MEMBANGUN PASUKAN YANG MEMILIKI AKSELERASI [1]
MEMBANGUN PASUKAN YANG MEMILIKI AKSELERASI [1]
TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church Malembut. (DOPAG)
(26/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Hari-hari ini Tuhan sedang melihat gereja-Nya sebagai sebuah pasukan, sehingga setiap kita harus belajar bagaimana menjadi pasukan Tuhan. Apapun panggilan kita dari 6 panggilan yang ada di bahtera (Imam, raja, mempelai, pilar, tentara, dan pekerja) kita harus belajar sungguh-sungguh untuk bergerak melatih diri kita seperti tentara. Dalam ketentaraan dikenal dengan tingkatan atau level prajurit, mulai dari level tentara biasa sampai dengan level tentara khusus dimana tentara khusus ini memiliki kemampuan bisa mengatasi musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak dari tentara biasa. Dalam ketentaraan juga memiliki unit-unit yang memiliki spesifikasi tersendiri, ada yang sebagai penerobos, bagian peralatan, bagian pertahanan, bagian medis, bagian administrasi dan beberapa spesifikasi lainnya.
Ketika mulai melatih diri kita untuk menjadi tentara Tuhan, diawal mungkin kita belum terbiasa, seperti belum terbiasa dan mampu untuk ikut dalam peperangan rohani baik secara roh, fisik dan mental itu adalah hal yang wajar. Tetapi oleh karena rasa cinta yang kuat dihati dan dalam hati juga memiliki keinginan untuk mengupgrade diri yang kuat serta keinginan untuk diperlengkapi dengan banyak hal karena mengetahui ini dari Tuhan maka kita pasti akan mampu untuk berlari dan tidak akan berhenti kepada keadaan kita.
(1 Tawarikh 12:1-40 TB)
Kita harus mempersiapkan diri kita karena hari-hari ini Tuhan sedang ingin membawa banyak pasukannya untuk masuk kedalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar, bahkan diayat pembacaan di 1 Tawarikh 12:1-40 TB dikatakan bahkan musuh kemudian ikut bergabung dengan daud dan menjadi bagian pasukannya. Mari melihat kebesaran hati daud dimana itu harus diikuti oleh semua orang yang berada disekitar daud bahwa setiap pasukan musuh yang ikut masuk bergabung mereka harus menyambutnya. Setiap kita harus bisa sampai di level itu bahwa setiap jiwa-jiwa yang Tuhan bawa masuk itu tidak semuanya sempurna karena pada dasarnya tidak ada orang yang sempurna. Tantangan paling berat dalam sebuah pasukan adalah ketika pasukan musuh memutuskan untuk ikut bergabung dan melebur menjadi satu bagian pasukan.
Daud mengerti akan satu hal bahwa dia adalah orang yang dipanggil untuk merangkul dan mengubah banyak orang seperti ketika memulai membangun pasukannya di gua adulam yang kebanyakan dari mereka adalah perampok, orang sakit hati, orang terbuang dan orang yang tidak diperhitungkan, tetapi mereka adalah orang-orang yang cinta Tuhan dan mau berubah sehingga Tuhan perhitungkan dan memakai hidup mereka. Musuh kita bukan darah dan daging tetapi roh jahat sehingga orang-orang tersebut dahulu mungkin pikiran dan jiwanya dikuasai oleh roh jahat tetapi ketika Tuhan membawa mereka masuk jangan melihat latar belakangnya tetapi lihatlah bahwa Tuhan sudah membawa membawa mereka masuk dan Tuhan sudah siap untuk mengubahkan hidup mereka.
Sebenarnya setiap kita pun bukan orang yang baik-baik dan masuk hitungan Tuhan tetapi Tuhan ingin memakai hidup setiap kita. Kita harus memberikan standar yang tinggi buat hidup kita sehingga kita bisa dididik dan mau belajar tetapi jangan memakai standar kita kepada orang lain. Kita harus memakai standar Tuhan dihidup kita seperti apa Tuhan ingin menarik kita tetapi kita juga harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa dan dari mana kita diambil untuk supaya tidak jatuh dan ketika melihat orang lain jatuh kita tidak menghakimi.
Ketika kita dipanggil untuk menjadi tentara Tuhan, diawal-awal pasti akan belum terbiasa dan perlu terus untuk belajar bagaimana menjadi tentara Tuhan yang tidak menutup kemungkinan kita belajar kepada orang yang usianya lebih muda daripada kita sehingga juga diperlukan untuk meminta kerendahan hati. Memiliki sikap untuk belajar yang kuat, memiliki cinta dan passion yang kuat akan Tuhan itu akan menurun kepada anak-anak kita. Kita adalah pasukan Tuhan yang sedang belajar tentang panggilan Tuhan menjadi tentara-Nya.
"Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin" (1 Tawarikh 12:2 TB)
Dikatakan mereka adalah adalah pasukan yang sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri tanpa meleset karena mereka melatih diri dengan keras. Tidak ada orang yang berhasil tanpa melatih diri. Jadilah pemanah yang bukan hanya sekedar bisa memanah tetapi jadilah pemanah yang benar-benar mahir menggunakan tangan kedua tangan kita. Seperti kita jangan hanya sekedar menjadi hamba Tuhan tetapi kita benar-benar terlatih untuk bergerak cepat dalam ketepatan dan itu membutuhkan latihan yang kuat seperti latihan seorang pemanah yang melatih dirinya untuk bisa berkonsentrasi dan memaksakan dirinya untuk mahir memanah menggunakan kedua tangan baik tangan kiri dan kanan. Hal-hal yang dulunya mungkin kita tidak mahir dan tidak mengetahuinya sama sekali tetapi kita mau berkata kepada Tuhan bahwa kita mau belajar dan melatih diri kita untuk itu sampai benar-benar mahir. Untuk menjadi tentara Tuhan kita juga harus melatih diri dengan mulai mendisiplinkan kita dengan waktu dan harus mulai menghilangkan semua kebiasaan lama dan mulai mengupgrade diri dengan belajar dan berlatih dengan lebih keras untuk kemudian nanti kita akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik "excellence".
Ketika menyadari bahwa kita adalah pasukan Tuhan maka kita tidak akan mempunyai waktu lagi untuk bisa bersantai, tidak akan mempunyai waktu tidur yang cukup, kita tidak punya waktu lagi untuk bermain-main bahkan waktu untuk berlatih pun tidak cukup. Mari belajar dari Tuhan untuk mengembangkan kapasitas kita "Enlarge capacity", belajar menangkap hati-Nya dan belajar menangkap keinginan-Nya. Salah satu alasan Tuhan ingin mengangkat hidup kita adalah karena Tuhan ingin menarik kita, membawa kita naik untuk bisa berjalan seirama dengan Tuhan.
"..., orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan." (1 Tawarikh 12:8b TB)
Dikatakan mereka memiliki kecepatan seperti kijang di atas pegunungan. Jadi untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan, kita juga perlu belajar kecepatan dan ketepatan. Ketika anda sudah bisa bergerak cepat, latihlah diri anda untuk bergerak lebih cepat lagi. Mari belajar dengan cepat untuk mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk Tuhan disenangkan, untuk mempersiapkan dan menyambut kedatangan-Nya kembali.
Teruslah belajar dan berlatih sampai benar mahir sehingga kita tidak hanya bisa memanah sendiri tetapi juga bisa memuridkan pasukan yang lainnya. Seorang pasukan tidak akan mementingkan dirinya sendiri termasuk perasaan dan sifat egois yang bisa menjadi hambatan sehingga motivasi buat diri kita sendiri sudah tidak ada.
Pasukan yang dahulu diperintahkan saul untuk mengejar dan membunuh daud beserta pasukannya, pasukan yang pasti sudah di hasut oleh saul untuk menjadi sangat membenci daud kemudian berpaling memihak kepada daud dan daud pun mau menerima mereka. Seperti itulah juga kita yang berkali-kali mendukakan hati Yesus, berkali-kali hendak membunuh dan menyalibkan-Nya kembali. Tetapi pengampunan-Nya tidak pernah habis mengampuni kebodohan kita tetapi menerima dan menjadikan kita pasukan-Nya, jadi siapapun akan Tuhan bawa masuk untuk menjadi bagian dari pasukan-Nya. Mari miliki hati seperti Yesus, miliki hati seperti daud yang mengangkat pemimpin pasukannya dari pasukan saul yang dulunya sangat membenci dan hendak membunuhnya karena kerinduan Tuhan akan jiwa-jiwa. Tuhan bisa mengubahkan semua orang, mari meminta dan miliki hati yang besar.
Mari menyiapkan diri untuk gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar dengan menyiapkan diri kita. Karena ketika kita tidak siap untuk berubah kita bisa menjadi salah paham dengan apa yang Tuhan inginkan, ketika kita siap kita hanya akan menjadi penonton dan tidak ambil bagian didalamnya, ketika kita tidak siap sesuatu yang seharusnya menjadi jatah kita tetapi oleh karena kedegilan hati tidak mau dan siap untuk di akselerasi untuk berubah karena kedepan Tuhan akan membawa kita dengan banyak hal.
Apabila diri kita tidak belajar untuk bisa mengikuti akselerasi Tuhan, seperti pemain surfing/selancar yang bermain diatas ombak atau gelombang, dia harus mengetahui bagaimana bermain diatas gelombang dengan mengikuti akselerasi gelombang dan arah mata angin, seperti itulah ketika gelombang lawatan Tuhan, gelombang Roh Tuhan datang. Roh kudus akan membawa kita semakin tinggi berdiri diatas gelombang lawatan Tuhan, sehingga ketika gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar datang dan kita tidak bisa mengakselerasi diri dan tidak belajar maka kita tidak akan bisa berdiri dan menari diatas gelombang yang lebih besar itu.
Ini adalah waktu-Nya Tuhan untuk bergerak dengan cepat, gelombang yang lebih besar terjadi dari akumulasi dari gelombang-gelombang sebelumnya kemudian ketika gelombang yang lebih besar itu datang, kita sudah siap untuk ditarik untuk menyesuaikan diri. Mari berlatih dengan keras dan bergerak dengan cepat, muridkan dan bangun pasukan yang lebih besar untuk masuk dalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar bersama-sama.
"Mereka ini membantu Daud melawan gerombolan, sebab mereka semua adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara." (1 Tawarikh 12:21 TB)
Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara yang dahulu mengikuti saul berbalik mengikuti daud karena mereka melihat ada Tuhan ditengah-tengah pasukan daud. Ketika ada Tuhan ditengah-tengah kita, maka Tuhan akan mengirim orang-orang masuk, sehingga setiap kita mesti mulai mengakselerasikan diri.
Amin...
Jurnalist: Untung Bongga Karua.
(26/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Hari-hari ini Tuhan sedang melihat gereja-Nya sebagai sebuah pasukan, sehingga setiap kita harus belajar bagaimana menjadi pasukan Tuhan. Apapun panggilan kita dari 6 panggilan yang ada di bahtera (Imam, raja, mempelai, pilar, tentara, dan pekerja) kita harus belajar sungguh-sungguh untuk bergerak melatih diri kita seperti tentara. Dalam ketentaraan dikenal dengan tingkatan atau level prajurit, mulai dari level tentara biasa sampai dengan level tentara khusus dimana tentara khusus ini memiliki kemampuan bisa mengatasi musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak dari tentara biasa. Dalam ketentaraan juga memiliki unit-unit yang memiliki spesifikasi tersendiri, ada yang sebagai penerobos, bagian peralatan, bagian pertahanan, bagian medis, bagian administrasi dan beberapa spesifikasi lainnya.
Ketika mulai melatih diri kita untuk menjadi tentara Tuhan, diawal mungkin kita belum terbiasa, seperti belum terbiasa dan mampu untuk ikut dalam peperangan rohani baik secara roh, fisik dan mental itu adalah hal yang wajar. Tetapi oleh karena rasa cinta yang kuat dihati dan dalam hati juga memiliki keinginan untuk mengupgrade diri yang kuat serta keinginan untuk diperlengkapi dengan banyak hal karena mengetahui ini dari Tuhan maka kita pasti akan mampu untuk berlari dan tidak akan berhenti kepada keadaan kita.
(1 Tawarikh 12:1-40 TB)
Kita harus mempersiapkan diri kita karena hari-hari ini Tuhan sedang ingin membawa banyak pasukannya untuk masuk kedalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar, bahkan diayat pembacaan di 1 Tawarikh 12:1-40 TB dikatakan bahkan musuh kemudian ikut bergabung dengan daud dan menjadi bagian pasukannya. Mari melihat kebesaran hati daud dimana itu harus diikuti oleh semua orang yang berada disekitar daud bahwa setiap pasukan musuh yang ikut masuk bergabung mereka harus menyambutnya. Setiap kita harus bisa sampai di level itu bahwa setiap jiwa-jiwa yang Tuhan bawa masuk itu tidak semuanya sempurna karena pada dasarnya tidak ada orang yang sempurna. Tantangan paling berat dalam sebuah pasukan adalah ketika pasukan musuh memutuskan untuk ikut bergabung dan melebur menjadi satu bagian pasukan.
Daud mengerti akan satu hal bahwa dia adalah orang yang dipanggil untuk merangkul dan mengubah banyak orang seperti ketika memulai membangun pasukannya di gua adulam yang kebanyakan dari mereka adalah perampok, orang sakit hati, orang terbuang dan orang yang tidak diperhitungkan, tetapi mereka adalah orang-orang yang cinta Tuhan dan mau berubah sehingga Tuhan perhitungkan dan memakai hidup mereka. Musuh kita bukan darah dan daging tetapi roh jahat sehingga orang-orang tersebut dahulu mungkin pikiran dan jiwanya dikuasai oleh roh jahat tetapi ketika Tuhan membawa mereka masuk jangan melihat latar belakangnya tetapi lihatlah bahwa Tuhan sudah membawa membawa mereka masuk dan Tuhan sudah siap untuk mengubahkan hidup mereka.
Sebenarnya setiap kita pun bukan orang yang baik-baik dan masuk hitungan Tuhan tetapi Tuhan ingin memakai hidup setiap kita. Kita harus memberikan standar yang tinggi buat hidup kita sehingga kita bisa dididik dan mau belajar tetapi jangan memakai standar kita kepada orang lain. Kita harus memakai standar Tuhan dihidup kita seperti apa Tuhan ingin menarik kita tetapi kita juga harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa dan dari mana kita diambil untuk supaya tidak jatuh dan ketika melihat orang lain jatuh kita tidak menghakimi.
Ketika kita dipanggil untuk menjadi tentara Tuhan, diawal-awal pasti akan belum terbiasa dan perlu terus untuk belajar bagaimana menjadi tentara Tuhan yang tidak menutup kemungkinan kita belajar kepada orang yang usianya lebih muda daripada kita sehingga juga diperlukan untuk meminta kerendahan hati. Memiliki sikap untuk belajar yang kuat, memiliki cinta dan passion yang kuat akan Tuhan itu akan menurun kepada anak-anak kita. Kita adalah pasukan Tuhan yang sedang belajar tentang panggilan Tuhan menjadi tentara-Nya.
"Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin" (1 Tawarikh 12:2 TB)
Dikatakan mereka adalah adalah pasukan yang sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri tanpa meleset karena mereka melatih diri dengan keras. Tidak ada orang yang berhasil tanpa melatih diri. Jadilah pemanah yang bukan hanya sekedar bisa memanah tetapi jadilah pemanah yang benar-benar mahir menggunakan tangan kedua tangan kita. Seperti kita jangan hanya sekedar menjadi hamba Tuhan tetapi kita benar-benar terlatih untuk bergerak cepat dalam ketepatan dan itu membutuhkan latihan yang kuat seperti latihan seorang pemanah yang melatih dirinya untuk bisa berkonsentrasi dan memaksakan dirinya untuk mahir memanah menggunakan kedua tangan baik tangan kiri dan kanan. Hal-hal yang dulunya mungkin kita tidak mahir dan tidak mengetahuinya sama sekali tetapi kita mau berkata kepada Tuhan bahwa kita mau belajar dan melatih diri kita untuk itu sampai benar-benar mahir. Untuk menjadi tentara Tuhan kita juga harus melatih diri dengan mulai mendisiplinkan kita dengan waktu dan harus mulai menghilangkan semua kebiasaan lama dan mulai mengupgrade diri dengan belajar dan berlatih dengan lebih keras untuk kemudian nanti kita akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik "excellence".
Ketika menyadari bahwa kita adalah pasukan Tuhan maka kita tidak akan mempunyai waktu lagi untuk bisa bersantai, tidak akan mempunyai waktu tidur yang cukup, kita tidak punya waktu lagi untuk bermain-main bahkan waktu untuk berlatih pun tidak cukup. Mari belajar dari Tuhan untuk mengembangkan kapasitas kita "Enlarge capacity", belajar menangkap hati-Nya dan belajar menangkap keinginan-Nya. Salah satu alasan Tuhan ingin mengangkat hidup kita adalah karena Tuhan ingin menarik kita, membawa kita naik untuk bisa berjalan seirama dengan Tuhan.
"..., orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan." (1 Tawarikh 12:8b TB)
Dikatakan mereka memiliki kecepatan seperti kijang di atas pegunungan. Jadi untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan, kita juga perlu belajar kecepatan dan ketepatan. Ketika anda sudah bisa bergerak cepat, latihlah diri anda untuk bergerak lebih cepat lagi. Mari belajar dengan cepat untuk mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk Tuhan disenangkan, untuk mempersiapkan dan menyambut kedatangan-Nya kembali.
Teruslah belajar dan berlatih sampai benar mahir sehingga kita tidak hanya bisa memanah sendiri tetapi juga bisa memuridkan pasukan yang lainnya. Seorang pasukan tidak akan mementingkan dirinya sendiri termasuk perasaan dan sifat egois yang bisa menjadi hambatan sehingga motivasi buat diri kita sendiri sudah tidak ada.
Pasukan yang dahulu diperintahkan saul untuk mengejar dan membunuh daud beserta pasukannya, pasukan yang pasti sudah di hasut oleh saul untuk menjadi sangat membenci daud kemudian berpaling memihak kepada daud dan daud pun mau menerima mereka. Seperti itulah juga kita yang berkali-kali mendukakan hati Yesus, berkali-kali hendak membunuh dan menyalibkan-Nya kembali. Tetapi pengampunan-Nya tidak pernah habis mengampuni kebodohan kita tetapi menerima dan menjadikan kita pasukan-Nya, jadi siapapun akan Tuhan bawa masuk untuk menjadi bagian dari pasukan-Nya. Mari miliki hati seperti Yesus, miliki hati seperti daud yang mengangkat pemimpin pasukannya dari pasukan saul yang dulunya sangat membenci dan hendak membunuhnya karena kerinduan Tuhan akan jiwa-jiwa. Tuhan bisa mengubahkan semua orang, mari meminta dan miliki hati yang besar.
Mari menyiapkan diri untuk gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar dengan menyiapkan diri kita. Karena ketika kita tidak siap untuk berubah kita bisa menjadi salah paham dengan apa yang Tuhan inginkan, ketika kita siap kita hanya akan menjadi penonton dan tidak ambil bagian didalamnya, ketika kita tidak siap sesuatu yang seharusnya menjadi jatah kita tetapi oleh karena kedegilan hati tidak mau dan siap untuk di akselerasi untuk berubah karena kedepan Tuhan akan membawa kita dengan banyak hal.
Apabila diri kita tidak belajar untuk bisa mengikuti akselerasi Tuhan, seperti pemain surfing/selancar yang bermain diatas ombak atau gelombang, dia harus mengetahui bagaimana bermain diatas gelombang dengan mengikuti akselerasi gelombang dan arah mata angin, seperti itulah ketika gelombang lawatan Tuhan, gelombang Roh Tuhan datang. Roh kudus akan membawa kita semakin tinggi berdiri diatas gelombang lawatan Tuhan, sehingga ketika gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar datang dan kita tidak bisa mengakselerasi diri dan tidak belajar maka kita tidak akan bisa berdiri dan menari diatas gelombang yang lebih besar itu.
Ini adalah waktu-Nya Tuhan untuk bergerak dengan cepat, gelombang yang lebih besar terjadi dari akumulasi dari gelombang-gelombang sebelumnya kemudian ketika gelombang yang lebih besar itu datang, kita sudah siap untuk ditarik untuk menyesuaikan diri. Mari berlatih dengan keras dan bergerak dengan cepat, muridkan dan bangun pasukan yang lebih besar untuk masuk dalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar bersama-sama.
"Mereka ini membantu Daud melawan gerombolan, sebab mereka semua adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara." (1 Tawarikh 12:21 TB)
Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara yang dahulu mengikuti saul berbalik mengikuti daud karena mereka melihat ada Tuhan ditengah-tengah pasukan daud. Ketika ada Tuhan ditengah-tengah kita, maka Tuhan akan mengirim orang-orang masuk, sehingga setiap kita mesti mulai mengakselerasikan diri.
Amin...
Jurnalist: Untung Bongga Karua.
Komentar
Posting Komentar