Pengaruh Demonic VS Ilahi 2
Sunday Celebration
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 02 APRIL 2017
"PENGARUH DEMONIC VS ILAHI"
Lanjutan dari part pertama
3. Manusia yang Hidup dikuasi Demonic
Hati yang tidak tertuju kepada kebenaran akan membuat saat ada masalah, hati kita akan hidup memanifestasikan kedagingan. Jangan berikan diri untuk dipengaruhi hal-hal lahiriah sehingga hidup dalam kedagingan. Dalam kehidupan sehari-hari, saat seseorang mengalami kemerosotan artinya Iblis telah berhasil menekan hidup kita. Oleh karena itu kita harus menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Buang segala kekuatiran dan jangan mau hidup dalam tekanan. From Oppression (tekanan Iblis) sampai Possession (dikuasi Iblis) sangatlah dekat. Tekanan tersebut akan membuat kita mudah ditelan dan menjadi milik iblis.
Contohnya adalah Hitler yang lewat keputusan yang dia buat, menciptakan hal-hal buruk. Awalnya dia berasal dari keluarga broken home yang sering dilukai oleh bapa tirinya dan guru sekolahnya yang adalah orang Yahudi. Awalnya dia masuk dalam ketentaraan sampai masuk ke dunia politik. Hitler berpikir untuk menciptakan ras unggul di muka bumi dengan cara membunuh orang cacat dan orang tua serta ingin membantai orang Yahudi. Awalnya ada konflik batin yang tidak ditanggulangi sehingga menjadi "demonic". Jangan berpikir bahwa orang yang mengalami "oppression" adalah seperti orang yang kerasukan setan. Ada orang-orang terdidik yang telah membiarkan dirinya dikuasai oleh si Jahat.
Contoh lainnya adalah Kaisar Roma Nero yang merasa dirinya hidup dalam kendali si jahat sehingga dengan begitu membunuh suami orang lain demi mendapatkan istri orang tersebut. Ada orang-orang yang demi uang, rela menciptakan vaksin palsu, atau melakukan human tracficking.
Perangi orang -orang yang memanifestasikan demonic. Di atas batu karang ini Yesus akan mendirikan kerajaanNYA dan pintu gerbang neraka tidak akan berkuasa di sana. Iblis akan melakukan perbuatan jahat lewat orang-orang yang sudah dikuasi oleh kendali si jahat. Paulus secara spesifik berkata bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah dan penguasa si jahat. Jangan biarkan ada pikiran atau ada rencana untuk melakukan hal-hal yang jahat dalam pikiran kita.
4. Manusia yang Hidup secara Agamawi
Orang yang hidup secara agamawi adalah orang-orang yang menjalani hidup dan merasakan kebutuhan akan Tuhan, sehingga mereka rajin beribadah saja. Segala yang berkaitan dengan ibadah dari puji-pujian sampai dengan Firman dianggap hanya sebagai pemanis dan hanya dipakai untuk memuaskan filosofi kebutuhan mereka sendiri. Mereka datang beribadah tanpa mau membuka hati untuk mengalami perubahan. Mereka tidak menganggap terobosan yang dialami orang lain sebagai sesuatu yang menginspirasi mereka juga untuk mengalami perubahan. Orang-orang Kristen yang hidup secara agamawi biasanya akan menjadi opisisi dari orang-orang yang bergerak dalam keilahianNYA.
5. Manusia yang Hidup secara "Rohani".
Ini adalah gambaran dari orang yang mengejar prinsip-prinsip kekristenan tanpa mau dikuasi Roh Kudus. Mereka lebih mengejar hal-hal yang bersifat nilai-nilai yang rohaniah. Ada filosofi Kristen yang mereka gali, tetapi mereka tidak menghendaki dikuasi oleh Roh. Mereka punya prinsip jangan memaksa saya untuk hidup dalam Roh. Ini adalah gambaran orang yang di dalam Tuhan tetapi tidak mau hidup dalam Tuhan. Seberapa jauh kita membuka diri untuk dikuasai oleh Firman dan Roh? Kalau kita mendapatkan benih yang baik, minimal akan muncul hasil 30 kali lipat. Ini adalah gambaran dari orang yang berani menjual apa yang mereka miliki untuk mendapatkan Kristus.
Orang yang tipe seperti ini masih belum bisa all out/sepenuhnya untuk Tuhan. Mereka support pekerjaan Tuhan, tetapi tidak sepenuhnya. Mereka mungkin mengejar prinsip-prinsip rohani tetapi belum 100 persen memberikan dirinya untuk Tuhan. Orang yang mengejar keilahian Tuhan seharusnya membuat mereka terus mengalami pertumbuhan.
6. Manusia yang Hidup Secara Ilahi
Hidup dalam kepenuhan Roh, hidup dalam pimpinan Roh, dan hidup dalam kuasa Roh adalah level yang akan kita masuki saat kita hidup dalam keilahian. Fakta tidak lagi selalu berbicara atas kehidupan kita, tetapi apa yang Tuhan Firmankan itulah yang selalu berbicara atas kehidupan kita.
Kecenderungan hati kita akan mempengaruhi keputusan apa yang kita ambil. Kalau kecenderungan hati kita tertuju kepada kebenaran, kebenaran tersebut akan menjagai dan memerdekakan kita dari pengaruh si jahat dan sebaliknya pengaruh ilahi akan mudah menarik kita. Jangan biarkan pengaruh dari si jahat ada dalam kehidupan kita. Bagaimana kita mengetahui kalau kita dipengaruhi oleh Tuhan atau dipengaruhi si Jahat? Perhatikan emosi kita. Kalau kita mendengar ada anjing mengonggong kita, apa yang harus kita lakukan? Kita harus membentak anjing tersebut sampai anjing tersebut terindimidasi dan kabur. Bagaimana kalau ada harimau yang menggonggong? Ambil senjata yang lebih besar seperti senapan, dan tembakan ke arah dekat harimau sehingga harimaunya terindimidasi dan pergi. Saat kita dipengaruhi oleh si jahat, berdoalah dengan fervent prayer. Emosi yang dimunculkan akan berbeda kalau kita dipengaruhi oleh sesuatu yang ilahi atau sesuatu dari si jahat.
Mulai hari ini, punyai ketetapan untuk hanya mendengar suara Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Pastikan ada Roh Terobosan yang bekerja kuat. Ada roh yang lapar dan haus akan Tuhan dan ada Roh yang mendemonstrasikan spirit of excellent yang bekerja kuat dalam kehidupan kita. Biarlah kita bertumbuh dari satu terobosan kepada terobosan yang lain.
Kita mungkin tinggal di tempat yang penuh virus, tetapi saat imunitas tubuh kita kuat, virus tersebut tidak akan mempengaruhi kehidupan kita. Dengan kita tahu mana pengaruh dari si jahat atau pengaruh dari Tuhan, kita akan mengalami perubahan dan kita akan ditarik dalam kemuliaan Tuhan. Kita yang hidup secara ilahi akan menjadi milik Tuhan.
Manusia terbiasa hidup dalam kedagingan. Tidak perlu dilatih untuk hidup dalam kedagingan. Manusia sudah punya kecenderungan hidup secara kedagingan. Kita perlu melatih hidup kita untuk hidup mengandalkan manusia roh, sehingga manusia roh akan menjadi kehidupan bagi kita. Roh Kudus akan menolong kita untuk hidup dalam roh. Hikmat dan keilahian Tuhan dan perkara-perkara surgawi akan termanifestasi dalam kehidupan kita.
Orang yang berinteraksi dengan orang yang dikuasi si jahat akan dapat merasa betapa orang tersebut menjengkelkan. Sebaliknya orang saat berinteraksi dengan orang yang dikuasi hadirat Tuhan akan menjadi sumber ketenangan. Sama seperti Bait suci adalah sumber Kehidupan. Tuhan membawa kita seperti mobile ark of covent/ realita Tuhan yang nyata yang mobile. Ketika kita bekerja, kita membawa hadirat Tuhan dan orang yang berinteraksi dengan kita akan dapat merasakan kehadiran Tuhan.
Bangun Stature Rohani
Tuhan melatih kita untuk membuat kita hidup dalam stature/reputasi ilahi. Memang ada waktu yang berjalan, tetapi saat kita konsisten, reputasi kita akan terbangun. Tuhan mau kita membangun reputasi Ilahi, yang sama dengan keberadaan Tuhan karena kita adalah BaitNYA. Dia adalah Allah yang baik dan Allah yang setia. Kesetiaan Tuhan akan terus bekerja dalam kehidupan kita. Pastikan kita terus mendesak masuk dalam hadirat Tuhan dengan fervent prayer sehingga kita punya cukup kekuatan untuk membangun reputasi, bahkan Iblis pun mengamati dan bisa mengenali hidup kita. Dalam kisah para 19, ketika Anak-anak Skewa mengusir Iblis, Iblis berkata bahwa Paulus mereka kenal karena reputasi yang Paulus bangun tetapi mereka tidak mengenal reputasi anak-anak Skewa.
Kehidupan sehari-hari kita justru akan mempermalukan iblis karena kuasa Roh akan bekerja dengan kuat. Roh Kudus akan mengangkat kita naik dan memposisikan kita lebih perkasa dari sebelumnya. Ada kuasa Roh yang bekerja membuat kita bertumbuh dari satu level kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Kehidupan kita harus ada dalam keilahian Tuhan. Tuhan tidak mau kita terus terbelenggu. Jangan biarkan Iblis terus mendustai kita. Yang sulit-sulit sudah dikerjakan oleh Kristus dan kita tinggal melakukan hal-hal yang mudah. Sudah kita men-set hati kita tertuju kepada kebenaran? Cetak hidup kita untuk mempunyai kecenderungan hati yang tertuju kepada kebenaran dan tidak ada yang sulit bagi kita.
Trust kepada Bapa
Ada banyak hamba Tuhan bergumul kuat untuk bisa dipercaya. Kalau jemaat sudah percaya, maka mudah bagi jemaat untuk bertemu dengan Tuhan, tanpa ada penolakan dan mudah bagi jemaat untuk berkorban. Aspek kepercayaan ini sangat penting dan harus kita miliki. Faktor Kepercayaan yang menjadi titik pembeda apakah kita akan mengalami kehidupan yang datar atau terus bertumbuh. Ishak memiliki trust/kepercayaan kepada Abraham sehingga dia memberi diri kepada Abraham. Ketika Bapa Rohani membawa kita mengalami kematian daging, kita bisa percaya kepada Bapa Rohani dan sehingga ketika Bapa harus mengikat kita di atas mezbah, kita tidak berontak.
Mungkin kita tidak punya kesulitan untuk trust/percaya kepada Tuhan, tetapi biasanya orang mempunyai kesulitan untuk trust/percaya kepada orang yang diutus Tuhan/Bapa Rohani. Dengan adanya kepercayaan kepada Bapa Rohani, maka pengaruhi Ilahi akan lebih mudah datang dalam kehidupan kita. Titik perbedaan antara jemaat yang satu dengan jemaat lainnya, adalah faktor kepercayaan. Saat Ishak diikat, Ishak diam karena Ishak percaya sehingga saat Tuhan datang, Tuhan datang kepada Abraham dan kepada Ishak, sehingga janji Tuhan kepada Abraham juga menjadi janji Tuhan kepada Ishak. Hal ini terbukti dari Ishak yang dipelihara Tuhan yang melarang Ishak untuk pergi ke Mesir dan di negeri orang Filistin, Ishak diberkati dengan berlimpah dengan limpah.
Ketika kita belajar trust/percaya, realita Tuhan yang datang atas bapa kita akan datang juga kepada kehidupan kita dan kita akan mendapatkan penyertaan Tuhan atas ladang pekerjaan kita. Kita adalah BaitNYA di atas muka bumi ini, tempat Tuhan menyatakan kuasaNya dan setiap orang yang berinteraksi kita akan berjumpa dengan Tuhan.
untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 02 APRIL 2017
"PENGARUH DEMONIC VS ILAHI"
Lanjutan dari part pertama
3. Manusia yang Hidup dikuasi Demonic
Hati yang tidak tertuju kepada kebenaran akan membuat saat ada masalah, hati kita akan hidup memanifestasikan kedagingan. Jangan berikan diri untuk dipengaruhi hal-hal lahiriah sehingga hidup dalam kedagingan. Dalam kehidupan sehari-hari, saat seseorang mengalami kemerosotan artinya Iblis telah berhasil menekan hidup kita. Oleh karena itu kita harus menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Buang segala kekuatiran dan jangan mau hidup dalam tekanan. From Oppression (tekanan Iblis) sampai Possession (dikuasi Iblis) sangatlah dekat. Tekanan tersebut akan membuat kita mudah ditelan dan menjadi milik iblis.
Contohnya adalah Hitler yang lewat keputusan yang dia buat, menciptakan hal-hal buruk. Awalnya dia berasal dari keluarga broken home yang sering dilukai oleh bapa tirinya dan guru sekolahnya yang adalah orang Yahudi. Awalnya dia masuk dalam ketentaraan sampai masuk ke dunia politik. Hitler berpikir untuk menciptakan ras unggul di muka bumi dengan cara membunuh orang cacat dan orang tua serta ingin membantai orang Yahudi. Awalnya ada konflik batin yang tidak ditanggulangi sehingga menjadi "demonic". Jangan berpikir bahwa orang yang mengalami "oppression" adalah seperti orang yang kerasukan setan. Ada orang-orang terdidik yang telah membiarkan dirinya dikuasai oleh si Jahat.
Contoh lainnya adalah Kaisar Roma Nero yang merasa dirinya hidup dalam kendali si jahat sehingga dengan begitu membunuh suami orang lain demi mendapatkan istri orang tersebut. Ada orang-orang yang demi uang, rela menciptakan vaksin palsu, atau melakukan human tracficking.
Perangi orang -orang yang memanifestasikan demonic. Di atas batu karang ini Yesus akan mendirikan kerajaanNYA dan pintu gerbang neraka tidak akan berkuasa di sana. Iblis akan melakukan perbuatan jahat lewat orang-orang yang sudah dikuasi oleh kendali si jahat. Paulus secara spesifik berkata bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah dan penguasa si jahat. Jangan biarkan ada pikiran atau ada rencana untuk melakukan hal-hal yang jahat dalam pikiran kita.
4. Manusia yang Hidup secara Agamawi
Orang yang hidup secara agamawi adalah orang-orang yang menjalani hidup dan merasakan kebutuhan akan Tuhan, sehingga mereka rajin beribadah saja. Segala yang berkaitan dengan ibadah dari puji-pujian sampai dengan Firman dianggap hanya sebagai pemanis dan hanya dipakai untuk memuaskan filosofi kebutuhan mereka sendiri. Mereka datang beribadah tanpa mau membuka hati untuk mengalami perubahan. Mereka tidak menganggap terobosan yang dialami orang lain sebagai sesuatu yang menginspirasi mereka juga untuk mengalami perubahan. Orang-orang Kristen yang hidup secara agamawi biasanya akan menjadi opisisi dari orang-orang yang bergerak dalam keilahianNYA.
5. Manusia yang Hidup secara "Rohani".
Ini adalah gambaran dari orang yang mengejar prinsip-prinsip kekristenan tanpa mau dikuasi Roh Kudus. Mereka lebih mengejar hal-hal yang bersifat nilai-nilai yang rohaniah. Ada filosofi Kristen yang mereka gali, tetapi mereka tidak menghendaki dikuasi oleh Roh. Mereka punya prinsip jangan memaksa saya untuk hidup dalam Roh. Ini adalah gambaran orang yang di dalam Tuhan tetapi tidak mau hidup dalam Tuhan. Seberapa jauh kita membuka diri untuk dikuasai oleh Firman dan Roh? Kalau kita mendapatkan benih yang baik, minimal akan muncul hasil 30 kali lipat. Ini adalah gambaran dari orang yang berani menjual apa yang mereka miliki untuk mendapatkan Kristus.
Orang yang tipe seperti ini masih belum bisa all out/sepenuhnya untuk Tuhan. Mereka support pekerjaan Tuhan, tetapi tidak sepenuhnya. Mereka mungkin mengejar prinsip-prinsip rohani tetapi belum 100 persen memberikan dirinya untuk Tuhan. Orang yang mengejar keilahian Tuhan seharusnya membuat mereka terus mengalami pertumbuhan.
6. Manusia yang Hidup Secara Ilahi
Hidup dalam kepenuhan Roh, hidup dalam pimpinan Roh, dan hidup dalam kuasa Roh adalah level yang akan kita masuki saat kita hidup dalam keilahian. Fakta tidak lagi selalu berbicara atas kehidupan kita, tetapi apa yang Tuhan Firmankan itulah yang selalu berbicara atas kehidupan kita.
Kecenderungan hati kita akan mempengaruhi keputusan apa yang kita ambil. Kalau kecenderungan hati kita tertuju kepada kebenaran, kebenaran tersebut akan menjagai dan memerdekakan kita dari pengaruh si jahat dan sebaliknya pengaruh ilahi akan mudah menarik kita. Jangan biarkan pengaruh dari si jahat ada dalam kehidupan kita. Bagaimana kita mengetahui kalau kita dipengaruhi oleh Tuhan atau dipengaruhi si Jahat? Perhatikan emosi kita. Kalau kita mendengar ada anjing mengonggong kita, apa yang harus kita lakukan? Kita harus membentak anjing tersebut sampai anjing tersebut terindimidasi dan kabur. Bagaimana kalau ada harimau yang menggonggong? Ambil senjata yang lebih besar seperti senapan, dan tembakan ke arah dekat harimau sehingga harimaunya terindimidasi dan pergi. Saat kita dipengaruhi oleh si jahat, berdoalah dengan fervent prayer. Emosi yang dimunculkan akan berbeda kalau kita dipengaruhi oleh sesuatu yang ilahi atau sesuatu dari si jahat.
Mulai hari ini, punyai ketetapan untuk hanya mendengar suara Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Pastikan ada Roh Terobosan yang bekerja kuat. Ada roh yang lapar dan haus akan Tuhan dan ada Roh yang mendemonstrasikan spirit of excellent yang bekerja kuat dalam kehidupan kita. Biarlah kita bertumbuh dari satu terobosan kepada terobosan yang lain.
Kita mungkin tinggal di tempat yang penuh virus, tetapi saat imunitas tubuh kita kuat, virus tersebut tidak akan mempengaruhi kehidupan kita. Dengan kita tahu mana pengaruh dari si jahat atau pengaruh dari Tuhan, kita akan mengalami perubahan dan kita akan ditarik dalam kemuliaan Tuhan. Kita yang hidup secara ilahi akan menjadi milik Tuhan.
Manusia terbiasa hidup dalam kedagingan. Tidak perlu dilatih untuk hidup dalam kedagingan. Manusia sudah punya kecenderungan hidup secara kedagingan. Kita perlu melatih hidup kita untuk hidup mengandalkan manusia roh, sehingga manusia roh akan menjadi kehidupan bagi kita. Roh Kudus akan menolong kita untuk hidup dalam roh. Hikmat dan keilahian Tuhan dan perkara-perkara surgawi akan termanifestasi dalam kehidupan kita.
Orang yang berinteraksi dengan orang yang dikuasi si jahat akan dapat merasa betapa orang tersebut menjengkelkan. Sebaliknya orang saat berinteraksi dengan orang yang dikuasi hadirat Tuhan akan menjadi sumber ketenangan. Sama seperti Bait suci adalah sumber Kehidupan. Tuhan membawa kita seperti mobile ark of covent/ realita Tuhan yang nyata yang mobile. Ketika kita bekerja, kita membawa hadirat Tuhan dan orang yang berinteraksi dengan kita akan dapat merasakan kehadiran Tuhan.
Bangun Stature Rohani
Tuhan melatih kita untuk membuat kita hidup dalam stature/reputasi ilahi. Memang ada waktu yang berjalan, tetapi saat kita konsisten, reputasi kita akan terbangun. Tuhan mau kita membangun reputasi Ilahi, yang sama dengan keberadaan Tuhan karena kita adalah BaitNYA. Dia adalah Allah yang baik dan Allah yang setia. Kesetiaan Tuhan akan terus bekerja dalam kehidupan kita. Pastikan kita terus mendesak masuk dalam hadirat Tuhan dengan fervent prayer sehingga kita punya cukup kekuatan untuk membangun reputasi, bahkan Iblis pun mengamati dan bisa mengenali hidup kita. Dalam kisah para 19, ketika Anak-anak Skewa mengusir Iblis, Iblis berkata bahwa Paulus mereka kenal karena reputasi yang Paulus bangun tetapi mereka tidak mengenal reputasi anak-anak Skewa.
Kehidupan sehari-hari kita justru akan mempermalukan iblis karena kuasa Roh akan bekerja dengan kuat. Roh Kudus akan mengangkat kita naik dan memposisikan kita lebih perkasa dari sebelumnya. Ada kuasa Roh yang bekerja membuat kita bertumbuh dari satu level kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Kehidupan kita harus ada dalam keilahian Tuhan. Tuhan tidak mau kita terus terbelenggu. Jangan biarkan Iblis terus mendustai kita. Yang sulit-sulit sudah dikerjakan oleh Kristus dan kita tinggal melakukan hal-hal yang mudah. Sudah kita men-set hati kita tertuju kepada kebenaran? Cetak hidup kita untuk mempunyai kecenderungan hati yang tertuju kepada kebenaran dan tidak ada yang sulit bagi kita.
Trust kepada Bapa
Ada banyak hamba Tuhan bergumul kuat untuk bisa dipercaya. Kalau jemaat sudah percaya, maka mudah bagi jemaat untuk bertemu dengan Tuhan, tanpa ada penolakan dan mudah bagi jemaat untuk berkorban. Aspek kepercayaan ini sangat penting dan harus kita miliki. Faktor Kepercayaan yang menjadi titik pembeda apakah kita akan mengalami kehidupan yang datar atau terus bertumbuh. Ishak memiliki trust/kepercayaan kepada Abraham sehingga dia memberi diri kepada Abraham. Ketika Bapa Rohani membawa kita mengalami kematian daging, kita bisa percaya kepada Bapa Rohani dan sehingga ketika Bapa harus mengikat kita di atas mezbah, kita tidak berontak.
Mungkin kita tidak punya kesulitan untuk trust/percaya kepada Tuhan, tetapi biasanya orang mempunyai kesulitan untuk trust/percaya kepada orang yang diutus Tuhan/Bapa Rohani. Dengan adanya kepercayaan kepada Bapa Rohani, maka pengaruhi Ilahi akan lebih mudah datang dalam kehidupan kita. Titik perbedaan antara jemaat yang satu dengan jemaat lainnya, adalah faktor kepercayaan. Saat Ishak diikat, Ishak diam karena Ishak percaya sehingga saat Tuhan datang, Tuhan datang kepada Abraham dan kepada Ishak, sehingga janji Tuhan kepada Abraham juga menjadi janji Tuhan kepada Ishak. Hal ini terbukti dari Ishak yang dipelihara Tuhan yang melarang Ishak untuk pergi ke Mesir dan di negeri orang Filistin, Ishak diberkati dengan berlimpah dengan limpah.
Ketika kita belajar trust/percaya, realita Tuhan yang datang atas bapa kita akan datang juga kepada kehidupan kita dan kita akan mendapatkan penyertaan Tuhan atas ladang pekerjaan kita. Kita adalah BaitNYA di atas muka bumi ini, tempat Tuhan menyatakan kuasaNya dan setiap orang yang berinteraksi kita akan berjumpa dengan Tuhan.
untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU
Komentar
Posting Komentar