Ujian Raja - Raja
Ujian Raja - Raja
Ev. Iin Tjipto
Setiap anak Tuhan harus mengalami pertumbuhan yang terus menerus. Dari level anak menuju level raja - raja. Level yang membuat kita mempunyai tanggung jawab yang besar.
Tahun ini adalah tahun yang luar biasa, hari - hari yang ajaib dan dasyat, iblis coba untuk menarik dan menghentikan kita, ingat kita adalah orang - orang yang berbahaya, kita adlaah orang yang diincar iblis, karena itu iblis berusaha menjatuhkan kita, iblis sangat ingin membuat kita tidak lagi percaya, tidak lagi memiliki kasih, menyodorkan apa saja yang dapat menjatuhkan kita.
Semua anak Tuhan akan melewati ujian peninggian, setiap anak -anak Tuhan akan terima peninggian, berkat yang ajaib, dinaikkan levelnya, imannya, karunianya, kemampuannya, kepangkatannya. Tetapi hati hati saat ujian peninggian itu datang begitu kita dinaikkan, maka tiba - tiba dapat hikmat, dapat kepercayaan tapi iblis juga sodorkan sehingga kita akan melihat kejelekan orang lain.
Di saat yang sama saat kita melihat pengangkatan Tuhan atas hidup kita maka saat yang sama juga kita akan melihat kejelekan orang lain. Saat itulah respon hati kita yang menentukan, kalau hati kita berdoa, mengcover kelemahan orang lain, hati kita benar benar mau menyeret saudara kita untuk masuk dalam rencana Tuhan, maka kita menang! Tapi kalau hati kita mulai marah, menghakimi, menuduhkan dan memperbicangkan maka sesungguhnya kita tidak lulus. Karena begitu kita menghakimi iblis sudah menunggu dan mendakwa kita ke hadapan Tuhan "Tuhan ini ujian peniggian, dia menghakimi, maka aku tuntut dia mengalami cobaan yang sama dan apakah dia bertahan".
Kita akan melihat keputusan keputusan dari pemimpin kita yang sepertinya kurang bijak. Karena orang mulai naik diberikan buah pengetahuan yang baik dan buruk, buah pengetahuan bukan dan beda dengan hikmat, tiba tiba kita punya pengetahuan baik dan buruk, bisa melihat dengan jelas ini baik, ini buruk tapi seringkali kita tidak bisa menilai dan menangkap dari sisi Tuhan/ sudut Tuhan, kita hanya melihat sisi baik dan buruk.
Tahap pertama engkau akan mulai meragukan pemimpinmu atau orang yang rohani, hamba Tuhan atau saudara saudaramu maka iblis mulai berkata " tidak sepakat, tidak sehati!" iblis mulai menuntut "jatuhi dia hukuman, buat apapun yang dilakukannya gagal karena tidak sepakat tidak sehati!"
Tahap kedua setelah meragukan adalah apatis "ini salah itu salah" makin apatis maka Tuhan bilang dia akan diseret sampai mati rohani.
Tahap ketiga adalah menghakimi dan pada waktu kita menghakimi iblis sudah siap dengan data daftar dosa kita, kesalahan dan kelalaian kita, iblis terus menunggu tapi iblis tidak dapat menuntut karena cover dari Tuhan, darah Yesus masih ada dalam hidup kita. Kita bisa lepas dari penghakiman dengan jalan melepaskan pengampunan buat orang lain maka itu akan jadi tembok perlindungan yang terus menerus dalam hidup kita. Tapi begitu kita menghakimi maka iblis sudah menunggu dan menjatuhkan kita.
Sama seperti Musa yang menghadapi ujian raja raja, karena teledor dengan kata katanya mengakibatkan Musa tidak dapat masuk tanah perjanjian :
Mazmur 106:32-33=> Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
Saya berdoa kita semua mengerti mengapa iblis akan buat begitu banyak ujian karena engkau akan menjadi orang orang yang luar biasa, berkat jasmani dan rohani tapi ujian peninggian ini hati hati! Saya ngeri nanti tiba tiba ada banyak orang yang tidaj mendengarkan orang lain, mereka akan berkata " saya tidak dengar, tidak dapat dari Tuhan" menunggu dengar dari Tuhan mereka baru melakukan, maka detik itu mereka menjadi pemberontak pemberontak, keras kepala, disesatkan dan kehilangan panggilannya.
Komentar
Posting Komentar