudah berkali-kali ingatkan mereka, tapi mereka tidak dengarkan. Penyebab kedua adalah mereka tidak lagi menyembah Yesus, tapi digantikan oleh kebanggaan, organisasi, uang, dll.
Setiap negara dan bangsa yang meminta Tuhan keluar dari bangsa mereka, tidak bisa meminta Tuhan bertanggung-jawab untuk berkat dan proteksi bagi negara mereka.
Setiap kali Tuhan mengundang sesuatu yang baik, dan kita menolak, itu sama dengan mengusir Tuhan keluar.
Orang
percaya harus tahu dan bisa bertindak dengan kuasa dan otoritas
Tuhan, dan tidak menolak undangan Tuhan.
Kondisi saat ini sudah sangat berbahaya, maka kita sudah harus terus waspada terhadap semuanya. Caranya: orang-orang percaya harus berteriak minta lawatan Tuhan. Jika tidak cukup ada pasukan Tuhan yang berdiri bagi bangsa, maka peristiwa seperti Sodom bisa terjadi.
Kesaksian
Seseorang bersaksi tentang hidupnya kepada anak-anak kecil. Mereka terima Tuhan Yesus, lalu ditahirkan di pantai. Ibu-ibu yang ikut mendengarkan dijamah Tuhan, lalu tergerak untuk terima Tuhan Yesus dan ikut ditahirkan.
Komentar
Posting Komentar