Peranan Istri Sebagai Penolong
Peranan Istri Sebagai
Penolong
Ev. drg Yusak Tjipto Purnomo
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik,
kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya,
q yang sepadan dengan dia 1 ." (Kejadian 2 : 18)
Allah
menjadikan Hawa sebagai penolong bagi Adam, karena Allah tahu bahwa Adam
memiliki kekurangan. Wanita diciptakan Tuhan untuk menjadi penolong bagi
suaminya. Sebenarnya antara penolong dan yang ditolong tentu lebih kuat yang
penolong. Tetapi sesuai Alkitab, wanita kalah dibandingkan suami, ini adalah
peraturan Tuhan.
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada
suamimu 1 , k sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Kolose 3 : 18
Namun
para istri jangan sampai tertekan tetapi harusnya menyadari, jika anda menjadi
seorang wanita maka anda adalah tonggak atau pilar keluarga. Anda adalah
penjaga rumah tangga. Bila anda menyadari fungsi, jabatan dan kedudukan Anda,
maka anda harus mengetahui betapa besar kuasa yang Tuhan berikan kepada anda.
Contoh
seorang ibu yang memiliki anak berusia lima tahun ditinggal pergi suaminya,
namun beruntung dia masih ada penolong dan penjaga rumah tangga. Seharusnya dia
bangga tapi justru dia kecewa. Ini sikap yang salah !
Banyak
perempuan yang bodoh, karena sebetulnya mempunyai kedudukan yang luar biasa,
tetapi tidak sadar akan keadaan dirinya. Di dalam Alkitab Yehezkiel dipanggil
sebagai penjaga Israel. Itu untuk satu negara sedangkan wanita dipanggil
sebagai penjaga untuk rumah tangga masing-masing.
Agar
anda kuat, maka katakan kepada jiwamu : “Aku sudah dipilih Tuhan.” Anda harus
sadar akan hak yang sudah diberikan oleh Tuhan.
Jika
Anda dipercaya sebagai penolong dan penjaga rumah tangga tidak membaca Alkitab,
maka tidak ada yang bisa diandalkan. Seharusnya para istri harus lebih rajin
membaca Alkitab dibandingkan suaminya, karena hanya Firman Tuhan yang bisa
diandalkan untuk menerangi rumah tangganya. Anda tidak dapat menjadi penolong
dan penjaga tanpa penerang dari Tuhan.
Jika
istri melihat kesalahan suami, jangan langsung menyalahkan atau menghakimi. Ini
justru akan membuat suami membangun benteng yang kuat. Sebaliknya istrinya
harus terus berdoa memohon kepada Tuhan Yesus agar bisa melihat sendiri
kesalahannya. Jika anda menyerang dengan dasar Firman Tuhan, juga salah. Biar
bagaimana pun juga suami adalah kepala keluarga. Anda tidak bisa memerintah
kepala karena istri hanya penolong. Sebab jika ada rumah tangga, yang lehernya
ada diatas kepala atau memimpin keluarga, pasti akan menjadi tontonan. Para istri
harusnya selalu minta agar Tuhan mengasihani suaminya, ini justru berbahaya.
Lebih baik di hajar di bumi sebab mati pun membawa keuntungan. Karena Tuhan
penuh kasih maka sehabis menghajar Ia memberi kasih sayang, tetapi yang dihukum
harus bertobat bukan mengomel. Jika mengomel akan seperti bangsa Israel yang
berputar-putar terus selama 40 tahun di padang gurun padahal seharusnya beberapa
hari saja sudah sampai.
Kita
harus sadar akan posisi yang Tuhan berikan kepada kita. Untuk memahaminya kita
harus banyak membaca Alkitab, mengambil waktu berdoa untuk suami dan anak-anak.
Lakukan dengan setia setiap hari. Jika anda setia pasti satu persatu akan
dijangkau Tuhan dan rumah tanggamu kokoh.
Saya
bersama istri saya, kami memiliki kelebihan masing-masing. Istri saya tidak
bisa jika harus berdoa sendiri, tetapi kalau bersama saya pasti kuat. Tetapi istri lebih kuat maka anda harus
menopang suami. Sebab Tuhan sudah membuat sedemikian rupa sehingga kelebihan
dan kekurangan itu saling melengkapi. Bila anda menyadari semua maka hidup anda
akan luar biasa. Kemenangan demi kemenangan menjadi bagian hidup anda.
Sumber
:
Jodoh
dan Seks Dalam Pernikahan
Membina
Keluarga Bahagia
Ev. Drg.
Yusak Tjipto Purnomo
Komentar
Posting Komentar