Iman Sebesar Biji Sesawi
Iman Sebesar Biji Sesawi
By: Ps. Robert Lie
(poin sebelumnya)
Iman yang kecil sekalipun tapi kalau disertai ketulusan dan kemurnian, mujizat itu pasti terjadi.
2. Biji sesawi kecil, tapi punya kemampuan menembus tanah.
Apabila kena air, potensinya "meledak" dan menembus tanah.
Ketika imanmu dihimpit masalah, problem, keuangan, sakit penyakit,
ketika semuanya disentuh Roh Kudus, ini punya potensi, potensinya
meledak.
Kalau imanmu biji sesawi plastik, mau diberikan air, pupuk
dll, tidak akan pernah bisa meledak. Tapi kalau biji sesawi asli, murni,
potensi itu akan meledak dan menghasilkan yang ajaib. Kalau imanmu
asli, imanmu murni, potensi itu akan menghasilkan yang maksimal.
Kacang hijau juga punya pertumbuhan yang cepat, tapi tidak
akan tumbuh dengan maksimal, maksimal hanya jadi tauge, tapi ketika biji
sesawi tumbuh, itu bisa jadi pohon yang besar dan burung bisa membangun
rumahnya di pohon tersebut.
3. Biji sesawi akan tumbuh dan keluar mencari matahari
Matahari melambangkan Yesus. Ketika dia tumbuh, dia akan
mencari matahari. Biji ini tidak hanya "menunggu" air atau embun saja,
tapi dia mencari matahari. Ketika kita buka hati, Roh Kudus menjamah dan
potensi besar itu bisa bertumbuh, tapi tidak cukup sampai di sana, tapi
kita harus aktif mencari Tuhan.
Ketika mulai bertumbuh, kita harus bergantung pada Tuhan,
punya komitmen untuk mencari Tuhan. Tidak bisa hanya pasif dan menunggu
Tuhan yang bergerak, tapi kita yang harus merespon dan aktif mencari
Tuhan.
Seorang perwira namanya Naaman, dia yang datang kepada
Elia. Awalnya dia kecewa karena Elia tidak menyuruhnya melakukan apa
yang Naaman mau / suka, tapi akhirnya bujangnya yang menjelaskan kepada
Naaman kalau Elia menyuruh yang sulit pun dia pasti lakukan, apalagi
hanya menceburkan diri di Sungai Yordan.
Wanita pendarahan.
Matius 9:20-21 (TB)
20: Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
21: Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Kalau wanita ini tidak memutuskan untuk mencari Tuhan dan mengejar Tuhan, ya dia tidak akan sembuh.
Saat itu dia pendarahan 12 tahun dan Yesus sedang berada di dalam keramaian. Selain itu dia juga harus berteriak najis, najis, karena siapapun yang disentuh wanita itu akan najis, bahkan tempat tidur yang ditiduri juga najis. Wanita ini juga bukan pendarahan bulanan, tapi pendarahan sudah 12 tahun. Bayangkan bagaimana Yesus dikerumuni banyak orang dan dia harus selalu berkata najis, sebenarnya tidak mungkin, tapi wanita ini tidak menyerah, seperti biji sesawi. Dia tidak punya iman yang besar, tapi dia hanya berkata asal kujamah ujung jumbaiNya dia akan sembuh, dan dia aktif mencari Tuhan, mengejar Tuhan, tidak hanya pasif karena sudah banyak orang yang mengelilingi Yesus.
Ikut Tuhan harus ada yang dibayar, ada prosesnya, harus melepaskan semua ego, kesombongan, dan harus merendahkan diri.
2 Samuel 6:6-7 (TB)
6: Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
7: Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Yang satu menyentuh Tuhan Yesus, yang satu menyentuh
properti Tuhan, simbol kehadiran Tuhan. Yang satu memperoleh kesembuhan,
yang satu mati.
Yang satu datang dengan ketidaklayakan, yang satu datang dengan merasa layak.
Ada tatanan dalam sebuah Kerajaan. Kalau engkau mau
membantu sesuatu, engkau harus bertanya pada orang yang raja percayakan
sebagai PIC nya.
Kalau Uza mati, pasti karena dia yang salah. Kalaupun Uza
salah namun hatinya tulus, Tuhan itu Tuhan yang baik, Tuhan pasti halau
seperti Tuhan menghalau Abimelekh.
Kalau engkau tulus, semua "aman". Tapi kalau tidak, ya habis. Jangan buka celah sedikitpun.
Di atas segalanya, Tuhan tahu siapa yang tulus. Tidak hanya
iman biji sesawi dan menggantungkan imanmu pada Tuhan, tapi Tuhan juga
melihat ketulusan hatimu.
Bartolomeus buta. Ketika dia mendengar Yesus lewat di
kotanya, dia teriak, bahkan ketika muridnya menyuruh dia diam, dia
bahkan berteriak lebih keras lagi, karena dia tidak bisa melihat,
sehingga dia lakukan apa yang dia bisa, yaitu berteriak kepada Tuhan.
Dia tidak diam saja, dia tidak pasrah pada kelemahannya, tapi dia
lakukan apapun yang dia bisa untuk mencari Tuhan, dan inilah iman
sebesar biji sesawi.
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
Komentar
Posting Komentar