Kesaksian Mbok Iyem Surabaya
Kesaksian Mbok Iyem Surabaya
Copas : Althur Robertiga
Baru-baru ini pernah ada mujizat terjadi di kota Surabaya. Bukan zaman rasul-rasul, bukan zaman John Wesley, bukan zaman Smith Wigglesworth, bukan zaman Kathryn Kuhlman, tapi zaman internet. Suatu mujizat yang menggemparkan kota yang banyak melahirkan hamba-hamba Tuhan berkaliber. Tapi mujizat ini dialami oleh seorang pembantu rumah tangga. Jadi bukan hanya hamba Tuhan di Afrika yang bisa mengalami keajaiban, di Indonesia juga, karena Allah kita adalah Allah yang sama, Amin.!
Ada seorang
pembantu rumah tangga yang mati selama delapan jam. Sebut saja ibu ini
dengan nama Mbok Iyem. Mbok Iyem ini bekerja di panti rehabilitasi yang
bekerjasama dengan kami. Entah mengapa, mendadak Mbok yang rajin ini
sakit keras. Ia tidak sempat meminta ijin sakit karena mendadak sangat
tidak enak badan. Ia pun masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya.
Dalam
beberapa menit saja, matanya terbalik dan tubuhnya membiru. Dan tidak
lama kemudian dia meninggal. Sewaktu dia meninggal, pembantu yang lain,
seorang laki-laki melihat tubuhnya sudah kaku, dipanggil-panggil namanya
tidak menyahut, diperhatikan tubuhnya tidak bergerak sama sekali.
Setelah mendekati dan memastikan kecurigaannya benar, iapun memanggil
kepala panti rehabilitas.
Mbok ini
adalah pembantu rumah tangga yang berasal dari kaum Kedar. Dia baru
bertobat menerima Tuhan Yesus beberapa tahun ini. Dulu sebelum bertobat
dia adalah pembantu rumah tangga yang terkenal galak dan kejam, Saudara.
Rupanya
saking kejamnya dia, pernah ada pembantu yang lebih muda dan lebih kuat
saking tidak tahan melihat kelakuannya mendorongnya dari lantai dua di
tempat kerjanya yang lama. Hal itu terjadi sebelum bekerja di panti ini.
Akibatnya kakinya patah, dan jalannya menjadi terpincang-pincang karena
tidak mendapatkan perawatan yang benar.
Tidak ada
yang mau menerima seorang pembantu rumah tangga yang pincang, tetapi
seorang ibu bersedia menampungnya di panti rehabilitasi yang
dikelolanya. Akhirnya, Mbok ini dijamah oleh Roh Kudus dan hatinya mau
terbuka terhadap Tuhan Yesus dan mengubah hidupnya.
Yang dulu
terkenal galak dan kejam, sekarang ramah dan lemah lembut. Allah kita
sanggup mengubah hati setiap orang yang keras menjadi lemah lembut,
Amin..!!
Nah, Mbok
Iyem ini meninggal. Matinya mendadak, tidak sempat meninggalkan
pesan-pesan apapun. Pemilik panti yang hidupnya bergaul dengan Tuhan
membicarakan peristiwa aneh ini bersama beberapa tukang yang sedang
memperbaiki bangunan yang juga pengikut Kristus. Mereka semua bersepakat
bahwa kematiannya tidak wajar. Karena selama ini Mbok Iyem tidak pernah
mengeluh sakit atau ada tanda-tanda penyakit di dalam tubuhnya. Ia
sehat walafiat sebelum tiba-tiba meninggal. Mereka tidak tahu harus
melakukan apa, sementara – ini uniknya – mereka memiliki keengganan yang
sama untuk tidak memanggil dokter. Jadi bukan hanya perasaan sugesti
satu orang saja. Padahal saya tahu persis mereka punya rekanan dokter.
Tiba-tiba mereka terpanggil malahan untuk berdoa dan menyembah. Mereka
pun taat. Mereka mulai berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa
menyembah, berdoa menyembah, begitu saja.
Di dalam
hadirat Tuhan, tidak terasa beberapa jam sudah mereka berdoa dan
menyembah Tuhan. Tiba-tiba di tengah-tengah doa itu tubuh Mbok Iyem yang
tadinya kaku bergerak-gerak dan tersedak bangun. Mbok Iyem yang sudah
meninggal hidup kembali..!!! Disaksikan oleh pemilik panti,
tukang-tukang, dan penghuni-penghuni yang berdoa dan menyembah
bersama-sama.
Oh, jangan pernah meremehkan kuasa doa kelompok atau doa komunitas ini, Saudara.
Mbok Iyem
tadi minta minum. Setelah diberi minum untuk menenangkan dirinya, ia
terus saja dicecar pertanyaan seperti para wartawan saja,”Mbok, tadi
waktu Mbok mati ke mana Mbok…?”
“Tadi waktu
saya mati saya lihat sesuatu lepas dari tubuh saya…,” Nah, itulah yang
namanya roh. Kadang-kadang orang dunia sombong dan tidak percaya adanya
roh. Tapi nanti kalau ajalnya tiba, barulah kesombongan hilang seketika.
Kalau
seorang tidak mati ketakutan dengan alam roh yang dilihatnya karena yang
menjemputnya bukan malaikat maut, berarti ia meninggal dengan tenang
dan damai karena ia mengenal siapa yang menjemputnya, yaitu malaikat
surga ataupun Tuhan Yesus sendiri.
“…dan saya
melihat tubuh saya terbujur kaku dan saya menembus plafon rumah ini.
Begitu sampai ke atas, saya masuk ke suatu tempat. Tidak ada tempat lain
yang lebih indah dari tempat itu. Saya tahu itulah tempat tempat yang
sering Pak Pendeta khotbahkan. Yang namanya surga. Surga itu bukan
cerita, tapi surga itu nyata..!! Ya, berikan kemuliaan yang paling
meriah bagi Allah kita.!
Nah,
ceritanya tidak berhenti sampai di sana. Bahkan sebenarnya kalau
diceritakan lebih lengkap bisa jadi satu buku. Misalnya waktu di sorga,
Mbok Iyem bertemu dengan Tuhan Yesus dia spontan berbicara dalam bahasa
aslinya, “Gusti Yesus kulo kenopo? (Tuhan Yesus saya ini kenapa?)”
“Lho, Jeng sampean itu sampun sedo (Loh, Anda itu sudah meninggal).”
Wah, rupanya
Tuhan Yesus juga bisa berbahasa Jawa, Saudara. Tuhan itu mengerti
segala bahasa, termasuk bahasa air mata. Sampai di sini, Mbok Iyem tidak
bisa menahan air matanya menitik. Sungguh indah pengalaman bertemu
dengan Yesus. Baru di dalam hadirat Tuhan saja, kita bisa meneteskan air
mata, apalagi kalau memandang wajah kemuliaanNya. Milikilah pengharapan
yang demikian, Saudara, supaya Anda tidak mudah disimpangkan Iblis.
Sambil
meneteskan air mata mengenang perjumpaannya dengan Yesus, Mbok Iyem
meneruskan ceritanya, “ Saya disambut Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus
berkata begini kepada saya. “Jeng sudah di surga, engkau sudah
berbahagia. Ayo, Jeng saya tunjukkan surga kepadamu.”
Untuk Anda
ketahui, Mbok Iyem ini bekerja di panti itu setelah bertobat bukan hanya
pembantu rumah tangga saja, Saudara. Dia juga melayani. Pelayanannya
sederhana. Panti itu mengadakan kebaktian khusus bagi para pemulung,
tunawisma lain, supir, pembantu rumah tangga, baby sitter, dan
sebagainya di kota Surabaya. Yang hadir sekitar delapan puluh sampai
seratus orang. Nah, sebelum mereka memulai kebaktian itu, dialah yang
menyapu, mengepel tempat kebaktian itu, menyiapkan kursi-kursi,
menyiapkan minum bagi hamba Tuhan dan sebagainya. Hampir tiga tahun dia
menjalani itu.
Tapi
kesaksian Mbok Iyem meneguhkan Firman bahwa Tuhan tidak melihat jenis
pelayanan kita. Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan Anda di dalam
pelayanan Anda. Tuhan bukan memperhitungkan apakah Anda melakukan
pekerjaan baik saja, tapi apakah Anda melakukan pekerjaan itu dengan
baik menurut Tuhan ?
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14)
Sebab
Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu
yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada
orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani
6:10)
Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak
dari pada yang pertama. (Wahyu 2:19)
Begitu
Mbok Iyem dibawa berkeliling keluar dari tahta Allah yang maha suci,
ternyata di sekeliling surga itu ada real estate, Saudara. Kompleks
perumahan. Tempat tinggal. Jadi rupanya roh kita tidak keluyuran di
surga. Sudah ada kavlingnya masing-masing. Anda sudah memastikan kapling
tersedia untuk Anda ? Kalau belum minta pada Tuhan Yesus.
“Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan
tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke situ.” (Yoh 14:1 – 4)
Dan Mbok
Iyem pun mulai bercerita dengan mata yang berbinar-binar tentang real
estate yang ia lihat. Ia masuk ke sebuah tempat. Rumah itu besar sekali.
Jauh lebih besar dari rumah tuannya ini. Dan ia bertanya begini
(sebetulnya percakapannya dalam bahasa Jawa, tapi sudah saya terjemahkan
ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah), “Gusti Yesus, ini rumahnya
siapa ?”
Tuhan Yesus menjawab, “Ini rumah Jeng di surga.”
Mbok Iyem terperangah kaget, “Hah, besar banget Gusti ?”
Tuhan Yesus menjawab kekagetan Mbok Iyem, “Ya, Jeng telah melakukan di dunia ini pekerjaanKu, Aku memberikan upah bagi engkau sesuai apa yang engkau lakukan.” Ooh, berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita yang memberikan upah dengan adil pada kita..!
“Sebab
Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku
akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi
dengan kamu.” (Yesaya 61:8)
“Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”
(Ibrani 11:6)
Tiba-tiba
Mbok Iyem – sebagai pembantu rumah tangga yang setia ini – ingat
sesuatu. Pada saat itu ia teringat kepada anak majikannya. “Gusti Yesus,
Sinyo sama Noni belum dikasih makan.”
Lho,
bayangkan Saudara. Sudah di surga masih ingat bahwa anak majikannya
belum dikasih makan. Ini baru tipe pembantu yang luar biasa.
Dan lebih lanjut Mbok Iyem berbicara seperti ini, “Gusti, saya mau kembali saja, Gusti.”
“Ya, kembalilah.”
Kalau memang
waktu Anda belum tiba, pasti Anda akan diperintahkan kembali ke dunia.
Biasanya setahu saya orang yang ke surga justru ogah balik, meskipun
waktunya belum tiba karena begitu indahnya keadaan surga. Tetapi
bayangkan, ini yang minta adalah Mbok Iyem sendiri gara-gara ingat anak
majikannya belum makan.!
Begitu Tuhan selesai berbicara kembalilah ia ke tubuhnya, Saudara. Rohnya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali.
Yang lebih
mencengangkan saya, sebelum ia mengalami seperti itu, Mbok Iyem ini buta
huruf. Tidak pernah bersekolah. Tapi setelah mengalami diubahkan oleh
Tuhan, apalagi mengalami kematian dan hidup kembali, sekarang ini Mbok
Iyem bisa membaca. Uniknya ia cuma bisa membaca Alkitab. Setelah Alkitab
ditutup lalu mencoba membaca majalah wanita, membaca koran, atau
membaca yang lain tidak bisa. Buta huruf lagi. Jadi praktis ia cuma bisa
membaca Alkitab.
Anda tahu,
Mbok Iyem sekarang diundang berkeliling pelayanan, memberikan kesaksian
tentang pengalamannya yang ajaib di mana-mana. Sampai ke Amerika sampai
ke Jerman. Tidak kalah sibuk dengan hamba Tuhan.
Sebab
yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang
lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja,
saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut
ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang
berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat,
dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang
kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih
Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa
yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri
di hadapan Allah. (1 Korintus 1:25 – 29)
Sahabatku,
karena itu bagi yang punya talenta banyak jangan sombong, yang merasa
talentanya hanya sedikit jangan minder. Tuhan sanggup mengubah siapapun
untuk dipakai sebagai alat Tuhan yang mulia. !Tuhan ga
lihat kemampuan kita, ga harus orang yang hebat baru bisa dipakai Tuhan.
Tuhan cari orang-orang yang biasa, untuk dipakai menjadi luar biasa
sebagai alat kemuliaanNya. Contohnya bisa kita lihat dari Firman Tuhan
dalam Kisah Para Rasul 4:13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus
dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak
terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai
pengikut Yesus.” Tuhan Yesus pakai Petrus dan Yohanes, yang waktu itu
cuma orang biasa, mereka nelayan, tapi Tuhan pakai mereka menjadi
alatNya yang luar biasa.
Tuhan
cuma melihat hati yang murni melayani Dia. Setialah di dalam perkara
kecil, walaupun pelayanan yang saat ini kamu lakukan cuma pelayanan
biasa, tapi kalau dilakukan dengan hati yang murni untuk Tuhan, itu
sangat berkenan kepada Tuhan dan menyukakan hatiNya. Mari jadikan
hidupmu sebagai pelayanan kepada Tuhan. Firman Tuhan dalam Kolose 3:23
berkata “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Sahabatku,
siapapun kamu saat ini yang sedang membaca artikel ini, Tuhan sedang
mau pakai kamu. Tuhan ga lihat latar belakangmu, Tuhan ga lihat
ketrampilanmu, Dia cuma mau lihat kemurnian hatimu. Belajar taat
melayani Tuhan dari perkara kecil, lakukan semua murni untuk Tuhan. Mari
kita sukakan hatiNya melalui pelayanan kita. Tuhan Yesus memberkati ^__^
Dialah yang
menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan
berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman (2 Timotius 1:9)
Komentar
Posting Komentar