Benih dan Lahan Kehidupan
Benih & Lahan Kehidupan
Saya mendapati bahwa kehidupan para tokoh Alkitab yang ditulis memberi dampak kuat bagi generasi/ bangsanya sering digambarkan seperti sebuah pohon yang ditanam di tepi aliran air; hal yang sama juga sedang terjadi atas setiap kita yang dalam anugerah & kedaulatanNya telah memilih kita untuk mengubahkan jalannya sejarah peradaban umat manusia di masa-masa mendatang...
1. Pohon bertumbuh secara perlahan tapi pasti.
Satu benih membutuhkan waktu yang -terkadang- cukup panjang untuk bertumbuh menjadi satu pohon besar dan berbuah lebat. Ada banyak situasi, peristiwa yang harus dihadapi 'sang benih' hingga ia menjadi satu pohon besar & berbuah lebat. Selama sang benih memiliki akar yang sehat & terus mampu menyerap air yang menghidupi-nya, benih tersebut pasti akan tetap bertumbuh hingga betul-betul menjadi pohon yang besar & berbuah lebat. Tidak peduli adanya kemarau panjang, angin ribut atau apapun, selama akar dari si benih tetap menyerap air dari sumber air yang ada, ia akan tetap bertumbuh menjadi pohon besar yang berbuah lebat...
Demikian pula dalam kehidupan kita! Selama kita bisa memastikan bahwa akar rohani kita - berbicara tentang kondisi hati yang harus terus dijagai untuk tetap haus-lapar akan Tuhan & selalu ada dalam kondisi yang lembut, mudah dibentuk, mudah diajar serta mau berubah - pastikan kondisi hati kita terus menyerap realita kehidupan roh yang bersumber hanya dari padaNya, maka kita akan bisa terus bertumbuh untuk menjadi kuat & memiliki kehidupan yang berdampak.
Semua 'kemarau' dan 'iklim yang tidak bersahabat' hanya akan membuat 'buah-buah' kehidupan yang kita hasilkan jadi makin 'terasa manis' bagi mereka yang beruntung dapat menikmatinya...
2. Sebelum benih ditaburkan, lahannya harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Saya meyakini bahwa kelahiran, perjalanan hidup & bahkan setiap peristiwa yang kita alami - terlepas kita sebut sebagai bencana, musibah, hal buruk ataupun hal-hal positif yang akan selalu kita syukuri, semua diatur dan di tentukan oleh Tuhan sendiri - selalu ada campur tangan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita!
Dan itu semua adalah sama seperti tangan dari seorang petani yang sedang mengolah lahan yang akan ia tanami dengan benih yang sudah ia persiapkan...
Dibutuhkan respon keterbukaan dan tekad untuk berjalan dalam rencana Tuhan dari dalam batin kita. Tanpa adanya keterbukaan & tekad untuk berjalan dalam rencana Tuhan, akan selalu ada kecenderungan menolak/ lari menghindari rencana Tuhan.
Terkadang Ia berniat untuk menjadikan kita seperti pohon korma yang memberi kekuatan baru, kesegaran & kehidupan bagi para musafir di padang gurun dimana biasanya jika ada pohon korma, artinya juga akan ada oase yang memberi kehidupan. Tapi artinya, Tuhan harus mempersiapkan 'lahan padang gurun' dalam kehidupan kita sebelum Ia bisa menaburkan 'benih korma' ke dalam kehidupan kita...
Seringkali kehidupan keras yang sepertinya harus kita jalani memang adalah merupakan wujud pekerjaan
Tangan Tuhan yang sedang mempersiapkan 'lahan kehidupan yang cocok' untuk jenis benih yang akan Ia taburkan dalam hidup kita...
3. Perhatikan jenis benih yang ditaburkan; beda benih, membutuhkan jenis penanganan/ perawatan yang berbeda.
Dengan semua peristiwa yang pernah atau sedang anda jalani, pernahkah anda bertanya kepada Tuhan: Dengan jenis lahan kehidupan yang sudah Engkau persiapkan didalam hidupku ini, jenis benih seperti apa yang akan Engkau taburkan kepadaku...?
Dengan kita mengetahui 'jenis benih' yang sedang terus Tuhan taburkan, kita akan jadi lebih mudah bekerja sama dengan Tuhan dalam 'merawat' benih tersebut; kitapun bisa mulai menumbuhkan jenis ekspektasi - memiliki keakuratan dalam mengharapkan hal-hal yang seharusnya terjadi/ kita alami dalam hidup kita sehari-hari...
Misalkan, dengan mengetahui bahwa kita sedang menanam benih pohon jati, kita tidak akan mengharap-harapkan terjadinya panen buah apapun. Jenis panen kita adalah kayu jati - jenis panenan yang berbeda.
Pohon buah dikonsumsi buahnya dan di musim panen berikut pohon yang bersangkutan akan mengeluarkan buah kembali, jenis pohon jati di konsumsi pohonnya dan ia bermultiplikasi dengan cara yang berbeda, memberi dampak dengan cara yang berbeda pula...
Untuk mengenali jenis benih yang Tuhan tanamkan dalam hidup kita, lakukan hal berikut:
a. Perhatikan setiap firman yang Tuhan berikan; kenali bagaimana firman tersebut ikut mempengaruhi & mengarahkan kecenderungan hati yang kita miliki.
b. Perhatikan & kenali moment-moment dimana hati kita jadi tergerak oleh belas kasihan Ilahi.
c. Kenali moment yang membuat kita menaikkan suatu doa yang menggambarkan bagaimana kita akan rela melakukan apa saja demi merealisasikan kerinduan hati yang muncul dengan kuat tersebut
Pastikan anda memiliki seorang pemimpin/ bapa rohani yang membimbing anda untuk selalu memiliki adanya aliran air hidup dalam batinmu. Ketersediaan air hidup itulah yang memastikan anda untuk bisa selalu segar & mengeluarkan buah - tidak peduli 'panjangnya kemarau' yang harus anda hadapi dalam mengerjakan kehendak Tuhan, anda akan tetap segar, kuat & berbuah lebat...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Saya mendapati bahwa kehidupan para tokoh Alkitab yang ditulis memberi dampak kuat bagi generasi/ bangsanya sering digambarkan seperti sebuah pohon yang ditanam di tepi aliran air; hal yang sama juga sedang terjadi atas setiap kita yang dalam anugerah & kedaulatanNya telah memilih kita untuk mengubahkan jalannya sejarah peradaban umat manusia di masa-masa mendatang...
1. Pohon bertumbuh secara perlahan tapi pasti.
Satu benih membutuhkan waktu yang -terkadang- cukup panjang untuk bertumbuh menjadi satu pohon besar dan berbuah lebat. Ada banyak situasi, peristiwa yang harus dihadapi 'sang benih' hingga ia menjadi satu pohon besar & berbuah lebat. Selama sang benih memiliki akar yang sehat & terus mampu menyerap air yang menghidupi-nya, benih tersebut pasti akan tetap bertumbuh hingga betul-betul menjadi pohon yang besar & berbuah lebat. Tidak peduli adanya kemarau panjang, angin ribut atau apapun, selama akar dari si benih tetap menyerap air dari sumber air yang ada, ia akan tetap bertumbuh menjadi pohon besar yang berbuah lebat...
Demikian pula dalam kehidupan kita! Selama kita bisa memastikan bahwa akar rohani kita - berbicara tentang kondisi hati yang harus terus dijagai untuk tetap haus-lapar akan Tuhan & selalu ada dalam kondisi yang lembut, mudah dibentuk, mudah diajar serta mau berubah - pastikan kondisi hati kita terus menyerap realita kehidupan roh yang bersumber hanya dari padaNya, maka kita akan bisa terus bertumbuh untuk menjadi kuat & memiliki kehidupan yang berdampak.
Semua 'kemarau' dan 'iklim yang tidak bersahabat' hanya akan membuat 'buah-buah' kehidupan yang kita hasilkan jadi makin 'terasa manis' bagi mereka yang beruntung dapat menikmatinya...
2. Sebelum benih ditaburkan, lahannya harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Saya meyakini bahwa kelahiran, perjalanan hidup & bahkan setiap peristiwa yang kita alami - terlepas kita sebut sebagai bencana, musibah, hal buruk ataupun hal-hal positif yang akan selalu kita syukuri, semua diatur dan di tentukan oleh Tuhan sendiri - selalu ada campur tangan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita!
Dan itu semua adalah sama seperti tangan dari seorang petani yang sedang mengolah lahan yang akan ia tanami dengan benih yang sudah ia persiapkan...
Dibutuhkan respon keterbukaan dan tekad untuk berjalan dalam rencana Tuhan dari dalam batin kita. Tanpa adanya keterbukaan & tekad untuk berjalan dalam rencana Tuhan, akan selalu ada kecenderungan menolak/ lari menghindari rencana Tuhan.
Terkadang Ia berniat untuk menjadikan kita seperti pohon korma yang memberi kekuatan baru, kesegaran & kehidupan bagi para musafir di padang gurun dimana biasanya jika ada pohon korma, artinya juga akan ada oase yang memberi kehidupan. Tapi artinya, Tuhan harus mempersiapkan 'lahan padang gurun' dalam kehidupan kita sebelum Ia bisa menaburkan 'benih korma' ke dalam kehidupan kita...
Seringkali kehidupan keras yang sepertinya harus kita jalani memang adalah merupakan wujud pekerjaan
Tangan Tuhan yang sedang mempersiapkan 'lahan kehidupan yang cocok' untuk jenis benih yang akan Ia taburkan dalam hidup kita...
3. Perhatikan jenis benih yang ditaburkan; beda benih, membutuhkan jenis penanganan/ perawatan yang berbeda.
Dengan semua peristiwa yang pernah atau sedang anda jalani, pernahkah anda bertanya kepada Tuhan: Dengan jenis lahan kehidupan yang sudah Engkau persiapkan didalam hidupku ini, jenis benih seperti apa yang akan Engkau taburkan kepadaku...?
Dengan kita mengetahui 'jenis benih' yang sedang terus Tuhan taburkan, kita akan jadi lebih mudah bekerja sama dengan Tuhan dalam 'merawat' benih tersebut; kitapun bisa mulai menumbuhkan jenis ekspektasi - memiliki keakuratan dalam mengharapkan hal-hal yang seharusnya terjadi/ kita alami dalam hidup kita sehari-hari...
Misalkan, dengan mengetahui bahwa kita sedang menanam benih pohon jati, kita tidak akan mengharap-harapkan terjadinya panen buah apapun. Jenis panen kita adalah kayu jati - jenis panenan yang berbeda.
Pohon buah dikonsumsi buahnya dan di musim panen berikut pohon yang bersangkutan akan mengeluarkan buah kembali, jenis pohon jati di konsumsi pohonnya dan ia bermultiplikasi dengan cara yang berbeda, memberi dampak dengan cara yang berbeda pula...
Untuk mengenali jenis benih yang Tuhan tanamkan dalam hidup kita, lakukan hal berikut:
a. Perhatikan setiap firman yang Tuhan berikan; kenali bagaimana firman tersebut ikut mempengaruhi & mengarahkan kecenderungan hati yang kita miliki.
b. Perhatikan & kenali moment-moment dimana hati kita jadi tergerak oleh belas kasihan Ilahi.
c. Kenali moment yang membuat kita menaikkan suatu doa yang menggambarkan bagaimana kita akan rela melakukan apa saja demi merealisasikan kerinduan hati yang muncul dengan kuat tersebut
Pastikan anda memiliki seorang pemimpin/ bapa rohani yang membimbing anda untuk selalu memiliki adanya aliran air hidup dalam batinmu. Ketersediaan air hidup itulah yang memastikan anda untuk bisa selalu segar & mengeluarkan buah - tidak peduli 'panjangnya kemarau' yang harus anda hadapi dalam mengerjakan kehendak Tuhan, anda akan tetap segar, kuat & berbuah lebat...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar